BAB 3 PENANGGULANGAN PLAK DENGAN PENYIKATAN GIGI
3.3 Metode Sikat Gigi Pada Anak
Ilmu kedokteran gigi pada masa sekarang ini lebih menekankan kepada bidang preventif daripada bidang kuratif, kedua bidang ini mempunyai perbedaan yang mendasar. Pencegahan dilakukan dimulai dari keadaan yang sehat dan mempertahankannya dengan menggunakan cara yang paling umum dan sederhana sedangkan pengobatan dimulai dari penyakit itu sendiri menuju perbaikan dan
mempertahankannya dengan teknik yang sesuai dan baik.
Plak gigi adalah penyebab langsung karies dan penyakit gigi. Penumpukan plak yang tidak dapat dilihat secara visul dapat dilihat dengan menggunakan disclosing material. Disclosing material ini juga berguna untuk menilai dan mendidik kebersihan mulut anak, karena mudah untuk menunjukkan dan menerangkan bagian-bagian yang masih perlu untuk dibersihkan lagi.5
Menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan debris yang melekat pada permukaan gigi dan gusi. Berbagai cara yang ada dapat dikombinasikan dan disesuaikan dengan kebiasaan seseorang dalam menyikat giginya. Cara yang terbaik dapat ditentukan oleh dokter gigi setelah melakukan pemeriksaan mulut pasien anak dengan teliti.8 Tetapi yang terpenting adalah anak
menunjukkan cara menyikat giginya sehari-hari, kemudian dokter gigi dapat mendemonstrasikan hal-hal yang perlu diubah atau ditambah dalam kebiasaannya.5
Agar penyikatan gigi optimal perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:5
1. Teknik penyikatan gigi yang dipakai sedapat mungkin membersihkan semua permukaan gigi dan gusi serta dapat menjangkau daerah daerah interdental.
2. Pergerakan sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gusi dan abrasi gigi (ausnya gigi).
Beberapa teknik menyikat gigi : 1. Teknik Vertikal
Untuk menyikat bagian depan gigi kedua rahang ditutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka.5
2. Teknik Scrub atau teknik Horizontal
Anak di bawah 5-6 tahun tidak mudah menguasai teknik menyikat gigi. Semua teknik kecuali metode scrub memerlukan keterampilan. Kalau dipaksakan suatu metode yang sulit bagi anak akan melemahkan semangatnya untuk menyikat gigi. Biasanya adalah lebih baik untuk mengajarkan teknik Scrub terlebih dahulu, dan setelah ada kemajuan, baru dikenalkan satu dari teknik lainnya dalam mengembangkan minat dan kerja sama anak.24
Anak harus menggunakan teknik ”horizontal scrub”, yaitu meletakkan sikat gigi secara horizontal pada gigi atas dan digerakkan ke belakang - ke depan dengan gerakan menyikat maju mundur. Anak dapat meyikat gigi sendiri tetapi harus dijaga oleh orang tuanya untuk menyikat semua tiga sisi gigi mereka yaitu luar, dalam dan dataran pengunyahan. Untuk memastikan anak sudah menyikat giginya dengan baik, orang tua harus berada dalam kamar mandi waktu penyikatan gigi. Mengajari anak menyikat gigi mereka sendiri agar mereka terbiasa menyikat gigi. Seharusnya orang tua menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak. Penyikatan pada lidah juga penting. Semakin lama menyikat gigi semakin baik karena plak lebih banyak disingkirkan.5,6,12,25
3. Teknik Roll
Bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi, sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi, gusi menjadi berwarna pucat. Ujung bulu sikat digerakkan perlahan-lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Pada waktu bulu sikat melalui mahkota gigi kedudukannya hampir tegak lurus dengan permukaan gigi. Permukaan atas mahkota gigi juga ikut disikat. Gerakan ini diulangi 8-12 kali pada setiap daerah dengan sistematis supaya tidak ada yang terlewat. Cara penyikatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi, supaya kotoran dapat keluar dan untuk pembersihan daerah sela-sela gigi.5,11,12,25
4. Teknik Charter
Ujung bulu sikat diletakkaan pada permukaan gigi, membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang gigi dan ke atas. Dalam posisi ini tepi bulu sikat berkontak dengan tepi gusi. Bulu sikat agak ditekan, sehingga ujungnya masuk ke daerah antara 2 gigi. Sikat gigi digerakkan membentuk lingkaran kecil, tetapi ujung bulu sikat harus tetap di tempat semula. Setiap bagian dapat dibersihkan 2-3 gigi. Jika suatu bagian sudah dibersihkaan dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil tersebut, maka pembersihan dapat berpindah ke lain-lain bagian. Metode ini merupakan juga cara yang baik untuk pemeliharaan jaringan pendukung gigi, walaupun agak sukar untuk dilakukan.5,11,12,25
5. Teknik Bass
Bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi sehingga saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat. Sikat gigi digerakkan dengan
gerakan kecil ke depan dan ke belakang selama lebih kurang 15 detik. Setiap daerah penyikatan meliputi 2-3 gigi. Teknik ini hampir sama dengan teknil Roll, hanya berbeda pada cara menggerakkan sikat giginya dan cara penyikatan permukaan belakang gigi depan. Untuk permukaan belakang dari gigi depan, sikat gigi dipegang secara vertikal. Teknik ini yang sekarang banyak diajarkan.5,11,12,25
Meskipun teknik ini dianjurkan untuk anak namun orang tua harus mengawasi agar bulu sikat gigi tidak masuk kedalam sulkus. Koordinasi yang kurang baik dari gerakan anak ketika menyikat gigi dapat menyebabkan ruptur pada gingiva.
6. Teknik Fones atau teknik sirkuler
Bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi. Kedua rahang dalam keadaan mengatup. Sikat gigi digerakkan membentuk lingkaran-lingkaran besar, sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus. Daerah di antara 2 gigi tidak mendapat perhatian khusus. Untuk permukaan belakang gigi, gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil, jika sukar maka gerakannya dapat diubah ke kanan dan ke kiri. Teknik ini dianjurkan untuk anak, karena mudah untuk dilakukan. Setelah selesai melakukan pembersihan gigi, lakukanlah kumur-kumur, sehingga plak dan kotoran lain yang sudah lepas dapat dihilangkan. Kumur-kumur saja tanpa didahului dengan tindakan membersihkan, tidak akan dapat menghilangkan plak atau kotoran dalam mulut.5,12
7. Teknik Leonard
Penyikatan gigi dilakukan ke atas dan ke bawah pada permukaan fasial gigi posterior, gigi dalam keadaan tertutup rapat sewaktu penyikatan dilakukan. Penyikatan juga dilakukan terhadap gingiva untuk menstimulasinya. Teknik ini harus
dilakukan berhati-hati karena dapat melukai gingiva.12
8. Teknik Stillman
Metode ini awalnya adalah untuk menstimulasi gingiva. Sikat gigi diletakkan secara inklinasi 45 derajat pada apeks gigi. Sebagian sikat gigi berada pada gingiva dan sebagian lagi pada gigi. Sikat gigi digerakkan dengan tekanan sedikit untuk menstimulasi gingiva.12,25
Selama bertahun-tahun dokter gigi telah menasehatkan pasien supaya menyikat gigi segera setelah makan. American Dental Association (ADA) telah memodifikasi pernyataan ini bahwa pasien harus sering menyikat gigi. Melalui penelitian telah ditunjukkan bahwa jika plak disikat setiap hari, tidak akan membahayakan rongga mulut.12 Lama penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya
dianjurkan selama 2 menit.5-7
Faktor yang terpenting untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal adalah dengan mengetahui cara-cara penyikatan gigi yang dapat menjangkau semua bagian gigi, tidak melukai jaringan pendukung gigi dan tidak merusak gigi itu sendiri. Penyikatan gigi adalah penting dilakukan secara sistematis supaya tidak ada bagian-bagian yang terlampaui.5
BAB 4