BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
3. Metode SQ3R
a. Pengertian Metode SQ3R
Metode atau strategi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu alternatif yang sangat berperan penting, bahkan sangat dianjurkan untuk selalu menggunakannya karena merupakan perantara dalam menyampaikan materi agar tersampaikan dengan baik. Berbagai macam metode pembelajaran salah satunya yaitu metode SQ3R. Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.47
Menurut Tarigan, metode SQ3R adalah strategi membaca yang terlebih dahulu menyurvei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan dibaca. Kemudian, mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya diharapkan terdapat dalam bacaan tersebut akan lebih mudah memahami bacaan. Selanjutnya, mencoba mengutarakan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya. Hal tersebut dilakukan agar dapat menguasai dan mengingatnya lebih lama.48
Metode/teknik SQ3R adalah suatu metode belajar yang efektif dalam membantu seseorang untuk memahami dan menguasai materi pembelajaran yang sedang dipelajari/dibaca.49 Pada proses belajar, ada beberapa siswa yang menagalami kesulitan dalam memahami suatu bacaan, bahkan tidak jarang agar dapat memhami suatu bacaan tersebut siswa membaca lebih dari satu kali.
46 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gunung Persada Press Jakarta, 2012), h. 24-35.
47 Muhibbin syah , Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru, (bandung: remaja rosdakarya, 2010), h. 128
48 Faricha Alfin Afdila, Nurchasanah, dan Nurhadi, Pengaruh Strategi SQ3R Terhadap Kemampuan Membaca Kritis Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Malang, http://jurnal- online.um.ac.id, 2012.
49 Warsiti, Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Konsep Dasar IPA Tentang Tata Surya Dengan Menerapkam Metode SQ3R, jurnal pendidikan http://jurnal.fkip.uns.ac.id, h. 329.
19
Dengan demikian metode SQ3R dapat dikatakan sebagai suatu teknik membaca untuk dapat memahami suatu bacaan melalui tahap atau langkah- langkah yang telah ditetapkan.
b. Karakteristik Metode SQ3R
Karakteristik metode SQ3R menurut Muhibbin Syah, yaitu: 1) Siswa berperan aktif dalam pembelajaran
2) Guru sebagai fasilitator dan monitor aktif.
3) Pembelajaran dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dan guru sebagai pembimbing.
4) Siswa dihadapkan pada suatu fenomena dan kemudian diminta untuk mensurvei lebih dahulu.50
Metode SQ3R memberikan gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, siswa mampu menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul bab, siswa membaca secara aktif untuk mencari jawaban dari pertanyaan, siswa menceritakan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah tersusun tanpa menggunakan buku untuk melatih daya ingatnya dan dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban, sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan.51
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode SQ3R
Seperti halnya model pembelajaran lain, model pembelajaran SQ3R memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode SQ3R adalah pembaca cenderung lebih menguasai isi bacaan dan tepat digunakan untuk membaca lanjut bagi pembaca yang sudah dapat berpikir secara abstrak, logis, dan sistematik. Adapun kelemahan metode SQ3R adalah tidak semua jenis bacaan dapat dipelajari dengan metode ini.52
Menurut Sagala yang dikutip oleh Trie Utami, Setiawan, dan Hafdarani kelebihan metode SQ3R adalah:
50 Siti Hazrina Siregar, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Permintaan dan Penawaran serta harga keseimbangan Melalui Metode SQ3R di SMP Nusantara Plus Ciputat, skripsi, (Jakarta: Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), 2013, h. 24, tidak dipublikasikan.
51 Widya Arta Pujana, Ni Wy. Arini, dan Wawan Sudatha, Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV, e-Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1, 2014.
1) Lebih memberikan pemahaman yang luas tentang materi pelajaran yang terdapat didalam buku teks tersebut,
2) Membuat siswa menjadi lebih aktif,
3) Membuat terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok materi yang tersirat dan tersurat dalam teks.53
Sehingga tidak menutup kemungkinan mencapai proses pembelajaran yang efektif sesuai tujuan yang diharapkan. Sedangkan kekurangan metode SQ3R menurut Apriani adalah:
1) Sulitnya menentukan ide gagasan dalam teks, 2) Kurangnya waktu belajar, serta
3) Kesulitan dalam membuat pertanyaan dalam bahasa asing.54
Dari kelebihan dan kekurangan metode SQ3R di atas yang paling penting dalam menggunakan metode ini, guru dapat meminimalisasi kekurangan- kekurangan tersebut dengan malakukan upaya-upaya sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai secara optimal.
d. Penerapan Metode SQ3R
Pada penerapan metode SQ3R siswa tidak sekedar menghafal dan mengulang tetapi juga dapat melibatkan siswa pada proses berfikir mencari pemahaman makna informasi yang sedang dipelajari. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi:
1) Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks,
2) Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks,
3) Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun.
4) Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan. 5) Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan
yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga.55
Hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan SQ3R dapat diharapkan lebih memuaskan, karena dengan metode ini siswa menjadi pembaca aktif dan
53 Trie Utami Hardianti Cahyana, dkk., op.cit, h.6. 54Ibid, h. 7
21
terarah langsung pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks.
Untuk memperoleh pemahaman dari informasi yang dipelajari, siswa harus terampil membaca materi yang disajikan guru. adapun langkah-langkah metode SQ3R, yaitu:
1) Survey (menyelidiki)
Pada tahap ini siswa akan melakukan kegiatan penyelidikan pada teks dengan memperhatikan seluruh struktur teks seperti judul, kata kunci dan
sebagainya. “Pada bagian-bagian tersebut dibaca dengan teknik skimming, yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran umum isi buku atau bagian
buku secara menyeluruh dan bersifat umum.”56
Sebelum melanjutkan langkah berikutnya, guru memastikan siswa mengerti tujuan teks itu, apakah buku atau teks tersebut berisi informasi yang diperlukan atau tidak. Dengan mempunyai gambaran menganai pokok-pokok yang akan dipelajari maka para siswa dapat dengan lebih cepat dan juga bisa menghubungkan pokok-pokok satu sama lain dengan baik.
Dalam melakukan survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. bagian- bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan, perlu ditandai untuk memudahkan proses peyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
2) Question (bertanya)
Pada tahap ini siswa merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan yang ditandai untuk meningkatkan keingintahuan dan mengubah pembacaan para siswa menjadi tugas yang bertujuan untuk menjawab tugas tersebut. Sebelumnya, guru akan memberikan petunjuk atau contoh membuat pertanyaan-pertanyaan yang jelas.
3) Read (membaca)
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dirumuskan pada tahap kedua tadi, selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan membaca yang sesungguhnya. Pembaca tidak diharuskan untuk membaca dengan kecepatan yang sama.
Dengan cara ini, siswa harus menggali bahan, aktif mencari hal-hal yang penting.
4) Recite (menceritakan kembali)
Setelah melakukan tahapan membaca, siswa menceritakan atau membacakan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. Siswa juga akan menguraikan isi bacaan teks dengan menggunakan kata-kata sendiri. Siswa dapat memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan yang dibuatnya sebagai pemandu penceritaan hasil baca.
5) Review (meninjau ulang).
Siswa mengkaji ulang semua pertanyaan dan jawaban serta meninjau ulang isi bacaan secara singkat. Kegiatan meninjau kembali di sini dimaksudkan untuk memeriksa ulang bagian-bagian yang telah dibaca dan dipahami siswa.