• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis, dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoretis (Raco, 2010: 5). Dikatakan sebagai ‘kegiatan ilmiah’ karena penelitian dengan aspek ilmu pengetahuan dan teori. ‘Terencana’ karena penelitian harus direncanakan dengan memerhatikan waktu, dana dan aksesbilitas terhadap tempat dan data.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tiga macam metode yang diterapkan, yaitu penelitian kualitatif deskriptif, terpancang, dan studi kasus tunggal. Pertama, Subana (2011: 17) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati dan tidak harus berbentuk angka-angka atau koefisien antarvariabel. Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang bentuk penerjemahan tamyi>z dan strategi penerjemahan tamyi>z dalam buku TACQ untuk kepentingan akademis dan untuk mendeskripsikan secara rinci pokok permasalahan tersebut.

Kedua, penelitian ini disebut penelitian terpancang karena peneliti telah memfokuskan penelitian sebelumnya yakni terkait analisis bentuk penerjemahan tamyi>z dan strategi penerjemahan tamyi>z. Dengan demikian, peneliti telah membekali diri dan mampu mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.

Ketiga, penelitian ini merupakan studi kasus tunggal karena penelitian dilakukan pada objek material yang sama yaitu buku TACQ dalam versi bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

2. Teknik Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Sutopo (2002: 58) menjelaskan bahwa ada dua metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Pertama, metode noninteraktif yang meliputi kuesioner, mencatat dokumen dan arsip. Kedua, metode interaktif yang meliputi wawancara mendalam, observasi berperan dalam beberapa tingkatan, dan focus group discussion (FGD).

Adapun pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode noninteraktif dengan tahapan; Pertama, mencari data tamyi>z dalam BSu. Kedua, mencari terjemahan data tamyi>z dalam buku terjemahannya. Ketiga, mengelompokkan data tamyi>z tersebut sesuai dengan jenisnya. Keempat, mencermati secara saksama antara BSu dan BSa dalam data tamyi>z tersebut dan menganalisis bentuk penerjemahannya. Kelima, menentukan strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah berdasarkan teori strategi penerjemahan yaitu strategi struktural dan strategi semantis. Dalam tahap mencermati antara BSu dan BSa diperlukan kamus untuk mengetahui makna leksikal suatu kata. Hasil pengumpulan data ditemukan 39 data tamyi>z.

b. Teknik Cuplikan (Sampling)

Sutopo (2002: 55) menjelaskan mengenai teknik cuplikan adalah pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menyeleksi data yang dianggap perlu dan bisa mewakili informasi yang dibutuhkan. Adapun penerapan teknik cuplikan pada penelitian ini berdasarkan kriteria tamyi>z

dalam bahasa Arab kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis tamyi>z-nya Data tersebut sudah mengarah pada usaha generalisasi dari hasil pengelompokan data untuk menjawab permasalahan pada rumusan masalah satu mengenai bentuk penerjemahan tamyi>z dan rumusan masalah dua tentang prosentase strategi penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan tamyi>z.

c. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teori analisis data milik Miles (1994:10) yang telah memberikan definisi bahwa analisis data terbagi dalam tiga aktivitas, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi data. Berikut penerapannya dalam penelitian ini.

c.1. Reduksi Data (Data Reduction)

Pada tahapan reduksi data, peneliti harus melakukan penyeleksian dan penyederhanaan data. Miles (1994:11) menjelaskan bahwa data kualitatif dapat direduksi dan ditransformasikan ke dalam beberapa cara; penyeleksian, kesimpulan, atau penafsiran, yang kemudian menghasilkan rumus besar mengenai hasil analisis data yang dilakukan peneliti.

Fokus permasalahan pada penelitian ini adalah bentuk penerjemahan tamyi>z dan strategi penerjemahan tamyi>z. Reduksi data yang diberlakukan pada rumusan masalah satu, adalah penyeleksian data tamyi>z dalam buku TACQ dan data terjemahnnya. Kemudian data yang dimasukkan ke dalam pembahasan rumusan masalah pertama adalah satu sampel data tamyi>z berserta terjemahannya untuk dianalisis secara mendalam pada masing-masing bentuk penerjemahannya.

Adapun proses reduksi data untuk rumusan masalah kedua adalah berasal dari data yang sudah diklasifikasikan jenis strategi penerjemahannya. Kemudian dari 39 data yang telah diklasifikasi, diambil satu sampel data untuk bab pembahasan. Sampel tersebut disertai dengan alasan yang mendukung hasil pengklasifikasian data.

c.2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data adalah suatu proses organized (pengelompokan) dan compressed (meringkas) informasi-informasi yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan (Miles, 1994: 11).

Setelah data melalui tahap pereduksian, maka akan diperoleh hasil berupa pengelompokkan data. Data pada rumusan masalah pertama disajikan dalam tabel pengelompokan tamyi>z dan bentuk terjemahannya, serta tabel kalimat berdasarkan struktur, jenis kalimat dan bentuk terjemahannya. Adapun data rumusan masalah kedua yaitu strategi penerjemahan disajikan dalam tabel strategi penerjemahan dengan menampilkan jumlah data pada masing-masing strategi disertai dengan prosentasenya.

c.3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

Verifikasi adalah membuktikan kebenaran data berdasarkan hasil penelitian di lapangan (Miles, 1994: 11). Pada penelitian ini, pembuktian kebenaran dibantu dengan teknik trianggulasi data. Menurut Sutopo (2002: 80) bahwa untuk menarik kesimpulan pada data, dibutuhkan lebih dari satu sudut padang. Sehingga dari beragam bentuk tersebut, seseorang memiliki data yang lengkap dan mampu menyimpulkan data tersebut dengan baik.

Adapun jenis trianggulasi data yang diterapkan pada penelitian ini adalah trianggulasi peneliti.

Sutopo (2002: 81) menjelaskan bahwa trianggulasi peneliti adalah cara menguji validitas hasil penelitian dengan melihat pandangan peneliti-peneliti lain. Adapun terapan teknik trianggulasi peneliti-peneliti yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan peneliti-peneliti lain atau dosen penelaah untuk memantapkan hasil penelitian. Telaah yang diberikan berupa sudut pandang dan tafsiran baru mengenai hasil penelitian. Informasi yang diberikan oleh penelaah dapat berupa masukan atau kritikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Dokumen terkait