• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Dan Teknik Penggalian Data

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Dan Teknik Penggalian Data

52

14. Bab XII Hak dan Kewajiban Suami Isteri Pasal 77-84.

Pelenturan makna ar rijaalu qowwaamuuna alan nisa’.

15. Bab XIII Harta kekayaan Dalam Perkawinan pasal 85-97.

Pelembagaan harta bersama

16. Bab IV Pemeliharaan Anak pasal 98-104. Pengabsahan pembuahan anak secara limitatif.

17. Bab IV Pemeliharaan Anak pasal 105-106. Kepastian pemeliharaan anak akibat perceraian.

18. Bab XV Perwalian pasal 107-112. Perwalian diperluas.

19. Bab XVI Putusnya Perkwinan pasal 113-148. Perwalian diperluas. Termasuk didalamnya talak ba’in kubra (talak tiga) pada pasal 120 Talak Ba'in Kubraa adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya. Talak jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali, kecuali apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas isteri, menikah degan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba'da al dukhul dan hadis masa iddahnya.

20. Bab XVII Akibat Putusnya Perkawinan pasal 149-162.

21. Bab XVIII Rujuk Pasal 163-169.

22. Bab XIX Masa berkabung pasal 170.

F. Metode Dan Teknik Penggalian Data

53

perundang-undangan (statute approach).92 Dengan pendekatan ini dilakukan pengkajian peraturan perundang-undangan, regulasi, keilmuan hokum Islam dan hukum adat dari sisi normatif yang berhubungan dengan tema sentral penelitian nikah tahlil. Namun untuk kepentingan perolehan dan analisa data. Dan pendekatan kasus (case approach) dilakukan dengan cara melakukan telaah kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi.93

Sedangkan sifat penelitian yang digunakan penyusun dalam penelitian ini, adalah deskriptif analitik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan yang dimaksud untuk merumuskan masalahnya secara terperinci dan selanjutnya untuk dianalisis.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada hasil pengamatan peneliti. Sehingga peran manusia sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan. Bahkan, dalam penelitian kualitatif, posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrument.) Maka kehadiran peneliti sangat penting dalam penelitian untuk menggali data secara lebih detail dan mendalam. Dalam penelitian ini posisi peneliti adalah sebagai pengamat partisipan. Karena penelitian nikah tahlil ini sangat sensitif serta sulitnya menjumpai subjek atau informan bahkan terturup, maka sering kali peneliti tidak menyampaikan ke subjek setaus diri sebagai peneliti.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Kabupaten Lombok Timur dengan mengambil sampel pada beberapa desa

92 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang, 2007), 57

93 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta, 2007), 93-95

54

berdasarkan fakta terkait objek kajian yaitu Praktik nikah tahlil di Kabupaten Lombok Timur. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian adalah tiga kecamatan yaitu: Suela, Suralaga dan Tanjung. Penetapan sampel ini ditentukan berdasarkan intensitas kasus yang terjadi terkait nikah tahlil dan mewakili Lombok Timur bagian utara yang pegunungan, tengah yang agraris dan utara yang laut.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperolah dari lapangan/lokasi penelitian dengan metode pengambilan yang telah ditentukan. Adapaun sumber data berdasarkan dari keterangan-keterangan personal melalui wawwancara tentang nikah tahlil, dokumen-dokumen yang terkait dengan nikah tahlil, maqashid asy-syariah, KHI dan fakta-fakta yang terdapat dilokasi penelitian melalui kedalaman observasi.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang bersentuhan langsung dengan rumusan masalah yaitu berasal dari hasil wawancara terhadap pelaku nikah tahlil, subjek terkait, tokoh adat dan agama serta tokoh masyarakat adalah data yang didapatkan langsung dari tiga desa Suela, Suralaga dan Tanjung sebagai lokasi penelitian. Selain itu data teori normatif tentang maqashid asy-syariah dan KHI. Sedangkan data sekunder ialah data dokumen lainnya seperti jurnal nikah tahlil, jurnal maqashid asy-syariah, jurnal KHI, serta peraturan perundang- undangan terkait. Dokumen tersebut sebagai pendukung keterangan atau menunjang kelengkapan data primer.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Oberservasi

55

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Urgensitas penggunaan metode observasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat/mengamati bagaimana kondisi riil di lapangan. Objek observasi adalah kondisi masyarakat Kabupaten Lombok Timur terutama tiga desa yang menjadi lokus penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.28 Percakapan dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara dan yang diwawancarai yang mengajukan pertanyaan (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaaan.

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur sehingga proses wawancara menjadi terarah atas apa yang di teliti.29 Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas yang digunakan untuk mungkinkan mendapatkan data tambahan.

28Peter Muhammad Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta, 2007), 186

29Peter Muhammad Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta, 2007), 190

56

Dalam penelitian ini yang diwawancara adalah para pelaku nikah tahlil terutama muhallil dan pihak suami, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yang penulis gunakan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi. Data dan informasi yang di kumpulkan berupa dokumen-dokumen penting mengenai tenaga data – data penelitian.

Dokumen-dokumen yang dianggap penting sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah: Dokumen tentang data penduduk, data perkawinan dan data tentang praktik muhallil kontrak.

d. Studi kepustakaan (library reseach)

Studi kepustakaan yaitu untuk memperoleh landasan teoritis yang ada kaitannya dengan nikah tahlil, maqashid asy-syariah dan KHI, dimana penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji buku-buku, makalah, artikel maupun website.94

6. Tehnik Analisis Data

Dalam pengolahan data, dilakukan dengan cara mengedit data, lalu data yang sudah diedit tadi dikelompokkan dan diberikan pengkodean dan disusun berdasarkan kategorisasi dan diklasifikasikan berdasarkan permasalahan yang dirumuskan secara deduktif. Dari data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif.14

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan validitas yang teruji, perlu dilakukan uji kesahihan data. Upaya-upaya yang menguji kesahihan data

94 Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) h.141

57

dalam penelitian ini menggunakan dua macam metode uji kesahihan data yaitu:

a. Perpanjangan Penelitian;

Peneliti memberlakukan perpanjangan waktu penelitian dalam rangka mendapatkan data yang benar-benar valid.

b. Triangulasi;

Disamping perpanjangan waktu penelitian, peneliti juga menggunakan metode triangulasi95 Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data observasi, wawacara dan dokumentasi.

95 Trianggulasi adalah teknik pengecekan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Lihat 29Peter Muhammad Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta, 2007), 190

58