MATERIAL METHOD MACHINE
3.3 Penerapan metode Weighted Product Model dan Weighted Sum Model
3.3.2 Metode Weighted Product Model
Sebaliknya Weighted Product Model beroperasi dengan melakukan pemangkatan tiap bobot kriteria yang selanjutnya akan dikalikan dengan tiap rating atribut untuk mendapatkan hasil akhirnya. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif Ai (vektor S) diberikan dengan rumus 3.
Perhitungan nilai preferensi untuk alternatif Ai diawali dengan memberikan nilai
rating kinerja UMKM ke-i terhadap subkriteria ke-j (xij). Setelah masing-masing
umkm diberi nilai rating kinerja, nilai ini akan dipangkatkan dengan nilai relatif bobot awal yang telah dihitung sebelumnya (wj) dimana wj akan bernilai positif untuk atribut
benefit (keuntungan) dan bernilai negatif untuk atribut cost (biaya). Penjumlahan nilai wj untuk setiap subkriteria pada kriteria yang sama akan bernilai 1(∑wj = 1).
Perhitungan nilai wj dilakukan dengan rumus 4.
(2)
(3) Si = (xij) dengani = 1,2,3, …., m
Setelah didapat nilai preferensi untuk alternatif Ai, selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai preferensi relatif dari setiap alternatif (vektor V). Nilai preferensi relatif dari setiap alternatif dihitung dengan rumus 5.
Alternatif terbaik dipilih jika nilainya lebih besar atau sama dengan alternatif yang lain.
Berikut Perbandingan flowchart kedua metode tersebut: wj = w0 ∑w0 (4) (5) Vi = (xij) (xj*) dengani = 1,2,3, …., m wj wj
END START PROSES PERHITUNGAN WSM INPUT NILAI KRITERIA YANG DINGINKAN NILAI KRITERIA TIAP LAYANAN NORMALISASI MATRIKS NILAI HASIL PERHITUNGAN METODE WSM SOLUSI LAYANAN CLOUD COMPUTING TERBAIK
END START PROSES PERHITUNGAN WPM INPUT NILAI KRITERIA YANG DINGINKAN NILAI KRITERIA TIAP LAYANAN PERBAIKAN NILAI MATRIKS KRITERIA NILAI HASIL PERHITUNGAN METODE WPM SOLUSI SERVICE CLOUD COMPUTING TERBAIK
Berikut ini contoh kasus yang dapat diproses oleh aplikasi ini yang akan diselesaikan dengan kedua metode:
Ada tiga alternatif pilihan yang tersedia, antara lain: Alternatif 1 : SaaS ( Software as a Service ) Nilai Kriteria 1: 10 %
Nilai Kriteria 2: 30 % Nilai Kriteria 3: 20 % Nilai Kriteria 4: 50 %
Alternatif 2 : PaaS ( Platform as a Service ) Nilai Kriteria 1: 20 %
Nilai Kriteria 2: 25 % Nilai Kriteria 3: 15 % Nilai Kriteria 4: 40 %
Alternatif 3 : IaaS ( Infrastructure as a Service ) Nilai Kriteria 1: 30 %
Nilai Kriteria 2: 30 % Nilai Kriteria 3: 25 % Nilai Kriteria 4: 15 %
Keterangan mengenai kriteria;
Kriteria 1: Dana yang dialokasikan untuk pembangunan awal
Kriteria 2: Dana yang dialokasikan untuk perawatan peripheral per bulan Kriteria 3: Dana yang dialokasikan untuk penambahan / pergantian
peripheral per bulan
Nilai kriteria yang diinginkan oleh decision maker adalah: Kriteria 1 : 15%
Kriteria 2 : 35% Kriteria 3 : 20% Kriteria 4 : 30%
Sedangkan nilai bobot awal yang menjadi prefrensi telah ditentukan didalam basis data adalah:
W = (15%, 35%, 20%, 30%) W = (0.15, 0.35, 0.2, 0.3) Penyelesaian:
Metode WSM
Tabel 3.2. Tabel Matriks WSM (Weighted Sum Model)
KRITERIA 1 KRITERIA 2 KRITERIA 3 KRITERIA 4
ALTERNATIF 1 10 30 20 50 ALTERNATIF 2 20 25 15 40 ALTERNATIF 3 30 30 25 15 0.1 0.3 0.2 0.5 X = 0.2 0.25 0.15 0.4 0.3 0.3 0.25 0.15
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menormalisasi matriks x melalui persamaan berikut:
r
11 = 0.1 / max{0.3; 0.2 0.3} = 0.1/0.3 = 0,333r
21 = 0.2 / max{0.3; 0.2; 0.3} = 0.2/0.3 = 0.667r
31 = 0.3 / max{0.1; 0.2; 0.3} = 0.3/0.3 = 1r
22 = 0.25 / max{0.3; 0. 25; 0.3} = 0.25/0.3 = 0.833r
32 = 0.3 / max{0.3; 0. 25; 0.2} = 0.3/0.3 = 1r
13 = 0.2 / max{0.2; 0.15; 0.25} = 0.2/0.25 = 0.8r
23 = 0.15 / max{0.2; 0.15; 0.25} = 0.15/0.25 = 0.6r
33 = 0.25 / max{0.2; 0.15; 0.25} = 0.25/0.25 = 1r
14 = 0.5 / max{0.5; 0.4; 0.15} = 0.5/0.5 = 1r
24 = 0.4 / max{0.5; 0.4; 0.15} = 0.4/0.5 = 0.8r
34 = 0.15 / max{0.5; 0.4; 0.15} = 0.15/0.5 = 0.3hasilnya diperoleh matriks baru yang telah dinormalisasi sebagai berikut:
0.333 1 0.8 1
X = 0.667 0.833 0.6 0.8
1 1 1 0.3
Proses perangkingan diperoleh berdasarkan persamaan 2 dengan perhitungan sebagai berikut: V1 = (0.15)(0.333) + (0.35)(1) + (0.2)(0.8) + (0.3)(1) = 0.04995 + 0.35 + 0.16 + 0.3 = 0.85995 V2 = (0.15)(0.667) + (0.35)(0.833) + (0.2)(0.6) + (0.3)(0.8) = 0.1 + 0.309 + 0.12 + 0.24 = 0.769
V3 = (0.15)(1) + (0.35)(1) + (0.2)(1) + (0.3)(0.3)
= 0.15 + 0.35 + 0.2 + 0.09 = 0.79
Nilai terbesar ada pada V1 sehingga alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih
sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain solusi terbaik berdasarkan perhitungan WSM untuk nilai kriteria yang diinginkan oleh user adalah Saas (Software as a Service).
Metode WPM
Tabel 3.3 Tabel Matriks WPM (Weighted Product Model)
KRITERIA 1 KRITERIA 2 KRITERIA 3 KRITERIA 4
ALTERNATIF 1 10 30 20 50 ALTERNATIF 2 20 25 15 40 ALTERNATIF 3 30 30 25 15 0.333 1 0.8 1 X = 0.667 0.833 0.6 0.8 1 1 1 0.3
Bobot preferensi yang di inginkan oleh decision maker adalah: W = (15%, 35%, 30%, 30%)
W = (0.15, 0.35, 0.2, 0.3)
Apabila diketahui W = (0.15, 0.35, 0.2, 0.3) maka nilai perbaikan bobot nya adalah : w1 = 0.15/(0.15 + 0.35 + 0.2 + 0.3)
= 0.15
w2 = 0.35/(0.15 + 0.35 + 0.2 + 0.3)
w3 = 0.2/(0.15 + 0.35 + 0.2 + 0.3)
= 0.2
w4 = 0.3/(0.15 + 0.35 + 0.2 + 0.3)
= 0.3
Langkah kedua adalah menghitung nilai vektor S menggunakan rumus 3. S1 = (0.333-0,15) (10.35) (0.8-0.2) (10.3) = (1.1793)(1)(1.0456)(1) = 1.2330 S2 = (0.667-0,15) (0.8330.35) (0.6-0.2) (0.80.3) = (1.0626)(0.9380)(1.1075)(0.9385) = 1.0323 S3 = (1-0,15) (10.35) (1-0.2) (0.30.3) = (1)(1)(1)(0.6968) = 0.6968
Setelah vektor S dihitung, langkah selanjutnya melakukan perhitungan nilai vektor V. Nilai vektor V yang akan digunakan untuk perankingan dapat dihitung sebagai berikut: V1 = 1.2330/ (1.2330 + 1.0323 + 0.6968) = 1.2330/ 2.9621 = 0.4162 V2 = 1.0323 / (1.2330 + 1.0323 + 0.6968) = 1.0323/ 2.9621 = 0.3485 V3 = 0.6968 / (1.2330 + 1.0323 + 0.6968) = 0.6968 / 2.9621 =0.2352
Nilai terbesar ada pada V3 sehingga alternatif A3 adalah alternatif yang terpilih
merupakan solusi yang paling tepat berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk dipilih oleh user.
3.4 Perancangan Aplikasi
3.4.1 Use – Case Diagram Aplikasi
Analisis setiap interaksi yang terjadi antara pengguna dan sistem dapat dipahami secara mudah melalui use-case diagram. Use-case berperan menggambarkan interaksi antar komponen-komponen yang berperan dalam sistem yang akan dirancang.
SOLUSI WSM
INPUT NILAI KRITERIA
SOLUSI WPM NILAI KRITERIA ALTERNATIF NORMALISASI MATRIKS NILAI KRITERIA PROSES PERHITUNGAN WSM NILAI PEMEROESAN PERBAIKAN NILAI INPUT PROSES PERHITUNGAN WPM NILAI PEMEROESAN
3.4.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
MULAI APLIKASI
INPUT NILAI KRITERIA Pemrosesan WSM
SOLUSI WSM Pemrosesan WSM
USER SISTEM
MULAI APLIKASI
INPUT NILAI KRITERIA Pemrosesan WPM
SOLUSI WPM Pemrosesan WPM
USER SISTEM
3.4.3 Kamus Data Aplikasi
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. PROSES Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4 KRITERIA 1 KRITERIA 2 KRITERIA 3 KRITERIA 4
Gambar 3.8 Form Input Aplikasi
FORM = TOP HEADER + ISI + FOOTER
TOP HEADER = NULL
ISI = KRITERIA 1 + KRITERIA 2 + KRITERIA 3 + KRITERIA 4
KRITERIA 1 = *MAKSIMAL 2 DIGIT* KRITERIA 2 = *MAKSIMAL 2 DIGIT* KRITERIA 3 = *MAKSIMAL 2 DIGIT* KRITERIA 4 = *MAKSIMAL 2 DIGIT*
FOOTER = PROSES
3.4.4 Tampilan Rancangan User Interface Aplikasi
Tampilan graphic user interface dari aplikasi ini pada pengaplikasiannya menggunakan CSS3 (CascadingStyle Sheet 3) dan juga HTML 5. Sebelumnya akan dijelaskan secara ringkas dan sederhana prototype dari tampilan yang akan dibuat.
1. Tampilan Awal Aplikasi
Tampilan awal atau home dari aplikasi ini dirancang sangat paktis sekali. Dikarenakan dalam penggunaanya kita tidak diharuskan terdaftar atau login kedalam aplikasi terlebih dahulu.
FOOTER GETTING STARTED NAMA APLIKASI MENU DROPDOWN
Gambar 3.9 Tampilan prototype halaman awal aplikasi
2. Tampilan Halaman Getting Started
Setelah me-click tombol getting started maka pengguna akan diarah kepada sebuah halaman, yang menampilkan formulir isian. Selanjutnya tingga mengisikan persentase kebutuhan yang ingin ditetapkan sebagai nilai patokan yang akan diproses oleh sistem.
TOP HEADER
FOOTER NAMA APLIKASI MENU DROPDOWN
PROSES Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3 Nilai 4 KRITERIA 1 KRITERIA 2 KRITERIA 3 KRITERIA 4
Gambar 3.10 Tampilan Form isian
Umpan balik dari pemrosesan tadi adalah sebuah halaman yang meminta kita untuk memilih akan melakukan pemrosesan dengan cara bagaimana.
FOOTER NAMA APLIKASI MENU DROPDOWN
WSM WPM
3. Tampilan Halaman Hasil
Setelah pengguna memilih salah satu dari dua metode yang ada, maka selanjutnya akan diarahkan ke halaman yang member informasi sputar hasil pemerosesan berdasarkan kepada metode yag dipilih. Dihalaman ini juga disertakan komentar seputar hasil yang diperoleh serta bagaimana apabila pemerosesan dilakukan dengan metode sebaliknya.
FOOTER NAMA APLIKASI MENU DROPDOWN
ALTERNATIF 1 NILAI
NILAI ALTERNATIF 2
ALTERNATIF 3 NILAI
SARAN BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN
LIHAT HASIL PERHITUNGAN METODE LAIN
BAB 4