Gambar Model Path Analysis
METODELOGI PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif, Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data sekunder, yaitu
data kuantitatif yang diperoleh dari situs bursa efek Indonesia (www.idx.co.id). Data tersebut berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Laporan keuangan bermanfaat dalam pengambilan keputuasan mengenai perusahaan, baik bagi manajemen ataupun bagi pihak stakeholders.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 - 2014.
2. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012- 2014.
3. Laporan keuangan perusahaan tidak
menggunakan mata uang asing
melainkan mengunakan mata uang rupiah
Berikut disajikan table kriteria pemilihan sampel dan daftar perusahaan yang menjadi objek penelitian:
Table 1
Kriteria Pemilhan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar tahun 2012-2014 17
2 Perusahaan manufaktur yang delisting (7)
Perusahaan manufaktur yang berturut-turut ada selama periode
pengamatan 10
Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan bukan
menggunakan mata uang rupiah (3)
Perusahaaan manufaktur yang sesuai kriteria sampel 7
MVE+D
Q =
Berdasarkan teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan purposive
sampling terdapat 7 perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel
penelitian.
Tabel 2
Daftar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
1 ALKA PT. Alasaka industrindo Tbk
2 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk
3 INAI PT. Indai Aluminium Industry Tbk
4 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk
5 LION PT. Lion Metal Works Tbk
6 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk
7 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini merupakan data
dokumentasi. Dokumentasi adalah
penelitian arsip yang memuat kejadian masa lalu(Indriantoro dan Supomo, 1999). Pengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan kategori dan klasifikasi data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen,
buku-buku, koran, majalah dan
sebagainya. Pengumpulan data ini
bertujuan untuk memperoleh data
perusahaan mengenai laporan keuangan dan data lainya.
Teknik Analisis Data
Analisis Statistik deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kustorsis, swekness (kemencengan
distribusi). Statistik deskriptif
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Stastistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil perusahaan yang menjadi sampel. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan perhitungan
statistik regresi berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara
bersama-sama, maka diadakan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari: Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, penelitian ini menggunakan analisis statistik.
Analisis statistik merupakan alat statistik yang sering digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu uji
statistik non-parametik Kolmogorov-
Smirnov. Dalam mengambil keputusan dilihat dari hasil uji K-S, jika nilai probabilitas signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal.
Sebaliknya, jika nilai probabilitas
signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan
dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang
sangat kuat antara suatu variabel
independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan kesimpulan mengenai
pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolineritas
dilakukan dengan menghitung nilai
variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Durbin-
Watson, di mana hasil pengujian
ditentukan berdasarkan nilai Durbin- Watson (Uji DW).
Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik t (t- test) melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasi (Sig t) masing-masing
variable independen dengan taraf
signifikansi α = 0.05. apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih besar α = 0.05,
maka hipotesisnya tidak diterima yang artinya variable independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikannya (Sig t) lebih kecil dari
pada α = 0.05, maka hipotesisnya diterima
yang artinya variable independennya
tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variable dependennya.
Keputusan diambil berdasarkan nilai
probabilitas dengan kriteria: a. Taraf nyata 0.05
b. Jika Sig t > α, maka Hο diterima dan Ha ditolak
c. Jika Sig t ≤ α, maka Hο ditolak dan Ha diterima
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL