• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen lap. praktikum mekanika tanah (Halaman 10-101)

METODOLOGI DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN I

PENGAMBILAN CONTOH TANAH DILAPANGAN (SOIL SAMPLING)

PB - 0100 –  76

1. TUJUAN

1. Dapat melaksanakan pengambilan contoh tanah, baik yang terganggu maupun asli dengan prosedur pelaksanaan yang benar.

2. Dapat menggumpulkan berbagai informasi dan menggambarkan dalam grafik, hubungan antara perubahan kadar air alami terhadap kedalaman.

2. DASAR TEORI

Indikator yang berhubungan dengan karakteristik mekanik tanah pondasi harus dicari dengan pengujian yang sesuai dengan letak asli tanah tersebut. Oleh karena itu perlu diadakan  pengambilan sampel tanah dengan mengeksplorasi lapisan tanah bagian bawah.

Untuk maksud ini, biasanya dibuat suatu lubang bor kedalam tanah pondasi yang kemudian dilakukan berbagai pengujian. Pengeboran serta pengambilan contoh exsplorasi tanah karakteristik fisik dan mekanis tanah pondasi dari pada cara yang lain, akan tetapi metode ini hanya memberikan informasi dalam arah vertical pada titik pengeboran, sehingga untuk memperkirakan luas penyebaran karakteristik tanah pada arah mendatar diperlukan rencana survei yang menggabungkan pengujian pengeboran dengan metode survei yang lain, misalnya penyelidikan geofisika. Apabila dibutuhkan penyelidikan yang continue, contoh tanah yang banyak maka lebih baik diadakan penggalian sumur uji.

Alat-alat bor yang digunakan untuk ekplorasi tanah adalah : 1. Alat bor tangan ( Hand Auger Boring )

2. Alat bor rotasi tangan ( Hand Feed Rotary Driling  ) 3. Alat bor rotasi hidrolik ( Hidrolic Feed Rotary Driling  )

Pada pengambilan contoh tanah pada tempat aslinya, terutama diperlukan dinding lubang bor yang bersih dan berbentuk baik. Pengambilan contoh tanah dibagi dalam  pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sampling) dan pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed sampling). Untuk contoh tanah tidak terganggu diperlukan

 penentuan berat isi, untuk mendapatkan karakteristik mekanik diperlukan kekuatan atau  penurunan. Untuk keperluan pengujian tanah seperti klasifikasi tanah, pengujian pemadatan

untuk bahan timbunan dapat digunakan contoh tanah terganggu. Metode pengambilan contoh tanah dibagi dalam 4 metode :

1. Metode pembuatan lubang pengeboran sampai kedalaman tertentu. Metode ini dilakukan  pengambilan contoh tanah dengan alat bor tangan (contoh tidak terganggu dan contoh

terganggu)

2. Metode pengambilan tanah yang langsung (contoh terganggu dan contoh tidak ter ganggu) 3. Metode pengambilan contoh tanah dengan mesin bor (contoh ter ganggu)

4. Metode pengambilan contoh tanah dengan tenaga manusia dari sumur uji atau parit uji (contoh tidak terganggu dan contoh terganggu )

Contoh tanah yang telah diambil harus diberi tanggal dan dalam pengambilan dengan tulisan yang jelas. Kadar air contoh tanah harus dijaga supaya tidak berubah sampai diadakan  pengujian. Khusus bagi contoh tidak terganggu harus dijaga agar tidak mengalami benturan dan perubahan suhu. Pengujian contoh tanah sedapat mungkin dilakukan sesuai contoh yang diambil, karena bilaman disimpan agak lama, maka tekstur tanah dapat berubah oleh  pengaruh perubahan suhu, perubahan kimia, atau perubahan kadar air.

3. PERALATAN

Peralatan lengkap yang dibutuhkan biasanya terdiri dari : a. AugerJarret 4 inch mata bor spiral.

 b. Auger Iwan 4 inch mata bor helical.

c. Kepala pengambil contoh 2½ inchi beserta kuncinya.

d. Stang bor beserta stang dalamnya (sesuai dengan kebutuhannya). e. Pemutar stang bor (T - stuk).

f. Tabung contoh 16 inch x 2½ inch (40 cm x 6,8 cm).

g. Satu set casing lengkap dengan sepatu, dan kepalanya, kelem, dongkrak pencabut casing. h. Kantong contoh (kantong plastik).

i. Lilin untuk menutup tabung contoh.  j. Kompor untuk tempat lilin 0,5 liter.

k. Corong 15 cm, gayung kecil.

l. Pisau untuk memotong contoh-contoh.

m. Obeng untuk sekrup kepala pengambilan contoh, kunci, dan sebagainya.

n. Meteran rol 30 meter, sekop, pensil kertas, tali, pengenal contoh, lembaran log untuk contoh tanah, alas terpal 150 cm x 150 cm.

4. BENDA UJI

a. Contoh tanah asli (Undisturbed) 

Contoh tanah asli adalah contoh yang masih menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah yang ada padanya. Contoh ini tidak mengalami perubahan dalam tekstur, kadar air (water content)  atau susunan kimianya. Dalam prakteknya sampel yang benar-benar asli tidaklah mungkin diperoleh, akan tetapi dengan teknik-teknik pelaksanaan yang  baik dan cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan-kerusakan terhadap contoh

tanah dapat dibatasi sekecil mungkin. Contoh tanah tersebut diambil dengan memakai tabung-tabung contoh (sample tube), atau dengan mengambil secara langsung dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkah-bongkah. Sampel tanah ini dipergunakan untuk percobaan Engineering Propertis, antara lain :

Permeability Test Consolidation Test Direct Shear Test

Unconfined Compressive Test Triaxial Test

b. Contoh tanah tidak asli (Di stur bed sample  )

Contoh tanah tidak asli diambil tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk melindungi tekstur tanah asli tersebut. Pengambilan sample ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan cangkul, sekop, bor dan lain-lain. Dalam praktikum, contoh tanah tidak asli ini digunakan untuk percobaan Indeks Propertis, antara lain :

Atterberg Limit

Berat Jenis

Analisa saringan

5. PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum pemboran berlangsung daerah sekitar lubang pemboran harus dibersihkan.

Auger kemudian dimasukkan ke dalam tanah dan diputar melalui stang-stang bor, kemudian

dengan hati-hati dikeluarkan dari lubang. Tanahnya diambil dari auger dan diletakkan sebagai

gundukan kecil kira-kira 60 cm dari lubang, di atas telapak kanvas. Memukul kepala auger

cepat. Untuk tanah kelempungan yang lekat gunakanlah tongkat. Auger kemudian

ditempatkan kembali ke dalam lubang dan pekerjaan diulangi kembali sesuai dengan

kedalaman yang dikeluarkan, contoh diletakkan di samping gundukan contoh tanah yang

terdahulu dalam bentuk setengah lingkaran sekitar lubang.

a. Contoh tanah tidak asli (Di stur bed sample)  Cara A :

Contoh tanah tidak asli dapat diambil dari contoh tanah yang diambil dengan auger atau mata bor lainnya. Contoh tanah tidak asli harus diambil sebagai rata-rata contoh tanah dari setiap lapisan yang ditentukan oleh pemeriksaan visual. Contoh tanah kemudian diletakkan ke dalam kantong plastik. Tanda pengenal contoh (label) ditempatkan ke dalam kantong atau diikatkan pada leher.

Cara B :  (alternatif lain)

Setelah diambil kesimpulan tentang keadaan dan kedalaman dari lapisan-lapisan tanah

yang diperoleh dalam pengeboran auger, auger kemudian digunakan untuk membuat

lubang kedua. Contoh tidak asli kemudian diambil langsung dari auger pada

kedalaman yang dipilih untuk memberikan contoh khas dari lapisan-lapisan.

Cotoh-contoh kemudian ditempatkan dalam kantong-kantong dan diberi tanda pengenal.

b. Contoh tanah asli (U ndi stur bed Sampl es) 

Apabila contoh-contoh tanah asli dibutuhkan, tabung contoh 16 inch x 2½ inch (40

cm x 6,8 cm) dapat dipakai.

Setelah diambil keputusan yang berasal dari pengboran auger contoh-contoh asli dari

 beberapa kedalaman dapat ditentukan. Auger digunakan untuk mencapai kedalaman yang

dikehendaki. Dasar dari lubang kemudian dibersihkan dengan hati-hati dari bahan-bahan yang

lepas. Kepala pengambil contoh kemudian dipasang dengan tabung contoh pada stang bor.

Susunan ini kemudian dimasukkan ke dalam lubang dan pipa contoh di tekan perlahan-lahan

sampai masuk sedalam 40 cm (16 inch). Pipa kemudian diputar untuk melepaskan contoh

dimasukkan ke dalam tanah yang ditekan, dapat dimasukkan dengan pukulan secara hati-hati

dengan menggunakan palu.

Tabung contoh kemudian dilepas dari kepala tabung dan dinding luarnya dibersihkan.

Ujungnya kemudian dipotong hati-hati sampai rata sedalam 1 cm untuk tempat lilin. Tabung

kemudian ditempatkan pada rak tabung dan cairan lilin kemudian dituangkan pada salah satu

ujung tabung dengan menggunakan corong. Apabila lilin telah mengeras tabung dibalik dan

lilin dituangkan pada ujung yang lain, kedua ujung ini kemudian ditutup dengan tutup tabung

contoh dan dimasukkan lagi ke dalam cairan ini untuk mendapatkan lapisan pelindung. Tanda

 pengenal (label) kemudian diikatkan pada tabung contoh

c. Percetakan contoh tanah.

Contoh tanah dibuat dengan jalan tanah yang mudah dihamparkan di sekitar lubang.

Setiap potong gundukan tanah menunjukkan kedalaman 30 cm, sehingga kedalaman dapat

dengan mudah diperkirakan. Catatan dibuat untuk setiap lapisan dan jenis tanah didata

Lokasi : Dsamping DOME UMM Hari/Tgl. Penggalian : Rabu, 19 - 01 - 2011

Waktu : 20.30 –  02.30 WIB

Kedalaman : 0 - 40 cm Dikerjakan : Kel.XII

SOIL SAMPLING

Kedalaman Warna Tanah Deskripsi dan Klasifikasi Tanah / Batuan (meter)

Warna tanah coklat, berpasir

Warna tanah coklat kemerahan, agak keras dan  berpasir

0.4

Akhir penggalian pada kedalaman 0.4 meter 0

PERCOBAAN II

PERCOBAAN II

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN UKURAN BUTIR TANAH UKURAN BUTIR TANAH

PB-0107-76 PB-0107-76 AASHTO T-88-72 AASHTO T-88-72 ASTM D-422-72 ASTM D-422-72 1. 1. TUJUANTUJUAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah, Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah, hingga ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil hingga ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil dari 0,075 atau

dari 0,075 atau lolos dari saringan No.1lolos dari saringan No.10 0 digunakan analisa dengan digunakan analisa dengan hidrometer.hidrometer.

2.

2. DASAR TEORIDASAR TEORI

Pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran bentuk Pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Sifat suatu tanah yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non kohesif. Sifat suatu tanah  banyak

 banyak ditentukan ditentukan oleh oleh ukuran ukuran butir butir dan dan distribusinya. distribusinya. Sehingga Sehingga dalam dalam mekanika mekanika tanahtanah analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk mengklasifikasikan analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk mengklasifikasikan tanah. tanah. A. ANALISA SARINGAN A. ANALISA SARINGAN 1. Tujuan 1. Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah, hingga Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah, hingga ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil dari ukuran pasir (saringan No.10). Penentuan dan analisa butiran tanah yang lebih kecil dari 0,075 atau lolos

0,075 atau lolos dari saringan No.10 dari saringan No.10 digunakan analisa dengan digunakan analisa dengan hidrometer.hidrometer.

2. Peralatan 2. Peralatan

a.

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.  b.

 b. Saringan 3 inchi Saringan 3 inchi ; 1 inchi ; 3/4 inchi ; 1/2 inchi ; No.; 1 inchi ; 3/4 inchi ; 1/2 inchi ; No.4 ; No.8 dan No.104 ; No.8 dan No.10 c.

c. Alat penumbuk.Alat penumbuk. d.

d. OvenOven e.

e. Talam / baki.Talam / baki. f.

f. Sikat pembersih saringanSikat pembersih saringan g.

3. Benda Uji 3. Benda Uji

a.

a. Tanah dibiarkan mengering diudara hingga tercapai keadaan rapuh. Setiap gumpalanTanah dibiarkan mengering diudara hingga tercapai keadaan rapuh. Setiap gumpalan  butiran

 butiran dipecah dipecah hingga hingga merata. merata. Untuk Untuk penghancuran penghancuran sampel sampel dapat dapat digunakan digunakan alatalat  penumbuk dari karet.

 penumbuk dari karet.  b.

 b. Benda-uji diaduk sampai merata lalu dibagi-bagi agar dapat dikeringkan dalam oven,Benda-uji diaduk sampai merata lalu dibagi-bagi agar dapat dikeringkan dalam oven, setelah kering sampel ditimbang.

setelah kering sampel ditimbang.

4. Prosedur Pengujian 4. Prosedur Pengujian

Untuk memudahkan pekerjaan, penyaringan dibagi dalam 3 (tiga) tahap yakni : Untuk memudahkan pekerjaan, penyaringan dibagi dalam 3 (tiga) tahap yakni : -- Ukuran Ukuran butiran butiran halus halus (lebih (lebih kecil kecil dari dari No.10)No.10)

-- Ukuran Ukuran butiran butiran sedang sedang (3/4 (3/4 inchi inchi sampai sampai No.10)No.10) -- Ukuran Ukuran butiran butiran kasar kasar (3/4 (3/4 inchi)inchi)

 Penyaringan butiran halus.  Penyaringan butiran halus.

Penyaringan ini dilaksanakan pada analisa ukuran butiran tanah dengan hidrometer. (Lihat Penyaringan ini dilaksanakan pada analisa ukuran butiran tanah dengan hidrometer. (Lihat analisa dengan hidrometer).

analisa dengan hidrometer).

 Penyaringan butiran kasar.  Penyaringan butiran kasar.

a.

a. Sampel disaring dengan saringan 3/4 inchi, kemudian semua bahan yang melalui saringanSampel disaring dengan saringan 3/4 inchi, kemudian semua bahan yang melalui saringan dikumpulkan. Butiran yang tertahan diatas saringan dibersihkan dengan menggunakan dikumpulkan. Butiran yang tertahan diatas saringan dibersihkan dengan menggunakan  penyikat kawat.

 penyikat kawat.  b.

 b. Dalam keadaan kering, sampel yang tertinggal diatas saringan 3/4 inchi disaring kembaliDalam keadaan kering, sampel yang tertinggal diatas saringan 3/4 inchi disaring kembali dengan saringan yang lebih besar. Jumlah sampel diatas masing-masing saringan dengan saringan yang lebih besar. Jumlah sampel diatas masing-masing saringan ditimbang dan dicatat.

ditimbang dan dicatat. c.

c. Secara teliti, sampel yang melalui saringan 3/4 inchi dicampur, denganSecara teliti, sampel yang melalui saringan 3/4 inchi dicampur, dengan cara quarteringcara quartering diperoleh fraksi dengan berat yang cukup banyak untuk analisa butiran sedang.

diperoleh fraksi dengan berat yang cukup banyak untuk analisa butiran sedang.

 Penyaringan butiran sedang  Penyaringan butiran sedang

a.

a. Sampel disaring dengan ayakan No.10 dan semua bahan yang melalui saringan ditaburSampel disaring dengan ayakan No.10 dan semua bahan yang melalui saringan ditabur dalam baki atau piring yang besar, lalu sambil diaduk-aduk secara merata. Dibiarkan dalam baki atau piring yang besar, lalu sambil diaduk-aduk secara merata. Dibiarkan sekurang-kurangnya selama 1 jam.

 b.

 b. Sampel diguncang kemudian dituangkan kedalam air melalui saringan No.10 denganSampel diguncang kemudian dituangkan kedalam air melalui saringan No.10 dengan mebiarkan air pencucinya mengalir terbuang. Pencucian diteruskan hingga air pencucinya mebiarkan air pencucinya mengalir terbuang. Pencucian diteruskan hingga air pencucinya tidak lagi kotor. Sampel yang tertinggal dalam saringan dikembalikan kedalam baki.

tidak lagi kotor. Sampel yang tertinggal dalam saringan dikembalikan kedalam baki. c.

c. Seluruh sampel dalam baki dikeringkan dalam oven, setelah kering lalu disaring denganSeluruh sampel dalam baki dikeringkan dalam oven, setelah kering lalu disaring dengan saringan 3/4 inchi, No.4, No.8, dan No.10 dalam keadaan

saringan 3/4 inchi, No.4, No.8, dan No.10 dalam keadaan dingin.dingin. d.

d. Dari sampel yang melalui saringan No.10 diambil dan digunakan seluruhnya pada analisaDari sampel yang melalui saringan No.10 diambil dan digunakan seluruhnya pada analisa Hidrometer. Hidrometer. ANALISA HIDROMETER  ANALISA HIDROMETER  1. Tujuan 1. Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan susunan ukuran butiran tanah yang Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan susunan ukuran butiran tanah yang mempunyai diameter lebih kecil dari 0,075 atau yang lolos saringan No.10 dengan mempunyai diameter lebih kecil dari 0,075 atau yang lolos saringan No.10 dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer tersebut berfungsi untuk mengetahui specific menggunakan alat hidrometer. Hidrometer tersebut berfungsi untuk mengetahui specific gravity larutan setiap waktu pengamatan. Dari data data tersebut dapat digambarkan grafik gravity larutan setiap waktu pengamatan. Dari data data tersebut dapat digambarkan grafik distribusi butiran yang merupakan hubungan antara diameter dan prosentase yang lolos.

distribusi butiran yang merupakan hubungan antara diameter dan prosentase yang lolos.

2.

2. Dasar Dasar TeoriTeori

Pada dasarnya tanah memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam Pada dasarnya tanah memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam  baik

 baik tanah tanah kohesif kohesif maupun maupun tanjah tanjah non non kohesif kohesif . . sifat sifat tanah tanah banyak banyak ditentukan ditentukan oleholeh ukuran butiran dan distibusinya, sehingga analisa ukuran butiran banyak dipakai ukuran butiran dan distibusinya, sehingga analisa ukuran butiran banyak dipakai sebagai acuan dalam Mekanika Tanah. Selain itu analisa ukuran butiran dapat sebagai acuan dalam Mekanika Tanah. Selain itu analisa ukuran butiran dapat digunakan untuk :

digunakan untuk : 1.

1. Memperoleh informasi gradasi tanahMemperoleh informasi gradasi tanah 2.

2. Kandungan butiran dan bahan organikKandungan butiran dan bahan organik 3.

3. Mengetahui permeabilitas tanahMengetahui permeabilitas tanah 4.

4. Untuk mengetahui perkiraan tinggi air kapilerUntuk mengetahui perkiraan tinggi air kapiler 5.

5. Perencanaan filter pencegahnya terhanyutnya butiran halus.Perencanaan filter pencegahnya terhanyutnya butiran halus.

Pengujian ini dilakukan dengan dua cara yaitu analisa hidrometer dan anal

Pengujian ini dilakukan dengan dua cara yaitu analisa hidrometer dan anal isa ayak.isa ayak. Dalam pengujian kali ini sample yang digunakan adalah tanah yang lolos ayakan Dalam pengujian kali ini sample yang digunakan adalah tanah yang lolos ayakan no.200, hal ini berarti diklasifikasikan dalam tanah berbutir halus. Maka dari itu untuk no.200, hal ini berarti diklasifikasikan dalam tanah berbutir halus. Maka dari itu untuk menganalisa butir tanah ini digunakan pengujian analisa hidrometer. Yang dimaksud menganalisa butir tanah ini digunakan pengujian analisa hidrometer. Yang dimaksud dengan hidrometer adalah alat yang dicemplungkan ke dalam suatu larutan untuk dengan hidrometer adalah alat yang dicemplungkan ke dalam suatu larutan untuk menegetahui berat jenis larutan, dan kemudiadapat dipakai untuk menentukan density menegetahui berat jenis larutan, dan kemudiadapat dipakai untuk menentukan density larutan tanah dan air dari waktu kewaktu sebagai fungsi dari diameter butiran ekivalen. larutan tanah dan air dari waktu kewaktu sebagai fungsi dari diameter butiran ekivalen.

3. Peralatan

a. Hidrometer dengan skala-skala konsentrasi (5 - 60 gram/liter) atau untuk pembacaan  berat jenis campuran (0,995 - 1,038).

b. Tabung-tabung gelas kapasitas 1000 ml, dengan diameter 6,5 cm. c. Termometer 0 - 50 C dengan ketelitian 1 C.

d. Pengaduk mekanis dan mangkok dispresi / mechanical stirer.

e. Saringan-saringan No.10 ; No.20 ; No.40 ; No.80 ; No.100 ; No.200. f.  Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

g. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110  5 ). h. Tabung-tabung gelas dengan ukuran 50 ml dan 100 ml.

i. Batang pengaduk dari gelas.  j. Stop watch.

4. Benda Uji

Benda uji disiapkan sesuai dengan cara menyiapkan contoh tanah pada pemeriksaan PB - 0106 - 76 atau secara langsung sebagai berikut :

a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu atau hampir semua butirannya lebih halus dari saringan No. 10. Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan No. 10.

 b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu atau mengandung yang lebih kasar dari saringan no. 10. Keringkan contoh diudara sampai bisa disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan No. 10.

c. Tentukan kadar airnya untuk menentukan berat benda uji sesuai PB - 0106 - 76.

5. Prosedur Percobaan

a. Rendamlah benda uji tersebut dengan 100 ml air suling dan bahan dispersi waterglass sebanyak 20 ml, atau 50 ml air suling dan bahan dispersi SHP (sodium hexametaphospat) sebanyak 100 ml, aduk sampai merata dengan pengaduk gelas dan biarkan terendam selama 24 jam.

 b. Sesudah perendaman, pindahkan campuran semua ke dalam mangkok pengaduk dan tambahkan air suling sampai kira-kira setengah penuh. Aduklah campuran selama 15 menit.

c. Pindahkan campuran semuanya ke dalam tabung gelas ukur dan tambahkan air suling atau air bebas mineral sampai campuran menjadi 1000 ml. Tutuplah rapat-rapat mulut tabung tersebut dengan telapak tangan dan kocoklah dalam arah mendatar selama 1 menit.

d. Segera setelah dikocok letakan tabung dan dengan hati-hati masukkan hidrometer. Biarkan hidrometer terapung bebas, dan tekanlah stop watch. Bacalah angka skalanya  pada saat stopwatch menunjukkan 0,5 menit ; 1 menit dan 2 menit dan catatlah pada Form No.06. Bacalah pada puncak meniscus nya dan catatlah pembacaan itu sampai 0,5 gram per liter yang terdekat atau 0,001 berat jenis (Rh). Sesudah pembacaan pada menit kedua, angkatlah hidrometer dengan hati-hati, cuci dengan air suling dan masukkan ke dalam air tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama s eperti suhu tabung percobaan. e. Masukkan kembali hidrometer dengan hati-hati ke dalam tabung dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat-saat 5, 15, 30 menit, 1, 4, 24 jam.Sesudah setiap pembacaan dan kembalikan hidrometer ke dalam air suling. Lakukan proses memasukkan dan mengangkat hidrometer masing-masing selama 10 detik.

f. Ukur suhu campuran tersebut sekali dalam 15 menit yang pertama, kemudian pada setiap  pembacaan berikutnya.

g. Sesudah pembacaan terakhir, pindahkan campuran tersebut ke dalam saringan No. 200 dan cucilah air pencucinya hingga jernih dan biarkan air ini mengalir terbuang. Fraksi yang tertinggal diatas saringan No. 200 harus dikeringkan dan dilakukan pemeriksaan analisa saringan agregat halus dan kasar.

6. Data

Form.No.06

PROYEK : LOKASI :

JENIS TANAH : DIKERJAKAN :

PEMERIKSAAN

UKURAN BUTIRAN TANAH

PB-0107-76

I. ANALISA SARINGAN a. Fraksi Kasar

Saringan Berat tertahan (gram)

Berat Lolos (gram)

Persentase Persen seluruh

contoh yang lewat (%) tertahan (%) lewat (%) 3 inchi 0 3000 0 100 100.00 1 inchi 0 3000 0 100 100.00 3/4 inchi 34 2966 1.13 98.87 98.87 1/2 inchi 100 2866 3.33 95.53 95.53 PAN 2866 0 95.53 0.00 0.00

 b. Fraksi Sedang Berat tanah kering = 2866 gram

Saringan Berat tertahan (gram)

Berat Lolos (gram)

Persentase Persen seluruh

contoh yang lewat (%) tertahan lewat 3/8 inchi 200 2666 6.67 88.87 88.87  No. 4 257 2409 8.57 80.30 80.30  No. 8 200 2209 6.67 73.63 73.63 PAN 2209 0 73.63 0.00 0.00

c. Fraksi Halus Berat tanah kering = 2209 gram

Saringan Berat tertahan (gram)

Berat Lolos (gram)

Persentase Persen seluruh

contoh yang lewat (%) tertahan (%) lewat (%)  No. 10 180 2029 6.00 67.63 67.63  No. 20 198 1831 6.60 61.03 61.03  No. 40 300 1531 10.00 51.03 51.03  No. 80 448 1083 14.93 36.10 36.10  No. 100 576 507 19.20 16.90 16.90  No. 200 460 47 15.33 1.57 1.57 PAN 47 0 1.57 0.00 0.00

II. ANALISA HIDROMETER Fraksi lewat saringan No.200

Jam Lama  pengamatan (menit) Suhu TC Pembacaanhi drometer Rh Diameter  butiran D Koreksi suhu Kt Pembacaan terkoreksi (Rh+Kt) Koreksi erat jenis a Persen mengendap (%) Persen total mengendap (%) 0 26 0 0,5 10.5 1 10.5 2 10 5 9 15 6.5 30 5 1 jam 4 4 jam -…. -…. -…. -…. -…. -…. -…. -…. -24 jam 1

7. Analisa Data

PEMERIKSAAN

UKURAN BUTIRAN TANAH PB –  0107 –  76

A. ANALI SA SARINGAN

a.F r aksi Kasar Berat tanah ker in g : 3000 gram

Saringan Berat tertahan (gram)

Berat Lolos (gram)

Persentase Persen seluruh

contoh yang lewat (%) tertahan (%) lewat (%) 3 inchi 0 3000 0 100 100.00 1 inchi 0 3000 0 100 100.00 3/4 inchi 34 2966 1.13 98.87 98.87 1/2 inchi 100 2866 3.33 95.53 95.53 PAN 2866 0 95.53 0.00 0.00 Contoh Perhitungan :

 Persentase Tertahan (%) 12 inchi =

3000 100

x 100 %

=3.33%

 Persentase Lewat (%)12 inchi = 98.87% - Persentase Tertahan (%)12 inchi = 98.87% - 3.33%

= 95.53%

b.F r aksi sedang Berat tanah ker in g :2866 gram

Saringan Berat tertahan (gram) Berat Lolos (gram) Persentase Persen seluruh contoh yang lewat (%) tertahan lewat 3/8 inchi 200 2666 6.67 88.87 88.87  No. 4 257 2409 8.57 80.30 80.30  No. 8 200 2209 6.67 73.63 73.63 PAN 2209 0 73.63 0.00 0.00 Analisa Perhitungan :

 Persentase Tertahan (%) No.8 =

3000 350

x100 %

= 11.67 %

 Persentase Lewat (%) No.8 = 80.30 % - Persentase Tertahan (%) No.8 = 80.30 % - 11.67 %

c.F raksi Halu s

Berat Tanah Keri ng: 2209 gram

Saringan Berat tertahan (gram)

Berat Lolos (gram)

Persentase Persen seluruh

contoh yang lewat (%) tertahan (%) lewat (%)  No. 10 180 2029 6.00 67.63 67.63  No. 20 198 1831 6.60 61.03 61.03  No. 40 300 1531 10.00 51.03 51.03  No. 80 448 1083 14.93 36.10 36.10  No. 100 576 507 19.20 16.90 16.90  No. 200 460 47 15.33 1.57 1.57 PAN 47 0 1.57 0.00 0.00 Contoh Perhitungan :

 Persentase Tertahan (%) No.20 =

3000 389

x 100%

= 12.97 %

 Persentase Lewat (%) No. 20 = 60.30 %- Persentase Tertahan (%) No. 20 = 60.30% - 12.97 %

= 47.33 %

I I. ANALI SA H IDROM ETER

Fraksi Lewat Saringan No .200 Berat tanah kering 47 gram

Lama Pengamatan (menit) Suhu

Dalam dokumen lap. praktikum mekanika tanah (Halaman 10-101)

Dokumen terkait