• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi 1. Pendekatan

Dalam dokumen REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA (Halaman 21-27)

Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang topik kajian ini, metodologi yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dengan melakukan studi literatur, Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Mendalam.

Pengumpulan data menggunakan FGD akan diperdalam dalam wawancara mendalam.

2. Studi Literatur

Dalam kajian akademik ini, secara sekuensial, studi literatur dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, studi literatur yang bertujuan untuk mendapatkan berbagai aspek dan variabel yang akan dianalisis 3. Melakukan 2 kali Focus Group Discussion (FGD) di

Jakarta dengan melibatkan 30 anak muda milenial lintas agama. FGD pertama akan melibatkan 15 peserta dari kalangan mahasiswa dan FGD kedua akan melibatkan 15 peserta dari kalangan siswa.

4. Wawancara mendalam (in-depth interview) dengan 10 narasumber anak muda milenial di DKI Jakarta dan sekitarnya.

5. Melakukan transkrip dan coding data hasil FGD dan wawancara mendalam.

6. Melakukan analisis data hasil FGD dan hasil wawancara mendalam (in-depth interview).

7. Membuat laporan yang didalamnya memuat uraian latar belakang kajian, proses pelaksanaan, analisis, kesimpulan dan rekomendasi. Sebagai lampiran laporan juga disampaikan data dasar hasil kajian.

8. Workshop inalisasi laporan hasil kajian akademik E. Indikator Output Kegiatan

Output/hasil yang diharapkan dari program ini di antaranya:

1. Penelitian yang mencakup nara sumber sekitar 40 anak muda milenial yang terdiri dari siswa SMA dan mahasiswa di perguruan tinggi.

2. Dokumen desain penelitian yang menyoroti kerangka kerja konseptual penelitian, metodologi yang mencakup pengumpulan dan analisis data, dan pedoman wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD).

3. Laporan penelitian secara komprehensif, yang terdiri

dari beberapa bagian:

a. Ringkasan eksekutif yang memuat temuan kunci dan rekomendasi.

b. Pendahuluan yang mencakup analisis konteks, metodologi penelitian dengan uraian yang jelas tentang pemilihan responden/narasumber yang diwawancarai, dan pendekatan dalam analisis data.

c. Temuan kajian hasil wawancara dan FGD, analisis temuan, dan kesimpulan.

d. Rekomendasi yang ditujukan untuk para pemangku kepentingan (MPR, BPIP, dan Kementerian Agama).

e. Lampiran, yang terdiri dari data yang dikumpulkan, nara sumber yang diwawancarai, bibliogra i, dan biogra i singkat peneliti.

F. Metodologi 1. Pendekatan

Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang topik kajian ini, metodologi yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dengan melakukan studi literatur, Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Mendalam.

Pengumpulan data menggunakan FGD akan diperdalam dalam wawancara mendalam.

2. Studi Literatur

Dalam kajian akademik ini, secara sekuensial, studi literatur dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, studi literatur yang bertujuan untuk mendapatkan berbagai aspek dan variabel yang akan dianalisis

30 anak muda milenial lintas agama (usia 16 tahun s.d 34 tahun) yang terdiri dari mahasiswa dan siswa SMA kelas 3. FGD pertama akan melibatkan 15 peserta dari kalangan mahasiswa dan FGD kedua akan melibatkan 15 peserta dari kalangan siswa. Adapun peserta FGD dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 1. Daftar peserta FGD Pertama

No. Peserta Jumlah

1 Mahasiswa Islam 7

2 Mahasiswa Protestan 2 3 Mahasiswa Katolik 2

4 Mahasiswa Hindu 2

5 Mahasiswa Budha 1

6 Mahasiswa Khonghucu 1

7 Tim kajian 5

Total 20

Berdasarkan tabel di atas, peserta FGD pertama berjumlah 20 orang peserta mahasiswa lintas agama dan tim kajian yang terdiri dari: 7 peserta yang beragama Islam, 2 peserta yang beragama protestan, 2 orang yang beragama katolik, 2 orang yang beragama Hindu, 1 orang yang bergama Budha dan 1 orang yang beragama Khonghucu. FGD pertama akan mengumpulkan data yang melibatkan narasumber sesuai kriteria di atas.

terkait dengan topik kajian akademik ini. Karena topik kajian akademik ini berkaitan dengan revitalisasi nilai-nilai pancasila di kalangan anak muda milenial, ada tiga perspektif yang digunakan untuk mencapai tujuan itu, yakni perspektif Pancasila, sosiologi, dan studi politik. Ketiga instrumen ini digunakan untuk membedah permasalahan kajian akademik ini. Tahap kedua, studi literatur yang bertujuan untuk memberi penilaian atas temuan empirik dari hasil FGD dan wawancara mendalam. Penilaian ini dilakukan dengan cara mengkomparasikan dengan konsep ataupun berbagai teori yang relevan dalam lingkup Pancasila, sosiologi, dan studi ilmu politik. Selain itu, data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber juga dapat memperjelas hasil kajian akademik ini.

Data sekunder ini termasuk peran media massa sebagai entitas yang berpengaruh terhadap pembentukan opini publik.

3. Focus Group Discussion (FGD)

FGD ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai situasi terkini revitalisasi nilai-nilai Pancasila nilai-nilai pancasila di kalangan anak muda milenial. Di samping itu, FGD akan mendalami padangan kalangan anak muda milenial mengenai pancasila dan strategi revitalisasi nilai-nilainya di kalangan generasi milenial. FGD juga akan mendalami berbagai bentuk praksis yang bertujuan untuk mendukung revitalisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda milenial.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa FGD akan dilaksanakan dua kali di Jakarta dengan melibatkan

30 anak muda milenial lintas agama (usia 16 tahun s.d 34 tahun) yang terdiri dari mahasiswa dan siswa SMA kelas 3. FGD pertama akan melibatkan 15 peserta dari kalangan mahasiswa dan FGD kedua akan melibatkan 15 peserta dari kalangan siswa. Adapun peserta FGD dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 1. Daftar peserta FGD Pertama

No. Peserta Jumlah

1 Mahasiswa Islam 7

2 Mahasiswa Protestan 2 3 Mahasiswa Katolik 2

4 Mahasiswa Hindu 2

5 Mahasiswa Budha 1

6 Mahasiswa Khonghucu 1

7 Tim kajian 5

Total 20

Berdasarkan tabel di atas, peserta FGD pertama berjumlah 20 orang peserta mahasiswa lintas agama dan tim kajian yang terdiri dari: 7 peserta yang beragama Islam, 2 peserta yang beragama protestan, 2 orang yang beragama katolik, 2 orang yang beragama Hindu, 1 orang yang bergama Budha dan 1 orang yang beragama Khonghucu. FGD pertama akan mengumpulkan data yang melibatkan narasumber sesuai kriteria di atas.

tahun) di Jakarta dan sekitarnya. Adapun 10 narasumber wawancara mendalam dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. Daftar narasumber wawancara mendalam

No. Peserta Jumlah

1 Mahasiswa Islam 2

2 Mahasiswa Protestan 1 3 Mahasiswa Katolik 1

4 Mahasiswa Hindu 1

5 Mahasiswa Budha 1

6 Mahasiswa Khonghucu 1

7 Siswa Islam 1

8 Siswa Protestan 1

9 Siswa Katolik 1

Total 10

Dalam riset ini, wawancara mendalam akan dilakukan untuk mendalami fenomena yang diperoleh dari hasil FGD. Pendalaman ini sebagian besar untuk menjawab pertanyaan mengapa atas suatu peristiwa apa (peristiwa atau fenomena tertentu). Pendalaman ini sekaligus dapat menjadi semacam analisis terhadap fenomena yang dimaksud.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara mendalam ini menganut prinsip snow ball. Yakni wawancara akan terus dilakukan sehingga tidak ada lagi informasi baru yang belum tergali.

Tabel 2. Daftar peserta FGD Kedua

No. Peserta Jumlah berjumlah 20 orang peserta siswa lintas agama dan tim kajian yang terdiri dari: 7 peserta yang beragama Islam, 2 peserta yang beragama protestan, 2 orang yang beragama katolik, 2 orang yang beragama Hindu, 1 orang yang bergama budha dan 1 orang yang b e r a g a m a k h o n g h u c u . F G D k e d u a a k a n mengumpulkan data yang melibatkan narasumber sesuai kriteria di atas.

4. Wawancara mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam adalah satu metode riset yang dimaksudkan untuk menelusuri secara lebih jauh hasil FGD ataupun hasil studi literatur. Wawancara mendalam dalam studi ini akan menelusuri pandangan anak muda milenial lintas agama.

Wawancara mendalam akan dilakukan terhadap 10 narasumber anak milenial (usia 16 tahun s.d 34

tahun) di Jakarta dan sekitarnya. Adapun 10 narasumber wawancara mendalam dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. Daftar narasumber wawancara mendalam

No. Peserta Jumlah

1 Mahasiswa Islam 2

2 Mahasiswa Protestan 1 3 Mahasiswa Katolik 1

4 Mahasiswa Hindu 1

5 Mahasiswa Budha 1

6 Mahasiswa Khonghucu 1

7 Siswa Islam 1

8 Siswa Protestan 1

9 Siswa Katolik 1

Total 10

Dalam riset ini, wawancara mendalam akan dilakukan untuk mendalami fenomena yang diperoleh dari hasil FGD. Pendalaman ini sebagian besar untuk menjawab pertanyaan mengapa atas suatu peristiwa apa (peristiwa atau fenomena tertentu). Pendalaman ini sekaligus dapat menjadi semacam analisis terhadap fenomena yang dimaksud.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara mendalam ini menganut prinsip snow ball. Yakni wawancara akan terus dilakukan sehingga tidak ada lagi informasi baru yang belum tergali.

Dengan kata lain, sepanjang masih ditemukan data yang berbeda antara satu narasumber dengan narasumber yang lain, wawancara mendalam akan terus dilakukan selama periode penghimpunan data bahkan penulisan. Dengan demikian narasumber untuk suatu topik tertentu tidak hanya satu orang melainkan lebih dari itu.

Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil wawancara mendalam dilakukan dengan cara membuat kategori atas jawaban narasumber.

Jawaban yang sama dikelompokkan pada kategori yang sama. Dengan demikian, akan diperoleh perspektif yang sama dan yang berbeda antara satu narasumber dengan narasumber yang lain. Dalam penyajian hasil laporan riset, beberapa pernyataan narasumber dapat dikutip untuk mempertegas analisis.

Dalam dokumen REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA (Halaman 21-27)