• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model dalam penelitian ini termasuk model penelitian mengenai masalah aktual, dan bersifat lapangan (field research), maka bahan-bahan atau sumber data yang digunakan adalah data-data yang ada dilapangan. Yaitu data yang berkaitan dengan tradisi madang pada masyarakat Buay tekhuggak. Maka pada tahap pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: a. Metode Wawancara

Pada penelitian ini peneliti mengunakan penelitian wawancara berstruktur dan tak berstruktur. Wawancara tak berstruktur artinya responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan buah pikiran, pandangan dan perasaanya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi kemudian setelah peneliti memperoleh sejumlah keterangan ia dapat mengadakan wawancara yang lebih berstruktur walaupun informasi emic yang diterimanya dijadikan bahan untuk merumuskan sejumlah pertanyaan yang lebih berstruktur.90

90 Kaelan , Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta : Paradigma, 2005), h. 202

b. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan yang menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.91

Peneliti menggunakan observasi partisipan yaitu dimana penulis ikut langsung mencatat dan mengamati segala bentuk kegiatan dan kejadian yang ada untuk disajikan dalam pengumpulan data.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan tertulis yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting yang berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki92.

2. Populasi Dan Teknik Sampling

a. Populasi

Populasi menurut Winarno Surakhmat adalah keseluruhan individu yang akan diteliti.93 Karena tidak mungkinnya penelitian selalu langsung meneliti segenap populasi dengan tujuan, penelitian menemukan generalisasi secara umum, maka perlu adanya sejumlah sampel yang

91Irawan, Soeharto, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2002), h. 69

92Sedarmayanti.Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian, (Bandung : Mandar Maju, 2002), h. 86

refsentatif yaitu yang mewakili keseluruhan populasi tersebut. Adapun yang menjadi populasi adalah masyarakat adat Buay Tekhuggak

Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah masyarakat buay

Tekhuggakh, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, bujang gadis

Buay Tekhuggak. Buai tekhuggak terdiri dari 6 pekon yaitu, pekon Banjakh Manis, Tanjung Jati, Kappung Bakhu, Mulang Maya, Menggala Dan Suka Banjakh, Tetapi tidak seluruh populasi ini akan dijadikan sampel, melainkan hanya beberapa saja yang hendak dijadikan sampel dari seluruh populasi yang dianggap dapat mewakili.

b. Teknik Sampling

Untuk melaksanakan sampel dalam penelitian diperlukan teknik sampling, yaitu cara yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi.94 Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah masyarakat buay Tekhuggak , untuk meneliti seluruh populasi, tentu akan banyak mengalami kesulitan dan tidak efektif jika dilihat dari segi waktu yang ada.

Untuk menentukan orang-orang yang akan dijadikan sampel digunakan teknik Purposive Sampling, menurut Kartini Kartono yaitu pengambilan sample berdasarkan tujuan. Sample bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas srata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.95 Dalam teknik ini siapa yang akan diambil sebagai anggota sample diserahkan pada

94Ibid, h. 70

95 Kartini, Kartono, Pengantar Metodologi Riset Social, (Bandung : Mandar Maju, 1996), h. 187

pertimbangan pengumpul data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti, jadi pengumpulan data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan mengambil siapa saja yang menurut pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.96

Teknik ini dilakukan dengan jalan penelitian memilih orang-orang atau kelompok yang dijadikan sampel dengan dasar pertimbangan orang tersebut mempunyai hubungan erat dengan kegiatan tradisi madang. Dengan pertimbangan jumlah penduduk sebanyak 10.000 jiwa yang terdiri dari 65 % perempuan dan 35% laki-laki, adapun orang-orang yang dijadikan sample yaitu: 18 tokoh adat, 3 tokoh masyarakat, 3 tokoh agama dan 20 orang masyarakat Buay tekhuggak, dengan jumlah total 44 orang. berikut rinciannya:

1. Tokoh adat yang terdiri dari 6 Pekon, dan berikut nama-nama tokoh adat yang akan penliti jadikan sample:

a. Tokoh adat Pekon Mulang Maya ada 3 orang yaitu Khaja Rusli (Khaja Cahaya Makhga), Khadin Zaipi (Khadin Cahaya Makhga), dan Minak Maryan (Minakpadoman); b. Tokoh adat Pekon Menggala ada 3 orang yaitu Khaja Kusal

(Khaja Syahbandar Bandakh), Khadin Amsari (Khadin Suku Mulia), Minak Supardi (Minak Jaga Baya);

96 Irawan, Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Studi Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial Dan Ilmu Sosial Lainnya), (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003), h. 63

c. Tokoh adat Pekon Kappung Bakhu ada 3 orang yaitu Khaja Nasruddin (Khaja Bangsawan), Khadin Azhar (Khadin Syah), Minak Budi (Minak Penengon);

d. Tokoh adat Pekon Suka Banjakh ada 3 orang yaitu Khaja Mat Nizar (Kakhiya Mangku Bumi), Khadin Arizal (Khadin Jo Lappung), Minak Samsu (Minak Pemuka); e. Tokoh adat Pekon Tanjung Jati ada 3 orang yaitu Khaja

Busro (Khaja Pagar Alam), Khadin Azwar (Khadin Saka), Minak Sahidin (Minak Senangon Mena);

f. Tokoh adat Pekon Banjakh Manis ada 3 orang yaitu Khaja Pungut (Khaja Syahbandar), Khadin Mat Saleh (Khadin Akuan), minak zulhakki (minak cahaya agama).

2. Tokoh masyarakat terdiri dari 3 orang yaitu Drs. Nazaruddin Gustam, MM (Camat Kotaagung Timur), Hamzani, SE (Sekertaris Kecamatan Kotaagung Timur), Astrawan Gede Agung, SE (Staf Kecamatan Kotaagung Timur).

3. Tokoh agama terdiri 3 orang yaitu Munzidi, Cik Gus, dan Azhari

4. Masyarakat yang pernah mengikuti kegiatan madang 20 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan, dan berikut nama-namanya:

1) Muhtadin Pekon Mulang Maya 2) Marhaddin Pekon Mulang Maya

3) Zulkifli Pekon Suka Banjakh 4) Rohimi Pekon Suka Banjakh 5) Nazar Pekon Tanjung Jati 6) Nazori Pekon Tanjung Jati 7) Sandi Pekon Kappung Bakhu 8) Musa Pekon Kapung Bakhu 9) Kusal Pekon Menggala 10)M. Yusup Menggala

11)Neliyana Pekon Mulang Maya 12)Rohida Pekon Mulang Maya 13)Nurlela Pekon Suka Banjakh 14)Maryuna Pekon Suka Banjakh 15)Jamilah Pekon Tanjung Jati 16)Maryuna Pekon Tanjung Jati 17)Anila Pekon Menggala 18)Farida Pekon Menggala

19)Almaniani Pekon Kappung Bakhu 20)Hayana Pekon Kappung Bakhu

B.Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Bahan-bahan yang telah dikumpulkan tersebut kemudian akan di Identifikasi,di klasifikasi,guna memperoleh hakikat fundamental untuk menemukan nilai-nilai yang ada pada tradsi madang yang di tinjau dari pandangan filsafat moral.

2. Hasil dari identifikasi dan klasifikasi tersebut kemudian dianalisa secara komprehensif untuk dapat menemukan nilai-nilai yang menjadi hakikat tradisi madang.

C.Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan filsafat. Secara rinci dalam menganalisis data akan digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Deskripsi, yaitu menggambarkan atau menyajikan serta memahami hakikat tradisi madang dan hakikat nilai-nilai moral yang terkandung didalamnya.

2. Interpretasi, yaitu data yang telah dideskripsikan diberi penafsiran, sehingga memperoleh makna baru yang lebih tepat, dan dapat diungkap secara lebih baik dan mendasar tentang bagaimana mengungkap nilai moral dalam tradisi madang tersebut.

3. Abstraksi, yaitu untuk menangkap hakikat dengan cara memurnikan objek dari aspek-aspek yang bersifat khusus, sehingga hakikatnya menjadi sesuatu yang bersifat umum.

4. Holistika, yaitu tinjauan secara lebih dalam untuk mencapai kebenaran secara utuh. Objek dilihat dari interaksi dengan seluruh kenyataan.97

5. hermeneutik, yaitu sebagai suatu metode diartikan sebagai cara menafsirkan simbol kongkrit untuk dicari arti dan maknanya. Metode ini mengsyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak di alami kemudian dibawa ke masa sekarang.98

D.Teknik Penyimpulan Data

Untuk memperoleh kesimpulan yang akurat, maka dalam penyimpulan penelitian ini, peneliti menggunakan pola penyimpulan lingkaran hermeunetik, yaitu suatu pola pemahaman dengan menggunakan metode induktif dan deduktif .

97 M.Baharudin, Dasar-Dasar Filsafat, (Bandar Lampung: Harakindo Publishing, 2013), H.51

BAB IV

GAMBARAN UMUM KECAMATAN KOTA AGUNG TIMUR MARGA