• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan

cross sectional dimana pengukuran hanya dilakukan satu kali pada sampel.

4.2 Populasi dan sampel

Populasi : Pasien berumur 45 tahun hingga 69 tahun

Sampel : Sampel penelitian diperoleh dari populasi penduduk di Lingkungan 10, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai yang berumur 45 – 69 tahun yang dipilih dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Besar sampel : Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus berikut :

Diambil berdasarkan rumus untuk sampel tunggal untuk suatu populasi (Lemeshow,dkk, 1997), sebagai berikut:

2

)

5

,

0

28

,

0

(

)

5

,

0

1

(

5

,

0

.

90

,

0

)

28

,

0

1

(

28

,

0

.

64

,

1



n

2 0 2 1 0 0 1 1 1 P P Pa Pa Z p p z n a      

30

31

,

29

n

Keterangan : Po = proposi awal (0,28)

Pa = proporsi yang diinginkan (0,5) α = level of signifikan ( 0,1 = 1,64) β = power (0,1 = 0,90)

n = besar sampel

Jumlah sampel yang diperlukan oleh penelitian ini adalah 30 orang, maka sampel minimal bagi setiap kelompok umur adalah 6 orang.

4.3 Variabel Penelitian a. Variabel Bebas

 Pasien Berumur 45 – 49 tahun  Pasien berumur 50 – 54 tahun  Pasien berumur 55 – 59 tahun  Pasien berumur 60 – 64 tahun  Pasien berumur 65 – 69 tahun b. Variabel Tak Terkendali

 Kondisi oral hygiene dari pasien yang diperiksa c. Variabel Tergantung

 Perubahan yang berlaku pada mukosa rongga mulut pasien dengan kelompok yang berbeda.

4.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Kriteria Inklusi

o Pasien sehat, tidak ada kelainan sistemik

o Berumur 45 – 69 tahun

o Pribumi (orang Indonesia)

o Body Mass Index (BMI) : 18,5 – 25

o Perempuan

Kriteria Ekslusi

o Pasien yang merokok

o Pasien yang mengkonsumsi minuman beralkohol

o Pasien yang menyirih

o Pasien yang mengkonsumsi obat-obatan secara berterusan seperti anti hipertensi dan anti diabetik.

4.5 Alat dan Bahan Penelitian Bahan o Aqua o Desinfektan Dettol  Alat o Sonde o Pinset o Kaca mulut

o Kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR)

o Masker

o Sarung tangan

o Kain handuk

o Penimbang berat badan

o Tali ukur tinggi badan

Gambar 3 : Alat dan bahan penelitian 4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional untuk penelitian ini adalah seperti berikut :

 Kelompok umur : umur sampel antara 45 – 69 tahun yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu 45 – 49 tahun, 50 – 54 tahun, 55 – 59 tahun, 60 – 64 tahun, 65 – 69 tahun.  Perubahan – perubahan mukosa yaitu dilihat dari adanya :

o Pembentukan jaringan flabby : merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residual ridge. 6,7

Gambar 4 : Jaringan flabby pada residual ridge

o Perubahan tekstur permukaan mukosa (stippling menghilang) : stippling

terbentuk akibat adaptasi gingiva untuk menerima fungsi, yang secara mikroskopis disebabkan adanya penonjolan (protuberansia) dan depresi pada permukaan gingiva.

Gambar 6 : Gingiva cekat manula (stippling menghilang)

o Kelembapan mukosa berkurang : akibat dari atrofi serta kemunduran fungsi kelenjar saliva yang merupakan suatu keadaan normal pada proses penuaan manusia. 6,7

o Perubahan – perubahan lain yang mendukung :

 Perubahan bentuk bibir : Sudut bibir menurun, kerutan disekitar kulit bibir

 Perubahan warna mukosa : Seluruh mukosa mulut tampak pucat  Pasien yang sehat, tidak ada kelainan sistemik berarti pasien yang tidak mempunyai

riwayat penyakit sistemik dan kanker, contohnya diabetes melitus.

Body Mass Index (BMI) sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori kurang berat badan, normal, kelebihan berat badan atau obesitas (kegemukan). Resiko penyakit yang berhubungan dengan derajat kegemukan seperti penyakit jantung dan diabetes mellitus dapat dilihat dari nilai BMI. 18

 Oral higiene adalah pemeliharaan rongga mulut secara rutin, teratur dan benar sehingga rongga mulut berada dalam kondisi yang bersih dan sehat.

 Indikator yang digunakan untuk penelitian ini adalah normal, ringan dan berat. Sampel dengan indikator ’normal’ bila semua hasil pemeriksaan klinisnya (jaringan flabby, stippling pada gingiva dan kelembapan mukosa) normal. Indikator ’ringan’ apabila sampel mempunyai 1 item yang tidak normal dan indikator ’berat’ apabila sampel mempunyai 2 -3 item yang tidak normal.

4.7 Tempat dan lama waktu penelitian Tempat Penelitian :

 Lingkungan 10, Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai (sampel dibawa ke ruangan praktikum di departemen Biologi Oral).

Lama Waktu Penelitian :

 Sepuluh bulan dari Augustus 2010 hingga Juni 2011

4.8 Metode pengumpulan data

 Wawancara : peneliti akan mewawancara responden berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan untuk mengumpul informasi – informasi penting yang diperlukan oleh penelitian.

 Pemeriksaan : peneliti akan memeriksa rongga mulut pasien untuk melihat keadaan mukosa rongga mulut responden.

4.9 Prosedur pengambilan data

a. Pasien diwawancara tentang keadaan umum dan riwayat kesehatan.( kuesioner di lampiran 3)

b. Hitung BMI setiap pasien untuk memastikan pasien benar-benar sehat, tidak mempunyai resiko menderita penyakit-penyakit sistemik, kekurangan gizi ataupun obesitas sehingga mempengaruhi perubahan pada mukosa rongga mulut. BMI dapat dihitung dengan rumus seperti berikut :

Interpretasi nilai BMI untuk orang dewasa, tanpa memperhatikan umur maupun jenis kelamin 18 :

 Underweight (berat badan kurang) : BMI < 18,5  Normal : BMI = 18,5 – 25

 Overweight (kelebihan berat badan) : BMI 25 – 30  Obesitas : BMI > 30 .

c. Pasien diminta duduk di dental chair yang disediakan.

d. Kemudian pasien diminta berkumur dengan menggunakan air aqua yang disediakan untuk membersihkan rongga mulut.

e. Dengan menggunakan sonde dan kaca mulut, rongga mulut pasien diperiksa oleh operator untuk melihat keadaan klinis rongga mulut pasien.(pemeriksaan klinis di lampiran 4)

BMI = BERAT (Kg) [TINGGI (m)] 2

f. Untuk melihat tingkat aliran saliva (kelembaban mukosa), digunakan cara seperti berikut :

 Tarik bibir bawah, keringkan mukosa labial dengan kasa secara hati-hati, periksa mukosa dibawah sinar yang memadai. Amati butiran saliva yang keluar dari muara kelenjar minor. Bila waktu keluarnya saliva lebih dari 60 detik, berarti arus saliva dibawah normal.19

g. Setelah selesai diperiksa, operator mengambil foto rongga mulut pasien yang menunjukkan perubahan-perubahan klinis yang berlaku pada pasien tersebut. h. Kemudian pasien diminta berkumur setelah selesai diperiksa.

i. Prosedur diulangi oleh operator pada setiap pasien mengikut kelompok masing- masing.

4.10 Analisa data

 Pengolahan data dilakukan menggunakan sistem komputerisasi dan dianalisis dengan uji statistik kruskal wallis.

Dokumen terkait