• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian

Dalam dokumen Contoh Proposal Disertasi Pendidikan Islam (Halaman 30-35)

Untuk mengungkapkan permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan (library research),38 yaitu menelaah dan mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1. Pendekatan Penelitian

Secara metodologis penelitian ini dilihat dari sumbernya merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan pendekatan kualitatif,39 Adapun tujuan penelitianya adalah penelitian eksploratif yaitu penelitian yang bertjuan untuk menemukan ide-ide baru yang cukup aktual dalam kerangka penemuan teori baru, yakni buku-buku yang berkaitan tentang peran pendidikan dalam membentuk masyarakat madani dalam Al-Qur’an.40

Dengan demikian penelitian ini termasuk studi tentang pemikiran yang bersifat filosofis. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis (philosopycal approach).41 Pendekatan filosofis pada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenai sesuatu yang ada di balik obyek formalnya. Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas atau inti yang terdapat di balik yang bersifat lahiriyah.42

Dengan menggunakan pendekatan filosofis seseorang akan dapat memberi makna terhadap sesuatu yang dijumpainya, dan dapat pula

38Pengertian Library Research adalah Suatu cara memperoleh data dengan mempelajari buku-buku di perpustakaan yang merupakan hasil dari para peneliti terdahulu.

39Noeng Muhajir, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Rake Sarasin : Yogyakarta, 1992), hlm, 83

40Jujun S. Suria Sumantri, salah satu obyek penelitian itu adalah ide yang merupakan gagasan manusia Gagasan manusia itu meliputi antara lain filsafat, etika, estetika dan teori ilmiah. M. Deden Riwan (ed.), “Tradisi Baru Penelitian Agama Islam”, (Cet. Ke-I. Bandung: Nuansa, 2001), hlm, 75-76.

41Imam Suprayogo dan Tobroni, “Metodologi Penelitian Sosial-Agama”. (Cet. Ke-I. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm, 45.

42Abuddin Nata, “Metodologi Studi Islam”, ((Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999), hlm, 42-43

menangkap hikmah dan ajaran yang terkandung di dalamnya.43 Pendekatan filosofis juga dapat digunakan untuk mengkaji struktur ide-ide dasar (fundamental Ideas) yang dirumuskan pemikir.44 Dengan demikian secara umum dapat diidentifikasi bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupaya mengkaji ide-ide atau gagasan pemikiran terkait konsep masyarakat madani.45

2. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), maka proses pengolahan datanya juga disesuaikan dengan konstruksi danalur penelitiian tersebut, dengan menelaah bahan-bahan berupa referensi pustaka sebagai data utama dalam penelitian ini. Sedangkan analisis data penelitian menurut Lexy J Moloeng adalah proses menyusun, mengkategorisasikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.46 Sedangkan Bogdan dan Bliken menjelaskan bahwa analisis data melibatkan pengerjaan organisasi data, pemilahan menjadi satuan-satuan tertentu, sintetis data, pelacakan pola, penemuan hal-hal yang penting dan dipelajari, dan penentuan apa yang harus dilakukan kepada orang lain.47 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sepanjang penelitian itu berlangsung, dan tidak hanya setelah pengumpulan data.

43Ibid, hlm, 45

44Anton Baker dan Ahmad Charis Zubair, “Metodologi Penelitian Filsafat”, (Yogyakarta : Kanisius, 1990), hlm, 63-65

45Noeng Muhdjir, ‘’Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2002).hlm, 12. Lihat juga Sutrisno Hadi, “Metodologi Research”,( Jilid I, Yogyakarta, Andi Offset, 1987), hlm. 9

46Lexy J Moloeng, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Remaja Karya, 1989), hlm. 4-8

47Bogdan, and Bliken, “Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods”, (Boston: Allyn and Bacon, 1982), hlm. 52.

Pelaksanaan metode deskriptif ini tidak terbatas hanya pada pengumpulan dan penyusunan data, tapi meliputi analisa, dan interpretasi tentang arti data itu.48 Dengan begitu analisis data bisa dianggap sebagai proses pelacakan dan pengaturan secara sistematik bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat dipresentasikan kepada orang lain.49

Secara operasional penelitian ini menerapkan beberapa metode analisis data. Pertama, metode analisis data deskriptif. Penggunaan metode analisis data deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis semua pemikiran para mufasir tentang masyarakat madani sebagai dasar-dasar filosofis pendidikan Islam. Kedua, metode analisis data hermeunetik, atau metode pemahaman dan penafsiran. Hermeunetika pada dasarnya adalah suatu metode atau cara untuk menafsirkan “simbol”, berupa teks atau sesuatu yang diperlakukan sebagai teks untuk dicari arti dan maknanya, dimana metode hermeunetik ini mensyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak dialami, kemudian dibawa ke masa sekarang.50

Carl Braathen, lebih jauh menjelaskan bahwa hermeunetika adalah ilmu yang merefleksikan bagaimana satu kataatau satu peristiwa di masa dan kondisi yang lalu bisa dipahami dan menjadi bermakna secara nyata di masa kini, di mana di dalamnya sekaligus terkandung aturan-aturan metodologis untuk diaplikasikan dalam penafsiran dan asumsiasumsi

48Winarno Surakhmad, “Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik”, (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 139. lebih jauh analisa data kualitatif dapat mengunakan analisa domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, lihat Sugiono,

“Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung: CV Alvabeta, 2007) hlm. 102.

49Imran Arifin, “Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan”,

(Malang : Kalimasada, 1996), hlm. 84

50Sudarto, “Metodologi Penelitian Filsafat”, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 85

metodologis dari aktivitas pemahaman.51 Komarudin Hidayat mengingatkan bahwa hermeunetika sebagai sebuah metode penafsiran, tidak hanya memandang teks dan berusaha menyelami kandungan makna literalnya. Lebih dari itu, hermeunetika berusaha menggali makna dengan mempertimbangkan horizon-horison yang melingkupi teks tersebut. Horison yang dimaksud adalah horizon teks, horizon pengarang dan horizon pembaca.52

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data pertama yaitu sumber data primer, data primer dalam disertasi ini adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki kesamaan tema seputar peran Pendididkan dalam Membentuk Masyarakat Madani. Ayat-ayat tersebut ditafsirkan dengan merujuk kepada kitab-kitab tafsir Al-Qur’an dari latar belakang masa, mazhab dan corak yang berbeda. Sementara untuk redaksi hadis, penulis mengutamakan mengutipnya dari

Kutub Al-Sittah. Dari beberapa kitab tafsir sebagai representator dari tafsir masa klasik dan modern. Kitab tafsir klasik yang dijadikan rujukan adalah kitab tafsir karangan: Al-Thabari (W.310 H), dan Ibnu Katsir (W.774 H). Untuk kategori tafsir modern yaitu: Al-Maraghi (L.1881 M), Al -Rashid Ridha, dan Syekh Al-Sya‘rawi. Sedangkan untuk tafsir dari Indonesia, dipilih tafsir Al-Misbah karangan Muhammad Quraish Shihab dan Tafsir Al-Azhar karya Hamka.

Sementara untuk rujukan kita hadits kitab Al-Sittah yaitu Imam Bukhari , Muslim , Tirmidzi , Nasa’i , Abi Daud , Ibnu Majah. Selain menggunakan literatur hadis dalam bentuk buku, penulis juga menggunakan Maktabah Al-Syamilah dan Ebook PDF.

51Farid Esack,” Liberation And Pluralism”, (Oxford One World, 1997), hlm. 61

52Komaruddin Hidayat, “Memahami Bahasa Agama”, (Jakarta : Paramadina, 1996), hlm. 161

Sedangkan sumber yang kedua yaitu data sekunder terdiri dari buku-buku tesis, disertasi, hasil symposium, dokumentasi, seminar terkait dengan penelitian ini.

Dalam dokumen Contoh Proposal Disertasi Pendidikan Islam (Halaman 30-35)

Dokumen terkait