Penilitian ini merupakan studi observasional prospektif untuk menilai korelasi linier antara nilai pengukuran tekanan isi bola mata kanan dengan nilai pengukuran tekanan vena sentral.
3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 3.2.1. Tempat
Penelitian dilakukan di ruangan rawatan intensif (ICU) Rumah sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
3.2.2. Waktu
Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober sampai dengan November 2010.
3.3. POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh pasien‐pasien yang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
3.3.2. Sampel
Sampel penelitian adalah populasi yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi selama dirawat di ICU. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus:
n = + 3
2
dengan:
n = besar sampel
Zα = 1,96 (adalah deviat baku pada α 0,05) α = tingkat kemaknaan (0,05)
Zβ = 0,842 (adalah deviat baku pada β 20%) 1 – β = power (80%)
r = perkiraan koefisien korelasi (0.66)6
Dari perhitungan dengan rumus diatas, maka diperoleh besar sampel: 15 orang
Sampel diambil secara non random dengan menggunakan tehnik consecutive sampling.
3.4. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI 3.4.1. Kriteria Inklusi
a. Pasien yang terpasang kateter vena sentral b. Berusia 18‐40 tahun
3.4.2. Kriteria Eksklusi
a. Pasien / keluarga pasien menolak
b. Arah tips kateter vena sentral tidak menuju ke vena cava superior c. Pasien dengan glaukoma
d. Pasien yang mengalami gangguan pada mata kanan.
e. Pasien memiliki riwayat gangguan visus selama masa sehat . 3.5. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
3.5.1. Alat dan Bahan 3.5.1.1. Alat
a. Kateter vena sentral
b. Skala ukur tekanan vena sentral c. Tonometer Schiotz set
d. Water pass e. Kasa steril f. Handscoen steril g. Lembar observasional
h. Tabel konversi pembacaan skala tonometer.
3.5.1.2. Bahan
a. Pantocain 2% tetes mata b. Chloramphenicol tetes mata c. Alkohol 70%
d. Cairan infus kristalloid, Koloid
3.5.2. Cara Kerja
3.5.2.1. Persiapan Pasien dan Obat
a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui oleh komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, seluruh sampel dinilai ulang dan dimasukkan ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi.
b. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti akan dilatih dan dibimbing terlebih dahulu dalam menggunakan tonometer schiotz di bagian Ilmu Penyakit Mata RSUP.H.Adam malik Medan.
c. Pasien yang akan dijadikan sampel terlebih dahulu dikonsulkan ke bagian Ilmu Penyakit Mata untuk memastikan tidak ada kelainan pada bagian mata serta melalui anamnese mengenai keluhan mata kabur ataupun penggunaan lensa oleh pasien pada keluarga yang setahun serumah dengan pasien.
d. Pasien yang telah dinyatakan tidak memiliki kelainan di bagian mata, dilakukan pengukuran tekanan vena sentral dan tekanan isi bola mata kanan dalam waktu yang bersamaan pada siang hari.
e. Pengukuran tekanan vena sentral dilakukan pada pasien yang telah terpasang kateter vena sentral di vena subclavia kanan. Kemudian dilakukan pemeriksaan radiologi untuk memastikan letak kateter dan melihat ada tidaknya komplikasi dari pemasangan.
3.6.2.2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengukuran dilakukan dengan cara pengukuran manual menggunakan skala ukur tekanan vena sentral yang terhubung dengaan kateter vena sentral melalui infus set makro.
b. Penentuan posisi titik nol tekanan vena sentral diambil dari garis sejajar midaxilaris pasien yang telah diberi tanda pada posisi datar, dan di sejajarkan berdasarkan rol yang memiliki timbang rata air (waterpass).
c. Setelah cairan infus dialirkan ke sirkuit sklala ukur tekanan vena sentral, lalu cairan dialirkan ke kateter vena sentral dan dilihat penurunan cairan hingga skala berapa lalu dicatat.
d. Setelah pasien dinyatakan tidak ada kelainan pada bagian mata oleh tim bagian Ilmu Penyakit Mata serta melalui, maka dilakukan pengukuran tekanan isi bola mata dengan menggunakan tonometri schiotz yang terlebih dahulu di kalibrasi dan dilakukan desinfeksi dengan cara menyeka bagian tonometri yang akan bersentuhan pada mata, menggunakan kasa steril yang telah dibasahi alkohol 70% dan ditunggu hingga kering.
e. Mata pasien yang akan diperiksa dihadapkan kearah atas tegak lurus, lalu ditetesi anestesi lokal pantokain 2%.
f. Pengukuran tekanan isi bola mata dilakukan dengan menggunakan beban 5,5 gram dan 10 gram lalu hasilnya diseuaikan dengan tabel pengukuran tekanan isi bola mata, kemudian dicatat.
g. Kemudian dilakukan test provokasi cairan dengan volume sesuai standar ketentuan pada pelaksanaan fluid challenge test, hingga ada kenaikan tekanan vena sentral, minimal sebesar 2 cmH2O. Lalu tekanan Intraokuli diukur kembali pada mata yang sama dan dengan prosedur yang sama.
h. Nilai tekanan vena sentral dikonversikan dari cmH2O menjadi mmHg dengan jalan mengkalikan nilai hasil CVP dalam cmH2O dengan 0.735.
Hasil Penelitian
Analisa
3.7. IDENTIFIKASI VARIABEL 3.7.1. Variabel Independent
Nilai tekanan isi bola mata 3.7.2. Variabel Dependent
Nilai tekanan vena sentral
3.8. RENCANA MANAJEMEN DAN ANALISIS DATA
a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam mentabulasi. Data ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft office exel 2007. Setelah data ditabulasi, kemudian diolah dengan menggunakan program komputer.
b. Data numerik dari hasil pengukuran akan ditampilkan dalam nilai rata‐rata + SD (standard deviasi), sedangkan data katagorik ditampilkan dalam nilai persentase.
c. Uji kenormalan data numerik digunakan uji Shapiro‐Wilk
d. Untuk uji hipotesa digunakan uji korelasi dan regresi linier sederhana untuk mendapatkan persamaan garis yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai prediktif tekanan vena sentral berdasarkan pengukuran tekanan isi bola mata.
e. Interval kepercayaan 95% dengan nilai p<0,05 dianggap bermakna secara signifikan.
3.9. DEFINISI OPERASIONAL
Tekanan Intraokuli :Tekanan pada bola mata yang dapat digunakan yang sangat dipengaruhi oleh kecepatan produksi aquos humor, tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata dan tekanan vena episklera Tekanan Vena Sentral : Nilai yang menggambarkan tekanan pada atrium kanan. Yang
menggambarkan respon jantung terhadap pemberian beban volume.
Kateter vena sentral : Alat yang digunakan untuk pengukuran tekanan vena sentral, pemberian nutrisi dan sebagai jalur masuk cairan yang dapat dipasang pada vena basilika, vena femoralis, vena subclavia dan vena jugular
Tonometri : Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan intra oculi Fluid challenges : Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengestimasi kecukupan
volume intra vaskular dan kemampuan respon jantung terhadap beban volume dengan jalan memberikan penambahan cairan dengan jumlah volume tertentu.
3.10. MASALAH ETIKA
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pasien ataupun keluarga pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dari hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi formulir kesediaan menjadi subjek penelitian (informed consent).
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang sudah lazim dikerjakan pada pemeriksaan pasien dan dikerjakan sesuai standar.
Bila terjadi kegawat daruratan selama proses tindakan, baik yang berhubungan langsung akibat tindakan ataupun suatu proses dari perjalanan penyakitnya, maka langsung dilakukan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang telah disiapkan sebelumnya.
25
BAB 4