• Tidak ada hasil yang ditemukan

IIS 1 SMAN 2 Kalianda

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan analisis data statistik

deskriptif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14). Metode deskriptif merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi

pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung, bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penelitian.

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan

macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah kelas X IIS 1 di SMA N 2 Kalianda. Penelitian ini menggunakan desain penelitian

noneksperimental dengan metode deskriptif. Desain penelitian non-eksperimental

didasari oleh filsafat postivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena

objektif dan dikaji secara kuantitatif (Nana Syaodih, 2005: 57). Penelitian

fenomena-21

fenomea yang ada, yang berlangsung saat ini atau masa lampau. Penelitian ini

tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel, tetapi

menggambarkan kondisi apa adanya (Nana Syaodih, 2005: 59). Penelitian ini

menggunakan angket, lembar observasi dan test sebagai alat pengumpul data

kemudian di analisis dengan rumus persentase dan di interpretasikan sesuai

dengan kriteria interpretasi persentase yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan.

1. Observasi pendahuluan, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai

objek yang akan diteliti serta melihat kondisi mungkin tidaknya dilakukan

penelitian.

2. Menetapkan populasi dan sampel.

3. Membuat media menggunakan macromedia flash professional 8. Setelah media selesai maka di uji oleh Ahli media, setelah dilakukan revisi hingga

layak untuk di uji maka dilakukan penelitian ke sekolah kepada kelas yang

sudah ditetapkan.

4. Perlakuan media macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah sesuai dengan materi yang sudah ditetapkan.

5. Pemberian tes kepada siswa disetiap selesai sesi pertemuan selama

pemberlakuan macromedia flash professional 8.

6. Guru menilai aktivitas siswa selama pembelajaran melalui lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

7. Guru pendamping menilai dan mengamati kinerja guru praktik dalam

penggunaan macromedia flash professional 8 melalui lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

22

8. Setelah semua selesai siswa akan diberikan kuesioner untuk menilai

respon siswa terhadap media pembelajaran dengan menggunakan

macromedia flash professional 8, data yang diperoleh dianalisis untuk mengukur efektif atau tidak media ini dalam Pembelajaran Sejarah.

3.2.Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2002:55, 56) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,

sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Kasmadi,dkk,2014: 65).

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X IIS 1

SMAN 2 Kalianda. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel

jenuh yakni teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel (Sugiyono, 2013:68). Sampel pada penelitian ini adalah siswa

kelas X IIS 1 SMA N 2 Kalianda sebagai berikut.

Tabel 3.1.Sampel kelas X IIS 1SMA N 2 Kalianda Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas Jumlah

siswa

Jenis kelamin

L P

X.IIS.1 35 19 16

23

Dari tabel di atas, diketahui yang menjadi sampel adalah siswa kelas X IIS 1 SMA

N 2 Kalianda Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang

siswa.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 60).

Kerlinger (1973) dalam Sugiyono menyatakan bahwa variabel adalah konstrak

atau sifat yang akan dipelajari. Selanjutnya Kidder (1981) menyatakan bahwa

variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya (Sugiyono, 2013:61).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel tunggal yakni efektivitas

penggunaan macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah kelas X IIS 1 SMAN 2 Kalianda Tahun Pelajaran 2015/2016.

3.4.Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan

cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran

24

Menurut Etzioni (1964) secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai

tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya (Azhar Arsyad,

2013:57). Sedangkan macromedia flash professional 8 adalah sebuah program yang ditujukan kepada para desainer maupun programer yang bermaksud

merancang animasi untuk pembuatan halaman web, presentasi untuk tujuan bisnis maupun proses pembelajaran hingga pembuatan game interaktif serta tujuan-tujuan yang lebih spesifik (Dhani Yudhiantoro, 2006: 1).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan efektivitas adalah melihat seberapa

tingkat keberhasilan penggunaan macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah sesuai dengan indikator efektivitas pembelajaran yakni

ketercapaian ketuntasan belajar, ketercapaian keefektivitasan aktivitas siswa,

kemudian ketercapain efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran dan

respon siswa terhadap pembelajaran yang positif.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel

penelitian (Sugiyono, 2013:133).

Instrumen dikembangkan dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skala. Skor

terendah diberi angka 1 dan skor tertinggi diberi skor 5 (Sugiyono, 2013:312).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket yang

diberikan kepada siswa untuk menentukan efektif atau tidaknya media

25

3.5.1. Kisi-Kisi Instumen Kuesioner

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Siswa

No. Aspek Penilaian Indikator Jumlah

1 Kognisi Relevansi materi dengan tujuan 1

2 Isi Update-an materi 1

3 Integrasi Media Penggunaan Bahasa 1

Kejelasan informasi 1

Pengggunaan gaya bahasa 1

Ketepatan pemilihan huruf 1

Ketepatan pemilihan warna 1

4 Estetika Ketepatan pemilihan ilustrasi 1

Kemenarikan bahan ajar 1

Jumlah 9

Sumber: Dewi Salma Prawiradilaga, dkk (2013: 366)

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2013: 199). Pada penelitian ini peneliti menggunakan

kuesioner untuk mengumpulkan data tentang kesesuaian desain dan isi pada

media.

Pada penelitian ini angket/kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data

dalam melihat respon terhadap penggunaan macromedia flash professional 8 dalam pembelajaran sejarah.

3.6.2. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses

26

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan ( Sugiyono, 2013:203).

Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi langsung. Proses observasi akan dilakukan oleh peneliti selama

penelitian di SMA Negeri 2 Kalianda.

Terdapat dua lembar observasi dalam penelitian ini yang pertama digunakan

untuk menilai aktivitas siswa dalam melakukan setiap kegiatan yang termuat

dalam rencana pembelajaran dan yang kedua digunakan sebagai lembar observasi

aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.

3.6.3. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Furchan, 1982: 256). Tes menurut

Arikunto (1999) adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan

seperangkat pertanyaan yang bertujuan untuk melihat, mengukur kemampuan

siswa pada pembelajaran sejarah yang diperoleh setelah proses belajar

menggunakan macromedia flash professional 8. Test akan diberikan kepada siswa dalam bentuk soal dari semua masalah yang telah dipelajari.

27

Pada penelitian ini tes digunakan sebagai alat pengumpul data untuk melihat

ketercapaian ketuntasan belajar siswa dalam Pembelajaran Sejarah kelas X IIS 1

SMAN 2 Kalianda TP 2015/2016.

3.7. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian dilaksanakan.

1. Observasi pendahuluan, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai

objek yang akan diteliti serta melihat kondisi mungkin tidaknya dilakukan

penelitian.

2. Menetapkan populasi dan sampel.

3. Membuat media menggunakan macromedia flash professional 8. Setelah media selesai maka di uji oleh Ahli media, setelah dilakukan revisi hingga

layak untuk di uji maka dilakukan penelitian ke sekolah kepada kelas yang

sudah ditetapkan.

4. Perlakuan media macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah sesuai dengan materi yang sudah ditetapkan.

5. Pemberian tes kepada siswa disetiap selesai sesi pertemuan selama

pemberlakuan macromedia flash professional 8.

6. Guru menilai aktivitas siswa selama pembelajaran melalui lembar

observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

7. Guru pendamping menilai dan mengamati kinerja guru praktik dalam

penggunaan macromedia flash professional 8 melalui lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

28

8. Setelah semua selesai siswa akan diberikan kuesioner untuk menilai

respon siswa terhadap media pembelajaran dengan menggunakan

macromedia flash professional 8, data yang diperoleh dianalisis untuk mengukur efektif atau tidak media ini dalam Pembelajaran Sejarah.

3.8. Analisis Instrumen 3.8.1. Validitas

Validitas merupakan ciri yang amat penting yang seharusnya dimiliki oleh setiap

tes yang digunakan untuk berbagai tujuan. Validitas menunjuk pada penyesuaian

alat pengukur dengan tujuan yang hendak diukur (Djiwandono, 2006: 406).

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:173). Rumusan korelasi

yang dapat digunakan adalah product moment sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisiensi validitas skor butir pertanyaan

N : Jumlah responden

X : Skor butir soal tertentu untuk setiap responden

y : Skor total (seluruh soal) untuk setiap siswa (Kasmadi, dkk, 2014:79).

Kriteria pengujian korelasi antar butir dan skor total adalah minimal 0,344 (r

29

pengujian korelasi dibawah 0,344 (r hitung < r tabel) maka instrumen dinyatakan

drop atau invalid. Hasil uji validitas intrumen dapat dilihat selengkapnya pada

lampiran.

3.8.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 1999: 170). Menurut Suharsimi

Arikunto (1999) Reliabel artinya dapat dipercaya (Djiwandono: 2006: 403).

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas seluruh item angka digunakan rumus

korelasi Alpha Cronbach:

Keterangan:

rll = Reliabilitas.

n = Jumlah item yang valid

= Varians total (Kasmadi,dkk,2014:79).

Menurut Sugiyono dalam Kasmadi (2014) untuk menentukan acuan koefisien

30

Tabel 3.3. Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat rendah/ tidak ada hubungan

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.00 Sangat kuat

Sumber: Kasmadi, 2014:89

Setelah dilakukan uji prasyarat instrumen dan didapatkan instrumen yang valid

dan reliabel maka instrumen digunakan untuk mengambil data yang

sesungguhnya. Hasil uji reliabilitas pada lampiran 2 untuk uji reliabilitas

kuesioner menunjukkan bahwa nilai alpha untuk kuesioner 7,126 yang di

interpretasikan sangat kuat.

3.9. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan uji

hipotesis. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah statistik

deskriptif kuantitatif. Setelah data penelitian terkumpul dilakukan analisis data

untuk melihat keefektivitasan penggunaan macromedia flash professional 8 dalam Pembelajaran Sejarah kelas X IIS SMA Negeri 2 Kalianda serta menghitung skor

31

data observasi aktivitas siswa dan aktivitas kemampuan guru. Data efektivitas

macromedia flash professional 8 di analisis menggunakan rumus persentase.

P =

Keterangan

P = Persentase yang dicari

F = Frekuensi yang sedang dicari

N = Jumlah skor maksimum (Anas Sudjono,2011:43).

Setelah mendapatkan hasil persentase dari rumus persentase di atas dilakukan

penafsiran untuk setiap skor yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel 3.4. Kriteria persentase efektivitas Macromedia Flash Pro.8.

Skala interval Keterangan

0% - 20% Tidak Cukup 21% - 40% Kurang Cukup 41% - 60% Netral 61% - 80% Cukup 81% - 100% Sangat cukup Sumber: Riduwan, 2013:22

Dokumen terkait