• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan April - Juli 2008.

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Air

2. Sampah Organik yang berasal dari rumah tangga 3. EM-4

4. Gula

5. Bulking Agent(Penggembur)

Alat alat yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Drum plastik digunakan sebagai tempat pengomposan bahan-bahan organik menjadi pupuk organik.

2. Termometer untuk alat mengukur suhu bahan-bahan organik yang akan dikomposkan menjadi pupuk organik.

3. Timbangan untuk menimbang bahan organik yang akan dikomposkan. 4. Pipa PVC diameter 4, 2.5 dan 1 inci sebagai saluran udara pada setiap

komposter.

5. Bor digunakan untuk membuat lubang pada drum plastik yang akan digunakan untuk proses pengomposan secara aerob.

7. Kalkulator

8. Parang/Pisau digunakan sebagai alat untuk mencacah bahan-bahan organik yang akan dikomposkan.

9. pH meter digunakan untuk mengukur derajat keasaman (pH) campuran bahan.

Pelaksanaan Penelitian 1. Komposter Aerob

a. Pembuatan Komposter

Pada penelitian ini, tipe komposter aerob yang digunakan adalah tipe skala rumah tangga yang terbuat dari drum plastik yang berukuran tinggi : 60 cm, diameter: 35 cm.

Adapun tahapan pembuatannya adalah :

1. Disediakan drum bekas dengan tinggi : 60 cm, diameter: 35 cm, dimana tutup drum bagian tengah dilubangi dengan diameter 2,5 inci.

2. Pada kedua sisi drum paling atas dilubangi dengan diameter 1 inci.

3. Sediakan pipa dengan diameter 2,5 inci dan pipa yang berdiameter 1 inci.. Sisi- sisi pipa yang berdiameter 2,5 inci dilubangi dengan diameter kurang lebih 0,5-1 cm.

4. Pada kedua sisi bagian atas pipa yang berdiameter 2,5 inci dilubangi dengan diameter 1 inci.

5. Sambungkan masing-masing pipa pada lubang yang telah disediakan seperti gambar pada Lampiran 1.

b. Penyiapan bahan

Bahan yang digunakan adalah sampah yang berasal dari rumah tangga dicampur dengan pengembur (Bulking Agent), EM4 dan air.

Adapun persiapan bahan pada komposter aerob adalah sebagai berikut: 1. Disiapkan sampah organik yang berasal dari rumah tangga.

2. Kemudian bahan dipotong-potong dengan parang dengan ukuran 1-7,5 cm. 3. Setelah itu sampah organik dicampur dengan air dengan perbandingan

untuk 10 kg sampah organik dicampur dengan air sebanyak 2 kg.

4. Setelah itu bahan dicampurkan dengan pengembur (Bulking Agent) dengan perbandingan untuk 12 kg campuran bahan dicampur dengan 0,36 Kg penggembur (Bulking Agent).

5. Kemudian bahan yang telah dicampur tadi, ditambahkan larutan EM4yang telah dicampur dengan larutan gula sebanyak 1,5 sendok makan (6 sendok makan EM4+ 1 sendok makan gula + 10 liter air)

c. Proses Pengisian Komposter

Adapun pengisian komposter pada proses aerob adalah sebagai berikut : 1. Masukkan bahan yang akan dikomposkan kedalam komposter.

2. Dipantau suhunya setiap hari

3. Apabila bahan di komposter tersebut kelihatan kekurangan air dapat ditambahkan air secukupnya. Kadar air pada bahan dapat diketahui dengan menggenggam dan meremasnya. Apabila bahan dapat dikepal-kepal, berarti kadar air sudah sesuai.

4. Aduk-aduk bahan di komposter tersebut apabila suhunya terlalu tinggi (>650C).

5. Lama proses pembentukan yang dilakukan yaitu selama 14 hari. 6. Dilakukan pengamatan parameter.

7. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.

2. Komposter Anaerob a. Pembuatan Komposter

Pada penelitian ini, tipe komposter anaerob yang digunakan adalah tipe skala rumah tangga yang terbuat dari drum plastik yang tinggi : 60 cm, diameter: 35 cm

Adapun tahapan pembuatannya adalah :

1. Drum bekas dengan ukuran tinggi : 60 cm, diameter: 35 cm, dilubangi bagian atasnya dengan diameter 4 inci sebagai saluran pemasukan. 2. Setelah lubang dibuat, disediakan pipa dengan diameter yang sesuai

dengan diameter lubang yang telah dibuat.

3. Sambungkan pipa pada lubang yang telah disediakan seperti gambar pada Lampiran 2.

b. Penyiapan bahan

Adapun persiapan bahan pada komposter anaerob adalah sebagai berikut: 1. Disiapkan sampah organik yang berasal dari rumah tangga.

2. Kemudian sampah organik dipotong-potong dengan parang dengan ukuran <1 cm atau halus.

3. Setelah itu sampah organik dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1 : 1 (untuk 15 kg sampah organik dicampur dengan 15 kg air).

4. Setelah itu bahan dicampurkan dengan pengembur (Bulking Agent) dengan perbandingan untuk 30 kg campuran bahan dicampur dengan 0.9 Kg penggembur (Bulking Agent).

5. Kemudian bahan yang telah dicampur tadi, ditambahkan larutan EM4yang telah dicampur dengan larutan gula sebanyak 9 sendok, kemudian aduk hingga merata (6 sendok makan EM4 + 1 sendok makan gula + 10 liter air).

c. Proses Pengisian Komposter

Adapun pengisian komposter pada proses anaerob adalah sebagai berikut: 1. Masukkan bahan yang akan dikomposkan kedalam komposter melalui

saluran pemasukan.

2. Tutup komposter tersebut agar udara dan bau tidak masuk dan keluar dari komposter.

3. Dipantau suhunya setiap hari

4. Lama proses pembentukan yang dilakukan yaitu selama 14 hari. 5. Dilakukan pengamatan parameter.

6. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan.

Pengamatan Parameter

Adapun parameter yang diamati adalah :

1. Analisa Perbandingan C/N Akhir Pupuk Organik

Perbandingan C/N akhir pupuk organik dilakukan setelah 14 hari atau bahan sudah menjadi pupuk organik. Pengambilan data diperoleh dengan

menganalisa bahan atau sampel di Laboratorium Riset dan Teknologi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan cara :

- Penentuan nilai C total metodeWalkey and Black.

- Penentuan nilai N cara Semi MikroKjeldahl.

2. Perubahan suhu

Untuk mengetahui perubahan suhu bahan campuran pembentuk pupuk organik dapat dilakukan dengan menggunakan termometer. Pengukuran temperatur dilakukan setiap hari selama proses pembentukan pupuk organik.

3. Derajat Keasaman (pH) Pupuk Organik

Pada kondisi awal setelah bahan dicampurkan dilakukan pengukuran pH awal sebelum dimasukkan dalam komposter. pH diukur dengan menggunakan pH meter. Setelah proses pembentukan pupuk organik (setelah 14 hari) dilakukan kembali pengukuran pH pupuk organik untuk mengetahui keasaman pupuk organik yang dihasilkan.

4. Kadar Air Bahan (%)

Analisa kadar air bahan dilakukan dengan cara kering oven bahan. Sebelum dikeringovenkan, diambil sampel disetiap perlakuan. Kemudian ditimbang setiap 2 gram di alumunium foil yang telah diketahui berat kosongnya. Dikeringkan didalam oven selama 3 jam dengan suhu 1050C lalu didinginkan selama 15 menit kemudian ditimbang. Pengurangan dengan berat merupakan

banyaknya air yang diuapkan dari bahan. Pengambilan data dilakukan diawal dan diakhir pengomposan. Kadar air dihitung dengan rumus :

Kadar air = x100% BeratAwalBeratAkhir

BeratAwal

5. Rendemen (%)

Bahan campuran pada setiap perlakuan ditimbang hingga diketahui berat awal dari campuran bahan. Setelah 14 hari bahan menjadi pupuk organik dan ditimbang kembali kemudian dihitung rendemennya. Rendemen dihitung dengan rumus :

Rendemen = x100% BeratAwal

Dokumen terkait