• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KATEKESE KAUM MUDA SEBAGAI PEMBINAAN

B. Katekese kaum muda sebagai pembinaan iman kaum di stasi

3. Metodologi penelitian

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitataif adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.; secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2012:4).

b. Waktu dan Lokasi penelitian

Waktu penelitian adalah bulan Maret 2013. Lokasi penelitian berada di stasi Kristus Raja Ngrambe antara lain di Kecamatan Ngrambe, Kecamatan Jogorogo dan Kecamatan Sine bagian dari Kabupaten Ngawi Jawa Timur, terletak di bagian barat daya dari ibu kota kabupaten berjarak ± 42 Km dari kota Ngawi.

Stasi Kristus Raja Ngrambe terdiri dari 6 Lingkungan. 4 Lingkungan berada di kecamatan Ngrambe yaitu Lingkungan Yohanes dan Lingkungan St. Lukas berada di desa Ngrambe, Lingkungan Vinsensius berada di desa Widu, Lingkungan Barnabas berada di desa Sidomulyo. 1 lingkungan berada di kecamatan Jogorogo yaitu Lingkungan Markus yang terletak di desa Tanjung Sari. 1 lingkungan berada di kecamatan Sine yaitu lingkungan Maria Guadalupe yang terletak di desa Jetak. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada alasan:

1) Penulis merupakan anggota kaum muda di stasi ini sehingga memudahkan penulis dalam pendekatan dan berinteraksi dengan subyek pelaku.

2) Lokasi penelitian terjangkau oleh penulis yang tinggal di salah satu lingkungan penelitian.

3) Kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe aktif dalam kegiatan kaum muda.

c. Sampling

Pada penulisan ini menggunakan teknik sampling purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil adalah orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan penulis. Penelitian mengambil 15 sampel dengan perincian 1 pembina kaum muda, 1 pengurus Rekat, 1 pengurus OMK, kaum muda dari 6 lingkungan masing-masing diambil 2 orang kaum muda yaitu satu mewakili Rekat dan satu lagi mewakili OMK. Pembina kaum muda diharapkan memberikan informasi berkenaan pengamatan terhadap kaum muda dan pengalaman kaum muda dalam membina kaum muda. Pengurus diharapkan dapat memberikan

informasi seputar pengalaman mereka dalam mengurus pembinaan iman kaum muda di Stasi Kristus Raja Ngrambe, Paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur. Sedangkan kaum muda diharapkan dapat memberikan informasi berkenaan dengan pengalaman mereka dalam mengikuti kegiatan pembinaan iman kaum muda.

Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik bola salju (Snowball

sampling), dimana responden yang dijadikan sampel kadang-kadang dapat

menunjuk orang lain yang relevan untuk mendapatkan data demikian seterusnya, sehingga sampel bertambah terus untuk kemudian dihentikan jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi. Dalam hal ini, sumber data dan informasi diperoleh dari rekat dan OMK masing-masing lingkungan kemudian data dapat diperoleh dari satu orang. Begitu juga responden pembina kaum muda, pengurus Rekat dan pengurus OMK ada kemungkinan bertambah jumlahnya dari yang direncanakan semula sampai data yang dibutuhkan jenuh.

d. Tehnik pengumpulan data

Peneliti dalam penelitian kualitatif berlaku sebagai instrumen penelitian. Instrumen atau alat penelitian disini adalah peneliti menjadi segalanya dalam keseluruhan proses penelitian. Konkretnya instrumen adalah alat mengumpulkan data. Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan (observation) dan wawancara terpimpin (interviewing).

1) Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan instrumen pokok peneliti sendiri (Husaini, 2008:52). Observasi dalam penelitian ini peneliti terlibat dalam kegiatan yang diteliti atau diamati sebagai sumber data penelitian.

2) Wawancara terpimpin

Wawancara yang dipakai pada penelitian ini adalah wawancara terpimpin yaitu pewawancara terikat oleh suatu fungsi bukan saja sebagai pengumpul data melalui tanya-jawab, melainkan sebagai pengumpul data yang relevan terhadap maksud-maksud penelitian yang telah disiapkan dengan masak sebelum kegiatan-kegiatan wawancara sebenarnya dijalankan (Sutrisno Hadi 2010: 232).

e. Keabsahan data

Menurut Sugiyono (2005: 121) keabsahan data meliputi tiga hal: validitas, realibilitas, dan obyektivitas. Pengukuran validitas dilakukan dengan member

check, dan cross-chek. Member check yaitu menanyakan kembali data yang sudah

didapat pada responden. Cross-check yaitu peneliti menanyakan kebenaran atas hasil penelitian pada pelaku pembinaan iman kaum muda. Adapun reliabilitas datanya dilakukan dengan deskripsi cermat atau rekaman dengan alat mekanis. Sedangkan obyektifitas diusahakan dengan memperkecil bias, prasangka peneliti yang disebabkan oleh latarbelakang hidup, status sosial, pendidikan, agama dan kesukuan.

f. Tehnik analisis data

Analisi data adalah kegiatan analisis mengategorikan data untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menaksirkan apa yang bermakna, serta

menyampaikan atau melaporkan kepada orang lain yang berminat. Garis besar langkah-langkah menganalisis data antara lain reduksi data, display data dan pengambilan keputusan dan verifikasi. Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian kemudian dicari temanya. Display data yaitu menyajikan data dalam bentuk matriks, network, chat atau grafik, dan sebagainya. Pengambilan keputusan yaitu berusaha mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis, dan sebagainya yang kemudia diambil kesimpulan. Sedangan verifikasi yaitu mengumpulakan data baru (Husaini Usman, 2008:84-85).

Tehnik analisis data dalam penulisan ini yaitu data yang diperoleh dalam penelitian ditulis dalam bentuk uraian. Uraian data yang dikumpulkan dianalisis dan merangkum hal-hal penting yang mengarah pada tujuan penelitian. Kemudian data disajikan dalam bentuk tulisan atau uraian. Setelah data cukup memadai peneliti menarik kesimpulan. Kesimpulan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Selanjutnya peneliti melakukan verifikasi ke lapangan guna menyempurnakan data untuk menarik kesimpulan ahkir.

g. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu gejala atau peristiwa yang bervariasi menurut jenis dan tingkatnya. Gejala itulah yang menjadi objek penelitian (Sutrisno Hadi, 1974:224). Variabel menjadi titik perhatian suatu penelitian. Titik perhatian pada penelitian ini yaitu:

2) Permasalahan kaum muda dan usaha pembinaan imannya di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

3) Pelaksanaan katekese kaum muda model biblis di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

4) Upaya menggali pesan Kitab Suci melalui katekese kaum muda model biblis di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

5) Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

6) Harapan pembina, pengurus dan kaum muda bagi pelaksanaan katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan di stasi Kristus Raja Ngrambe, paroki St. Yoseph Ngawi, Jawa Timur.

Tabel 3. Variabel penelitian

No Instrumen Indikator soal No

(1) (2) (3) (4) 1 Identitas 1. Nama 2. Lingkungan 3. Usia 4. Pekerjaan 5. Hari/ tanggal

6. waktu pelaksanaan wawancara

1 s/d 6

2

Situasi kaum muda dan usaha

pembinaannya

Mampu menyebutkan permasalahan muda dan usaha pembinaannya serta

menyebutkan bentuk-bentuk pembinaan iman kaum muda dalam menanggapi permasalahan kaum muda

1 s/d 3

3

Pelaksanaan

katekese kaum muda model biblis

Mengetahui pelaksanaan katekese kaum muda dan alasan mengapa dilaksanakan 4 Mengetahui keterlibatan kaum muda dalam proses pelaksanaan katekese kaum muda 5

(1) (2) (3) (4) Mengetahui langkah-langkah katekese

kaum muda model biblis 6

Mengetahui tema-tema Kitab Suci yang didalami dalam pelaksanaan katekese kaum muda

7 4 Upaya menggali

pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan melalui katekese kaum muda model biblis

Mengetahui perumpamaan-perumpamaan yang menjadi tema pelaksanaan katekese kaum muda

8

Mengetahui perumpamaan digali dan didalami dalam pelaksanaan katekese kaum muda

9

5 Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan

katekese kaum muda dalam

Mampu mengungkapkan faktor

penghambat pelaksanaan katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan 10 menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan

Mampu mengungkapkan faktor pendukung pelaksanaan katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan

11

6 Harapan bagi pelaksanaan

katekese kaum muda dalam menggali pesan Kitab Suci

Pembina, pengurus dan kaum muda mampu mengungkapkan harapan bagi pelaksanaan dalam menggali pesan Kitab Suci khususnya perumpamaan

12

Dokumen terkait