• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priatna, Lumintang dan Suparman di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994, dengan 181 pengguna yang terpilih sebagai responden, menunjukkan bahwa pengurusan untuk mendapat kartu anggota Perpustakaan IPB dan biaya yang diperlukan dinilai sebagian besar responden mudah dan murah (85,64%). Penilaian responden mengenai jumlah dan kualitas koleksi adalah belum memadai (26,24%).

Jumlah buku yang dapat dipinjam dan lama peminjaman dinilai kurang (45.58%). Akan tetapi, untuk proses peminjaman dan pengembaliannya dinilai mudah dan cepat (79,93%). Sangsi keterlambatan pengembalian dan menghilangkan/merusak dinilai cukup tinggi (33,43%).

Jasa fotokopi dinilai pengguna cukup mahal dan lama (31,49%). Sebagian besar responden (68,18%) menilai menyenangkan membaca di perpustakaan dan merasa aman (59,67%).

Petugas dinilai responden cukup menyenangkan dan menguasai pekerjaan (62,15%), tetapi jam pelayanannya belum memadai (16,02%). Cara penelusuran koleksi yang dinilai mudah dan cepat adalah kartu katalog (54,14%).

Sistem dan penyebaran informasi oleh perpustakaan di lingkungan IPB dinilai responden belum memadai (22,65% dan 12,15%).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, mereka menyarankan agar perpustakaan melakukan usaha-usaha yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang

macam pelayanan dan cara penelusuran kepada para pengguna. Perpustakaan perlu lebih aktif dalam memberikan informasi dan meningkatkan sarananya, terutama di dalam lingkungan perpustakaan. Kebijakan mengenai peningkatan jumlah dan kualitas koleksi akan lebih baik, jika lebih merata dan jumlahnya mencukupi.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Muljono (1996) dalam kaitannya dengan pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa program sarjana, antara lain memperlihatkan bahwa jumlah mahasiswa yang menjadi anggota perpustakaan di Institut Pertanian Bogor, cukup tinggi yaitu sekitar 84%. Meskipun demikian, kebutuhan mahasiswa terhadap perpustakaan tampaknya masih relatif rendah sehingga peran perpustakaan untuk menunjang kegiatan belajar dirasakan belum optimal. Sebagian besar mahasiswa berkunjung ke perpustakaan dengan frekuensi satu kali dalam satu bulan. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan antara 1-2 jam setiap kunjungan. Pemanfaatan sarana penelusuran oleh para mahasiswa tergolong masih sangat rendah, kecuali untuk penelusuran mengggunakan kartu katalog. Jenis bahan pustaka yang paling banyak dimanfaatkan mahasiswa adalah buku teks, skripsi/tesis/disertasi, dan laporan penelitian.

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Muljono (2000), sebagai karya disertasinya menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi. Berdasarkan analisis korelasi parsial juga diketahui bahwa meskipun variabel bebas lainnya dikontrol namum hubungan antara motivasi berprestasi dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi tetap positif dan

31

signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi merupakan variabel yang cukup stabil dan menentukan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi.

Terdapat hubungan positif antara penilaian tentang program bimbingan pengguna dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi. Berdasarkan analisis korelasi parsial diketahui bahwa meskipun variabel bebas lainnya dikontrol namum hubungan antara variabel penilaian tentang program bimbingan pengguna dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi tetap sangat signifikan pada α = 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program bimbingan pengguna merupakan variabel yang cukup stabil dan menentukan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi.

Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan teknik penelusuran informasi dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan teknik penelusuran informasi merupakan variabel yang tidak menentukan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi.

Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dan penilaian tentang program bimbingan pengguna secara bersama-sama dengan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi dan penilaian tentang program bimbingan pengguna merupakan variabel yang keduanya secara bersama-sama menentukan sikap mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, menurut Muljono (2000), implikasinya adalah apabila kita menghendaki adanya peningkatan sikap positif mahasiswa terhadap layanan perpustakaan perguruan tinggi, maka kita perlu : (1) meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa, dan (2) memperbaiki penilaian mahasiswa tentang program bimbingan pengguna. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kerjasama yang baik antara staf pengajar, pustakawan dan penentu kebijaksanaan di lingkungan perguruan tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2003) menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengunjungi perpustakaan dua kali dalam seminggu terdapat sebanyak 52,5%. Sebanyak 87,5% menggunakan sumber informasi manual, dan 75,8% responden berpendapat bahwa mutu peralatan di Perpustakaan IPB adalah memadai.

Karakteristik mahasiswa dengan sub peubahnya IPK berhubungan nyata dengan kepuasan layanan (ketepatan layanan), pada taraf kepercayaaan 5%. Hal ini berarti bahwa ada indikasi semakin tinggi IPK maka responden berpendapat ketepatan layanan sudah tepat.

Aksesibilitas informasi pada sub peubah sumber informasi manual dan mutu peralatan berhubungan sangat nyata dengan kepuasan layanan (kecepatan, ketepatan dan kenyamanan layanan). Aktivitas komunikasi pada sub peubah kontak personal sesama mahasiswa berhubungan nyata dengan kepuasan layanan (ketepatan layanan).

Sehubungan dengan hasil penelitiannya, Hidayat menyarankan agar perpustakaan selalu memperbaiki mutu peralatan, koleksi dan melakukan penambahan petugas di bagian peminjaman atau pengembalian buku, agar

33

pengunjung tidak antri terlalu lama dalam melakukan transaksi peminjaman atau pengembalian.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Aprianto (2005) menyimpulkan bahwa guna peningkatan kualitas pelayanan Perpustakaan IPB, pihak pengelola harus segera memperbaiki atribut pelayanan yang ada dalam kuadran I pada diagram hasil IPA. Atribut-atribut tersebut yaitu jumlah petugas yang melayani peminjaman buku, kemudahan proses fotokopi, kecepatan dan ketanggapan petugas fotokopi dalam melayani, lamanya proses fotokopi, harga fotokopi, harga cetak/print

TEEAL/internet, harga sewa TEEAL/internet, kelengkapan buku, kelengkapan jurnal, kemudahan mencari buku dari tata letaknya, dan kemudahan mencari jurnal dari tata letaknya.

Tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan secara keseluruhan dapat dilihat dari nilai IKP, yaitu sebesar 64,68%, yang berarti pengguna merasa cukup puas atas pelayanan Perpustakaan IPB tetapi kinerja yang diberikan masih belum maksimal.

Secara deskriptif, tingkat kepuasan pengguna yaitu 81,5% responden merasa puas dan 4,4% responden merasa sangat puas, sedangkan 14,1% responden merasa tidak puas terhadap pelayanan Perpustakaan IPB.

Saran yang disampaikan oleh responden sebagian besar sesuai dengan atribut pelayanan yang berada pada kuadran I. Hal ini menjelaskan bahwa pihak pengelola memang harus segera memperbaiki atribut-atribut pelayanan tersebut.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor yang terletak di Kampus IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat.

Waktu penelitian dilakukan selama 6 hari kerja, yaitu pada tanggal 16-17; 20-22; dan 26 Maret 2007

3.3 Populasi dan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota atau pengguna Perpustakaan IPB yang datang langsung ke perpustakaan. Anggota Perpustakaan IPB adalah anggota yang berasal dari civitas akademika IPB (mahasiswa, dosen, dan staf administratif IPB), dan anggota yang bukan civitas akademika IPB (pelajar, mahasiswa non IPB, dosen non IPB, peneliti, dll). Dalam rangka memudahkan pengumpulan data maka digunakan metode penarikan contoh berpeluang secara sistematik. Hal ini dilakukan karena terdapat kesulitan untuk mendapatkan kerangka populasi berupa daftar pengguna Perpustakaan IPB. Seandainya pun daftar seluruh pengguna Perpustakaan IPB diperoleh, maka untuk menghubungi dan mendatangi para pengguna secara teknis akan sulit, serta akan membutuhkan biaya dan tenaga yang relatif besar serta waktu yang relatif lama. Penarikan contoh sistematik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berdasarkan urutan kedatangan pengguna pada suatu hari ke Perpustakaan IPB. Penentuan jarak antar pengguna yang terpilih menjadi responden (nilai k) berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

ƒ Rencana jumlah responden sebagai target awal adalah 200

35

ƒ Berdasarkan Laporan Tahunan Perpustakaan IPB Tahun 2006, banyaknya pengguna Perpustakaan IPB per hari rata-rata 1.000 orang.

ƒ Rencana pengumpulan data dilakukan selama satu minggu (6 hari kerja). Dengan demikian diperoleh nilai k=(1000 x 6 hari)/200 = 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan kuesioner kepada pengguna yang terpilih sebagai responden. Pengumpulan data dilakukan dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB di Perpustakaan IPB (sesuai dengan jam buka layanan perpustakaan).

3.5 Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan tingkat kepentingan (suatu kondisi yang diharapkan, diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan) dan tingkat kepuasan (suatu kondisi yang dirasakan oleh pengguna perpustakaan) terhadap berbagai jenis pelayanan yang ada di Perpustakaan IPB. Indikator-indikator pelayanan perpustakaan yang digunakan adalah yang diterapkan pada LibQual+TM yang meliputi empat dimensi, yaitu

Access to information, Affect of service, Personal Control, dan Library as place. Skala pengukuran tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan yang digunakan pada kuesioner adalah skala Likert yang bersifat ordinal, dari 1 sampai dengan 7. Nilai skala 1 menunjukkan sangat tidak penting dan/atau sangat tidak puas, sedangkan nilai skala 7 menunjukkan sangat penting dan/atau sangat puas.

Selain pertanyaan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan berdasarkan indikator-indikator pelayanan, pada kuesioner juga terdapat pertanyaan tingkat kepuasan yang dirasakan pengguna secara keseluruhan dengan menggunakan skala genap dari 1 sampai dengan 4. Nilai skala 1 berarti sangat tidak puas; 2 berarti tidak puas; 3 berarti puas; dan 4 berarti sangat puas. Selain itu pada kuesioner juga terdapat pertanyaan yang menyangkut karakteristik responden.

Dengan pertimbangan bahwa indikator-indikator penilaian untuk mengukur kualitas layanan suatu perpustakaan yang digunakan dalam LibQual+TM sudah melalui suatu kajian yang cukup lama dan mendalam sehingga dapat dikatakan sangat teruji, maka uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner sebagai instrument dalam penelitian ini tidak dilakukan.

3.6 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA), dan Indeks Kepuasan Pengguna (IKP). Untuk keperluan analisis data tersebut dilakukan dengan bantuan

Dokumen terkait