• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini, agar dapat terarah serta mencapai hasil yang optimal, maka didukung dengan pemilihan metode yang tepat. Metode ilmiah yang akan menjadi kacamata untuk meneropong setiap persoalan yang sedang dibahas, sehingga terwujud suatu karya yang secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif.16 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan

16

Penelitian kualitatif diartikan sebagai salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Lihat. Jusuf Soewadji, Pengantar

dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, yaitu dengan mengumpulkan referensi dari kitab-kitab yang ada relevansinya dengan pembahasan karya skripsi ini.17

2. Sumber Data

Mengingat penelitian ini menggunakan metode library

research, maka data diambil dari berbagai sumber tertulis sebagai

berikut :

a. Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh dari data-data sumber primer, yaitu sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut.18 Adapun sumber primer penelitian ini adalah kitab tafsir al-Misbah.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang memuat informasi atau data tersebut.19 Data ini berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder berisi tentang tulisan-tulisan yang berhubungan dengan materi pokok yang dikaji. Adapun sumber-sumber sekunder dalam penelitian skripsi ini dapat diperoleh dari buku-buku Ilmu al-Qur’an, kitab-kitab tafsir yang meliputi:

1) Tafsir Ath-Thabari, Ath-Thabari adalah orang yang

memiliki metode sistematis, dia menggunakan metode

17

Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 3

18

Tatang M. Amrin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet III, h. 133

19

ilmiah yang memiliki unsur-unsur yang jelas dan sempurna. Dia menggabungkan antara riwayat, dirayat, dan ashalah (keotentikan). Sisi riwayat dia peroleh dari studinya terhadap sejarah, sirah nabawiyah, bahasa, syair, qira’at, dan ucapan orang-orang terdahulu. Semua itu menjadi bekal utama baginya untuk menyusun tema-tema dan mengetahui perinciannya. Adapun sisi dirayat dia peroleh dari perbandingannya terhadap pendapat-pendapat para fuqaha setelah dia ketahui dalil dari masing-masing mereka, dan cara pentarjihannya. Kemudian dari pengetahuannya terhadap ilmu hadits yang menyangkut studi sanad, kondisi perawi dan kedudukan hadits. Satu hal yang mempertajam sisi

dirayat-nya adalah karena dia pandai dalam ilmu jadal

(perdebatan), yaitu ilmu yang menjadi sarana untuk mengadu dalil dan argumentasi, Ath-Thabari adalah pakarnya. Ilmu ini sangat berpengaruh dalam mengolah pikiran, mengetahui titik kelemahan dan kekuatan, serta

memunculkan kepiawaian dalam menyampaikan

permasalahan, mengungkap dalil, serta memberikan argumentasi.20

2) Tafsir Ibnu Katsir, menurut Rasyid Ridha, tafsir ini

merupakan tafsir paling masyhur yang memberikan

20Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari,

perhatian besar terhadap riwayat-riwayat dari para

mufassir salaf, menjelaskan makna-makna ayat dan

hukumnya, menjauhi pembahasan masalah i’rab dan

cabang-cabang balaghah yang pada umumnya

dibicarakan secara panjang lebar oleh kebanyakan

mufassir, menghindar dari pembicaraan yang melebar

pada ilmu-ilmu lain yang tidak diperlukan dalam memahami al-Qur’an secara umum atau hukum dan nasehat-nasehat secara khusus. Dalam penulisan tafsir ini dia menggunakan metode tafsir bil ma’tsur yang diakui valid, shahih, tepat dan lurus karena menyandarkan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an kepada landasan yang kuat dan valid, yaitu penafsiran Quran dengan Qur’an, Qur’an dengan hadits, serta penafsiran al-Qur’an diikuti pendapat para ulama tafsir salafush Shalih dari kalangan para sahabat dan tabi’in. Selain itu tafsir ini juga ditopang dengan ilmu-ilmu bahasa arab dan kaidah-kaidahnya yang lazim digunakan dalam penafsiran ayat al-Qur’an al-Karim21.

3) Tafsir Al-Maraghi, Al-Maraghi dalam menyusun kitab

tafsirnya menggunakan metode yang sistematis, bahasa yang simpel dan efektif serta mudah dipahami. Adapun metode penulisan dan sistematikanya diantaranya adalah

21

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman Alu Syaikh, Tafsir

Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghoffar (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i,

mengemukakan ayat-ayat di awal pembahasan, menjelaskan kosa kata, menjelaskan pengertian ayat-ayat secara global, menjelaskan sebab-sebab turun ayat, meninggalkan istilah-istilah yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, dan lain-lain22.

Selain dari kitab-kitab tafsir di atas, penelitian ini juga mengutip dari kamus, yang terkait dengan makna al-’Afw dan aṣh-hafh dalam al-Qur’an.

3. Pengumpulan Data

Penelitian yang dibahas adalah hal-hal yang menyangkut penafsiran, maka dari itu peneliti menggunakan segi-segi atau metode penafsiran dalam menganalisa data yaitu metode maudhu’i (tematik) kaitan suatu penafsiran yang berusaha mencari jawaban al-Qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai tujuan yang satu, yang bersama-sama membahas topik tertentu,23 dan menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat itu. Akan tetapi pemakaian metode maudhu’i dalam penulisan skripsi ini hanya sebagai pembatas ayat-ayat yang berkaitan dengan al-’Afw dan ah-hafh dalam tafsir al-Misbah

saja. Sehingga apa yang ada akhirnya diambil suatu kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan M. Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah.

22

Hasan Zaini, Tafsir Al-Maraghi; Tematik Ayat-ayat Kalam (Jakarta: Radar Jaya, 1997), h. 24

23Mokh. Sya’roni. Metode Kontemporer Tafsir Al-Qur’an. Penelitian Individu (Semarang: t.p, 2012), h. 23.

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar data tersebut dapat ditafsirkan.24 Berdasarkan data yang diperoleh untuk menyusun dan menganalisa data-data yang terkumpul, maka metode yang peneliti gunakan adalah metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif-analisis adalah suatu bentuk analisa yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh.25

Dokumen terkait