• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN LABA/RUGI KOMPARATIF PRIMKOPTAMA SURAKARTA

PEDOMAN KLAS IFIKAS I KOPERAS I

B. METODOLOGI PENELITIAN

M etodologi penelitian merup akan serangkaian metode yang digunakan untuk mempelajari suatu objek tertentu untuk memahami suatu obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan yang mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan mencari, mengumpulkan, dan mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. M etode ini meliputi :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung pada Koperasi WREDATAM A Surakarta yang beralamat di Kedung tungkul, M ojosongo, Surakarta. Penelitian tersebut dimulai dari tanggal 15 M ei 2009 sampai dengan tanggal 11 Juni 2009. M etode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif, yaitu penulis mengambil objek tertentu untuk kemudian dianalisa secara mendalam.

2. M etode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang akan diolah, penulis menggunakan metode :

(a) Wawancara

Komunikasi secara langsung kepada pihak-pihak yang mempunyai wewenang yang berkaitan dengan hal-hal / aktivitas yang terjadi di Koperasi PRIM KOPTAM A Surakarta.

(b) Observasi

Pengamatan secara langsung atas obyek yang akan diteliti/aktivitas yang terjadi di Koperasi PRIM KOPTAM A. Dengan metode ini

penulis dapat memperoleh data melalui pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap hal-hal yang diteliti.

(c) Studi Pustaka

M erupakan metode pengumpulan data dengan mencari data-data dan literatur lain yang dapat mendukung penelitian ini.

3. Jenis Data

Jenis-jenis data yang digunakan antara lain : (a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui objek penelitian maupun melalui wawancara langsung dengan Bapak Kris Sukardi selaku Ketua Koperasi PRIM KOPTAM A Surakarta. Data primer ini seperti struktur organisasi, dokumen yang digunakan. (b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain atau dari studi pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tinjauan pustaka terhadap buku-buku yang mendukung dan relevan

C. PEMBAHAS AN

Data dan informasi yang telah diperoleh dari PRIM KOPTAM A kemudian dijadikan dasar untuk perhitungan rasio Likuiditas, rasio Solvabilitas dan rasio Profitabilitas sesuai rumus yang telah dijelaskan dalam landasan teori di atas. Perhitungan rasio – rasio yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas dapat diukur dengan rasio berikut ini, a. Rasio Kas (Cash Ratio)

Tabel II.4

Rasio Kas (Cash Ratio) PRIM KOPTAM A Tahun 2006 - 2008 Keterangan 2006 2007 2008 Kas + Bank ( a ) 137.380.339 67.943.472 42.861.676 Hutang Lancar ( b ) 132.105.228 132.519.914 115.185.943 Rasio Kas ( a/b X 100% ) 1,04 % 0,51 % 0,37 % Kenaikan (Penurunan) - (0,53%) (0,14 %)

Sum ber : Data prim er yang diolah Rumus :

 Rasio Kas tahun 2006 = x 100% = 1,04%

 Rasio Kas tahun 2007 = x 100% = 0,51%

 Rasio Kastahun 2008 = x 100% = 0,37%

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas PRIM KOPTAM A pada tabel di atas, untuk tahun 2006 menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin

= Rasio Kas = Kas + Bank Hutang Lancar Rp 137.380.339,- Rp 132.105.228,- Rp 132.519.914,- Rp 115.185.943,- Rp 67.943.472,- Rp 42.861.676,- X 100 %

dengan Rp 1,04 aktiva lancar yang dimiliki oleh koperasi. Pada tahun 2007 menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 0,51 aktiva lancar yang dimiliki oleh koperasi. Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 0,37 aktiva lancar yang dimiliki oleh koperasi. Dengan demikian tingkat rata-rata likuiditas PRIM KOPTAM A dapat dikatakan kurang baik oleh karena menunjukkan batas di bawah liquid. Kondisi keuangan PRIM KOPTAM A dalam 3 tahun terakhir dalam kondisi kurang baik. Perkembangan rasio likuiditas PRIM KOPTAM A dari tahun ke tahun mengalami penurunan menjadi 0,51 % pada tahun 2007 dan menurun lagi menjadi 0,37 % pada tahun 2008. Hal ini disebabkan karena menurunnya kas.

Tingkat Cash Ratio PRIM KOPTAM A pada tahun 2006 – 2008 dapat dinyatakan dalam keadaan kurang baik jika dibandingkan dengan standar klasifikasi penilaian koperasi yang digunakan yaitu Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009, karena angka Cash Ratio berada di bawah 10%. Rasio yang rendah ini dapat diartikan bahwa tidak tersedianya kas yang cukup untuk melunasi hutang lancarnya.

2. Rasio S olvabilitas

a. Rasio M odal Sendiri terhadap Total Aset Tabel II.5

Rasio M odal Sendiri terhadap Total Aset PRIM KOPTAM A Tahun 2006 - 2008 Keterangan 2006 2007 2008 M odal Sendiri ( a ) 148.451.590 154.997.995 153.203.198 Total Aktiva ( b ) 292.757.939 297.529.122 272.452.736 Rasio Solvabilitas ( a/b X 100% ) 0,51 % 0,52 % 0,56 % Kenaikan (Penurunan) - 0,01 % 0,04 % Sum ber : Data prim er yang diolah

Rumus :  = x 100% = 0,51 % = x 100% = 0,52 % = x 100% = 0,56 % Modal S endiri Total Aktiva =

Rasio Modal S endiri terhadap Total Aset

Rp 148.451.590,- Rp 292.757.939,- Rp 297.529.122,- Rp 154.997.995,- Rp 272.452.736,- Rp 153.203.198,- Rasio M odal Sendiri terhadap Total

Aset pada tahun 2006

Rasio M odal Sendiri terhadap Total Aset pada tahun 2007

Rasio M odal Sendiri terhadap Total Aset pada tahun 2008

Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas PRIM KOPTAM A pada tabel di atas, maka pada tahun 2006 dapat diartikan bahwa setiap Rp 0,51 modal sendiri dijamin dengan Rp 1,- aset. Perkembangan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan walaupun tidak secara signifikan. Pada tahun 2007 naik menjadi 0,52 %, sedangkan untuk tahun 2008 naik menjadi 0,56 %.

Secara umum Rasio M odal Sendiri terhadap Total Aset PRIM KOPTAM A dalam periode 2006 – 2008 jika dibanding dengan standar klasifikasi penilaian koperasi yang digunakan yaitu Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 dinyatakan dalam keadaan kurang baik karena selama periode tersebut berada di bawah 20%. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat pertumbuhan pemupukan modal sendiri yang tidak lancar.

3. Rasio Profitabilitas

a. Return On Total Asset

Tabel II.6

ROA (Return On Total Asset) PRIM KOPTAM A Tahun 2006 - 2008

Ke terangan 2006 2007 2008

SHU sebelum pajak( a ) 12.201.121 10.011.213 4.063.595 Total Aktiva ( b ) 292.757.939 297.529.122 272.452.736 ROA ( a/b X 100% ) 0,04% 0,03 % 0,01 % Kenaikan (Penurunan) - ( 0,01 %) (0,02 %) Sum ber : Data prim er yang diolah

Rumus :

Return On Asset tahun 2006 = x 100%

= 0,04 %

Return On Asset tahun 2007 = x 100%

= 0,03 %

Return On Asset tahun 2008 = x 100%

= 0,01 %

Dari hasil perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2006 setiap Rp 1,00 total asset mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0,04. Perkembangan dari tahun ke tahun tidak mengalami kenaikan. Rata-rata ROA PRIM KOPTAM A Surakarta selama periode 2006 – 2008 adalah sebesar 0,03 %.

Secara umum, ROA PRIM KOPTAM A Surakarta dapat dinyatakan dalam kondisi yang tidak baik jika dibandingkan dengan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 karena berada di bawah 5 %. Hal ini dapat disebabkan dengan menurunnya tingkat perolehan laba (SHU) sedangkan berbanding terbalik dengan tingkat aktiva yang ada bahwa adanya penumpukan aktiva yang menganggur sehingga

ROA S HU sebelum pajak Total Aktiva = Rp 292.757.939,- Rp 297.529.122,- Rp 10.011.213,- Rp 272.452.736,- Rp 4.063.595,- Rp 12.201.121,- X 100 %

menyebabkan tidak berfungsinya kemampuan menghasilkan laba secara optimal, serta besarnya piutang yang mengendap sehingga membuat perputaran pinjaman tidak efektif.

b. Return On Equity

Tabel II.7

ROE (Return On Equity) PRIM KOPTAM A Tahun 2006 - 2008

Keterangan 2006 2007 2008

SHU bagian anggota ( a ) 6.100.560 5.005.606 2.031.798 M odal Sendiri ( b ) 148.451.590 154.997.995 153.203.198 ROE ( a/b X 100% ) 0,04 % 0,03 % 0,01 % Kenaikan (Penurunan) - (0,01 %) (0,02 %) Sum ber : Data prim er yang diolah

Rumus :

Return On Equity tahun 2006 = x 100%

= 0,04 %

Return On Equity tahun 2007 = x 100%

= 0,03 %

ROE S HU bagian anggota Modal S endiri = Rp 148.451.590,- Rp 154.997.995,- Rp 5.005.606,- Rp 2.031.798,- Rp 6.100.560,- X 100 %

Return On Equity tahun 2008 = x 100%

= 0,01 %

Dari hasil perhitungan ROE PRIM KOPTAM A di atas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2006 Rp 1,00 modal sendiri mampu menghasilkan laba sebesar Rp 0,04. Perkembanagan dari tahun ke tahun tidak mengalami penurunan. Rata-rata ROA PRIM KOPTAM A Surakarta selama periode 2006 – 2008 adalah sebesar 0,03 %.

Secara umum, ROE PRIM KOPTAM A Surakarta dapat dinyatakan dalam kondisi yang tidak baik jika dibandingkan dengan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 karena berada di bawah 3 %. Hal ini dapat disebabkan meningkatnya jumlah biaya-biaya yang terjadi pada periode tersebut sehingga laba yang diperoleh pun semakin rendah.

BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis data dalam pembahasan yang telah dilakukan penulis atas laporan keuangan PRIM KOPTAMA Surakarta selama periode 2006 – 2008 diperoleh hasil penelitian, kemudian diklasifikasikan sebagai kelebihan dan kelemahan.

Berikut ini disajikan hasil-hasil analisis dari pembahasan yang diperoleh penulis.

A. Kelebihan

1. Rasio Solvabilitas secara periodik mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan.

B. Kelemahan

1. Rasio Likuiditas PRIM KOPTAM A Surakarta dalam kondisi tidak baik karena salah satu faktornya yaitu dengan menurunnya kas yang tersedia. 2. Rasio Solvabilitas dalam kondisi tidak baik sebab berada pada kisaran

0 % ≤ X < 20 % jika dibandingkan dengan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009. Rendahnya total modal sendiri terhadap total asset dinyatakan tidak mampu untuk mengoptimalkan penggunaan modal sendiri dalam kegiatan operasionalnya.

3. Rasio Profitabilitas PRIM KOPTAM A Surakarta dalam kondisi tidak baik jika dibandingkan dengan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009. Dengan demikian kemampuan dalam menghasilkan laba dinyatakan masih rendah.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Bukti yang penulis dapatkan dari analisis data yang telah dilakukan penulis digunakan untuk mengambil kesimpulan yang dinyatakan sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Likuiditasnya

Bahwa likuiditas PRIM KOPTAM A Surakarta apabila dibandingkan dengan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 berada dalam keadaan tidak baik. Kondisi tersebut berarti bahwa PRIM KOPTAM A Surakarta tidak mempunyai kemampuan yang cukup dalam memenuhi kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

2. Ditinjau dari Solvabilitasnya

Bahwa solvabilitas PRIM KOPTAM A Surakarta apabila dibandingkan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 dinyatakan dalam keadaan yang tidak baik. Sehingga dikatakan tidak mampu melunasi utang jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.

3. Ditinjau dari Profitabilitas

Bahwa tingkat profitabilitas PRIM KOPTAM A Surakarta apabila dibandingkan Peraturan M enteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan M enengah RI No. 14/Per/M .KUKM /XII/2009 dinyatakan dalam keadaan

tidak baik. Sehingga kemampuan dalam menghasilkan laba dinyatakan masih rendah.

4. Secara umum PRIM KOPTAM A mempunyai kinerja yang kurang baik karena mempunyai rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas yang rendah.

B. S aran

Berdasarkan temuan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka selanjutnya diberikan beberapa saran dengan harapan akan berguna bagi pihak PRIM KOPTAM A, uraiannya sebagai berikut :

1. PRIM KOPTAM A Surakarta dapat meningkatkan likuiditas koperasi agar mempunyai kemampuan yang baik dalam pemenuhan kewajiban lancarnya. Untuk dapat meningkatkan likuiditas, PRIM KOPTAM A dapat melakukan kebijakan dengan mengoptimalkan penggunaan aktiva lancar yang dimiliki sehingga aktiva lancar tersebut tidak menganggur, dapat pula melakukan pemupukan modal dengan menaikkan besaran simpanan kepada anggota, dapat melakukan pinjaman kepada pihak lain untuk menunjang tersedianya kas yang ada serta dapat meningkatkan usahanya dari unit penjualan kelontong.

2. Peningkatan tingkat solvabilitas PRIM KOPTAM A Surakarta dapat dilakukan dengan melakukan tambahan investasi dari para anggota dan pihak lain.

3. M eningkatkan profitabilitas PRIM KOPTAM A Surakarta dengan melakukan efisiensi biaya-biaya dalam setiap periodenya, mengurangi

tingkat kredit macet dengan penagihan secara aktif serta meningkatkan pengadaan pemberian kredit kepada anggota sehingga akan meningkatkan pula penghasilan bagi koperasi.

Dokumen terkait