• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jenis Penelitian adalah Deskriptif

Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal itu dikarenakan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo Tindak Pidana Korupsi

Kategori Pemerasan Bea & Cukai Soekarno

Hatta Tahapan Manajemen Krisis Tahap Prodromal Tahap Akut Tahap Kronik Tahap Resolusi

xlvii

xlvii

dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian di telaah satu demi satu. Pertanyaan dengan kata tanya mengapa, alasan apa dan bagaimana terjadinya akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian adanya, (Moleong. 2011 : 11).

2. Metode Penelitian adalah Kualitatif

Penelitian Kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jadi, dalam penelitian ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan, (Moleong. 2011 : 4).

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea & Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta Jakarta.

Waktu penelitian : Tanggal 16 Mei s/d 19 Mei 2013 4. Sumber Data

Jenis data yang di gunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu : a. Data Primer

Dalam penelitian ini, penulis memilih informan yang memiliki hubungan terkait dengan fungsi dari humas. Untuk memperoleh data

xlviii

atau informasi penting yang diinginkan, maka peneliti melakukan pemilihan informan secara purposive sampling. Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang nonkualitatif. Paradigma alamiah, menurut Lincoln dan Guba, peneliti mulai dengan asumsi bahwa konteks itu kritis sehingga masing-masing konteks itu ditangani dari segi konteksnya sendiri, (Moleong. 2011 : 223).

Selain itu dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, maksud sampling dalam hal ini untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunanya (constructions). Tujuannya dalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud yang kedua dari sampling adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample), (Moleong. 2011 : 224).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sample, yaitu humas KPPBC Soekarno Hatta, diantaranya:

1) Bapak Fauzi Ahmad 2) Bapak Nukh Iwan 3) Bapak Singgih Fajar 4) Bapak Wahyu Aditya

xlix

xlix

Alasan peneliti memilih informan tersebut karena :

1) Memiliki jabatan penting pada bagian Seksi Penyuluhan & Layanan Informasi sebagai fungsi Humas instansi, terutama bapak Fauzi Ahmad yang memiliki jabatan sebagai Kasubsi Seksi PLI. 2) Berpengalaman dalam mengatasi sebuah masalah yang

berhubungan langsung dengan instansi.

3) Memiliki wawasan atau pengetahuan yang luas. 4) Memiliki keahlian dalam berkomunikasi

5) Bertindak sebagai pelaksana serta sumber informasi yang akurat. 6) Menguasai SLA (sistem level agreement), dan

7) Menguasai peraturan, perundang-undangan kepabeanan dan cukai. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dperoleh dari bahan kepustakaan, jurnal ilmiah, buku, literatur serta dokumentasi, arsip kantor Bea & Cukai Soekarno Hatta, seperti Lakip, memorandum kantor.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong. 2011 : 186).

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan

l

sendiri pertanyaan yang akan diajukan (Moleong. 2011 : 190). Wawancara akan dilakukan dengan Seksi PLI sebagai Humas KPPBC Tipe Madya Soekarno-Hatta sebagai informan.

b. Observasi

Menurut Indriantoro dan Supomo, menjelaskan mengenai observasi atau pengamatan yaitu proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan teknik observasi nonpartisipan (nonparticipant observations), yaitu peneliti melakukan observasi pengumpulan data dan informasi tanpa melibatkan diri, atau tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial/organisasi yang diamati, (Ruslan. 2008 : 36).

c. Studi Dokumentasi

Informasi, data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi dokumentasi. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan bahkan bisa berupa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Mencatat dokumen menurut Yin disebut sebagai contect analysis, dan yang dimaksudkan bahwa yang diteliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam dokumen

li

li

dan arsip tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bersikap kritis serta teliti, (H.B Sutopo. 2002 : 69).

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Dalam model ini ada tiga komponen analisa yang berjalan bersamaan, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Ketiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Teknik analisa ini menuntut peneliti untuk selalu bergerak diantara ke empat komponen tersebut, termasuk pengumpulan data. Penjelasan masing-masing tahap sebagai berikut :

a. Reduksi data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Sedangkan kegunaan dari reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.

b. Sajian data

Merupakan rakitan kalimat yang disusun secara masuk akal dan sistematis, sehingga apabila dibaca akan bisa mudah dipahami

lii

berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Sajian data juga mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat menggunakan matriks, gambar atau skema, maupun bagan serta gambar yang dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu. Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar atau terus melangkah untuk melakukan analisis.

c. Penarikan kesimpulan

Dari data yang dikumpulkan dicari tema, pola, keteraturan-keteraturan, kesamaan-kesamaan dan penjelasan yang muncul. Peneliti akan mengambil keputusan dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dan aktivitasnya dilakukan

dalam bentuk interaktif dengan proses siklus, analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Data berupa informasi, uraian dalambentuk bahasa kemudian dikaitkan dengan data yang lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran, sehingga memperoleh gambaran baru atau

liii

liii

menguatkan gambaran yang sudah tersedia. Jadi analisis ini dilakukan dalam bentuk uraian yang merupakan penjelasan-penjelasan dan gambaran dari keadaan, proses, atau peristiwa dan bukan berupa angka-angka statistik atau bentuk angka yang lainnya, (H.B Sutopo. 2002 : 91).

Untuk lebih jelasnya proses analisis model interaktif dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar II (H. B. Sutopo. 2002 : 9) 7. Teknik Validitas Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data menurut istilah Patton ini juga sering disebut sebagai triangulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila di gali dari beberapa sumber data yang berbeda, (H.B.Sutopo. 2002 : 79).

pengumpulan data sajian data reduksi data penarikanke simpulan 40

Dokumen terkait