• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan metode deskriptif. Menurut Cresswell pendekatan penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari sebuah

45 Ibid. Hal. 199-202.

46 Dadang Supardan. 2013. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Stuktural. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hal. 382.

masalah sosial atau kemanusiaan.47 Sementara itu, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari metode penelitian desktiptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.48 Adapun fokus utama

dalam penelitian ini adalah mencoba menjelaskan okupasi ruang yang dilakukan oleh pedagang sektor informal studi kasus Jembatan Item.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian difokuskan pada Jembatan Item yang berada di Jalan Jatinegara, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan karena melihat adanya ketertarikan peneliti terhadap permasalahan yang terjadi di dalamnya. Serta, pemilihan lokasi penelitian ini disebabkan karena lokasi ini cukup strategis yaitu berada dekat dengan Stasiun Jatinegara yang memungkinkan beberapa orang mengetahuinya. Selain itu, pemilihan lokasi penelitian ini juga disebabkan karena tempat tersebut merupakan tempat pedagang sektor informal menjajakan barang dagangannya yang sebagian besar berupa barang-barang antik. Sementara itu, waktu penelitian untuk penelitian ini berkisar sejak bulan Januari 2018 – April 2018.

2. Subjek Penelitian

47 John W. Creswell. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Edisi Ketiga

(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 4.

Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 8 orang, yang terdiri dari beberapa informan utama dan informan pendukung. Dalam hal ini, informan utama yang akan peneliti teliti adalah 5 orang pedagang sektor informal yang berdagang di Jembatan Item. Sedangkan 3 informan pendukung lainnya terdiri dari, 1 orang pemerintah setempat yang bertugas di Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Serta 2 orang informan pendukung lainnya yaitu warga penduduk yang rumahnya berada di sekitar Jembatan Item.

3. Peran Peneliti

Peneliti dalam penelitian kualitatif menjadi pemeran utama dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti berperan dalam merencanakan penelitian, melakukan penelitian, dan menganalisis hasil penelitian secara objektif. Peneliti berperan sebagai orang yang mengamati secara langsung objek dan lokasi penelitian di lapangan. Peneliti mewawanccarai dan melihat langsung objek dan lokasi penelitian dalam mencari informasi sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan. Oleh karena itu, peneliti terjun langsung ke lapangan dan berusaha untuk mendapatkan informasi dan data yang valid, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, sehingga data yang diperoleh terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi langsung dan wawancara mendalam kepada para informan. Sedangkan, data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, sumber buku dan lain-lain.

Oleh karena itu, untuk menunjang penelitian ini, peneliti menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Wawancara, dilakukan guna mendapatkan mendapatkan data yang valid,

akurat dan terpercaya dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah tersusun sesuai dengan topik penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti akan menggunakan dua teknik wawancara yaitu wawancara sambil lalu dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan dengan cara bertanya kepada informan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Dalam teknik ini, peneliti menjalin interaksi langsung dengan para informan, sehingga peneliti mampu melihat reaksinya. Sedangkan, wawancara sambil lalu hanya dilakukan untuk pertanyaan-pertanyaan pendukung.

Wawancara dilakukan kepada 8 orang informan, yang terdiri dari beberapa informan utama dan informan pendukung. Dalam hal ini, informan utama yang akan peneliti teliti adalah 5 orang pedagang sektor informal yang berdagang di Jembatan Item. Sedangkan 3 informan pendukung lainnya terdiri dari, 1 orang pemerintah setempat yang bertugas di Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Serta 2 orang informan pendukung lainnya yaitu warga penduduk yang rumahnya berada di sekitar Jembatan Item.

Observasi, ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan

individu atau kelompok secara langsung.49 Observasi yang dilakukan peneliti ialah observasi non-partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas

orang-orang yang sedang diteliti, namun peneliti hanya sebagai pengamat independen.50

Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Maka peneliti akan memiliki data-data yang terpercaya terkait dengan sikap, kebiasaan, interaksi antar pedagang dan pembeli dan masyarakat sekitar lokasi penelitian.

Dokumentasi, metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan

perkiraan.51 Peneliti melakukan teknik dokumentasi yang terdiri dari studi

kepustakaan, data sekunder dan foto. Studi kepustakaan yaitu melakukan perbandingan dan referensi terhadap penelitian sebelumnya yang mempunyai fokus yang sama. Studi kepustakaan juga diperoleh dari data Kelurahan Rawa Bunga, buku-buku, artikel, jurnal, karya ilmiah serta media massa lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti juga akan mencari data penunjang melalui cara visual atau foto guna untuk menambah kekayaan data yang didapat.

49 Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal 93.

50 Ibid. Hal 109.

5. Triangulasi Data

Peneliti menggunakan teknik triangulasi data sebagai cara untuk mengecek keabsahan data atau apakah data tersebut valid untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Teknik triangulasi data dapat dilakukan dengan pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan studi dokumen. Selain itu, untuk mengecek keabsahan data trianggulasi juga dilakukan agar peneliti bisa mendapatkan data yang lebih banyak. Oleh karena itu, tringgulasi data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan melakukan pengujian atau disebut sebagai cross-check kepada para informan dengan cara melakukan wawancara pertanyaan silang yang memudahkan penulis mengetahui apakah data tersebut sesuai atau tidak, serta kepada salah seorang anggota pemerintahan setempat bernama Bapak Edi Sofyan yang menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

Dokumen terkait