• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Metode Kuantitatif Eksperimen

Metode Kuantitatif merupakan metode tradional atau pun metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini digunakan karena metode ini merupakan metode ilmiah/ scientific yaitu metode yang telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional, serta sistematis. Metode kuantitatif terbagi menjadi dua yaitu metode survey dan metode eksperimen. Adapapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode eksperimen.

Metode Eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan variabel Y). Untuk menjelaskan hubungan kausalitas ini, peneliti harus melakukan kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitiannya.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pembangkit Listrik PT. PLN Pembangkitan Sumatera Utara sektor Belawan- Sicanang yang dilakukan pada bulan 07 Juli – 18 Juni 2014.

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan menurut tingkat eksplansi yaitu tingkat penjelasan, penelitian bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Berdasarkan ini penelitian yang digunakan adalah penelitian komperatif.

Adapun penelitian komperatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian dilakukan untuk sampel lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3.4. Sumber dan Jenis Data

Objek penelitian yang akan diteliti yaitu sistem Turbin Gas GT 2.1 ataupun peralatan. Data yang diambil adalah data operasi dari Turbin Gas GT 2.1 serta data pendukung lainnya.

3.5. Variabel Penelitian

Menurut hubungan antara satu variabel dengan veriabel yang lain, variabel - variabel penelitian dibagi atas :

3.5.1.Variabel independen (Variabel bebas, sebab mempengaruhi)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel akibat (variabel dependen). Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu data perawatan dan perbaikan mesin /peralatan Turbin Gas.

3.5.2.Variabel dependen (variabel terikat, variable out put)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yaitu nilai efisiensi dan efektifitas kerja mesin Turbin Gas.

3.6. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur tingkat efektifitas kerja mesin turbin gas dalam penelitian ini yaitu menggunakan :

1.Instrument utama : log sheet yaitu kertas yang mencatat kerja mesin setiap harinya

2.Instrumen pendukung : kamera, alat tulis

3.7. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. PLN Pembangkitan Sumatera Utara sektor Belawan- Sicanang dengan menentukan objek yang akan diteliti. Untuk memecahkan masalah dalam tugas, digunakan pendekatan-pendekatan dengan metode Total Productive Maintenance yang dimulai dengan :

Dalam menentukan permasalahan dilakukan analisa dengan cara stratifikasi data yang ada dari beberapa segi.

2.Peninjauan lapangan

Penelitian melakukan peninjauan ke perusahaan tempatmelakukan penelitian serta mengamati sesuia dengan tujuan yang telah dibuat

3.Studi literatur

Peneliti melakukan studi literatur dari berbagai buku yang sesuai dengan permasalahan yang diamati di perusahaan.

4.Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data, antara lain :

a. Pengamatan langsung, melakukan pengamatan langsung ke pembangkitan, terutama di bagian turbin gas.

b. Wawancara, peneliti akan mewawancarai berbagai pihak yang berhubungan dan berwewenang dalam hal perawatan mesin.

c. Merangkum data tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. 5.Pengelolaan data

Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness.

6.Langkah dan pemecahan masalah

Hasil dari pengolahan data yang berupa perhitungan akan dianalisa, dilakukan pemecahan masalah lalu diberikan rekomendasi perbaikan. 7.Langkah terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3.8. Sistematis Pengolaan Data

Pengolaan data dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

1.Perhitungan Availability

Availability, adalah rasio operation time terhadap loading time-nya. 2.Perhitungan Performance Efficiency

Performance efficiency adalah rasio kuantitas produk yang dihasilkan dihubungkan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk melakukan proses produksi (operation time).

3.Perhitungan Rate of Quality Product

Rate of quality product adalah rasio produk yang baik (good products) yang sesuia dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap jumlah produk yang diproses.

4.Perhitungan Overall Equiptment Effectiveness (OEE)

Setelah nilai availability, performance effeciency, dan rate of quaility product pada mesin Turbin Gas diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai overall equipment effectiveness (OEE) untuk mengetahi besarnya efektivitas penggunaan mesin.

5.Perhitungan OEE Six Big Losses 5.1. Perhitungan Downtime Losess

5.1.1. Perhitungan Equipment Failures (Breakdowns)

Kegagalan mesin melakukan proses produksi(equipment failure) atau kerusakan (breakdown)yang tiba-tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian yang terlihat jelas, karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output.

5.1.2. Perhitungan Setup dan Adjustment

Kerusakan pada mesin tersebut maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin tersebut harus dihentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin difungsikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut yang dinamakan dengan waktu setup dan adjustment mesin.

5.2. Perhitungan Speed Losses

Speed losses terjadi pada saat mesin tidak beroperasi sesuai dengan kecepatan produksi maksimum yang sesuai dengan kecepatan mesin yang dirancang. Faktor yang mmpengaruhi speed losses ini adalah idling and minor stoppages dan reduced speed.

Idling dan minor stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang-ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. Jika idling dan minor stoppages sering terjadi maka dapat mengurangi efektivitas kerja mesin.

5.2.2. Perhitungan Reduce Speed

Reduce speed adalah selisih antara waktu kecepatan produksi aktual dengan kecepatan produksi mesin yang ideal.

5.3. Perhitungan Defect Losses

Defect losses artinya adalah mesin tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan dan scrap sisa hasil proses selama produksi berjalan. Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework losses dan yield/scrap losses.

5.3.1. Perhitungan Rework Loss

Rework loss adalah produk yang tidak memebuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang.

5.3.2. Perhitungan Yield/Scrap Loss

Yield/scrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai terjadinya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan.

3.9. Analisa Data dan Pemecahan Masalah

Analisa dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan Availability, Performance Efficiency,Rate of Quality Product, Overall Equipment Efectiveness(OEE), Six Big Losses.

Diagram alir penelitian dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam menyusun penelitian menjadi karya ilmiah.

Adapun bentuknya seperti di bawah ini :

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.11. Pengumpulan Data

Dokumen terkait