• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh judul dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Kelompok Pre test Perlakuan post test

I P-I B P-2 K P-I O P-2

Kterangan : I: Kelompok Intervensi B:Diberikan Bladder Training K:Kelompok Kontrol O:Tidak diberikan

Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok Intervensi (I) yang diberikan Bladder training (B) oleh peneliti dan kelompok (O) yang tidak diberikan Bladder training oleh peneliti. Pada kedua kelompok diawali dengan Pre test (P-I) yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan dan melakukan observasi yang menyangkut kemampuan mandiri berkemih anak. Kemudian kelompok intervensi diberikan Bladder training dan kelompok kontrol (K) diberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari dilakukannya Bladder training untuk melihat kemampuan mandiri berkemih pada anak. Setelah peneliti memberikan Bladder training maka akan dilakukan identifikasi kembali Post test (P-2) pada kedua kelompok yaitu dengan menggunakan instrumen yang sama pada pre test sebelumnya.

2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah klien yang sedang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan yang sedang dipasang kateter .

2.2. Sampel Penelitian

Penentuan jumlah sampel menggunakan tabel power analysis karena populasi tidak diketahui .Dalam penelitian ini ditetapkan level of significance (α) sebesar 0,05 dengan effect size (γ) sebesar 0,80 sehingga didapat besar sampel pada masing-masing kelompok penelitian ini yaitu 10 (Polit & Hungler, 1995).

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu menetapkan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Adapun kriteria inklusi yang ditentukan dalam penelitian yaitu anak yang berusia 5-12 tahun, terpasang kateter, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi responden, dirawat diruang rindu B2 dan diruang rindu B4.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat yang menjadi lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan di Ruangan RB2 dan RB4 dengan alasan Rumah Sakit tersebut merupakan Rumah Sakit untuk pendidikan, dan merupakan Rumah Sakit rujukan dengan jumlah pasien yang besar sehingga dapat mendukung penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2010.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat surat rekomendasi dari bagian pendidikan yaitu Dekan. Selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan ijin ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan melalui Badan Diklat dan litbang lalu diruangan yang dituju. Setelah mendapat ijin dari Kepala ruang baru boleh langsung ke responden . Kemudian peneliti memulai pengumpulan data dengan memberikan lembar persetujuan (Informed Consent) kepada responden yang akan diteliti. Sebelum responden dan orangtua responden mengisi dan menandatangani lembar persetujuan. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan manfaat serta prosedur penelitian. Bila orangtua responden tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan dapat dinyatakan secara lisan. Responden dan orangtua responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitian ini, atau menarik kesediaanya pada proses pengumpulan data. Dan tidak ada efek yang merugikan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan selama responden dirawat diRumah Sakit.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan bagian dari penelitian yang terdiri dari dua kuesioner yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner kemampuan mandiri berkemih. Kuesioner kemampuan mandiri berkemih disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka (Bloom, 1908 dalam Notoadmojo, 2003) yang berisikan pertanyaan.

5.1. Kuesioner Data Demografi

Instrumen penelitian tentang pengumpulan data demografi anak seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, serta data yang berhubungan dengan karakteristik responden yaitu: lama perawatan dan jenis penyakit sekarang.

5.2. Kuesioner Kemampuan Mandiri Berkemih

Instrumen penelitian tentang kemampuan mandiri berkemih anak terdiri dari 20 pertanyaan. Penilaian menggunakan lembar observasi dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap pertanyaan yaitu dengan jawaban “ya” nilainya 1, dan dengan jawaban “tidak” nilainya 0. Total skor diperoleh terendah 0 dan yang tertinggi 20. Semakin tinggi skor maka semakin baik kemampuan mandiri berkemih pada anak.

6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas adalah suatu instrumen akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas kuesioner kemampuan mandiri berkemih pada anak. Peneliti menggunakan teknik content validity yang membuktikan instrumen lebih sahih yang akan dilakukan oleh orang yang ahli dalam keperawatan medikal bedah dari Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu ibu Cholina T. Siregar, M.Kep Sp. KMB dengan content validity index (CVI) adalah 0,12.

Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur mengukur sasaran yang akan diukur sehingga dapat digunakan untuk penelitian dalam lingkup yang sama. Uji reliabilitas untuk kuesioner pengaruh bladder retention training terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak dilakukan dengan program komputerisasi didapat nilai croncbach alpa sebesar 0,75.

Uji dilakukan yang digunakan adalah uji formula Chonbach Alpha dimana harus > 0,7 agar dianggap realiabel maka kuesioner ini layak digunakan (polit, 1995).

7. Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti menjalankan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi pendidikan yakni fakultas keperawatan.

2. Mengirim surat izin penelitian yang diperoleh ke tempat dimana akan dilakukan penelitian.

3. Setelah mendapat izin dari rumah sakit yang bersangkutan, peneliti melakukan pengambilan data.

4. Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti penelitian secara sukarela. Kerahasiaan informasi mengenai responden dijaga oleh peneliti. Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan sebagai gantinya peneliti menggunakan nomor responden.

5. Sebelum meminta calon responden mengisi kuesioner penelitian, peneliti menjelaskan terlebih dahulu manfaat penelitian dan cara pengisian kuesionerdan meminta responden yang bersedia untuk menandatangani informed concert.

6. Setelah mendapatkan persetujuan, pengumpulan data dimulai. Kuesioner data demografi diisi oleh peneliti dengan melakukan wawancara pada responden atau keluarganya. Kemudian peneliti membagi responden menjadi dua kelompok. Responden pertama dimasukkan ke kelompok intervensi diruang rawat inap RB2, responden berikutnya dimasukkan ke kelompok kontrol diruang rawat inap RB4. Kelompok intervensi dilakukan bladder training sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan bladder training. Sebelum bladder training dilakukan peserta penelitian untuk minum untuk membantu mengkontraksikan otot kandung kemih. Bladder training dilakukan dengan mengklem kateter selama 1-2 jam. Klem dibuka setelah peserta penelitian merasakan penuh pada daerah

kandung kemih. Evaluasi kemampuan mandiri berkemih dilakukan setelah klem dibuka, dan setelah kateter dilepas dengan mengisi kuesioner. Peneliti melakukan bladder training sebanyak sekali sehari.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni identitas serta data responden dan memastikan bahwa jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Kemudian peneliti memberi kode terhadap semua pertanyaan yang telah diajukan dengan tujuan mempermudah peneliti untuk melakukan tabulasi.

Analisa data dibedakan menjadi dua yaitu analisa data univariat dan bivariat. Analisa data univariat menjadi data demografi berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, serta data yang berhubungan dengan karakteristik responden yaitu: lama perawatan dan penyakit sekarang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan analisa bivariat untuk menguji pengaruh bladder training terhadap kemampuan mandiri berkemih pada anak digunakan uji t Dependent untuk membandingkan kemampuan mandiri berkemih pada anak pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan bladder training dan uji t Independent digunakan untuk membandingkan kemampuan mandiri berkemih pada anak pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

BAB 5

Dokumen terkait