• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi penelitian berguna untuk mencari jawaban atas permasalahan pokok yang menjadi pertanyaan dalam penelitian. Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1.7.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Artinya penelitian yang berdasarkan pengamatan dan menganalisis secara langsung fakta yang ada di lapangan (Lexi J. Moeleong 1993: 3). Kualitatif juga berarti prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (A.M. Saeful dan A.S. Ahmad 2003: 128).

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian dakwah merujuk pada ilmu bantu dakwah. Adapun ilmu bantu dakwah terdiri dari psikologi, sosiologi, manajemen, dan komunikasi.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen.

1.7.2. Subjek Penelitian

Menurut Idrus (2009: 246) subjek penelitian adalah informant dan key informant. Pada dasarnya kedua istilah di atas sama bermakna pada subjek penelitian, penekanan yang diinginkan dengan menyebut subjek penelitian dengan istilah informan adalah dari yang bersangkutan peneliti akan memperoleh informasi mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan dirinya sendiri ataupun tentang lingkungan sekitarnya yang menjadi topik penelitian ini. Pemilihan informan dan informan kunci lebih menekankan pada data apa yang hendak dicari.

Subjek penelitian dalam peristiwa tradisi Dugderan ada tiga pihak yang secara aktif berperan di dalamnya secara sinergis, yaitu Ulama, Pemerintah, dan Masyarakat.

Alasan dipilihnya Ulama, Pemerintah, dan Masyarakat sebagai subjek penelitian karena:

a) Ulama (dipresentasikan oleh penghulu Masjid), peran ulama adalah pihak yang memberikan rujukan atau legalitas kepada pemerintah dan masyarakat kapan awal puasa di bulan Ramadhan di mulai. Ada tiga masjid yang terlibat yaitu Masjid Kauman,

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dan Masjid Baiturrahman.

b) Pemerintah (dalam hal ini diwakili oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), memiliki kewenangan mengatur apa dan bagaimana berjalannya prosesi ritual tersebut, menentukan awal puasa berdasarkan keputusan sidang para ulama dan menjadikan Warak Ngendog sebagai maskot di dalamnya.

c) Masyarakat (yang terdiri atas berbagai elemen dan etnis Jawa, Arab, dan Cina), selain berperan sebagai pelaku dalam prosesi ritual Dugderan dan pembuat maskot Warak Ngendog, juga berperan sebagai subjek sasaran untuk menikmati sajian ritual Dugderan dan subjek sasaran untuk menerima pengumuman dari pemerintah (Triyanto dkk 2013: 169-170).

1.7.3. Sumber Data

Sumber data adalah subyek yang memberi data penelitian yang dibutuhkan. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Lexy J. Moeloeng sumber data utama dalam sebuah penelitian yang bersifat kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan selebihnya merupakan data tambahan berupa dokumen,

data dan lain-lain. Adapun sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu: a. Data Primer

Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertanyaan (subyek yang akan diteliti). Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada ketua pelaksana yaitu Ka Bid. Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, takmir masjid Kauman, pengurus Balaikota, takmir Masjid Agung Jawa Tengah, takmir Masjid Baiturrahman, dan masyarakat kota Semarang. Narasumber diambil beberapa, sampai data-data dianggap sudah terpenuhi.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data tertulis yang merupakan sumber data yang tidak bisa diabaikan, karena melalui sumber data tertulis akan diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya (Lexi J. Moeleong 1993: 113). Data sekunder juga dapat diartikan sebagai data yang diperoleh dari pihak-pihak lain yang terkait. Data sekunder biasanya berupa dokumen-dokumen atau data laporan yang telah disediakan. Contohnya yaitu

arsip, brosur, file data, dokumen penting, catatan dan lain-lain (Etta Mamang Sangadji 2010: 44).

1.7.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat, maka penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diselidiki. Artinya yaitu metode yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu kajian penelitian. Dalam hal ini penulis meneliti kegiatan tradisi dugderan secara langsung agar dapat mengamati secara lebih akurat dan rinci.

b. Metode Interview (Wawancara)

Metode interview disebut juga dengan metode wawancara. Metode interview adalah suatu cara penggalian informasi yang dilakukan dengan melakukan dialog dan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada sumber dan atau narasumber yang terkait. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan tradisi dugderan. Peneliti dalam hal ini berkedudukan

sebagai interviewer, mengajukan pertanyaan, menilai jawaban, meminta penjelasan, mencatat dan menggali pertanyaan lebih dalam. Di pihak lain, sumber informasi (interview) menjawab pertanyaan, memberi penjelasan dan terkadang juga membalas pertanyaan.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan interview pertama kepada kepala bidang kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada beberapa pihak-pihak yang terkait untuk menambah data dalam Tradisi Dugderan, seperti: pengurus Balaikota, takmir Masjid Kauman, takmir Masjid Agung Jawa Tengah, takmir Masjid Baiturrahman, dan masyarakat. Penulis mengambil beberapa narasumber pendukung, sesuai dengan kebutuhan data dapat terpenuhi (Sugiyono 2012: 194-203). c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dokumentasi berarti metode penelitian yang berhubungan dengan barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan, brosur dan

lain sebagainya agar dapat mendapatkan data yang dibutuhkan.

Adapun metode ini yaitu melakukan penelitian dengan cara menggali data melalui berbagai dokumentasi yang ada seperti koran atau surat kabar, majalah, artikel, notulen, buku, transkip, prasasti dan lain sebagainya. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang penyelenggaraan tradisi dugderan di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk mengetahui letak geografis, kondisi lingkungan, sosial ekonomi dan lainnya (Deddy Mulyana 2008: 195).