• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tentang usulan perancangan alat pembuat sengkang dengan menggunakan metode Quality function deployment (QFD). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ditunjukan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1Metodologi Penelitian Mulai

Penentuan atribut VOC (Voice of Customers) (Wawancara+Quisioner)

Observasi Lapangan

Penentuan Tingkat Kepentingan, Harapan, Penilaian Konsumen, GAP

Penentuan Karakteristik Teknis, Pembuatan Matriks dan Bobot

PembuatanHouse of Quality

A

Pengembangan Alternatif dan Pemilihan Alternatif Penentuan Data Anthropometri

commit to user

III-2

Gambar 3.1Metodologi Penelitian (Lanjutan)

3.1 Observasi Lapangan

Pada tahap ini dilakukan observasi lapangan untuk mengetahui kondisi kerja dan proses kerja yang sesungguhnya, proses kerja dapat digambarkan dalam bentuk tabel berupa kumpulan elemen gerak yang dapat menjelaskan secara mendetail proses kerja pembuatan sengkang.

3.2 Penentuan atribut (VOC)

Pada tahap ini akan dilakukan survey untuk memperoleh suara pelanggan yang memerlukan waktu dan ketrampilan untuk mendengarkan. Proses QFD membutuhkan data konsumen yang ditulis sebagai atribut-atribuut dari suatu produk atau jasa.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan atribut-atribut usulan rancangan desain alat pembuat sengkang berdasarkan keluhan dan kebutuhan responden. Dalam penentuan atribut dilakukan pengumpulan data-data kualitatif untuk membuat keputusan perancangan sesuai dengan kebutuhan konsumen maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari konsumen. Untuk mengumpulkan data kualitatif bisa dilakukan dengan wawancara dan penyebaran quisioner sebagai pendukung dilakukan penyebaran quisioner nordic body map untuk membangkitkan atribut yang diharapkan pekerja.

A

Desain Produk

Pembuatan Prototipe

Pembuatan Alat dan Uji Coba Produk

commit to user

III-3

Penentuan atribut ini dilakukan dengan wawancara dan diskusi kepada responden (Siswiyanti dan Jono, 2007). Wawancara dan diskusi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang persepsi, keluhan dan harapan responden terhadap alat pembuat sengkang yang akan dirancang. Wawancara dan diskusi dilakukan langsung kepada pekerja pembuatan sengkang. Wawancara dilakukan pada masing-masing pekerja dan dilakukan pengambilan foto. Dari hasil wawancara nantinya akan diperoleh informasi tentang persepsi dan keluhan responden mengenai fasilitas bangku dan alat yang akan dirancang.

3.3 Penentuan Tingkat Kepentingan, Harapan, Penilaian Konsumen dan GAP

Langkah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting suatu atribut dalam mendesain suatu produk, mengetahui penilaian responden terhadap produk yang sudah ada sekarang berdasar atribut dan mengetahui harapan pengguna terhadap produk yang akan didesain berdasar atribut.

Untuk mengetaui informasi mengenai tingkat kepentingan, penilaian dan harapan responden digunakan suatu alat bantu yaitu kuisioner. Kuisioner dirancang dengan memasukan atribut-atribut sebagai pilihan dalam pertanyaan dan skala 1-5 untuk pemberian skor. Langakah selanjutnya adalah penyebaran kuisioner. Penyebaran kuisioner dilakukan pada sejumlah sampel responden yang diwawancara.

Setelah penyebaran kuisioner, maka dilakukan perhitungan tingkat kepentingan, penilaian dan harapan responden terhadap masing-masing atribut kebutuhan untuk membuat matrik perencanaan.

1. Tingkat kepentingan: persepsi responden terhadap atribut-atribut dari usulan rancangan alat pembuat sengkang yang ergonomis berdasarkan penting tidaknya atribut tersebut untuk usulan perancangan. Dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 2.1

2. Penilaian: persepsi responden terhadap fasilitas yang sudah ada berdasarkan kepuasan pengguna saat memakainya. Dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 2.2

commit to user

III-4

3. Harapan: harapan responden terhadap usulan rancangan alat pembuat sengkang. Dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 2.3

4. Gap: selisih antara tingkat penilaian dengan harapan responden. Dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 2.4

3.4 Penentuan Karakteristik Teknis, Pembuatan Matriks dan Bobot Karakteristik teknis adalah respon teknis yang harus dilakukan oleh peneliti untuk memenuhi kebutuhan dan harapan responden terhadap usulan rancangan desain alat pembuat sengkang yang ergonomis. Karakteristik teknis ditentukan berdasarkan diskusi antara peneliti dengan ahli pembuatan meja dan bangku dan berdasarkan refrensi-refrensi yang diperoleh dari studi literatur.

Matrik perencanaan berisi informasi tingkat kepentingan kebutuhan pelangga, tingkat kepuasan pelanggan, harapan masyarakat, GAP, bobot karakteristik teknis. Selain itu juga berisi hubungan what dan how yaitu korelasi antara suara konsumen dengan karakteristik teknis yang digambarkan dengan simbol seperti pada tabel 2.1 dan hubungan antar karakteristik teknis satu dengan yang lain yang digambarkan dengan simbol-simbol pada tabel 2.2. Simbol tersebut dugunakan untuk mengetahui sampai dimana atribut teknis yang satu mempengaruhi atribut teknis yang lain.

3.5 PembuatanHouse of Quality

House of Quality adalah rumah kualitas yang berisi informasi tentang hubungan kebutuhan dan keinginan pengguna dengan karakteristik teknisnya yang ditampilkan secara detail. HOQ dibuat untuk meninjukan hubungan antara voice of customerdan voice of engineeringmaupun voice of engineering dengan voice of engineering.Untuk lebih menjelaskan, HOQ terdiri antara lain:

1. Mencari hubungan antaravoice of customerdanvoice of engineering

Hubungan antara voice of customer dan voice of engineering ditunjukan dengan simbol-simbol yang menyatakan bahwa hubungan tersebut lemah, sedang, kuat atau tidak ada hubungan.

commit to user

III-5

2. Menghitung skor (bobot dari tiap karakteristik teknis dan GAP)

HOQ juga menunjukan bobot karakteristik teknis dan GAP atau selisih tingkat penilaian pengguna dengan harapan pengguna. Perhitungan bobot ini dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.5.

3. Pemilihan rancangan

Rancangan diprioritaskan pada karakteristik teknis yang memiliki bobot tinggi dan nilai GAP yang paling negatif.

3.6 Pengembangan Alternatif dan Pemilihan Alternatif

Pengembangan konsep rancangan bertujuan untuk memberikan alternatif model produk yang akan dirancang. Pengembangan konsep produk dilakukan oleh peneliti berdasar informasi yang ada pada HOQ dan diskusi dengan ahli. Penngembangan konsep rancangan mengacu pada karakteristik yang memiliki bobot tinggi.

Dari beberapa alternatif konsep rancangan produk , akan dipilih satu yang paling mengakomodasi keluhan dan kebutuhan pengguna. Pemilihan alternatif-alternatif tersebut dilakukan dengan cara memberikan penilaian masing-masing alternatif berdasar karakteristik teknis melalui kuisioner. Sebelum pengisian kuisioner, peneliti memberikan penjelasan kepada responden bahwa kuisioner pemilihan tersebut digunakan untuk memilih alternatif produk yang sesuai dengan keinginan pengguna untuk mengatasi keluhan yang diperoleh pada tahan wawancara sebelumnya. Kuisioner yang digunakan berisi daftar karakteristik teknis dan skala 1-5 untuk memberi skor apakah karakteristik teknis sudah terealisasi pada produk baru.

3.7 Penentuan Data Anthropometri dan Penetapan Persentil

Data anthropometri adalah data tentang dimensi tubuh manusia. Pengambilan data anthropometri bertujuan untuk mendapatkan dimensi produk yang akan dirancang agar sesuai dengan dimensi tubuh pengguna. Pengambilan data anthropometri dilakukan pada dimensi-dimensi tertentu yang mendukung untuk perancangan alat pembuat sengkang. Data anthropometri yang digunakan diambil dari data antrophometri Nurmianto merupakan data masyrakat umum,

commit to user

III-6

karena di UD. SIDOMAKMUR pekerja yang membuat sengkang selalu berganti-ganti.

Penentuan persentil dalam perancangan adalah untuk menghasilkan dimensi alat yang dapat digunakan oleh pengguna pada umunya. Hal ini dikarenakan ukuran tubuh masing-masing individu tidaklah sama persis. Maka diperlukan suatu toleransi untuk mengakomodasinya. Persentil yang biasa digunakan adalah persentil besar (95%), persentil kecil (5%) dan persentil normal (50%).

3.8 Desain Produk

Pembuatan desain produk dilakukan berdasarkan informasi dari alternatif produk dan ukuranya berdasarkan ketetapan anthropometri yang ada. Sehingga nantinya dapat digunakan untuk pembuatan prototipe produk.

3.9 Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe produk dilakukan berdasarkan dimensi yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya. Sehingga nantinya dapat dihasilkan produk yang sesuai keinginan, kebutuhan dan dimensi yang tepat bagi penggunanya. Alat pembuat sengkang yang ergonomis sesuai dengan harapan yang diinginkan pekerja ini bertujuan untuk memberikan sebuah usulan rancangan sesuai dengan kriteria ergonomis.

3.10 Pembuatan Alat dan Uji Coba Produk

Pembuatan Alat pembuat sengkang dikerjakan oleh tukang las UD. SENTOSA, yang terletak di Watu Kelir, Pembuatan alat berupa meja dan bangku cukup dikerjakan oleh seorang pekerja saja, setelah alat sudah jadi kemudian dilakukan proses uji coba.

Uji coba alat dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang baru sudah sesuai dengan tujuan yaitu dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan. Evaluasi produk dilakukan dengan uji coba produk kepada pengguna dalam uji coba alat pembuatan sengkang akan dilakukan oleh semua pekerja yang ada sehingga benar-benar diperoleh hasil yang diinginkan, proses uji coba dilakukan selama sehari jam kerja secara bergantian. Selain itu dilakukan dengan pengisian kueioner

commit to user

III-7

tentang kepuasan pengguna terhadap produk baru agar dapat diketahui perbedaan yang ada apakah alat pembuat sengkang sudah sesuai dengan harapan. Kuesioner yang digunakan pada tahap evaluasi ini sama dengan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui penilaian pengguna terhadap produk yang sudah ada.

commit to user

V-1

BAB V

Dokumen terkait