• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan.

2. Populasi, sampel, dan tehnik sampling 2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di SMP Negeri 30 Medan yang berjumlah 444 orang.

2.2. Sampel

Berdasarkan populasi penelitian maka dalam menentukan besar sample yang diambil dari populasi menggunakan rumus slovin, sebagai berikut:

n =

N

1 +N (�)2

Dimana:

n = Jumlah elemen/anggota sampel N = Jumlah elemen/anggota populasi e = Tingkat kesalahan (10%)

Maka untuk menentukan sampel yang diteliti adalah

n =

444

1+444(0,1)2

=

444

5,44 = 82 orang

2.3.Tehnik Sampling

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

stratifiedrandom samplingyaitu suatu metode pengambilan sampel pada setiap strata (kelas) secara proporsional agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta mewakili setiap kelas (strata). Distribusi frekuensi sampel tiap kelas sebagai berikut:

n

=

x n

Keterangan:

= Besar sampel pada stratum (kelas)

= Besar populasi pada stratum (kelas) N = Besar populasi

n = Besar sampel

Jadi distribusi frekuensi sampel setiap kelas adalah: Kelas VII = 155 444

x

82= 29 Kelas VIII =138 444

x

82 = 25 Kelas IX = 151 444

x

82 = 28

Berdasarkan perhitungan, maka jumlah sampel yang diambil dari kelas VII adalah 29 orang, kelas VIII adalah 25 orang, dan kelas IX adalah 28 orang. Disini sampel pada setiap kelas diambil dengan cara pengundian dari absen siswa setiap kelas, dengan kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain:

a. Remaja putri yang sudah menstruasi. b. Bersedia menjadi responden penelitian. 3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 30 Medan. Alasan memilih SMP tersebut karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai kebersihan alat genitalia eksterna dan di sekolah tersebut belum pernah ada penyuluhan kesehatan reproduksi remaja oleh pihak pelayanan kesehatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2015.

4. Pertimbangan etik

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada komite etik Fakultas Keperawatan USU, kemudian mengajukan surat permohonan kepada kepala sekolah SMP Negeri 30 Medan untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti memulai penelitian dengan menekankan masalah etik. Lembar persetujuan diberikan dan dijelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, resiko, dan hak-hak sebagai subjek penelitian. Bila responden bersedia, maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan (informed concent). Tetapi bila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati hak-hak responden (self determination).

Penelitian ini tidak beresiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikologis. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama jelas responden pada lembar penelitian melainkan hanya mencantumkan inisial dari responden (anonymity). Dan kerahasiaan informasi mengenai responden dijamin peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (confidentiality) (Nursalam, 2009).

5. Instrumen penelitian

Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perilaku. Kuesioner perilaku disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep yang berisikan pernyataan yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri.

5.1. Kuesioner data demografi

Instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia responden dan pendidikan responden.

5.2. Kuesioner pengetahuan

Kuesioner pengetahuan terdiri dari 18 pertanyaan yang meliputi: pertanyaan mengenai pengertian kebersihan alat genitalia (1), tujuan menjaga kebersihan alat genitalia (2), cara menjaga kebersihkan alat genitalia dengan baik dan benar (3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17), dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan alat genitalia (18). Kuesioner pengetahuan ini menggunakan multiple choice.

Pada kuesioner pengetahuan ini jawaban benar diberi skor 2, jawaban salah diberi skor 1, dan jawaban tidak tahu diberi skor 0. Total skor terendah adalah 0 dan total skor tertinggi adalah 36.

Maka kategori pengetahuannya yaitu: 1. Pengetahuan baik : 25-36

2. Pengetahuan cukup : 13-24 3. Pengetahuan kurang : 0-12 5.3. Kuesioner sikap

Kuesioner sikap terdiri dari 18 pernyataan yang meliputi: tujuan menjaga kebersihan alat genitalia (1) dan cara menjaga kebersihan alat genitalia (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18). Skala yang digunakan adalah skala likertyang terdiri dari 6 pernyataan positif (1, 3, 13, 14, 17, 18) dan 12 pernyataan negatif (2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16). Setiap pernyataan memiliki 3 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), dan Tidak Setuju (TS). Apabila pernyataan positif, untuk jawaban sangat setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1. Apabila pernyataan negatif, untuk jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju 2, dan tidak setuju 3. Jadi total skor terendah adalah 18 dan total skor tertinggi adalah 54.

Maka kategori sikapnya yaitu: 1. Sikap baik : 43-54 2. Sikap cukup : 31-42 3. Sikap kurang : 18-30 5.4. Kuesioner tindakan

Kuesioner tindakan terdiri dari 18 pernyataan yang meliputi: mencuci tangan sebelum menyentuh alat kelamin (1), air yang digunakan untuk membersihkan alat kelamin (2), arah membasuh alat kelamin (3),

mengeringkan alat kelamin (4), frekuensi mengganti celana dalam (5), penggunaan bedak (6), ukuran celana luar dan celana dalam (7), bahan celana dalam yang digunakan (8), penggunaan cairan pembersih vagina (9), bahan pembalut yang digunakan (10), frekuensi mengganti pembalut (11, 12), penggunaan pantyliner(13), frekuensi mengganti pantyliner(14), memotong rambut kelamin (15), penggunaan sabun (16), bahan tisu yang digunakan (17), dan penggunaan handuk (18). Pengukuran tindakan sebaiknya dengan observasi secara langsung kegiatan yang dilakukan siswi, tetapi pada penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan observasi secara langsung karena kegiatan membersihkan alat genitalia merupakan sesuatu hal yang pribadi. Kuesioner ini menggunakan skala Gutmann yang terdiri dari dua kategori yaitu ya dan tidak. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten. Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 6 pernyataan positif (1, 5, 8, 10, 11, 15) dan 12 pernyataan negatif (2, 3, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 17,18). Untuk pernyataan positif bernilai 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Untuk pernyataan negatif bernilai 0 untuk jawaban ya dan 1 untuk jawaban tidak. Jadi total skor terendah adalah 0 dan total skor tertinggi adalah 15.

Maka kategori tindakannya adalah: 1. Tindakan baik : 10-18 2. Tindakan tidak baik : 0-9

6. Validitas dan reliabilitas 6.1. Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid, jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan tujuan tertentu (Danim, 2004).

Uji validitas kuesioner penelitian ini dilakukan dengan validitas isi. Validitas isi sebuah instrumen adalah validitas yang merujuk sejauh mana instrumen penelitian tersebut mewakili karakteristik yang dikaji. Penelitian tentang validitas isi bersifat subjektif dan keputusan apakah instrumen sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli. Hasil Uji validitas penelitian ini adalah 0,95 dan uji validitas pada instrumen ini dilakukan oleh dosen yang berkompeten dibidang reproduksi.

6.2. Reliabilitas

Test reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Noor, 2011).

Uji reliabilitas ini dilakukan setelah pengumpulan data pada 30 remaja putri yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel. Uji reliabilitas dilakukan di SMP Negeri 31 yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel. Uji reliabilitas ini menggunakan tehnik Cronbach’s Alpha dan hasil yang diperoleh untuk kuesioner pengetahuan remaja putri dalam menjaga

kebersihan alat genitalia sebesar 0,776. Sedangkan untuk sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia sebesar 0,714. Pada tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia sebesar 0,705. Suatu instrumen dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha> 0,70 (Pollit dan Hungler, 2002). Maka berdasarkan hasil kuesioner tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut akurat untuk pengukuran dalam penelitian ini.

7. Pengumpulan data

Pengambilan data dilakukan setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dan mendapatkan surat permohonan izin penelitian dari institusi. Setelah mendapatkan izin dari institusi, maka peneliti memohon izin kepada kepala sekolah SMP Negeri 30 untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti mengumpulkan responden di aula. Setelah responden berkumpul di aula, peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden dan jika calon responden setuju menjadi sampel penelitian, peneliti mengajukan informed consentuntuk ditandatangani. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden. Peneliti mengingatkan responden agar mengisi kuesioner sesuai dengan apa yang dirasakan/dialami/dilakukan oleh responden dan harus diisi sendiri, dalam pengisian kuesioner waktu yang diberikan selama 15-20 menit. Pada pengisian kuesioner responden terlihat banyak yang bertanya pada temannya. Peneliti mendampingi reponden selama pengisian kuesioner berlangsung. Setelah

pengisian kuesioner selesai lalu dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Setelah lembar kuesioner terkumpul lengkap, selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan program komputer.

8. Analisa data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan memeriksa kuesioner apakah data dan jawaban sudah lengkap dan benar (editing). Peneliti melakukan pengecekan jawaban kuesioner tentang kelengkapan pengisian, terbaca dengan jelas, dan relevan dengan pertanyaan. Tahap editing ini dilakukan pada waktu dan tempat yang sama sehingga mempermudah melengkapi data bila ada kekurangan.

Tahap kedua adalah pemberian kode (coding) berupa angka pada setiap jawaban kuesioner. Pengkodean dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan keputusan yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Tahap selanjutnya adalah memasukkan data (entry) yang telah dikode ke dalam komputer untuk dianalisis dengan menggunakan program statistik. Tahap terakhir dilakukan adalah cleaning yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan. Tehnik analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif yaitu analisis univariat, dimana hasil data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat gambaran perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait