• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di daerah oncoran Mataair Mungup II Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Luas daerah oncoran Mataair Mungup II adalah 69,80 Ha yang terdiri dari 3 desa yaitu Desa Kemasan seluas 51,50 Ha, Desa Manjung 10,00 Ha dan Desa Gombang 8,30 Ha.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari awal Bulan April 2006 sampai Bulan April 2007, dengan perincian dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Waktu No. Kegiatan April – Agst

2006 Sept 2006 Okt – Des 2006 Jan – April 2007 1. Observasi Lapangan 2. Penyusunan Proposal 3. Penyusunan Instrumen 4. Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Penulisan Laporan B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan obyek penelitian saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya dengan perhitungan. Berdasarkan hal tersebut bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif.

Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian

(seseorang, lembaga atau masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1995 : 63).

Adapun tujuan metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki (Nasir, 1983 :63).

Penelitian ini menggambarkan obyek penelitian dengan menggunakan pendekatan angka, yaitu besarnya ketersediaan, kebutuhan dan imbangan air pada areal irigasi yang merupakan daerah oncoran Mataair Mungup II. Penelitian hanya dilakukan selama musim kemarau saja. Perhitungan ketersediaan air dilakukan antara tanggal 19 Oktober – 10 November, sedangkan kebutuhan air terhitung 5 bulan mulai dari pertengahan Bulan Juni sampai pertengahan Bulan November.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Berikut ini adalah data primer dan sekunder yang diperlukan dalam penelitian :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperlukan dari pengukuran langsung baik di lapangan maupun analisis di laboratorium. Data primer yang diperlukan dalam penelitian adalah data debit air yang diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung pada saluran-saluran irigasi yang berasal dari Mataair Mungup II.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung atau tidak dari pengamatan langsung di lapangan tetapi berdasarkan data yang sudah ada. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Luas Areal Irigasi

Data Luas Areal Irigasi diperoleh dari Kantor Cabang Dinas DPUPK Kecamatan Sawit.

Data Luas Penggunaan Lahan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali.

3. Data Pola Pergiliran Tanaman

Data Pola pergiliran tanaman irigasi diperoleh dari Kantor Cabang Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kecamatan Sawit dan observasi langsung di daerah penelitian.

4. Data Luas Tanam

Data luas tanam masing-masing jenis tanaman yang ada di daerah penelitian diperoleh dari Kantor Cabang Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kecamatan Sawit, digunakan untuk menghitung kebutuhan air areal irigasi. 5. Data Fase Pertumbuhan Tanaman

Data fase pertumbuhan tanaman untuk menghitung kebutuhan air areal irigasi di daerah penelitian, diperoleh dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Boyolali. 6. Data Jaringan Irigasi

Data Jaringan Irigasi diperoleh melalui peta jaring jalan/jembatan skala 1 : 12.500 dari Kantor Cabang Dinas DPUPK Kecamatan Sawit. Digunakan untuk menentukan lokasi pengukuran debit air saluran irigasi.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi 1995 : 141). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sawah irigasi seluas 69,80 Ha yang merupakan daerah oncoran Mataair Mungup II. Daerah oncoran tersebut terbagi dalam 3 desa yaitu Desa Kemasan dengan luas 51,50 Ha, Desa Manjung 10,00 Ha dan Desa Gombang 8,30 Ha.

Penelitian dilakukan dengan menghitung seluruh kebutuhan air sawah irigasi seluas 69,80 Ha dengan memperhatikan jenis, umur dan kebutuhan air per fase masing-masing tanaman.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi (pengamatan). Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki

(Narbuko, 2002 : 70).

Pengumpulan data yang dilakukan berupa pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data primer dengan pengukuran langsung di lapangan, observasi dan wawancara di lokasi penelitian. Untuk data sekunder teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyalin dan mempelajari dalam setiap arsip atau dokumen baik kualitatif maupun kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian dan instansi terkait. Berikut adalah teknik yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian :

1. Data Debit Air

Digunakan untuk mengetahui debit air saluran irigasi dan efisiensi saluran di daerah penelitian. Data ini diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan. Dalam melakukan pengukuran debit menggunakan metode kecepatan luas secara aritmatik dengan penampang tengah-tengah. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

qn = dn/2 (vvn)( bn + bn +1) ... (Seyhan, 1990 : 210) Keterangan :

qn = Debit antara vertikal - vertikal n dan n-1 (m3/detik) dn = Jeluk vertikal (m)

vvn = Kecepatan rata-rata (m/detik) bn = Jarak antara vertikal n dan n-1 (m)

bn-1 = Jarak antara vertikal (m)

2. Data Luas Areal Irigasi

Data Luas Baku Areal Irigasi diperoleh dari Kantor Cabang Dinas DPUPK Kecamatan Sawit. Digunakan dalam menghitung kebutuhan air irigasi di daerah penelitian.

3. Data Luas Penggunaan Lahan

Data Luas Penggunaan Lahan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali.

4. Data Pola Pergiliran Tanaman

Data Pola penanaman lahan irigasi diperoleh dari Kantor Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Sawit, wawancara dan observasi langsung di daerah penelitian.

5. Data Luas Tanam

Data luas tanam masing-masing jenis tanaman yang ada di daerah penelitian diperoleh dari Kantor Cabang Dinas Pertanian Kecamatan Sawit, digunakan untuk menghitung kebutuhan air areal irigasi daerah pertanian.

6. Data Fase Pertumbuhan Tanaman

Data fase pertumbuhan tanaman diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali. Digunakan untuk menghitung kebutuhan air areal irigasi daerah penelitian.

7. Data Jaringan Irigasi

Data Jaringan Irigasi diperoleh melalui peta jaring jalan / jembatan skala 1 : 12.500 dari Kantor Cabang DPUPK Kecamatan Sawit. Data jaringan irigasi digunakan untuk menentukan lokasi pengukuran debit air saluran irigasi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data agar mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang terkumpul diseleksi, diolah dan disusun dalam bentuk

tabel dan grafik kemudian dibuat kesimpulan. Berikut adalah data yang akan dianalisis dalam penelitian, antara lain :

1. Ketersediaan Air untuk Irigasi dari Mataair Mungup II di Kecamatan Sawit Ketersediaan air daerah penelitian berasal dari curah hujan dan mataair, yaitu Mataair Mungup II. Penelitian ini dibatasi hanya pada musim kemarau sehingga tidak memperhitungkan curah hujan. Ketersediaan air dihitung per blok dengan mengukur debit outlet dari mataair secara langsung di lapangan.

Metode yang digunakan dalam penentuan dan pengukuran debit adalah metode kecepatan luas secara aritmatik dengan penampang tengah-tengah. Berikut rumus penampang tengah-tengah yang digunakan :

qn = dn/2 (vvn)( bn + bn +1) ... (Seyhan, 1990 : 210) Keterangan :

qn = Debit antara vertikal-vertikal n dan n-1 (m3/detik) dn = Jeluk vertikal (m)

vvn = Kecepatan rata-rata (m/detik)

bn = Jarak antara vertikal n dan n-1 (m)

bn-1 = Jarak antara vertikal (m)

Untuk pengukuran kecepatan aliran dengan menggunakan velocity area methode dengan menggunakan pengapung (float area methode) yaitu dengan mengukur waktu pelampung melewati jarak terukur.

2. Kebutuhan Air untuk Irigasi dari Mataair Mungup II di Kecamatan Sawit Untuk menghitung kebutuhan air tanaman padi dan palawija di daerah penelitian diperoleh melalui perkalian antara kebutuhan air per fase setiap tanaman yang terdapat pada daerah oncoran Mataair Mungup II dengan luas areal yang ditanami. Kebutuhan air setiap tanaman dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ) detik / m ( ... 1000 1 x 60 x 60 x 24 x perfase hari Jumlah n pertumbuha hari Jumlah x ) (m areal Luas x (mm) perfase an air tanam Kebutuhan 2 3 =

Untuk memudahkan perhitungan kebutuhan air irigasi daerah penelitian dibedakan dalam beberapa blok daerah pengairan. Terdapat 10 Blok pengairan di daerah penelitian ini, yaitu : blok A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J.

3. Imbangan Air dari Mataair Mungup II di Kecamatan Sawit

Imbangan air merupakan perbandingan antara kebutuhan dengan ketersediaan air. Untuk menghitung imbangan air di daerah penelitian dengan membandingkan kebutuhan air tanaman dengan ketersediaan air di daerah oncoran Mataair Mungup II. Dari imbangan dapat diketahui daerah penelitian mengalami kekurangan atau kelebihan air sehingga diketahui potensi Mataair Mungup II. Hasil imbangan air digambarkan dalam peta imbangan air dengan skala 1 : 10.000.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Observasi Awal

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan prasurvei, mencari dan mempelajari literatur, hasil-hasil penelitian yang relevan dan melakukan wawancara yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian.

2. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan pada Bulan April 2006 dalam proposal berisikan latar belakang masalah, landasan teori dan metode penelitian. Proposal juga digunakan untuk mendapatkan izin dalam melakukan penelitian di daerah penelitian.

3. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Peta lokasi yang digunakan untuk menentukan daerah penelitian

3. Meteran yang digunakan untuk mengukur panjang dan lebar saluran

4. Stopwatch digunakan untuk mengukur kecepatan pelampung melewati jarak terukur

5. Kayu untuk mengukur kedalaman saluran

6. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan fenomena pada daerah Penelitian

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari data, dokumen atau arsip dikantor atau instansi yang terkait. Data sekunder juga dapat dikumpulkan dengan mencari hasil-hasil dari penelitian yang relevan, observasi langsung dan wawancara. Untuk pengumpulan data primer yaitu data debit air dilakukan dengan penelitian langsung di lapangan.pengukuran langsung di lapangan.

5. Analisis Data

Pada tahap ini data yang sudah terkumpul, diolah, diseleksi, dihitung dan disusun dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian dibuat kesimpulan sebagai

Dokumen terkait