• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII-7 SMP Negeri 21 Kota Bandung, dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Waktu pelaksanaan penelitian adalah mulai dari tanggal 21 Juni-19 Juli 2011.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk “pretest-postest control group”. Penelian ini melibatkan dua kelas, yakni kelas yang pembelajarannya dengan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan open ended dan kelas yang pembelajarannya biasa. Sebelum mendapatkan perlakuan, dilakukan pretest (tes awal) dan setelah mendapatkan perlakuan dilakukan postest (tes akhir). Sementara itu, tujuan dilaksanakan pretest dan postest adalah untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kedua kelas tersebut. Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

A O X2 O

Keterangan :

A : Menunjukkan pengelompokkan subjek

O : Pretest dan postest

X1 : Pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan open ended

X2 : Pembelajaran matematika biasa

C. Instrumen

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan berbentuk uraian. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, yang meliputi pretest dan postest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal berpikir kritis siswa. Postest digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa setelah mendapatkan perlakuan.

2. Angket

Angket adalah jenis evaluasi yang berisi daftar pernyataan yang harus diisi oleh siswa dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur aspek afektif siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan.

3. Lembar Kerja Siswa

Observasi ini digunakan oleh peneliti sekaligus guru sebagai alat bantu dalam menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran untuk merencanakan tindakan pembelajaran berikutnya bila tindakan yang sudah dilakukan dinilai memiliki kekuarangan. Observasi sangat mendukung data pokok yang mengungkap tingkat pemahaman siswa.

4. Jurnal Harian Siswa

Jurnal Harian Siswa ini bertujuan untuk mengetahui kesan, pesan, atau pun aspirasi dari siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Jurnal ini diberikan kepada masing-masing siswa setiap akhir pertemuan.

5. Angket (Questionare)

Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi (responden). Angket berfungsi sebagai alat pengumpul data. Data tersebut berupa keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat, mengenai sesuatu hal.

6. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat untuk mengetahui sikap serta aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Data ini dapat bersifat relatif karena dapat dipengaruhi oleh subjektivitas observer.

7. Wawancara

Wawancara adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dengan tanya jawab. Wawancara ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui kesan pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada pedoman wawancara. Wawancara ini dilakukan setelah pembelajaran berakhir.

Pengumpulan data dilakukan pada setiap kegiatan siswa dan situasi yang berkaitan dengan penelitian menggunakan instrumen berupa tes, jurnal harian siswa, angket, lembar observasi, dan wawancara. Test berupa pretest dan postest diberikan kepada kedua kelas eksperimen. Begitu pula dengan angket dan jurnal siswa diberikan kepada kedua kelas eksperimen untuk melihat respon dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika yang meliputi sikap terhadap matematika, sikap terhadap pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan open ended, sikap terhadap penampilan guru dan sikap terhadap bahan ajar. Untuk menunjang kebenaran dari jawaban siswa maka dilengkapi dengan lembar observasi yang diisi oleh observer dan wawancara terhadap beberapa siswa.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini secara garis besar dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Observasi awal dan Identifikasi masalah

b. Merencanakan bahan ajar dan instrumen

c. Membuat bahan ajar (LAS, media, RPP) dan instrumen

d. Uji coba instrumen tes kemampuan berpikir kritis pada siswa (pretest) kemudian menghitung validitas, realibitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran.

v Validitas

v Realibitas

v Daya pembeda

v Indeks kesukaran

e. Kegiatan Akhir

Menganalisis dan mengevaluasi peningkatan kemampuan akhir yaitu pemahaman siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses melalui alat evaluasi berupa tes tulis dan menganalisis aspek keterampilan proses apa saja yang dipahami siswa melalui pedoman observasi dan lembar kerja siswa; menjaring respon siswa terhadap pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan keterampilan melalui pedoman wawancara.

f. Evaluasi Tindakan

Hasil seluruh tindakan yang dilakukan dianalisis dan direfleksi sehingga nantinya akan diperoleh apakah pelaksanaan tindakan-tindakan ini telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum untuk menentukan kejelasan tindakan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Becker, Shimada. 1997. The Open-Ended Approach. NCTM

Bonnie dan Potts. (2003). Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research & Evaluation.

Krulik, S dan Rudnick, J.A (1995). The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Massachusetts: Allyn & Bacon A Simon & Schuster Company.

Liliasari. (2000). Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi Calon Guru IPA. Dalam Proceeding Nasional Science Education Seminar, The Problem of Mathematics and Science Education and Alternative to Solve the Problems. Malang: JICA-IMSTEP FMIPA UM.

Nurdiansyah, Budi (2010). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Romlah, N. H. S. (2002). Peningkatan Berpikir Kritis dan Analisis dalam Pembelajaran Bryophyta. Skripsi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Russeffendi, E.T. (1998). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang : IKIP Semarang Press.

Sanjaya, Wina. Dr. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Sugiyarti, Henik. 2005. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa SMPN 1 Tambakromo Kabupaten Pati Melalui Pembelajaran Matenatika Berbasis Masalah. Skripsi pada Universitas Negeri Semarang. Tidak diterbitkan.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung: UPI.

Suherman, et al. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JICA. FPMIPA UPI.

Tarwin, Y. W (2005). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pendekatan Open Ended Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Watson, G dan Glaser, E. M. (1980). Critical Thinking Appraisal. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Dokumen terkait