TINJAUAN PUSTAKA
2. Proses Analisis Klaster
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam proses pengumpulan data dilakukan beberapa tahap untuk membantu dalam proses penyusunan penelitian, dimana dalam metodologi penelitian dilakukan melalui pendekatan survey di lapangan. Dalam melakukan penelitian dilakukan beberapa cara untuk menyusun laporan dengan judul ” Identifikasi Perubahan Daya Saing Daerah Dari Aspek Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Akibat Pemekaran Daerah” meliputi:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data atau survey dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan sebagai bahan kajian. Dalam pengumpulan data terbagi atas dua cara yaitu secara primer dan sekunder. Karena data yang diperlukan hanya berupa data statistik maka jenis data yang dikumpulkan yaitu data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dan studi dokumentasi, terutama yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu berupa data statitik Kabupaten Muna Dalam Angka dan Sulawesi Tenggara dalam Angka Tahun 2008.
1.6.2 Metode Analisis
Setelah kegiatan pengumpulan data sekunder, selanjunya dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis komparatif peringkat dan analisis klaster. 1.6.2.1Analisis Komparatif Peringkat
Metode analisis ini digunakan untuk membandingkan variabel-variabel pada aspek infrastruktur, sumber daya alam dan sumber daya manusia antara Kabupaten Muna dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan cara melakukan pemeringkatan yang dinilai dari angka paling besar dari masing-masing variabel terkecuali variabel pada rasio, dimana dilihat angka yang memiliki nilai rasio paling kecil .
1.6.2.2 Analisis Klaster
Pada analisis ini digunakan untuk membandingkan data pada setiap aspek yang kemudian diklasifikasikan kedalam tiga dan lima klaster dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pengklasifikasian tersebut dilihat dari masing-masing klaster yang memiliki nilai variabel tertinggi paling banyak sehingga terbentuk menjadi beberapa kelompok. Maka dengan demikian dapat dilihat perubahan daya saing yang terjadi pada Kabupaten Muna saat ini dan jika Kota Raha dan Kabupaten Muna Barat mekar menjadi daerah otonom.
Gambar 1.3
Skema Metodologi Penelitian
Sasaran
1. Mengidentifikasi daya saing Kabupaten Muna saat ini terhadap kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dilihat dari aspek infrastruktur, sumber daya alam, dan sumber daya manusia; 2. Mengidentifikasi daya saing
Kabupaten Muna jika dimekarkan menjadi Kabupaten Muna, Kota Raha dan Kabupaten Muna Barat.
Variabel
Infrastruktur Transportasi Darat
Panjang Jalan Per Luas Wilayah Transportasi Laut
Pelabuhan Laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga.
Penggunaan Angkutan Laut Untuk Penumpang yang naik
Penggunaan Angkutan Laut Untuk Penumpang yang turun
Penggunaan Angkutan Laut Untuk Barang yang di bongkar
Penggunaan Angkutan Laut Untuk Barang yang di muat
Transportasi Udara Pelabuhan Udara
Penggunaan Angkutan Udara Untuk Penumpang naik
Penggunaan Angkutan Udara Untuk Penumpang turun
Penggunaan Angkutan Udara Untuk Barang dimuat
Penggunaan Angkutan Udara Untuk Barang dibongkar
Fasilitas Pendidikan Jumlah SD/MI Jumlah SLTP/MTS Jumlah SMTA/MA Jumlah Perguruan Tinggi Fasilitas Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskesmas Plus Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas Pembantu Sumber saya Alam
Ketersediaan dan kualitas sumber daya lahan/tanah
Sumber daya hutan Jumlah obyek wisata alam Sumber Daya Manusia
Persentase Penduduk Angkatan Kerja Terhadap Total Penduduk
Angkatan keja yang bekerja
Persentase Penduduk yang Bekerja Terhadap Total Penduduk
Persentase penduduk tang tdak bekerja terhadap roral angkatan kerja
Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SD/MI Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SLTP?MTS
Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SMTA/MA Metode Pengumpulan Data Sekunder Berupa Data Statistik Metode Analisis Analisis Komparatif peringkat Analisis Klaster
1.6.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran di bawah ini merupakan cara berpikir peneliti yang dilakukan sebelum melakukan penelitian di lapangan.
Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran
Isu
Rencana pemekaran Raha dan Muna Barat dari Kabupaten Muna menjadi daerah otonom
Tujuan
Mengidentifikasi perubahan daya saing Kabupaten Muna jika Raha dan Muna Barat menjadi daerah otonom
Identifikasi Perubahan Daya Saing Daerah Akibat Pemekaran Daerah
Indikator Penentu Daya Saing: Indikator Infrastruktur Indikator Sumber Daya Alam Idikator Sumber Daya Manusia
Analisis Daya Saing Kabupaten Muna saat ini terhadap kabupaten/kota lain yang ada di
Provinsi Sulawesi Tenggara
Analisis Daya Saing Kabupaten Muna setelah Raha
dan Muna Barat mekar menjadi daerah otonom Kondisi Infrastruktur,
Sumber Saya Alam, dan Sumber Daya Manusia dari Kabupaten/Kota di Provinsi
Sulawesi Tenggara
Perkiraan kondisi Kabupaten Muna, Kota
Raha, dan Kabupaten Muna Barat jika terjadi
pemekaran
Analisis Klaster Analisis Komparatif
ii
ABSTRAK
Keputusan Bupati Muna yaitu Tentang Persetujuan Rencana Pembentukan Daerah Otonom Baru Kota Raha dan Pembentukan Daerah Otonom Muna Barat serta Pemindahan Kabupaten dan Ibukota Kabupaten Muna menjadi dasar hukum pemekran Kabupaten Muna menjadi Kabupaten Muna, Kota Raha dan Kabupaten Muna Barat. Pemberian otonomi daerah akan memberikan peluang seluas-luasnya bagi tiap daerah untuk berkembang sesuai potensi dan sumber daya manusia yang ada di masing-masing daerah dan kemudian akan menciptakan suasana kompetisi antar daerah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Tantangan utama dari pemberdayaan dari otonomi daerah adalah pemahaman akan potensi daya saing daerah. Bagi Kabupaten Muna, tantangan bersaing dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui posisi daya saing Kabupaten Muna terhadap kabupaten/kota lain dalam meningkatkan daerahnya.
Tujuan yang diangkat adalah mengidentifikasi perubahan daya saing Kabupaten Muna jika Kota Raha dan Kabupaten Muna Barat menjadi daerah otonom. Adapun sasaran yang dibutuhkan untuk menjapai tujuan studi adalah mengidentifikasi daya saing Kabupaten Muna saat ini terhadap kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dilihat dari aspek infrastruktur, sumber daya alam dan sumber daya manusia, dan mengidentifikasi daya saing Kabupaten Muna jika dimekarkan menjadi Kabupaten Muna, Kota Raha, dan Kabupaten Muna Barat. Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Metode pengukuran daya saing daerah yang digunakan didapat dari hasil studi literatur.
Daya saing diukur berdasarkan nilai indeks daya saing yang dihitung melalui pemeringkatan menggunakan metode komparatif peringkat dan analisis klaster. Lebih lanjut dilakukan perbandingan di setiap variabel dan Kabupaten Muna dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam penelitian ini menggunakan tiga faktor pengukur daya saing yaitu infrastruktur dan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang diturunkan kedalam 24 variabel.
Berdasarkan hasil studi, daya saing Kabupaten Muna mengalami perubahan daya saing jika calon Kota Raha dan Kabupaten Muna Barat mekar. Jika terjadi pemekaran, maka daya saing Kabupaten Muna berada pada kelompok kurang baik jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah yang mampu menigkatkan daya saing Kabupaten Muna. Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan penguatan daya saing aspek infrstruktur, sumber daya alam serta sumber daya manusia.
169 A. Buku Literatur
Abdullah, Piter. Data Saing Daerah Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta. 2002.
Sumihardjo, Tumar. Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Fokusmedia, Bandung. 2008.
Said, Mas’ud.M L. Arah Baru Otonomi Daerah di Indonesia. UMM Press, Malang. 2005.