• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut banyak anggota masyarakat yang menekuni usahatani nilam.

Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani nilam yang menetap dan mengusahakan tanaman nilam yaitu sebanyak 91 KK. Dan metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random

Sampling dengan jumlah petani sampel sebanyak 48 petani yang dianggap

sudah mewakili keseluruhan populasi. Dan untuk mencari sampel pada tiap-tiap populasi digunakan rumus sebagai berikut :

n = N/(1+ N(e)2) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e =batas ketelitian yang diinginkan dalam persen (Sevilla,1993)

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

Dengan mempergunakan formula tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut : n = 91/(1+91(10%)2) n = 91/(1+91(0,01)2) n = 91/(1+0,91) n = 91/1,91 n = 47,64 n = 48 petani

Metode Pengumpulan Data

Metode yang diperoleh dari penelitian ini adalah data prrimer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani atau responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dengan penelitian ini.

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Masalah diselesaikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu analisis dengan mengutamakan pengamatan (observasi) terhadap gejala peristiwa dan kondisi aktual di masa sekarang yaitu dengan menganalisa teknis usahatani dan proses untuk mendapatkan minyak nilam didaerah penelitian. (Soemanto,1994)

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

Hipotesis (1) dianalisis dengan menggunakan metode analisis R/C (Return Cost Ratio) dan metode analisis ROI (Return On Investment). Kedua metode ini digunakan untuk dapat mengetahui secara finansial apakah usaha pengolahan minyak nilam di daerah penelitian layak atau tidak layak untuk diusahakan.

R/C (Return Cost Ratio) merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya. Dimana :

a = R/C R = Py . Y C = FC + VC a = {(Py.Y)/(FC+VC)} keterangan : R = penerimaan C = biaya Py = Harga Output Y = Output FC = Biaya tetap VC = Biaya variabel ( Soekartawi,1999)

Sesuai dengan ketentuan apabila R/C > 1 maka usaha pengolahan minyak nilam tersebut layak untuk diusahakan, karena memberikan keuntungan sedangkan jika R/C ≤ 1 maka usaha pengolahan minyak nilam tersebut tidak layak diusahakan karena tidak memberikan keuntungan melainkan akan mengalami kerugian , dan jika R/C = 1 maka usaha pengolahan minyak nilam

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

tidak mengalami kerugian dan keuntungan, oleh karena itu sebaiknya usaha tersebut tidak dilanjutkan.

Return On Investment (ROI) merupakan suatu ukuran ratio untuk mengetahui tingkat pengembalian modal usaha. Komponen pada analisis ini adalah pendapatan bersih dan jumlah penggunaan modal.

Rumus yng digunakan : ROI =

Investasi LabaBersih

x 100% Keterangan :

Jika ROI > tingkat suku bunga bank yang berlaku, maka usaha ini efisien untuk dilaksanakan.

Jika ROI < tingkat suku bunga bank yang berlaku, maka usaha ini tidak efisien untuk dilaksanakan. (Sunarjono,2000)

Hipotesis (2) dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu analisis dengan mengutamakan pengamatan (observasi) terhadap gejala peristiwa dan kondisi aktual dimasa sekarang yaitu dengan menganalisa keterkaitan subsistem dalam agribisnis minyak nilam. (Soemanto,1994)

Hipotesis (3) dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT yaitu dengan membandingakan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dalam strategi prospek pengembangan usaha minyak nilam.

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

Tabel 4. Matrik Swot INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal. OPPRTUNIES (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal. STRATEGI (SO)

Ciptakan trategi yang menggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

STRATEGI (WO)

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. TREATHS (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal. STRATEGI (ST)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

STRATEGI (WT)

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk menghindari ancaman. (Rangkuti,1997)

Definisi dan Batasan Operasional Definisi

1. Petani nilam adalah petani yang mengusahakan tanaman nilam mulai dari penanaman hingga pemanenan

2. Faktor produksi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan output.

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

4. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk usahatani nilam.

5. Pemasaran adalah proses aliran barang dari produsen atau petani sampel kepada konsumen akhir.

6. Kelayakan usahatani adalah bahwa suatu ukuran kelayakan secara finansial dalam usahatani, dimana usahatani tersebut dapat memberikan hasil yang menguntungkan sehingga layak untuk diusahakan.

7. Prospek pengembangan usahatani nilam adalah peluang atau hal yang diharapkan untuk dapat mengembangkan usahatani nilam 8. R/C (Return Cost Ratio) merupakan perbandingan antara

penerimaan dengan biaya.

9. ROI merupakan (Return On Investment) merupakan suatu ukuran ratio untuk mengetahui tingkat pengembalian modal usaha.

10. Analisa SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

11. Penyulingan merupakan salah satu cara proses untuk mendapatkan minyak nilam.

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah Desa Tanjung Meriah,Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera utara.

2. Waktu penelitian adalah tahun 2009.

3. Sampel penelitian adalah petani yang mengusahakan usahatani nilam dan yang menyuling minyak nilam.

Conny Fransisca Sagala : Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, 2009.

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

Dokumen terkait