• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di UKM Cinta Rakyat yang bergerak dalam usaha pembuatan tempe dan beralamat di Jl. Cinta Rakyat No. 15, Deli Serdang, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian, dan pengolahan data, serta analisis dan interpretasi data.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah 2 orang operator yang bekerja pada stasiun penyucian dan penirisan kedelai. Kedua operator ini dalam satu hari dapat membuat 10 kali mengangkat kedelai untuk dicuci dan ditiris dengan ukuran 15 kg.

Adapun variabel dari objek penelitian yang diamati adalah sebagai berikut: 1. Objek penelitian yang diamati adalah postur kerja aktual pekerja yang mengalami keluhan musculoskeletal disorders dengan kategori sangat sakit

dan sakit pada tubuh pekerja yang dilihat berdasarkan Standard Nordic Questionaire (SNQ).

2. Dimensi tubuh pekerja. 3. Dimensi fasilitas kerja aktual.

4.4. Rancangan Penelitian

Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptive research) dan penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan pemecahan terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan aktual berdasarkan data yang ada, baik diukur/diamati langsung atau dengan data sekunder perusahaan.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif karena beban kerja operator dideskripsikan secara sistematik, faktual, dan akurat yang selanjutnya dicari solusi pemecahan masalahnya. Penelitian ini juga menggunakan jenis penelitian survei karena operator diwawancarai untuk mengetahui perasaan sakit akibat bekerja dengan menggunakan Standard Nordiq Questinare (SNQ).

4.5. Pengumpulan Data

Adapun beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan perhitungan secara langsung selama melakukan penelitian, yaitu data dimensi antropometri operator, dan data keluhan otot dengan kuesioner SNQ.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan atau karyawan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian, seperti jam kerja, laju produksi, dan sebagainya.

4.6. Metode Penelitian

4.6.1. Metode Pengumpulan Data

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran secara langsung terhadap objek penelitian di lapangan terutama pada stasiun pencucian dan penirisan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data secara observasi ini adalah goniometer dan meteran.

Kuesioner yang digunakan adalah dengan Standard Nordic Questionaere (SNQ). Kuesioner ini digunakan untuk mengidentifikasi awal keluhan- keluhan Musculoskeletal Disorders yang dialami operator.

4.6.2. Metode Pengolahan Data

Pada tahap ini, data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan diolah sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.

1. Standard Nordic Questioneare (SNQ) untuk menentukan bagian tubuh yang mengalami risiko cedera Musculoskeletal Disorders (MSDs).

2. Penilaian postur kerja dengan REBA untuk memperoleh gambaran tentang postur kerja.

3. Perhitungan persentil dari dimensi tubuh operator untuk acuan dalam merancang fasilitas kerja operator dalam melakukan kegiatan pencucian dan penirisan kacang kedelai.

4.6.3. Analisis Pemecahan Masalah

Data yang ada, baik yang diperoleh dalam pengumpulan data maupun yang didapat dari hasil pengolahan data dianalisis dengan menggunakan metode statistik dan non-statistik.

Analisis dengan metode statistik dilakukan terhadap:

1. Uji keseragaman, kecukupan, dan kenormalan data antropometri.

2. Penentuan persentil data antropometri untuk membuat dimensi fasilitas kerja untuk mesin pencuci dan peniris kacang kedelai.

Sedangkan analisis dengan menggunakan metode non-statistik dilakukan terhadap:

1. Bagian tubuh operator yang mengalami keluhan MSDs dengan menggunakan kuisioner SNQ.

2. Postur kerja operator dengan menggunakan metode REBA.

Hasil analisis di atas digunakan untuk perancangan fasilitas kerja operator pada pekerjaan pencucian dan penirisan kacang kedelai. Alat bantu tersebut dibuat untuk mereduksi keluhan Muskulosceletal Disorders (MSDs) berdasarkan sikap kerja operator.

4.7. Intrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner Standard Nordic Questionare (SNQ), digunakan untuk menilai segmen-segmen tubuh yang dirasakan operator (menurut persepsi operator), apakah sangat sakit, sakit, agak sakit, dan tidak sakit.

2. Kamera digital, digunakan untuk mengambil foto dan video gerakan aktivitas pencucian dan penirisan kacang kedelai.

3. Goniometer, digunakan untuk mengukur sudut-sudut tubuh operator yang terbentuk ketika bekerja yang digunakan untuk penilaian postur kerja.

4. Tabel Score REBA, digunakan untuk menilai postur kerja berdasarkan pengamatan dan pengukuran yang dilakukan.

4.8. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang didapat dari hasil anlisis yang dilakukan di UMKM Cinta Rakyat dengan pengadaan fasilitas kerja berupa fasilitas kerja yang ergonomis pada operator di stasiun pencucian dan penirisan kacang kedelai diharapkan dapat mengurangi risiko cidera Musculosceletal Disorders (MSDs). Sedangkan saran yang diberikan akan diarahkan pada penerapan alat rancangan tersebut.

4.9. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian terlebih dahulu dilaksanakan dengan melakukan penelitian pendahuluan terhadap perusahaan bertujuan untuk mengetahui apa masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi dan data mengenai perusahaan dan proses pembuatan produk serta informasi mesin dan peralatan yang digunakan selama proses produksi. Penelitian dilanjutkan dengan pengolahan data dan menganalisis hasil pengolahan data yang digunakan untuk pemecahan masalah. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan pemberian saran kepada pihak perusahaan.

Adapun blok diagram langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Mulai

-Penilaian sikap kerja/postur kerja dalam proses pengepresan terhadap keluhan MSDs.

-Perancangan fasilitas kerja ergonomis dalam proses pengepakan ditinjau dari postur kerja operator.

Sasaran Penelitian

-Penilaian keluhan MSDs yang dialami operator pencucian dan penirisan kacang kedelai. -Penilaian postur kerja dengan menggunakan metode REBA

-Perancangan fasilitas kerja ergonomis stasiun pencucian dan penirisan kacang kedelai.berdasarkan dimensi dan prinsip data antropometri.

Penetapan Tujuan

Perancangan fasilitas kerja operator pada aktivitas pencucian dan penirisan kacang kedelai dengan mempertimbangkan kapasitas dan keterbatasan yang dimiliki manusia untuk mengurangi risiko musculoscletal disorders (MSDs) berdasarkan postur kerja.

Pengumpulan Data Primer

-Data keluhan operator pencucian dan penirisan kacang kedelai.berdasarkan kuesioner SNQ. -Data postur kerja aktual operator.

-Data antropometri operator.

Pengumpulan Data Sekunder

-Urutan proses produksi.

-Jumlah produk yang dihasilkan di lantai produksi. -Jam kerja operator.

-Data antropometri tambahan dari laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja.

Pengolahan Data

-Mengidentifikasi keluhan operator berdasarkan SNQ.

-Penentuan level tindakan berdasarkan penilaian postur kerja dengan metode REBA.

-Penentuan dimensi yang dibutuhkan untuk rancangan fasilitas kerja operator berdasarkan penilaian SNQ,

dan postur kerja.

-Perancangan Fasilitas kerja operator berdasarkan nilai yang diperoleh berdasarkan dari prinsip perancangan persentil.

Analisis Pemecahan Masalah

-Analisis tempat kerja aktual.

-Analisis perancangan Fasilitas kerja . -Perbandingan metode kerja aktual dan baru.

-Analisis risiko cidera muskuloskletal disorders (MSDs) setelah perancangan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

4.10. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitian ini secara umum dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Level Muskuloskletal Disorders (Variabel Terikat)

Aktivitas berulang (Repetitif)

Beban kerja fisik

Identifikasi awal dengan

Standard Nordic Questionaere

(SNQ) dan penilaian level risiko kerja dengan REBA

Pengukuran dimensi antropometri dengan

human body martin

Perancangan Fasilitas ergonomis untuk mengurangi risiko cidera

Muskuloskletal Disorders

Gambar 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian

Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah: aktivitas berulang (repetitif) dan beban kerja fisik. Sedangkan variabel terikatnya adalah level Musculoskletal Disorders.

Berdasarkan kerangka konseptual diatas untuk mengetahui operator mengalami keluhan Musculoskeletal Disorder perlu adanya identifikasi awal dengan menggunakan Standard Nordic Questionaere (SNQ) dan penilaian level risiko dengan REBA. Setelah mendapatkan hasil dari kuesioner operator, maka didapatkan bagian tubuh yang mengalami keluhan Musculskeletal Disorder. Keluhan tersebut mempunyai hubungan yang erat antara variabel bebas dan variabel terikat. Kemudian melakukan pengukuran dimensi antropometri. Selanjutnya dari langkah-langkah tersebut dapat merancang fasilitas kerja yang ergonomis, yaitu efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien untuk mengurangi risiko cidera Musculskeletal Disorder.

BAB V

Dokumen terkait