• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lalu, ruang-ruang yang telah disebutkan oleh Appadurai dibagi menjadi 5, diantaranya:

a. Ethnoscapes : merujuk pada perpindahan manusia di seluruh dunia, seperti turis, imigran, tenaga kerja asing.

b. Finanscapes : pergerakkan uang yang melintasi batas negara dimana terjadi karena pasar uang, bursa saham, serta berbagai komoditas yang terus berjalan.

c. Ideoscapes : bagian dari imaji dan kerap bernuansa ideologi politik yang mengglobal

d. Mediascapes : pergerakan imaji dalam suatu media guna menyebarkan informasi, seperti surat kabar, majalah, stasiun televisi, film, dan lainnya. e. Technoscapes : kofigurasi global dalam bidang teknologi yang menyebarkan

sebuah informasi dengam kecepatan tinggi. Ideoscapes oleh Appadurai

Ideoscapes merujuk pada penggabungan dari imaji yang kerap berkaitan dengan

interaksi dan rekonstruksi ideologi dan ide-ide perlawanan ideologi yang terdiri dari “Englightenment World-view” atau dikatakan dengan abad Pencerahan, dimana hal itu tersusun dengan rangkain ide,waktu, dan imaji, termasuk kebebasan, kedaulatan, hak, kesejahteraan, kekuasaan, representasi waktu, dan demokrasi (Appadurai, 1990).

Ideoscape dikatakan sebagai sebuah ruang pergerakan sebuah pemikiran yang

berhubungan dengan suatu ide dan imaji dalam globalisasi. Pemikiran-pemikiran atau ideologi itu tersebar secara global atas imaji yang terbentuk.

1.7. Metodologi 1.7.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode analisis studi kasus. Robert K. Yin (2002) menjelaskan bahwasanya metode ini digunakan sebagai penjelasan komprehensif yang berhubungan dengan berbagai aspek suatu individu, kelompok, organisasi, program, ataupun siatuasi kemasyarakatan yang diteliti, serta dihimbau dan diupayakan untuk ditelaah secara mendalam.

20

Studi kasus itu sendiri adalah suatu ilmu empiris yang menyelidiki suatu fenomena dalam kehidupan nyata, jika terdapat batasan antar fenomena dengan konteks tidak terlihat dengan tegas, maka multi sumber bukti dapat dimanfaatkan (Yin, 2002). Studi kasus dapat pula dikatakan sebagai penelitian yang terperinci mengenai seseorang ataupun suatu kelompok/unit sosisal dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan menurut Creswell (Creswell, 2013), studi kasus ialah suatu strategi penelitian dimana seorang peneliti menyelidiki dengan cermat suatu peristiwa, aktivitas, program, proses, ataupun sekelompok individu. Terdapat batasan waktu dan aktivitas dalam setiap kasus-kasus, dan peneliti harus mengumpulkan informasi secara lengkap dengan tahapan pengumpulan data pada waktu yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini saya menjadikan penulis/ilustrator dan penerbit sebagai objek penelitian.

1.7.2. Strategi Penelitian Studi Kasus

Yin (2002) dalam bukunya yang berjudul Studi Kasus: Desain dan Metode menjelaskan mengenap strategi penelitian yang digolongkan menjadi tiga strategi, yakni eksploratoris, eksplanatoris, dan eksperimen. Lalu pertanyaan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua jenis, dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat strategi eksploratoris dan eksplanatoris.

Pertama, pertanyaan yang bersifat eksploratoris adalah pertanyaan yang merujuk perihal “apa” atau “apakah”. Jenis pertanyaan seperti ini terbilang rasional untuk nantinya mengembangkan hipotesis dan proposisi yang berhubungan dengan inkuiry selanjutnya. Kedua, adalah jenis pertanyaan dengan strategi eksplanatoris. Jenis pertanyaan ini digunakan untuk mendapatkan penjelasan yang kompleks oleh narasumber akan fenomena/kasus yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dalam jenis ini ialah merujuk tentang “bagaimanakah’ dan “mengapa”. Jenis pertanyaan pada strategi ini berhubungan dengan operasional.

1.7.3. Metode Pengumpulan Data

Menurut Yin (2002) yang termasuk dalam pengumpulan data untuk penelitian studi kasus ialah berupa dokumen, rekaman arsip, wawancara, observasi, serta perangkat fisik. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai prosedur dalam pengumpulan data.

21

Wawancara dan observasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling umum dalam metode penelitian kualitatif. Dalam bukunya, Yin menuliskan wawancara yang digunakan ialah jenis wawancara open-ended, dimana seorang peneliti dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber mengenai fakta yang terjadi disamping opini mereka sendiri tentang fenomena tersebut.

Disimpulkan bahwa teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait fenomena/kasus yang diteliti dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber.

b. Observasi

Observasi lapangan merupakan penunjang data dalam sebuah penelitian. Observasi lapangan dilakukan oleh seorang peneliti dengan cara terjun langsung ke lapangan guna memperoleh, memperhatikan, dan mengamati suatu fenomena yang terjadi langsung di lapangan, tidak hanya dalam segi historis (Yin, 2002).

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah participatory

observation, dimana observasi ini adalah mengamati serta mendengarkan secara

cermat kondisi di lapangan. c. Dokumentasi

Teknik ini dugunakan untuk mendapatkan data-data yang tidak didapatkan dengan teknik wawancara dan observasi. Transkrip, buku, surat kabar, majalah, dokumen administratif seperti dokumen intern lainnya, dan catatan-catatan merupakan bentuk dari teknik dokumentasi, dimana hal-hal ini diperoleh dari subjek penelitian.

1.7.4. Metode Analisis Data

Dijelaskan (Creswell, 2013) bahwasanya untuk penelitian studi kasus sama seperti halnya dengan etnografi dimana analisisnya berisikan dari deskriptif yang terperinci menganai fenomena/kasus beserta settingnya. Jika suatu kasus memaparkan kronologis atas suatu peristiwa maka untuk menganalisanya memerlukan banyak sumber data.

Lalu, Yin (2002) membagi tiga bentuk teknik analisis untuk penelitian studi kasus, yakni 1) penjodohan pola, dimana teknik ini menggunakan logika untuk penjodohan pola; 2) pembuatan eksplanasi, teknik ini bertujuan untuk menganalisa data studi kasus dengan penjelasan/eksplanasi akan kasus yang diteliti, dan 3) analisis deret waktu, dimana ini banyak digunakan untuk studi kasus dengan pendeketan eksperimen.

22

Pada penelitian ini menggunakan teknik kedua yang disuguhkan oleh Robert K. Yin, yaitu pembuatan eksplanasi, sebagai berikut:

a. Unsur-unsur eksplanasi

Dalam unsur-unsur eksplanasi adalah menetapkan rangkaian timbal balik tentang suatu fenomena yang terjadi serta mencari kaitan tersebut dengan variabel.

b. Hakikat perulangan dan Pembuatan eksplanasi

Pembuatan eksplanasi digunakan untuk hal-hal yang belum diungkapkan pada istilah yang operasional

c. Pengembangan eksplanasi

Dilakukan untuk menemukan dan mendapatkan titik fokus dari penelitian berdasarkan hasil analisa.

Dokumen terkait