• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA 2014 LAKIP 2013 BAB I (Halaman 54-92)

Misi 8 : Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan

Tujuan : Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam

Sasaran : Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam

Indikator : a.Ketaatan terhadap RTRW tercapai 27,9 %

b. Persentase Luas Permukiman yang Tertata tercapai 16,5 %

c. Studi Kelayakan mengenai Tata Ruang tercapai 2 studi d. Rasio Rehabilitasi Hutan dan Lahan tercapai 0,0285 e. Tingkat kelestarian wilayah tambang tercapai 3,9 %

f. Pengelolaaan kualitas air (Prosentase jumlah usaha dan /atau

kegiatan yang memenuhi baku mutu limbah cair) tercapai 69,23 %

g. Jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik tercapai 22 Lokasi

Dalam rangka mencapai Misi Kedelapan yaitu Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berkelanjutan, telah dilakukan upaya-upaya dalam pencapaian tujuan meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, dengan sasaran semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam, telah tercapai 87 %, dengan kategori capaian yaitu Berhasil

Indikator sasaran secara umum tahun 2012 capaiannya diukur dengan membandingkan capaiannya dengan tahun sebelumnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan memperhatikan keberhasilan dan kekurangberhasilan program dan kegiatan yang ada.

Ada beberapa indikator sasaran yang secara umum dituangkan dalam dokumen Perencanaan Jangka Menengah Kabupaten Malang yang tingkat capaian setiap tahunnya akan menjadi pola evaluasi dan perencanaan tahun berikutnya.

Dengan membandingkan capaian sasaran tahun sekarang dengan tahun sebelumnya diharapkan dapat diketahui tingkat perkembangan baik secara positif maupun negatif terhadap beberapa sasaran yang hendak dicapai.

Indikator sasaran secara umum yang dicapai tentunya juga ada kaitannya dengan indikator-indikator pada setiap urusan baik wajib maupun pilihan.

Gambaran capaian indikator sasaran secara umum dikaitkan dengan strategi pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Malang yang terbagi dalam 8 (tujuh) prioritas pembangunan dengan beberapa indikator sasaran antara lain:

Prioritas pertama: Percepatan pembangunan infrastruktur

kebinamargaan, kepengairan, keciptakaryaan dan listrik perdesaan.

Dengan sasaran difokuskan pada terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, kepengairan, keciptakaryaan dan listrik perdesaan untuk mendorong perekonomian masyarakat.

Bidang Kebinamargaan: Kondisi jalan di Kabupaten Malang yang terdiri dari Jalan Nasional sepanjang 115,63 km dimana pada tahun 2013 kondisinya cukup baik, Jalan Provinsi sepanjang 110,12 km juga dalam kondisi baik, sedangkan Jalan Kabupaten sepanjang 1.668,76.km secara bertahap kondisinya terus ditingkatkan, dimana pada tahun 2012 dilakukan peningkatan jalan sepanjang 124 km dan pada tahun 2013 dilakukan peningkatan jalan sepanjang 167 km terjadi kenaikan sebesar 34,68%. Sedangkan upaya untuk mempertahankan kondisi jalan yang ada, dilaksanakan pemeliharaan rutin jalan pada tahun 2013 sepanjang 250 km dan pemeliharaan jalan berkala sepanjang 200.km, sehingga kondisi Jalan Kabupaten yang pada tahun 2012 kondisi baik sepanjang

1.385,70 km atau 83,04% dan pada tahun 2013 naik menjadi 1.465,67 km atau 87,83%.

Peningkatan jembatan sesuai standar (lebar 6 m) pada tahun 2012 sepanjang 380 m dan pada tahun 2013 menjadi sepanjang 468.m atau naik sebesar 23,16%. Sehingga dari total jembatan kabupaten sebanyak 395 buah, yang memenuhi standar pada tahun 2012 sebanyak 118.buah atau 29,87% dan pada tahun 2013 naik menjadi 138.buah atau 34,94%.

Selain jalan kabupaten sebagaimana yang disebutkan di atas juga terdapat jalan desa sepanjang kurang lebih 6.907,90 km dimana kondisi jalan desa yang berkategori baik pada tahun 2012 sepanjang 4.270,46 km atau 61,82% dan pada tahun 2013 naik menjadi 4.475,10 km atau 64,78%. Kenaikan tersebut didukung oleh tingginya minat masyarakat dalam melaksanakan program kemitraan pembangunan jalan dan jembatan desa. Hal ini terlihat dari hasil kinerja kegiatan tersebut yang menunjukkan bahwa pada tahun 2012 telah dibangun jalan desa sepanjang 580,60 km dan jembatan desa sebanyak 4 jembatan, sedangkan pada tahun 2013 dibangun jalan desa sepanjang 487,92 km dan jembatan desa sebanyak 8 jembatan.

Selain itu untuk peningkatan kualitas dan kuantitas sarana penerangan jalan pada tahun 2012 sebanyak 12.558 titik lampu, dan pada tahun 2013 menjadi 13.081 titik lampu, bertambah 523 titik lampu atau naik 4,16%.

Dalam upaya meningkatkan kelancaran arus barang dan transportasi selain perbaikan sarana dan prasarana jalan juga dilakukan pengawasan terhadap kelaikan kendaraan bermotor, melalui pengujian kendaraan bermotor dengan peralatan pengujian lulus kalibrasi sesuai ambang batas terhadap kendaraan niaga; pada tahun 2012 sebanyak 41.290 kendaraan dan tahun 2013 sebanyak 44.931 kendaraan atau naik sebesar 8,82%.

Dalam rangka meningkatkan disiplin dan ketertiban lalu lintas tahun 2013 telah dilaksanakan operasi pengamanan penertiban

pengguna/pemilik angkutan barang dan umum sebanyak 40 kali dengan jumlah pelanggaran sebanyak 1.569 pelanggar, sedangkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap peraturan dan kebijakan di bidang perhubungan bagi juru parkir, dilakukan pembekalan kepada 1000 juru parkir di tahun 2013.

Dalam upaya memenuhi kelengkapan keselamatan bagi pengguna jalan tahun 2012 terdapat fasilitas kelengkapan jalan berjumlah 5.243 dan untuk tahun 2013 berjumlah 7.912 atau mengalami kenaikan 50,91% yang terdiri atas rambu-rambu lalu lintas, Warning Light, Traffic Light dan papan nama jalan. Sedangkan untuk meningkatkan keamanan khususnya pada ruas jalan yang berpotensi terjadinya kecelakaan terutama pada tikungan tajam dan tepi jurang, dilakukan pemasangan pagar pengaman jalan pada tahun 2013 terpasang sepanjang 4.200 m dan patok pengaman jalan sejumlah 1.452 buah. Selain itu untuk membagi dan mengarahkan arus lalu lintas untuk lebih meningkatkan keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas maka dibuat marka jalan, dimana pada tahun 2012 dibuat seluas 27.481 m2 dan untuk tahun 2013 seluas 34.026 m2 atau naik sebesar 23,82%; selain itu guna meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi penyeberang jalan khususnya anak-anak sekolah serta untuk mensukseskan program Kabupaten Layak Anak pada tahun 2013 telah dibuatkan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di beberapa ruas jalan.

Dalam rangka ikut membantu meningkatkan pelayanan bagi pengguna pesawat terbang telah dilakukan optimalisasi Bandara Abdulrachman Saleh, sehingga dapat menambah kenyamanan dan ketertiban penumpang, hal itu dapat dilihat dari lonjakan penumpang dimana tahun 2012 jumlah penumpang angkutan udara yang melalui Bandara Abdulrachman Saleh sebanyak 515.393 orang, dan cargo seberat 1.445.680 kg dan untuk tahun 2013 jumlah penumpang sebanyak 526.036 orang atau mengalami kenaikan 2,07% dan cargo seberat 5.536.711 kg atau mengalami kenaikan 282,98%. Selain itu pada tahun 2013 Bandara Abdulrachman Saleh memberikan pelayanan

sebanyak 4.812 kali penerbangan; yang dilaksanakan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia 1.430 kali penerbangan, Sriwijaya Air 2.110 kali penerbangan, Batavia Air 60 kali penerbangan, Wings Air 710 kali penerbangan, Citylink 470 kali penerbangan, dan Express Air 32 kali penerbangan.

Bidang Pengairan: Pembangunan sarana prasarana pengairan yang bertujuan untuk menunjang ketahanan pangan, pengendalian banjir serta penyediaan air baku, telah berhasil meningkatkan fungsi jaringan irigasi, melalui perbaikan bendung, bangunan air dan pintu air dimana pada tahun 2013 telah dilakukan rehabilitasi dan pemeliharaan saluran irigasi sepanjang 11.889,88 m; perbaikan pintu air sebanyak 16 buah; dan rehabilitasi embung sebanyak 1 buah. Kondisi saluran irigasi pada tahun 2012 dari total sepanjang 887.751 m; dalam kondisi baik sepanjang 505.954,56 m atau sebesar 56,99 % dan pada tahun 2013 menjadi sepanjang 517.956,91 m atau meningkat menjadi 58.34% dengan lahan yang terairi seluas 45.885,5 ha. Keberhasilan dalam membangun sarana dan prasarana irigasi, diikuti pula dengan upaya pemberdayaaan masyarakat petani melalui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) agar masyarakat petani ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi secara langsung. Adapun penghargaan yang diterima dibidang pengairan di tingkat provinsi antara lain Juara II tingkat UPTD/Pengamat pada Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi teladan tingkat Provinsi Jawa Timur; Juara II tingkat Juru/Kemantren pada Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teladan tingkat Provinsi Jawa Timur; Juara II Lomba Himpunan Petani Pemakai Air Teladan tingkat Provinsi Jawa Timur.

Bidang Keciptakaryaan: Dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan permukiman telah dilakukan pembangunan jalan lingkungan; dimana pada tahun 2012 telah dibangun sepanjang 27,57 km dan pada tahun 2013 sepanjang 449 km. Total panjang jalan lingkungan di Kabupaten Malang sampai dengan akhir tahun 2013 sepanjang

5.474,86.km. Sedangkan untuk drainase lingkungan permukiman pada tahun 2012 dibangun sepanjang 37,72 km dan tahun 2013 sepanjang 125,59 km dari total drainase lingkungan permukiman sepanjang 4.824,96.km.

Dalam upaya pelayanan air bersih bagi masyarakat telah dilakukan sistem perpipaan pada tahun 2012 untuk masyarakat perkotaan terlayani sebanyak 361.620 jiwa dan untuk masyarakat perdesaan sebanyak 633.642 jiwa sedangkan pada tahun 2013 untuk masyarakat perkotaan terlayani sebanyak 398.315 jiwa dan masyarakat perdesaan sebanyak 647.142 jiwa, sehingga terjadi kenaikan pelayanan untuk masyarakat perkotaan sebanyak 36.695 jiwa atau sebesar 10,15% dan masyarakat perdesaan sebanyak 13.500 jiwa atau sebesar 2,13%. Total akses masyarakat Kabupaten Malang terhadap air bersih sebesar 93,8% yang terdiri dari sistem perpipaan, mata air dan sumur gali, dimana kondisi tersebut telah melampaui target MDGs yaitu 68%.

Selain itu dalam upaya penanganan air limbah domestik melalui program pembangunan sanitasi pelayanan air limbah domestik, tahun 2012 telah mencakup 71,59% dan pada tahun 2013 mencapai 71,90% atau terjadi kenaikan sebesar 0,31% dari total jumlah rumah tangga di Kabupaten Malang. Adapun penghargaan yang diterima dalam pengelolaan air bersih adalah Juara III lomba HIPPAM tingkat Provinsi Jawa Timur kategori besar dan menengah tahun 2013.

Sedangkan upaya pemerintah untuk memperbaiki lingkungan kumuh melalui perubahan fisik bangunan kumuh menjadi tidak kumuh pada tahun 2013 dilaksanakan melalui Program Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas (BSPK) Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di 11 Pondok Pesantren berupa pembangunan MCK Komunal. Sedangkan program dan kegiatan bidang perumahan formal adalah dengan pembangunan rumah susun di 4 pondok pesantren yaitu: PP. Al Munawwariah Bululawang, PP. Shirothul Fukoha Kecamatan Gondanglegi, PP. Salafiah Nurul Huda Poncokusumo, PP. Al Huda Tajinan. Sedangkan upaya pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas

lingkungan permukiman dilaksanakan melalui perbaikan prasarana dasar permukiman dimana pada tahun 2012 kualitas permukiman kategori baik sebesar 32,13% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 35,55%; permukiman kategori sedang tahun 2012 sebesar 40,99% dan tahun 2013 naik menjadi 41,56% serta permukiman kategori kurang baik pada tahun 2012 sebesar 26,88% dan tahun 2013 turun menjadi 22,88%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas prasarana dasar permukiman mengalami perbaikan pada setiap tahunnya.

Dalam rangka membantu pembangunan rumah layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dilaksanakan melalui Program Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dimana pada tahun 2012 dibangun sebanyak 719 unit rumah dari target 1.035 unit dan tahun 2013 sebanyak 1.197 unit dari target sebanyak 1.230 unit; sehingga total jumlah rumah layak huni untuk keluarga miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah yang dibangun di Kabupaten Malang pada tahun 2012 sebanyak 33.763 unit dan tahun 2013 sebanyak 35.528 unit atau naik sebesar 5,23%. Adapun penghargaan di bidang perumahan adalah Juara II Adiupaya Puritama Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman kategori Pemerintah Kabupaten tahun 2013 dari Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Bidang Listrik Perdesaan: Guna memenuhi kebutuhan energi diwilayah yang tidak terjangkau oleh PLN khususnya di sentra pengembangan Minapolitan tangkap maupun budidaya, dikembangkan listrik energi surya dimana pada tahun 2012 telah dibangun sebanyak 16 unit dan pada tahun 2013 sebanyak 45 unit sehingga secara kumulatif rasio elektrifikasi di Kabupaten Malang pada tahun 2012 sebesar 82,9% dan tahun 2013 sebesar 85,4% atau meningkat 2,5%.

Pengembangan energi baru terbarukan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, masyarakat maupun swasta dengan membangun unit-unit biodigester yang memanfaatkan kotoran hewan menjadi biogas untuk rumah tangga, dimana pada tahun 2012 telah dibangun melalui

program pembinaan dan pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi dan program lainnya sebanyak 4.259 unit biodigester dengan jumlah pengguna sebanyak 4.439 KK, sedangkan pada tahun 2013 telah dibangun sebanyak 5.303 unit biodigester atau naik sebesar 24,51% dengan jumlah pengguna sebanyak 5.393 KK atau meningkat 21,49%. Adapun penghargaan yang diterima bidang energi dan kelistrikan tingkat nasional antara lain: Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat, diberikan kepada Kelompok Agro Niaga Kecamatan Jabung; Penghargaan Energi Prabawa diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Malang; dan Terbaik Pertama Inovasi Energi tingkat Provinsi Jawa Timur.

Prioritas Kedua: Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan melalui sektor andalan pertanian dan mendorong sektor industri, perdagangan dan pariwisata dengan pemberdayaan masyarakat,

UMKM dan koperasi serta ekonomi perdesaan.

Dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas, sektor industri, sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan.

Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan/Kelautan: Dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor andalan, pada tahun 2013 difokuskan pada peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, menjaga stabilitas ketahanan pangan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani/nelayan.

Hasil pembangunan pertanian tanaman pangan antara lain peningkatan produksi padi; pada tahun 2012 sebesar 461.267 ton dan pada tahun 2013 sebesar 461.291 ton atau naik 0,01%. Kondisi ini terjadi karena beralihnya lahan pertanian produktif ke lahan non pertanian dan adanya iklim yang kurang menguntungkan. Untuk mengimbangi hal tersebut dilakukan upaya melalui berbagai program di bidang pertanian seperti: Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), subsidi harga pupuk,

bantuan pupuk organik dan anorganik dan bantuan alat mesin pertanian serta penerapan System Rice Intensification (SRI). Produksi perkebunan yang terdiri dari tembakau, tebu rakyat, kelapa, kopi, kakao, cengkeh, teh, kapuk randu, jambu mente, kenanga dan panili, total produksi tahun 2012 sebanyak 3.815.774 ton, dan pada tahun 2013 sebanyak 3.930.291 ton atau naik 3%. Pada produk olahan hasil perkebunan, berupa gula pasir pada tahun 2012 sebanyak 224.149 ton dan tahun 2013 sebanyak 327.771 ton atau naik 46,23%. Disamping peningkatan produksi tersebut di atas, sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 harga pasar produk pertanian pada umumnya mengalami peningkatan. Meskipun kenaikan produksi tidak signifikan namun kenaikan harga jual petani terus meningkat; disisi lain biaya produksi pertanian dapat ditekan dengan adanya pemberian subsidi dan bantuan pemerintah dalam bentuk peralatan pertanian dan pengolahan pasca panen. Dengan demikian pendapatan perkapita petani bidang pertanian pangan pada tahun 2012 sebesar Rp.11.914.500,- pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp.11.915.691,- atau naik 0,01%, sedangkan pendapatan petani bidang perkebunan tahun 2012 sebesar Rp.13.869.600,- dan pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp.13.883.469,- atau naik 0,1%.

Untuk bidang peternakan setiap tahunnya ada peningkatan, hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan produksi daging, susu dan telur serta pendapatan peternak. Produksi daging yang berasal dari sapi, kambing dan unggas pada tahun 2012 sebesar 20.787,74 ton dan tahun 2013 mencapai 21.866,55 ton, mengalami kenaikan sebesar 5,19%. Produksi telur tahun 2012 sebesar 24.332,55 ton dan pada tahun 2013 mencapai 25.080,21 ton mengalami kenaikan sebesar 3,07%. Sama halnya dengan produk pertanian pangan dan perkebunan, produk peternakan juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan terutama daging sapi dari harga Rp.85.000 per kg menjadi Rp.95.000 per kg, terkait dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Malang berupaya melaksanakan penguatan pelayanan inseminasi buatan sapi potong untuk meningkatkan populasi. Sedangkan untuk populasi sapi perah pada tahun

2012 sebanyak 93.992 ekor dan pada tahun 2013 menjadi 72.217 ekor atau mengalami penurunan sebesar 23,17%, penurunan populasi sapi perah ini disebabkan oleh tingginya permintaan bibit sapi perah dari luar daerah/provinsi dan karena harga daging sapi yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan sebagian peternak menjual sapi perah yang produktivitasnya rendah sebagai sapi potong. Adapun yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Malang untuk mempertahankan produksi susu adalah melalui program bantuan bibit sapi perah kualitas baik kepada peternak serta melaksanakan pendampingan dan bimbingan agar dapat meningkatkan produktivitasnya sehingga produksi susu pada tahun 2012 sebesar 115.619,73 ton dan pada tahun 2013 menjadi sebesar 116.033,57.ton atau terjadi kenaikan sebesar 0,36%.

Secara keseluruhan pendapatan per kapita peternak mengalami kenaikan cukup signifikan yaitu pendapatan peternak sapi potong tahun 2012 sebesar Rp.11.850.650,- pada tahun 2013 menjadi Rp.13.380.660,- atau meningkat 12,91%. Pendapatan peternak sapi perah tahun 2012 sebesar Rp.13.972.150,- dan tahun 2013 menjadi Rp.14.575.600,- atau meningkat 4,3%. Adapun penghargaan yang diterima dibidang peternakan antara lain: Juara I Lomba Petugas Inseminator Berprestasi kategori Pengembangan tingkat Provinsi Jawa Timur atas nama BAMBANG SUGIYANTO, S.Pt; Juara II Lomba Higiene dan Sanitasi Tempat Penampungan Susu tingkat Provinsi Jawa Timur diberikan kepada Pos Penampungan Susu (PPS) Pagersari KUD Sumber Makmur Ngantang; Juara III Lomba Rumah Potong Hewan tingkat Provinsi Jawa Timur diberikan kepada Rumah Potong Hewan Kepanjen.

Kinerja pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan, dengan panjang pantai 102,62 km dan potensi sumberdaya laut lestari sebesar 403.444 ton per tahun, hasil tangkapannya mencapai rata-rata 2,5%, di masa mendatang usaha kelautan dan perikanan masih perlu ditingkatkan pengelolaannya. Total produksi perikanan pada tahun 2012 sebesar 25.658,10 ton yang terdiri dari produksi ikan tangkap sebesar 10.277,35 ton dan budidaya sebesar 15.380,75 ton. Pada tahun 2013 total produksi

perikanan sebesar 28.019,45 ton yang terdiri dari produksi ikan tangkap sebesar 10.949,29 ton dan budidaya sebesar 17.070,16 ton atau secara keseluruhan naik 9,2%. Pendapatan perkapita nelayan pada tahun 2012 sebesar Rp.13.637.600,- pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp.16.687.155,- atau meningkat 22,36%; pendapatan perkapita pembudidaya perikanan pada tahun 2012 sebesar Rp.12.080.900,- pada tahun 2013 menjadi Rp.14.717.700,- atau meningkat 21,82%; sedangkan pendapatan perkapita pengolah ikan pada tahun 2012 sebesar Rp.11.470.800,- pada tahun 2013 menjadi Rp.18.144.532,- atau meningkat 58,18%. Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Malang pada tahun 2012 sebesar 20,92 kg perkapita per tahun, dan pada tahun 2013 menjadi 21,47 kg perkapita per tahun atau meningkat sebesar 2,62%.

Langkah strategis dalam rangka menggali potensi perikanan sebagai sumber penting dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat telah dilakukan pengembangan sarana perikanan antara lain dengan terus mengupayakan pengembangan pelabuhan perikanan Sendangbiru menjadi pelabuhan perikanan nusantara dan mengembangkan Minapolitan di Kecamatan Wajak dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Adapun penghargaan dalam bidang perikanan tingkat nasional dan provinsi antara lain: Juara II tingkat nasional Adibakti Mina Bahari katagori Unit Pembenihan Rakyat; Juara II tingkat nasional kategori Partisipasi dan Kontribusi Aktif Dalam Penyampaian Data dan Informasi Pasar Kepada Direktorat Pemasaran Dalam Negeri selama tahun 2013; Juara Harapan II tingkat Provinsi Jawa Timur kategori TK. Peduli Gemarikan, atas nama TK. Negeri Pembina Kecamatan Kepanjen.

Patut disyukuri, dengan meningkatnya Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan/Kelautan berdampak pada peningkatan ketahanan pangan pada tahun 2013. Beberapa komoditas pangan utama menunjukkan kondisi surplus diantaranya: surplus beras sebesar 71.863 ton, surplus jagung sebesar 290.901 ton, surplus ubi

kayu sebesar 436.203 ton, surplus gula sebesar 305.781 ton, surplus daging sebesar 14.611 ton, dan surplus susu sebesar 99.233 ton.

Disisi lain dari aspek keragaman pangan masyarakat yang skalanya dinyatakan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH), dari skor ideal PPH sebesar 100, maka tingkat keragaman pangan masyarakat relatif meningkat dimana pada tahun 2012 sebesar 86,1 dan pada tahun 2013 sebesar 87 dan diharapkan pada tahun 2015 skor PPH dapat mencapai 95 atau bahkan bisa mencapai 100. Untuk Angka Kecukupan Protein (AKP), pada tahun 2012 mencapai 51,8 gram/kapita/hari atau 99,6% dan pada tahun 2013 sebesar 51,9 gram/kapita/hari atau 99,8% dibandingkan standar nasional sebesar 52 gram/kapita/hari. Sedangkan Angka Kecukupan Energi (AKE) pada tahun 2012 mencapai 1.840 kilokalori/kapita/hari atau 92% dan pada tahun 2013 mencapai 1.853 kilokalori/kapita/hari atau naik menjadi 92,7% dibandingkan dengan standar nasional yaitu sebesar 2.000 kilokalori/kapita/hari. Penghargaan yang diterima dibidang ketahanan pangan ditunjukkan pula dengan berbagai prestasi antara lain: Penghargaan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Kelompok kategori Mengembangkan Lumbung Pangan Masyarakat Desa atas nama LUSIADI dari Tani Makmur Desa Pamotan Kecamatan Dampit; Juara II Pembina Ketahanan Pangan Nasional atas nama RENDRA KRESNA Bupati Malang; Juara II Pelayanan Ketahanan Pangan atas nama JAJANG SLAMET, SP Penyuluh Kecamatan Dampit; Juara II Kawasan Rumah Pangan Lestari – TP PKK Desa Girimoyo Kecamatan Karangploso.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibidang kehutanan telah dilaksanakan pembinaan kepada masyarakat dalam pengembangan usaha perhutanan dan pengembangan hutan rakyat, dimana produksi hasil hutan rakyat pada tahun 2012 berupa kayu sebanyak 335.439 m3 dan tahun 2013 menjadi 135.980 m3, sedangkan produksi hasil hutan yang berasal dari hutan negara; komoditas kayu pada tahun 2012 sebanyak 29.073 m3 dan pada tahun 2013 menjadi 37.718 m3; getah pinus tahun 2012 sebanyak 1.185.963 kg, tahun 2013

menjadi 801.166 kg. Adapun penghargaan yang diperoleh antara lain: Juara II Lomba Wana Lestari tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2013 kategori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat atas nama TASMAT desa Babatan Kecamatan Ngajum; Juara III Lomba Wana Lestari tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2013 kategori Penyuluh Kehutanan (PK) atas nama SUKIRNO, SP dari BKP3; Juara III Lomba Wana Lestari tahun 2013 kategori Desa/Kelurahan Peduli Kehutanan atas nama JUMADI desa Donomulyo kecamatan Donomulyo.

Bidang Industri, Perdagangan dan Investasi: Kemajuan pembangunan industri dapat dilihat dari perkembangan indikator antara lain unit usaha industri tahun 2012 sebanyak 21.348 unit usaha dan tahun 2013 sebanyak 21.895 unit usaha atau meningkat 2,56%; nilai investasi sektor industri pada tahun 2012 sebesar Rp.2.667.572.230.000,- pada tahun 2013 mencapai Rp.2.701.677.410.000,- atau meningkat 1,28%, dengan tenaga kerja yang terserap dari tahun 2012 sebanyak 158.771 orang dan pada tahun 2013 menjadi 160.222 orang atau naik sebesar 0,91%. Perkembangan industri tersebut terbagi menjadi industri formal dan informal, sektor formal tahun 2012 sebanyak 1.717 unit usaha pada tahun 2013 menjadi 1.767 unit usaha, atau meningkat 2,91%. Untuk nilai investasi sektor industri formal pada tahun 2012 sebesar Rp.2.651.337.960.000,- dan tahun 2013 mencapai Rp.2.684.923.643.000,- meningkat Rp.33.585.683.000,- atau naik 1,26%. Tenaga kerja yang terserap di sektor industri formal juga mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 104.580 orang dan pada

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA 2014 LAKIP 2013 BAB I (Halaman 54-92)

Dokumen terkait