• Tidak ada hasil yang ditemukan

Michael Thomas dan Doubley

Dalam dokumen Proposal Tesis PROGRAM STUDI MANAJEMEN P (Halaman 37-43)

Kedua ahli ini adalah penganut teori fisisologis, sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang ada di suatu negara atau wilayah, jika kepadatan penduduk tinggi maka daya produksi rendah, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah. Teori Doubley memiliki kesamaan dengan teory sadler, hanya titik tolak yang berbeda, jika Sadler mengatakan bahwa reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubley berpendapat bahwa reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan makanan yang tersedia, jika suatu jenis makluk diancam bahaya,

mereka akan mempertahankan diri dengan daya yang mereka miliki, mereka akan mengimbanginya dengan reproduksi yang lebih besar. Menurut Doubley, kekurangan bahan makanan akan menjadi perangsang bagi daya reproduksi manusia, sedangkan kelebihan pangan justru merupakan faktor pengekang perkembangan penduduk.

2.1.3.4 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Besar-kecilnya laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya komponen pertumbuhan penduduk yakni dipengaruhi oleh besarnya kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Sebagai contoh pada periode 1980-1990 laju pertumbuhan penduduk suatu daerah (daerah X) 0,57% per tahun. Rendahnya angka laju pertumbuhan penduduk di daerah X disebabkan karena besarnya angka migrasi penduduk yang keluar, sebaliknya daerah lain (daerah Y) pada periode tahun 1980-1990, jumlah migran masuk jauh melebihi jumlah migran keluar sehingga migran netto positif. Untuk Indonesia sebagai keseluruhan pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian atau pertumbuhan penduduk alami karena jumlah penduduk Indonesia yang menetap di luar negeri jumlahnya sedikit (tidak signifikan dalam artian statistik) begitu pula warga negara asing yang menetap di dalam negeri.

Laju pertumbuhan penduduk dapat diukur dengan cara pembagian selisih total jumlah penduduk yang bersangkutan dengan total jumlah penduduk

sebelumnya, diukur dengan persentase (%). Atau dapat diringkas dengan rumus rumus berikut :

GP =்௉೟ି்௉೟షభ

்௉೟షభ ݔͳͲͲΨ...(2.11) Dimana :

GPt= Laju pertumbuhan penduduk pada tahun t

TPt= Jumlah penduduk pada tahun t

TPt-1= jumlah penduduk sebelumnya.

2.1.3.5 Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Penduduk merupakan salah satu unsur yang penting dalam mempengaruhi perekonomian, laju pertumbuhan penduduk yang cepat berarti memperberat tekanan pada lahan pekerjaan dan menyebabkan terjadinya pengangguran, juga masalah penyediaan pangan yang semakin banyak jumlahnya. Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan, namun lebih condong sebagai penghambat pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat memang tidak selalu menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi namun juga modal dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi dengan syarat penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menghasilkan dan menyerap produksi yang dihasilakan. Laju pertumbuhan penduduk akan berpengaruh terhadap pendapatan perkapita, standar kehidupan, pembangunan pertaniaan, lapangan kerja, tenaga buruh maupun dalam hal pembentukan modal, yang pada akhirnya pertumbuhan penduduk yang pesat dapat memberikan efek negatif terhadap kemiskinan.

Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan proses produksi, akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan ekonomi seperti pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang dan papan. Sebagai akibat dari pertambahan penduduk yang begitu cepat akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan alam sebagai bahan baku primer produksi maupun fasilitas kehidupan yang tersedia.

2.1.4 Pertumbuhan Ekonomi Regional (daerah)

Menurut Sukirno (2000, 78) pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan dengan pendapatan nasional berbagai tahun yang dihitung berdasarkan atas harga konstan.

Jadi perubahan dalam nilai pendapatan hanya semata-mata disebabkan oleh suatu perubahan dalam suatu tingkat kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dihitung melalui indikator perkembangan PDRB dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan baik apabila tingkat kegiatan ekonomi masa sekarang lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya.

Ada dua konsep pertumbuhan ekonomi, yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan pendapatan nasional riil. Perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang apabila terjadi pertumbuhan output riil. Output riil suatu perekonomian bisa juga tetap konstan atau mengalami penurunan. Perubahan ekonomi meliputi pertumbuhan, statis ataupun penurunan, dimana pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat positif sedangkan penurunan merupakan perubahan negatif.

2. Pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kenaikan output perkapita dalam hal ini pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup yang diukur dengan output total riil perkapita. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tingkat kenaikan output total riil > daripada tingkat pertambahan penduduk, sebaliknya terjadi penurunan taraf hidup actual bila laju kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada laju pertambahan output total riil.

Pertumbuhan tidak muncul di berbagai daerah pada waktu yang sama, pertumbuhan hanya terjadi di beberapa tempat yang disebut pusat pertumbuhan dengan intensitas yang berbeda.

Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan suatu proses pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumberdaya yang ada untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut (Arsyad, 2005, 45). Pada saat ini tidak ada satupun teori yang mampu menjelaskan pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif, namun

beberapa teori yang secara parsial dapat membantu untuk memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakekatnya inti dari teori ekonomi regional tersebut berkisar pada metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi daerah (regional).

Pengertian pertumbuhan ekonomi berbeda dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sementara pembangunan mengandung arti yang lebih luas. Proses pembangunan mencakup perubahan pada komposisi produksi, perubahan pada pola penggunaan (alokasi) sumber daya produksi diantara sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola distribusi kekayaan dan pendapatan diantara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh.

Namun demikian pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ciri pokok dalam proses pembangunan, hal ini diperlukan berhubungan dengan kenyataan adanya pertambahan penduduk. Bertambahnya penduduk dengan sendirinya menambah kebutuhan akan pangan, sandang, pemukiman, pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Adanya keterkaitan yang erat antara pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, ditunjukan pula dalam sejarah munculnya teori-teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

2.1.4.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi :

Teori pertumbuhan ekonomi pada intinya terdiri atas dua mazhab, yaitu Mazhab Historimus yang antara lain terdiri dari : Teori Friedrich List, Bruno

Hildebrand, Karl Bucher, Walt Whitman Rostow dan Mazhab Analistis yang terdiri dari : Teori Pertumbuhan Klasik, David Ricardo, Neo Klasik dan Keynesian.

Dalam dokumen Proposal Tesis PROGRAM STUDI MANAJEMEN P (Halaman 37-43)

Dokumen terkait