2.2 Teori Khusus
2.2.2 Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah server database yang lengkap dan menyediakan sekumpulan teknologi yang siap digunakan dalam perusahaan, serta fitur-fitur yang dapat membantu orang untuk mengolah informasi. Dengan ini, database dapat digunakan secara client server dalam lingkungan intranet bahkan internet. SQL Server mendukung integrasi internet, manajemen transaksi, serta fitur data warehouse. Untuk dapat mengakses data dari database user harus
melewati 2 (dua) tahap otentikasi, yaitu tahap pertama yang dilakukan oleh SQL Server dan tahap lainnya oleh Database Management System (Sivakumar, 2011: 60).
2.2.3 PHP
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan dan sesuai untuk pengembangan web serta dapat tertanam ke dalam HTML (Anonim3, 2012).
Menurut Sunyoto (2007: 121), PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Mudah dibuat dan dijalankan.
2. PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX, Windows dan Macintosh.
3. PHP bisa didapatkan secara gratis.
4. PHP mampu berjalan pada web server, seperti Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, dan lain-lain.
5. PHP dapat diletakkan dalam tag HTML.
PHP disisipkan dalam HTML dengan tag <?php .... ?>. Gambar berikut memberikan ilustrasi bagaimana script PHP dieksekusi:
Gambar 2.18 Cara Kerja PHP
(Sumber: Andy Sunyoto, AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript dan XML, 2007: 122)
Berikut adalah contoh penggalan script PHP: <?php
echo "Contoh Script PHP <br>";
echo "Hello World, Hello World <br>"; echo "Selesai. <br>"
?>
Hasilnya adalah:
2.2.4 CodeIgniter
CodeIgniter adalah framework PHP yang mengandung kumpulan tool sederhana dan mudah digunakan untuk membangun fitur aplikasi web yang lengkap. CodeIgniter bersifat open source dan cocok bagi
pengembang yang ingin mengembangkan aplikasinya dalam waktu yang lebih singkat (Griffiths, 2010).
CodeIgniter menyediakan struktur sederhana dan logis untuk mengakses libraries yang berisi banyak functions dan methods untuk membantu membangun sebuah aplikasi web yang kompleks dan dinamis. Beberapa kelebihan CodeIgniter dibandingkan dengan framework PHP lainnya, antara lain (Anonim4, 2012):
1. Performa cepat
Salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP yang biasa, tapi performa CodeIgniter lebih cepat diantara framework yang lain. 2. Konfigurasi yang sangat minim
Tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan CodeIgniter dengan pengaturan yang standar hanya perlu mengubah sedikit file pada folder config.
3. Dokumentasi yang lengkap dan mudah digunakan
Setiap paket instalasi CodeIgniter sudah disertai user guide yang lengkap dan mudah dipahami untuk dijadikan sebagai panduan. 4. Banyak komunitas
Semakin banyaknya komunitas CodeIgniter memudahkan user untuk berinteraksi dengan user yang lain.
Menurut Griffiths (2010), CodeIgniter berdasar pada pola pengembangan Model View Controller (MVC). Model View Controller adalah sebuah pendekatan perangkat lunak yang memisahkan logika aplikasi dari tampilan layar. MVC memungkinkan halaman web memiliki sedikit script karena tampilan terpisah dari script PHP. Terdapat 3 (tiga) jenis komponen yang membangun MVC, antara lain:
1. Model, untuk menggambarkan struktur data. Biasanya kelas model yang ada akan berisi fungsi-fungsi yang membantu proses retrieve, insert, dan update informasi dari database.
2. View, adalah informasi yang ditampilkan kepada user. Normalnya View adalah halaman web itu sendiri, tetapi dalam CodeIgniter, View dapat berupa bagian-bagian dari web seperti header atau footer. Dapat juga bertipe halaman RSS, atau halaman yang lain.
3. Controller, berfungsi sebagai perantara antara bagian Model dan View, serta komponen lain yang dibutuhkan dalam proses HTTP request dan generate halaman web.
Dengan menggunakan prinsip MVC, suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan pengembangnya, yaitu programmer yang menangani bagian Model dan Controller, sedangkan designer yang menangani bagian View.
2.2.5 HTML
Menurut Patel dan Patel (2012: 406), HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa penulisan utama untuk halaman web. Elemen-elemen HTML merupakan blok pembangun dasar dalam membangun sebuah halaman web. HTML menggunakan beberapa instruksi khusus yaitu tag atau markup untuk menentukan struktur dan tata letak dari halaman web serta menentukan bagaimana seharusnya halaman ditampilkan dalam web browser.
HTML disusun dari berbagai elemen seperti heading, paragraph, hyperlink, list, image, dan lainnya. Kebanyakan dari elemen tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu: start tag, content, dan end tag. HTML mencakup ratusan tag yang digunakan untuk memformat halaman web dan membuat hyperlink menuju ke dokumen atau halaman web lainnya.
Berikut adalah contoh penggalan script HTML: <html> <head> <title>Title Example</title> </head> <body> <hgroup> <h1><i>Main Header</i></h1>
<h3><font style="color:#00F">Sub Header</font></h3> </hgroup>
</body> </html>
2.2.6 AJAX
Menurut Zaki dan Community (2008: 1-2), Asynchronous JavaScript and XML atau disingkat AJAX merupakan teknik baru di dunia pengembangan halaman web, yang lebih "kaya" dibandingkan dengan aplikasi web biasa. Hal tersebut terjadi karena AJAX memungkinkan sebuah halaman web memperbarui data dari server untuk ditampilkan tanpa harus melakukan refresh, sehingga halaman terlihat lebih responsif. Dengan demikian, sebuah aplikasi web akan terasa seperti aplikasi desktop dari segi kecepatan, interaktivitas, dan fungsionalitasnya. AJAX bersifat asynchronous (asinkron) karena permintaan data tambahan dari server dan proses loading dilakukan di background sehingga tidak mempengaruhi tampilan dan sifat halaman web pada waktu halaman tersebut diakses. Ketika AJAX bekerja untuk mengambil data dari server, user yang sedang membuka halaman web masih tetap dapat berinteraksi dengan halaman web tersebut.
Menurut Phaneendra (2012: 12), dengan asynchronous mode di atas memungkinkan user untuk mendapatkan sejumlah data atau informasi pada sistem klien tanpa membiarkan klien tersebut berada dalam keadaan menunggu untuk waktu yang lama.
Gambar 2.19 Classic Web Application Model (Asynchronous) (Sumber: S. Vikram Phaneendra, Minimizing Client-Server Traffic Based
on AJAX, 2012: 12)
Gambar 2.20 AJAX Web Application Model (Synchronous) (Sumber: S. Vikram Phaneendra, Minimizing Client-Server Traffic Based
on AJAX, 2012: 12)
2.2.7 JavaScript
Menurut Patel dan Patel (2012: 407), JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang dirancang untuk web. JavaScript dapat melakukan berbagai fungsi yang digunakan untuk memanipulasi halaman
web. Dengan kata lain JavaScript akan bereaksi terhadap tindakan user dalam sebagian besar kasus. Contohnya, jika user menggerakkan mouse ke arah suatu teks atau gambar, maka JavaScript akan melakukan rollover dan melakukan perubahan lain terhadap teks atau gambar tersebut.
JavaScript menyediakan beberapa fungsi-fungsi, seperti password protection, deteksi browser, atau menampilkan informasi, seperti waktu dan tanggal yang tepat pada sebuah halaman web. Selain itu JavaScript digunakan untuk memberikan kontrol lebih kepada perancang website serta bagaimana halaman web terebut dimunculkan oleh browser (Patel dan Patel, 2012: 407).
2.2.8 JSON
JavaScript Object Notation (JSON) adalah sebuah format pertukaran data yang ringan serta mudah dibaca dan dibuat oleh komputer. JSON termasuk format bahasa independen tetapi menggunakan cara konvensional yang familiar bagi perancang bahasa C, termasuk C, C++, C#, JavaScript, Perl, Python, dan sebagainya (Anonim6, 2012).
Menurut Soebroto dan Arwani (2012: 21), penggunaan JSON secara umum terdiri dari fungsi encode dan decode. Fungsi encode akan mengubah nilai dari variabel array menjadi suatu format yang dapat dibaca sebagai JSON array. Sedangkan fungsi decode adalah proses memperoleh nilai dari suatu variabel dengan format JSON array. Dalam proses decode, nilai dari variabel JSON array akan diekstrak menjadi
suatu nilai output tertentu. Beberapa kelebihan yang membuat JSON layak untuk digunakan, antara lain:
1. JSON bersifat text biasa, sehingga lebih ringan digunakan.
2. JSON bersifat “self-describing” sehingga dapat dibaca oleh manusia. 3. JSON bersifat hirarkis.
4. JSON dapat diuraikan oleh JavaScript.
5. Data JSON dapat dikirimkan menggunakan AJAX.
2.2.9 jQuery
jQuery adalah salah satu library JavaScript yang ringkas dan sederhana yang berfungsi untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, dan mendukung interaksi AJAX. Sesuai slogannya yaitu “write less, do more”, jQuery dirancang agar penggunaan JavaScript menjadi lebih mudah (Anonim5, 2012).
Selain itu, jQuery juga mendukung pengembang untuk membuat plug-in dalam library JavaScript. Nantinya library pada JavaScript akan disimpan dalam file JavaScript tunggal yang berisi semua fungsi pada jQuery. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan pengembang dapat membuat halaman web yang powerful dan dinamis (Kaur, Pati, Lotlikar, Rodrigues, Talekar, Dhere, 2011: 230).