• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Minat Belajar

Sebelum mengetahui pengertian dari minat belajar, dalam penelitian ini akan menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian dari belajar.

Belajar pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, nilai-sikap, yang bersifat konstan/berbekas. Perubahan- perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku nyata. 20

Secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Sedangkan menurut Slameto, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 21

Menurut Abin Syamsudin Makmun, belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan menurut Atkinson, belajar merupakan suatu perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang terjadi akibat latihan. 22

Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar juga memiliki beberapa prinsi-prinsip yang harus dimiliki oleh setiap individu agar dalam proses belajar dapat berjalan secara efektif

21 Slameto, op-cit, hlm. 2.

dan efesien. Menurut Slameto, prinsip-prinsip belajar diklarifikasikan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b. Belajar harus dapat menimbulkan penguatan dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksi.

c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakikat belajar

a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

b. Belajar adalah proses organisasi, adaptisi, eksplorasi dan discovery. c. Belajar adalah proses kontinguitus (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

4. Syarat keberhasilan belajar

a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.23

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal) individu. Di dalam

bukunya yang berjudul “Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi” Slameto mengklarifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yaitu sebagai berikut:

Yang tergolong faktor internal yaitu : 1. Faktor jasmaniah

Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk dalam faktor ini adalah faktor kesehatan, dan cacat tubuh. 2. Faktor psikologis

Terdapat tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

3. Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan cenderung untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dari kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Sedangkan yang tergolong faktor eksternal dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1. Faktor keluarga

Yang termasuk dalam faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

2. Faktor sekolah

Yang termasuk dalam faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa di dalam masyarakat. Dalam faktor masyarakat ini dibagi menjadi empat

golongan yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.24

c. Pengertian Minat Belajar

Menurut pengertian yang bersifat umum, yang dimaksud dengan minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Demikian minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi khusus sesuai dengan keadaan tersebut.

Menurut Carl Safran (1985), minat adalah perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas, orang, pengalaman, atau benda. 25 Sedangkan menurut Sardiman, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. 26

Sedangkan menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula

24 Slameto, op-cit, hlm. 54.

25 Dewa ketut, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Bina Aksara, 1988, hlm.61-62.

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. 27

Dengan demikian, dari beberapa pengertian minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan suatu bentuk kesenangan, keaktifan, partisipasi, dan kesadaran seseorang terhadap suatu bidang yang berkaitan dengan kegiatan belajar, yang berpengaruh terhadap hasil atau prestasi belajar.

Dokumen terkait