KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Minat Beli Ulang
KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Minat Beli Ulang
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa tertarik pada
objek tertentu yang dianggap paling penting. Sedangkan need for
achievement dalah kebutuhan untuk mencapai prestasi tertentu (Weiner,
1985 dalam Arifin, 2010). Minat membeli dapat diartikan sebagai keinginan
untuk membeli yang merupakan bagian dari proses menuju kearah
tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik
berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.
Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik
pribadinya sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.Karakteristik pribadi
konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat
komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.Suatu
produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut
telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli.Keputusan untuk membeli
dipengaruhi oleh nilai
Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku
dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Dwityanti
(2008), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
Minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas
pengalaman pembelian yang telah dilakukan dimasa lalu. Minat beli ulang yang
tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen ketika
memutuskan untuk mengadopsi suatu produk.Keputusan untuk mengadopsi atau
menolak suatu produk timbul setelah konsumen mencoba suatu produk tersebut
dan kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk tersebut.
Menurut Ferdinand (2002) minat beli ulang dapat diidentifikasi melalui indikator
indikator sebagai berikut
1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
4) Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut..
2. Inovasi
Inovasi adalah produk atau jasa yang dipersepsikan oleh konsumen
sebagai produk atau jasa baru. Secara sederhana, inovasi dapat diartikan
sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produk baru. Namun Kotler
(2003) menambahkan bahwa inovasi tidak hanya terbatas pada
pengembangan produk-produk atau jasa-jasa baru. Inovasi juga termasuk pada
pemikiran bisnis baru dan proses baru. Inovasi juga dipandang sebagai
mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis.
Oleh sebab itu maka perusahaan diharapkan menciptakan
pemikiran-pemikiran baru, gagasan baru yang menawarkan produk inovatif serta
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Inovasi semakin
memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk unggul dalam
persaingan. Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatuinovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki
3. Program inovasidilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti
bahwa suatu inovasidilakukan melalui suatu proses yang yang tidak
tergesa-gesa, namun ke-inovasian dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasiyang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan
harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
Lukas dan Ferrell (2000) menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi
produk, yaitu:
1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaan
tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar.
2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar.
3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar. Penelitian Droge dan
Vickery (1994) menemukan bahwa produk dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber keunggulan bersaing. Perusahaan yang mampu mendesain produknya
sesuai dengan keinginan pelanggan akan mampu bertahan di tengah persaingan
karena produknya yang tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian yang sama
juga dikemukakan oleh Bharadwaj et all (1993) yang mengemukakan bahwa
-produknya akan menjaga produk tersebut tetap sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Dengan demikian,inovasi produk dapat dijadikan sebagai
sumber dari keunggulan bersaing perusahaan.Beberapa indikator yang digunakan
untuk menilai inovasi produk adalah kultur inovasi, inovasi teknis, dan inovasi
produk. Kultur inovasi adalah budaya inovasi yang ada di perusahaan. Inovasi
teknis adalah inovasi pada proses perusahaan dalam menghasilkan produk.
Inovasi produk adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai
keinginan pelanggan.
3. Harga
a. Pengertian Harga
Harga merupakan jumlah uang (ditambah beberapa produk jika
memungkinkan) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya (Dharmesta dan Irawan, 2005). Dalam
kenyataan konsumen dalam menilai harga suatu produk, sangat tergantung
bukan hanya dari nilai nominal secara absolut tetapi melalui persepsi mereka
pada harga (Nagle & Holden, 1995 dalam Isman Pepadri (2002). Harga memiliki
dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu
peranan alokasi dan peranan informasi (Tjiptono, 2008). Harga adalah jumlah
uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Dengan
kata lain harga merupakan sebuah nilai yang harus ditukarkan dengan produk
yang dikehendaki konsumen. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, unsur lainnya
pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak
seperti bauran pemasaran lainnya. Namun dalam melakukan perubahan harga
perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan secara cermat reaksi
pelanggan dan juga pesaing.
b. Persepsi Harga
Freddy Rangkuti (2008) menyatakan bahwa persepsi harga adalah biaya
relatif yang harus konsumen keluarkan untuk memperoleh produk atau jasa
yang ia inginkan. Sedangkan menurut J. Paul Peter dan JerryC.Olson (2008)
persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga.Persepsi konsumen
tentang harga merupakan anggapan atau pandangan konsumen tentang harga
yang ditetapkan perusahaan (Febriana Pramudya Wardani, 2008). Sedangkan
persepsi terhadap kewajaran harga dapat pula dijelaskan dengan teori
acquisition transaction utility. Konsumen akan melakukan pembelian
(acquisitionutility) apabila harga tersebut dikaitkan dengan keuntungan atau
kerugian dalam perspektif fungsi produk. Sedangkan truncation utility,
konsumen mempersepsikan harga dengan kenikmatan dari perbedaan antara
interval reference prices dengan harga pembelian. Persepsi harga (price
perceptions) berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya
oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Pendekatan
untuk memahami persepsi harga adalah pemprosesan informasi, yang di
kemukakan oleh Jacoby dan Olson (2000)
Harga merupakan salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh
konsumen sehingga dapat mempengaruhi sikap konsumen. Dengan kata
lain, pada tingkat harga tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat
merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya. Dan konsumen akan
merasa puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih
tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.