• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

D. Minat

1. Pengertian Minat

Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa. Kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan berpengaruh kepada hasil belajar siswa. Dengan adanya minat maka siswa akan mendapatkan hal yang positif dan akan mendapatkan kepuasan batin dari pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut Slameto, minat merupakan suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.25 Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi

25

itu.26 Menurut Usman kondisi belajar rmengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar.

Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.27 Menurut Sukardi, minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu. Menurut Bernard dalam Sardiman menyatakan bahwa minat dapat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman , kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.28

Menurut Rosyidah, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu29 :

a. Minat yang berasal dari pembawaan. Minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini dipengaruhi oleh bakat ilmiah atau faktor keturunan.

b. Minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu. Minat yang timbul seiring dengan proses perkembangan individu. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan keluarga dan adat.

Selain itu minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketetarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu sesuatu di luar

26

W.S . Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT Grasindo, 1991, hlm. 105.

27

KT Aritonang - Jurnal pendidikan penabur, 2008 – bpkpenabur.or.id Di unggah 20 April 2016.

28

W.S.Winkel, op.cit., hlm 57. 29

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Menurut Slameto, beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan indikator minat yang dilakukan melalui wawancara yaitu30:

a) Perasaan Senang

Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar.

b) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.

c) Ketertarikan

Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

d) Perhatian

Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain.

30

Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut

Dari gambaran definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan dorongan untuk tertarik akan sesuatu akibat partisipasi, kebiasan individu pada saat belajar. Minat akan muncul apabila individu melakukan kegiatan yang menyenangkan dan lama kelamaan mendatangkan pengaruh besar bagi individu tersebut.

E.Pembelajaran Sejarah 1. Sejarah

Kata sejarah diadopsi dari bahasa Arab yaitu Syajarah yang berarti pohon

kehidupan. Maksudnya segala hal mengenai kehidupan memiliki”pohon” yakni

masa lalu itu sendiri. Sebagai pohon, sejarah adalah awal dari segalanya yang menjadi realitas masa kini.31 Sejarah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga makna, yaitu (1) kesusastraan lama (silsilah, asal usul), (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu, dan (3) ilmu, pengatahuan, cerita, pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sejarah dalam pandangan R.Mohammad Ali adalah (1) jumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa-peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (2) cerita tentang perubahan-perubahan dan sebagainya, dan (3) ilmu yang bertugas menyelediki tentang perubahan. 32 Menurut Kuntowijoyo dalam buku pengantar ilmu sejarah memberikan pengertian sejarah

31

ABD Rahman Hamid, Muhhamad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2011, hlm 4.

32

sebagai rekontruksi masa lalu. Artinya apa yang telah terjadi dalam kaitannya dengan manusia dan tindakan manusia direkontruksi (re artinya kembali; contruction artinya bangunan) dalam bentuk kisah sejarah.33

Sejarah memiliki ciri, peranan dan fungsi dalam kehidupan manusia. Ciri-ciri sejarah adalah dimana dalm kehidupan manusia peristiwa sejarah antara lain. (1) peristiwa yang abadi, ; (2) peristiwa yang unik. ; (3) peristiwa yang penting. Peranan sejarah dalam kehidupan manusia antara lain :

a. Sejarah sebagai peristiwa b. Sejarah sebagai cerita c. Sejarah sebagai ilmu

Sejarah juga memiliki beberapa kegunaan yang tidak didapatkan dari ilmu-ilmu lain yaitu34:

a. Kegunaan edukatif

Sejarah bisa memberikan kearifan atau kebijaksaan bagi yang mempelajarinya.

b. Kegunaan inspiratif

Sejarah sangat berguna untuk memberikan inspirasi dan untuk mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa. Inspirasi yang digali dari pelajaran sejararah yaitu dengan semangat nasionalisme dan patriotism terutama untuk mengembangkan identitas kebangsaan.35

33 Ibid, hlm.9.

34

Muhamad Arif, Pengantar Kajian Sejarah, Yrama Widya, Bandung, 2011, hlm. 14-15

35

c. Kegunaan rekreatif

Ketika membaca suatu cerita sejarah maka kita dapat melihat masa lampau dan tempat-tempat peristiwa sejarah.

Dokumen terkait