• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

2.2. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka PPSDM POM mempunyai misi yang sama dengan misi Badan POM, yaitu:

”Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.”

Rencana Strategis PPSDM POM Tahun 2020-2024 | 47 Pengawasan Obat dan Makanan merupakan pengawasan komprehensif (full spectrum) mencakup standardisasi, penilaian produk sebelum beredar, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, sampling dan pengujian produk serta penegakan hukum. Dengan penjaminan mutu produk Obat dan Makanan yang konsisten, yaitu memenuhi standar aman, berkhasiat / bermanfaat dan bermutu, diharapkan Badan POM mampu melindungi masyarakat dengan optimal.

Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan bersama komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia.

1

Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan dan penindakan kejahatan Obat dan Makanan melalui

sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

3

Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha

Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian

bangsa.

2

Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk memberikan pelayanan publik yang

prima di bidang Obat dan Makanan.

4

Rencana Strategis PPSDM POM Tahun 2020-2024 | 48 Tantangan ke depan pengawasan Obat dan Makanan sebagai bagian integral pembangunan kesehatan semakin besar dan komplek dalam mengawal sistem pengawasan Obat dan Makanan agar berjalan dengan optimal dan memberikan dampak bagi masyarakat, untuk itu diperlukan strategi yang mengacu pada prioritas pembangunan nasional yaitu melalui pengembangan SDM pengawas Obat dan Makanan yang menitikberatkan pada pegawai sebagai human capital, pemberdayaan masyarakat (social capital), jejaring lintas sektor termasuk swasta dalam dan luar negeri dan pemanfaatan infrastruktur dan teknologi berbasis teknologi informasi.

Saat ini sumber daya yang dimiliki Badan POM terbatas, untuk melaksanakan pengawasan Obat dan Makanan berbasis resiko harus mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara proporsional. Untuk itu diperlukan SDM yang profesional, kompeten, adaptif, dan inovatif, karena perubahan lingkungan strategis terkadang tidak dapat diprediksi dan membutuhkan penanganan yang segera. Peningkatan kompetensi SDM harus seiring dengan perubahan lingkungan strategis. Badan POM juga harus senantiasa bekerja sama dengan organisasi sejenis di luar negeri, sehingga selalu terinformasi dengan perubahan terbaru kondisi pengawasan Obat dan Makanan di luar negeri serta penanganan yang telah dilakukan.

a. Mendorong peningkatan kapasitas SDM pengawasan Obat dan Makanan, dan memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan POM tidak dapat berperan sebagai single player. Diperlukan koordinasi dan kerja sama atau kemitraan dengan berbagai pihak, dengan melibatkan semua SDM yang terlibat dalam pengawasan Obat dan Makanan. SDM pengawasan Obat dan Makanan tidak hanya pegawai Badan POM, tetapi semua pihak yang terlibat dalam rantai

Rencana Strategis PPSDM POM Tahun 2020-2024 | 49 peredaran Obat dan Makanan, mulai dari penyediaan bahan baku, proses produksi, proses distribusi, sampai sebuah produk Obat dan Makanan dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan kebijakan pengawasan Obat dan Makanan yang bersifat nasional, dengan Badan POM sebagai Lembaga yang ditunjuk dalam pengambilan kebijakan pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia, maka Badan POM juga dituntut untuk meningkatkan kapasitas stakeholders terkait, di pusat maupun daerah dalam melakukan pengawasan Obat dan Makanan, utamanya adalah pengembangan kompetensi SDM pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia. Badan POM juga harus bersinergi dengan lintas sektor terkait, sehingga pengawasan dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam upaya melindungi masyarakat dan meningkatkan daya saing.

Badan POM juga menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait kerja sama lintas sektor, lintas wilayah, lintas institusi. Kerja sama tersebut dilakukan untuk meningkatkan kompetensi SDM yang terlibat dalam pengawasan Obat dan Makanan, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memilih Obat dan Makanan yang memenuhi syarat dan terhindar dari produk Obat dan Makanan yang mengandung bahan berbahaya, palsu atau ilegal.

b. Meningkatkan kapasitas SDM dalam mengoptimalkan

pengelolaan sumber daya organisasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan Badan POM.

Visi dan misi Badan POM akan terwujud jika didukung organisasi dengan struktur yang berfungsi optimal dan SDM yang memadai, baik secara kuantitas / pemenuhan beban kerja, maupun kualitas / pemenuhan kompetensi. SDM merupakan sumber daya utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan

Rencana Strategis PPSDM POM Tahun 2020-2024 | 50 organisasi dalam mencapai tujuan. Hal tersebut disebabkan SDM merupakan unsur pengelola sumber daya lainnya dalam organisasi, disebut dengan 5 M (man, material, money, method, and machine), meliputi antara lain sumber daya keuangan, sumber daya sarana dan prasarana, bisnis proses organisasi, maupun sumber daya lainnya dalam organisasi. Kemampuan dan kualitas pengelolaan yang dilakukan oleh SDM, utamanya dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien, sehingga setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dapat optimal sangat menentukan dalam pencapaian visi dan misi organisasi Badan POM.

Dengan dasar tersebut, maka meningkatkan kapasitas SDM untuk mampu mengoptimalkan kontribusi setiap sumber daya yang dimiliki organisasi menjadi hal penting yang harus dilakukan PPSDM POM. Peningkatan kapasitas SDM juga dalam rangka untuk peningkatan kapasitas kelembagaan Badan POM agar mampu secara optimal menjalankan tugas dan fungsinya dalam pengawasan Obat dan Makanan.

Sumber daya merupakan salah satu komponen kelembagaan Badan POM yang harus dikelola secara profesional. Komponen kelembagaan yang lain meliputi struktur organisasi, sistem mutu, teknologi informasi, peraturan perundang-undangan merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya untuk diperkuat dan dikelola secara terencana, sistematis dan profesional. Berbagai sumber daya dan kompetensi tersebut akan dapat optimal berkontribusi bagi organisasi apabila dikelola oleh SDM yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai.

Rencana Strategis PPSDM POM Tahun 2020-2024 | 51

Dalam dokumen Rencana Strategis PPSDM POM Tahun (Halaman 50-55)