R : Selamat siang miss Dety, saya Yunita Natalia dari Fakultas Bahasa Inggris angkatan 2008 mau interview tentang teaching strategies di SD Lab. Pertanyaan pertama bisakah miss Dety menceritakan jenjang pengalaman pendidikan formal Miss Dety dari kuliah sampai sekarang dan tahun berapa.
T1: Saya kuliah di FBS juga angkatan 2001. Sebelum disini saya di emm… kursusan Bahasa Inggris di Bina Tama setahun terus saya pindah kesini sampai tahun ini.
R : Menurut Miss Dety bagaimana tehnik untuk mengajar English Vocabulary yang paling tepat untuk mengajar siswa kelas satu yang mempunyai karakter berbeda-beda.
T1 : Emm… mengajarkan vocab kalau, emm…mengajarkan vocab tentunya harus sering diulang, kemudian tidak boleh terlalu banyak-banyak dulu terus kita bisa menggunakan gambar atau apa namanya video kalau ada ataupun lagu kita bisa memperkenalkan lewat lagu juga.
R : Terus pertanyaan ketiga, pada saat Miss Dety mengajar Bahasa Inggris, biasanya Miss Dety menggunakan bahasa apa? Apakah Miss Dety menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan mengapa alasannya?
T1 : Kalau untuk perkenalan yang, untuk pertama kali memperkenalkan vocabnya pakai mix Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk awal-awal mungkin porsi Bahasa
Inggris ee… Bahasa Indonesianya lebih besar. Eee… karena memang ada siswa-siswa yang dari TK yang sudah yang basicnya sudah Bahasa Inggris jadi mungkin mereka tidak mengalami kendala tapi juga ada beberapa siswa juga yang di TK nya bukan TK bilingual jadi untuk menjebatani hal ini untuk saat pertama kali mengajar memang menggunakan Bahasa Indonesia tapi juga ada Bahasa Inggrisnya hanya saja porsinya lebih besar Bahasa Indonesia, itu untuk pertemuan yang pertama na untuk yang seterusnya semakin lama- semakin lama porsi untuk Bahasa Indonesianya akan dikurangi dan porsi Bahasa Inggrisnya akan ditambah.
R : Terus faktor-faktor apakah yang Miss Dety perhatikan sebelum Miss Dety itu membuat Lesson Plan untuk mengajar Bahasa Inggris siswa kelas satu. Misalnya apakah Miss Dety memperhatikan usia anak-anak kelas satu tersebut apa bagaimana?
T1 : Ya usia kemudian background mereka kemudian kesinambungan topiknya kan kita tematik jadi jangan sampai misalnya Bahasa Inggrisnya terlepas dari temanya.
R : Terus pada saat Miss Dety mengajar Bahasa Inggris khususnya saat mengajar vocabulary untuk siswa kelas satu itu tehnik apa yang Miss Dety gunakan?
T1 : Dengan menyanyi itu kemudian apa ya kalau misalnya mengenai emm… kan kami Bahasa Inggris kelas satu kan belum yang apa namanya pakai pattern apa begitu itu tapi kami fokus ke teaching mereka jadi ketika ini emm… topic tentang garden things around us itu ada, mereka dialog simple dialog bertanya jawab dengan temannya. Mereka menggunakan
“what do you see” begitu terus mereka menjawab “ I see some butterfly”. Jadi ketika
menghafalkan itu rhyming mereka bisa tepuk meja atau tepuk tangan hanya untuk
menghafalkan. Jadi ketika menghafalkan sesuatu tangannya kan bergerak, “What do you see”. Jadi ketika ini, apa yang hilang dari itu kan mereka bisa mengikuti step- step- step iramanya, itu kalau untuk dialognya ya. Untuk emm… sebenarnya juga kompleks untuk
masalah tertulis juga lumayan-lumayan emm… apa ya challenging juga soalnya sebagian anak-anak beberapa menulis Bahasa Indonesia saja belum lengkap apa lagi kami harus misalnya ejaan yang benar, spellingnya harus tepat seperti itu juga tidak bisa. Jadi untuk tahun-tahun awal satu tahun ini yang penting anak-anak bisa mengucapkan dulu kemudian untuk menulis kami biasanya ada rewrite menulis atau menyalin untuk PR seperti itu tapi juga tidak wah ini misalnya butterfly kok kurang ejaannya dikurangi juga tidak. Jadi kalau misalkan dikurangi nanti malah anak-anak bisa down ya. Sudah betul kupu-kupu Bahasa Inggrisnya butterfly hanya gara-gara mungkin salah tulisan satu terus dilurangi. Kalau untuk yang kelas satu seperti itu tapi mungkin untuk kelas dua mulai ada sistem pengurangan poin juga mereka kurang, jadi anak-anak lebih aware.
R : Jadi misalkan ada repetition atau game yang seperti apa yang biasanya digunakan untuk mengajarkan vocabulary yang mungkin anak-anak itu gampang mengingat?
T1 : Tergantung temanya juga kalau misalkan temanya “Daily Activities”, sleep
jadi mereka bagaimana apa guessing gesture seperti itu. Kalau misalnya temanya “Things in the garden” ya kita ajak mereka keliling taman terus melihat misalkan ada semut “I see some ants” seperti itu. Tergantung kalau kemarin kita semester satu temanya tentang “Transportation” kita sewakan angkot di jalan keliling-keliling naik angkot terus di jalan melihat apa seperti itu.
R : Yang lainnya ada video atau apa?
T1 : Kalau misalnya, kalau video biasanya untuk yang scienenya IPA .
R : Terus pada saat Miss Dety mengajar vocabulary kepada siswa kelas satu itu dengan tehnik pengajaran tersebut bagaimana reaksi dari siswa kelas satu itu sendiri?
T1 : Ya tertarik begitu ya, lebih fokus.
R : Dari pada yang biasa-biasa begitu ya? Terus menurut pendapat Miss Dety tehnik pengajaran Miss Dety itu bisa memberikan motivasi belajar yang lebih kepada semua siswa kelas satu apa tidak?
T1 : Kalau semua juga tidak ya maksudnya kok emm… kalau memotivasi juga, kalau saya sendiri yang ditanya mestinya kan yang bagus-bagus tapi kalau ya dilihan dari hasilnya saja, dilihat dari hasilnya yang memang ada yang nilainya kurang. Memang masih ada yang kurang masih belum tapi juga ada sebagian yang sudah nilainya sudah lumayan baik begitu. Tapi misalkan anak-anak yang belum bisa biasanya ada tambahan pelajaran tapi untuk
bulan ini memang belum mulai soalnya kemarin kami baru “Lab Fair” jadi agak jadwalnya
agak keteteran begitu.
R : saya kira itu bagus soalnya kemarin saya lihat anak-anak bawa tempat yang ada bintang-bintangnya dikasih nama itu mungkin dari itu mungkin bisa termotivasi mendapatkan hadiah. Apakah itu sudah berjalan cukup lama?
T1 : Ya. Lama, dari awal mereka kelas satu. R : Itu setiap minggu apa setiap bulan?
T1 : Setiap minggu kemudian ini kita gak tahu ini kita bertemu lagi apakah tiap dua minggu sekali biar mungkin jangkanya agak panjang.
R : Jadi tiap pertemuan menyediakan tempat itu dan ada bintang-bintang yang buat anak-anak?
T1 : Jadi yang aktif mendapatkan bintang.
T1 : Yang penting aktif dulu sih kami ya, keaktifan kemudian jadi kalau anak sudah aktif akan fokus ke pelajaran selain itu juga kali lihat di kelas bagaimana terus sikapnya bagaimana. Kalau misalnya aktif tapi sama temannya mungkin belum bisa apa ya belum bisa berteman dengan baik masih suka menang sendiri. Kalau anak-anak kelas satu kan seperti itu ya jadi ya memang dibatasi tapi kami berikan arahan.
R : Terus pertanyaan terakhir, setelah Miss Dety mengajar dengan berbagai macam-macam tehnik tersebut bagaimana hasil yang diperoleh siswa dalam belajar Bahasa Inggris itu terutama saat siswa belajar vocabulary apakah ada perkembangan atau tidak?
T1 : Emm…karena memang kan emm… kelas satu sampai kelas tiga kan
menggunakan sistem tematik jadi emm… vocab yang dikuasai dalam Bahasa Inggris itu nanti
akan dipakai di IPA ada sebagian digunakan di Matematika kemudian maka dari itu kan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain kan saling berhubungan sehingga tidak setiap ganti pelajaran ganti vocab tapi vocab yang didapat di Bahasa Inggris dapat lagi diulang-ulang jadi memang emm… apa ya yang didapat hari ini tidak terus sudah tutup terus besok minggu depan lagi baru diulang lagi tidak tapi setiap harinya kita ulang.
R : Jadi one packages tapi di gunain di semuanya? Beda subject?
T1 : Iya , beda subject jadi misalnya “Daily Activities’ ya di Bahasa Inggris hanya
“I get up” , “I always get up early in the morning” atau bagaimana kemudian nanti di pelajaran Matematikanya ada soal cerita misalnya “Bejo emm… apa namanya go to bed at ini”.“ Tri wakes up at jam berapa”, “How long does Bejo sleep” misalnya seperti itu.
R : Terus hasilnya sendiri dari siswa-siswanya.
T1 : Kalau Bahasa Inggris memang belum ada kendalanya maksudnya sebagian besar siswa memang bisa gitu tapi ya memang tidak semuanya begitu satu dan yang lainnya memang ada.
R : Terima kasih Miss Dety atas waktunya. T1 : Iya sama-sama.
Interview Miss Maria (T2) : March 2, 2012
R : Selamat siang Miss Ria, saya Yunita Natalia dari FBS angkatan 2008 mau interview Miss Ria. Yang pertama, bisakah Miss Ria menceritakan tentang pengalaman atau jenjang pendidikan formal Miss Ria dari kuliah sampai sekarang ini?
T2 : Dari kuliah, OK. FBS UKSW dan sekarang saya mengajar di SD Kristen Satya Wacana,saya mengajar di kelas satu, kelas dua, dan kelas enam.
R : Menurut Miss Ria bagaimana tehnik yang paling tepat untuk mengajar English vocabulary itu sendiri untuk siswa kelas satu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda?
T2 : Ya OK. Ya tergantung dari materinya seperti yang sudah saya sampaikan dulu begitu, jadi kalau saya bisa sediakan the real AVA kita akan pakai itu tapi kalau tidak kita bisa kalau tempatnya dekat atau lokasi yang bisa kita jadikan proses untuk proses pembelajarannya dekat kita bisa kesana tapi kalau tidak kita pakai Power Point kalau tidak bisa pakai Power Point kita harus berikan untuk Flashcards seperti itu.
R : Flashcards yang bagaimana? Maksudnya bagaimana?
T2 : Flashcards yang kartu kecil-kecil yang mereka bawa jadi mereka bisa gunakan itu untuk conversation dengan temannya, mereka bisa gunakan itu juga untuk activity yang menempel begitu.
R : Pertanyaan ketiga, pada saat Miss Ria mengajar Bahasa Inggris biasanya Miss Ria menggunakan bahasa apa? Apakah menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dan mengapa alasannya?
T : Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia semuannya dipakai karena disini bilingual jadi bukan full in English dengan latar belakang, karena latar belakang anak-anak berbeda tidak semua dari pre-school atau TK yang sudah menggunakan Bahasa Inggris. Kemudian dari segi pemakaiannya jika itu yang kita sampaikan adalah tema baru atau materi baru maka 50:50 kita memakai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris jadi Bahsa Inggris kita translate seperti itu. Kemudian untuk pertemuan selanjutnya Bahasa Indonesia mulai dikurangi sehingga 80%, 20% seperti itu jadi memang harus bertahap. Saat anak-anak sudah mengerti Bahasa Indonesianya maksudnya dalam Bahasa Inggris artinya apa kita sudah mulai mengurangi menggunakan Bahasa Indonesiannya begitu.
R : Yang keempat, faktor-faktor apakah yang Miss Ria perhatikan sebelum Miss Ria itu membuat Lesson Plan untuk mengajar Bahasa Inggris siswa kelas satu. Misalnya apakah Miss Ria itu memperhatikan usia dari anak-anak kelas satu yang mungkin berbeda ada yang enam tahun, tujuh tahun seperti itu?
T2 : Iya, ya memang sama memang seperti itu jadi memang harus memperhatikan umur mereka tetapi (Jessica) tetapi saat mereka sudah di satu kelas kecenderungannya itu akan maksudnya seperti ini usia tidak terlalu apa ya, tidak terlalu membuat ini harus dikotak- kotakkan seperti ini tidak. Karena selain usia yang kami perhatikan adalah cara serap anak- anak sendiri jadi ada yang usianya muda tetapi dia cepat menangkap, ada yang usianya mungkin jauh lebih matang tetapi dia kurang atau susah. Na yang kemudian kami lihat adalah kondisi kelas itu jadi seperti ini, disatu kelas dengan kondisi usia yang berbeda-beda tetapi
mereka punya mmm…apa ya kecenderungan karakter yang sama misalnya ada kelas yang aktif, ada kelas yang sedikit diam seperti itu kami lebih cenderung untuk apa namanya memperhatikan Lesson Plannya dari karakter itu. Jadi dari yang kelasnnya aktif supaya tidak
ribut berarti mungkin game-game nya atau apa dibuat sedemikian rupa supaya tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk ribut. Tetapi untuk kelas yang sedikit aktif maksudnya kurang begitu merespon dengan baik kita buat game-game nya sedemikian rupa supaya mereka bisa menggerakkan badan, supaya mereka bisa aa… lebih aktif begitu.
R : Misalkan game yang seperti apa yang digunakan?
T2 : Bermacam-macam, jadi kalau dikelas yang aktif saya bisa pakai contohnya
“jumping the line” jadi ada zona netral, ada zona negative, dan ada zona positive. “if I say we
can see the moon at noon” mereka harus lompat ke zona yang negative karena pernyataan
saya salah seperti itu. Kalau misalkan saya mengatakan “ I can see the star at night” mereka
harus lompat ke tempat yang mana begitu. Kalau untuk yang sudah aktif itu lebih cenderung kita mengajak mereka supaya mereka aktifnya itu terkontrol contohnya we make in group di buat kelompok mereka mengadakan conversation jika ada satu model jam yang besar seperti
itu mereka bisa tanyakan kepada temannya “What time is it?” kami bisa tanyakan kelompok mana yang mau ditantang untuk menjawab dia menunjuk temannya seperti itu. Jadi mereka tetap berbicara, mereka tetap belajar tetapi lebih terstruktur dan terkontrol supaya ngobrolnya tidak kemana-mana.
R : Terus yang kelima, pada saat Miss Ria mengajar Bahasa Inggris khususnya pada saat mengajar vocab itu sendiri untuk siswa kelas satu, tehnik apa yang Miss Ria gunakan selain game?
T2 : Selain game, melihat gambar lalu dibaca dan terutama yang paling penting adalah repetition itu. Biasanya kita juga pakai apa namanya seperti “tape tempo” jadi contohnya dengan tepuk tangan lalu tepuk meja, tepuk tangan lalu tepuk meja kalau
mengatakan misalnya mm.. yang mudah apa ya? Mmm…. Misalnya seperti ini mm… “I go to the supermarket” “I-go-to-the-su-per-mar-ket” seperti itu. Atau disitu bisa juga kita
pakainya yang “emotion reading” jadi “ if I say cry” anak-anak harus mengucapkan itu dengan seolah-olah mereka menangis. “If I say angry” mereka harus mengatakan itu dengan marah-marah seperti itu.
R : Jadi lebih mudah untuk mengingat?
T2 : Iya, dan itu harus terus-terus diulang sedangkan diulang hanya membaca saja kan mereka pasti bosan jadi harus dengan apa namanya dikombinasikan seperti itu. Kalau ada lagu kita bisa pakai lagu biasanya nanti lagunya akan digilir. Ada tiga kelompok, kelompok satu menyanyi lagunya dulu nanti kelompok dua kelompok tiga nanti kita akan melihat kolompok mana yang bisa menyanyi dengan baik. Terus nanti yang laki-laki dan perempuan di apa namanya di kompetisikan seperti itu.
R : Terus untuk angkatan tahun ini kira-kira usia kelas satu itu berapa sampai berapa?
T2 : Masuk itu around five and six jadi lima dan enam.
R : Pada saat Miss Ria mengajar vocab kepada siswa kelas satu dengan menggunakan tehnik pengajaran tersebut seperti yang Miss Ria sudah sampaikan bagaimana reaksi dari siswa kelas satu itu sendiri?
T2 : Reaksinya berubah-ubah, tergantung moodnya mereka. Tergantung apakah mereka menyukai topik itu atau tidak seperti itu, jadi kadang-kadang misalnya 75% anak dari dikelas itu senang ada yang 25% tidak. Tapi suatu saat 20% ini masuk di 50% yang suka
terus nanti itu tidak tergantung dari seperti itu juga. Cuma sejauh ini mmm…. Asalkan
pada akhirnya waktu mengerjakan work sheetnya mereka akan mengaeluarkan “aaaaaa…..I
don’t want this” seperti itu.
R : Menurut pendapat Miss Ria apakah tehnik pengajaran Miss Ria itu bisa memberika motivasi kepada semua siswa kelas satu angkatan tahun ini?
T2 : Semua jelas tidak kalau menurut saya, semua tidak saya “I cannot guarantee
that” seperti itu. Tapi kalau “almost” maksudnya hampir seperti itu saya bisa katakana “iya”.
Ya hampir semuanya iya tapi kalau semua saya rasa tidaklah tetap ada di walaupun sedemikian rupa kita buat entah satu dua anak ada yang tidak suka pasti itu ada begitu.
R : Pertanyaan yang terakhir, setelah Miss Ria mengajar menggunakan tehnik tersebut, tehnik yang tadi bagaimana hasil yang diperoleh siswa dalam belajar Bahasa Inggris terutama vocabulary apakah ada perkembangannya atau tidak?
T2 : Perkembangan ada. Tetapi tingkat perkembangannya yang berbeda-beda seperti yang saya sampaikan tadi, saat mereka tertarik, mereka ingin tahu vocab yang mereka
tahu jauh lebih besar jadi contohnya “weather” tentang cuaca mereka belajar disini yang kita tahu hanya empat : windy, sunny, cloudy, rainy sebenarnya tetapi ada yang karena senang
mereka ingin tahu seperti itu “What else” terpaksa kami harus tambahkan materi yang
sebenarnya itu sudah bukan porsinya mereka ya tapi kita harus memperkenalkan stormy kemudian apa namanya snowy walaupun sebenarnya susah sekali bisa untuk kita lihat di Indonesia seperti itu tetapi saat mereka senang kita bisa tambahkan, cuma saat mereka tidak
begitu suka seperti “Event” (Happy event and unhappy event) seperti itu mungkin agak susah juga karena mereka lebih suka membayangkan tetapi tidak untuk masuk kesitu. Iya. Ada lagi?
R : terima kasih Miss Ria atas waktunya. T2 : Iya, sama-sama.
R: Selamat siang, menurut interview yang terdahulu ada 7 tehnik yang di gunakan di SD Lab ini dalam pengajaran vocab. Pertama itu menggunakan Flashcards, apa manfaat dan jenis kegiatannya?
T1: Kalau untuk Flascards, jadi anak-anak digunakan untuk conversation. Mereka menunjukkan gambarnya dan bertanya kemudian yang sesuai ditunjukkan gambarnya dia akan menjawab kemudian akan bergantian begitu.
R: Terus manfaatnya itu sendiri dalam pengajaran vocab bagaimana?
T1: Ya, jadi anak-anak mengenali gambar itu mereka bisa tahu ini artinya apa bahasa Inggrisnya apa sekaligus untuk melatih mereka dalam percakapan jadi tidak hanya menghafal vocabnya saja tetapi ada penerapan setelah mereka menghafalkan apa namanya vocabnya bisa diterapkan dalam percakapannya begitu.
R: Tehnik yang kedua adalah repetition, manfaatnya dari repetition itu bagaimana?
T1: Ya untuk merefresh memory mereka ya kadang-kadang kalau kita memberikan vocab misalnya hari ini 10 atau 5 vocab kemudian waktu hari ini anak-anak sudah kita beri dan mereka bisa hafal, tetapi karena mungkin beberapa waktu satu minggu atau dua minggu kalau kita tidak ulang lagi apa yang sudah kita ajarkan pada saat pertama kali kita mengajarkannya mereka pasti akan lupa kalaupun mereka tidak mempelajarinya dirumah begitu jadi setiap saat atau mungkin setiap hari paling tidak kita menyatukan paling tidak beberapa vocab untuk diulang begitu.
R: Iya, tehnik yang ketiga menggunakan experiencing the real world jadi kenyataan dunia nyata, jadi manfaatnya bagaimana?
T1: Seperti dulu saat mengajarkan topic “transportation” anak-anak kan kita ajak berkeliling ya menyewa angkot begitu. Ya mereka tidak hanya melihat gambarnya tetapi bisa melihat versi tiga dimensinya, terus anak-anak juga ada pengalaman langsung. Disitu ya yang pertama untuk memudahkan mengingat kemudian yang kedua berdasarkan pengalamannya itu anak-anak juga akan selalu bisa menggunakannya. “Oh ternyata di jalan kemarin saja di ajak mengamati ini ini ini bisa diterapkan lagi begitu.
R: Tehnik yang keempat menggunakan lagu.
Second interview R: researcher
T1: Miss Dety T2: Miss Ria April, 30, 2012
T1: Itu juga berganti-ganti supaya tidak monoton yang pertama, kemudian yang kedua biar saat mereka menghafalkannya meskipun kata-katanya susah tetapi ketika ada rhymenya mereka akan berusaha untuk mengulang lagu itu dan mungkin di alam bawah sadar mereka akan bisa memproses rhyme dari lagu yang kita ajarkan untuk diingat anak-anak.
R: Misalnya menggunakan contoh lagu apa?
T1: Misalnya untuk perkenalan hari-hari, itu tidak di pelajaran bahasa Inggris tapi juga di Matematika solanya kita kan pakai bilingual ya. Misalnya nama-nama hari dalam seminggu yang Sunday Monday Tuesday Wednesday itu. Jadi setelah ini misalnya habis Selasa it uterus hari apa? Mereka lupa bisa menyanyikan lagu itu jadi mereka bisa mengingat.
R: Tehnik yang kelima menggunakan Video, selain untuk memudahkan untuk mengingat terus apa lagi?
T1: Memudahkan untuk mengajar,anak-anak akan tertarik dengan video yang kita sajikan. Kemudian bisa untuk drilling anak-anak juga.
R: Misalkan sering menggunakan video yang seperti apa Miss?
T1: Kalau misalnya tergantung kalau itu untuk Science yang dalam bahasa Inggris ya itu kita
pakai dari Youtube misalnya “Tornado”, kinds of Tornado kemudian weather and seasons itu
ada cuaca begitu .
R: Tehnik yang ke enam menggunakan metode gambar.
T1: Hampir sama seperti Flashcards itu ya, kita menggunakan gambar hanya saja ukurannya
lebih kecil. Kalau gambar untuk attract student’s attention juga biar ada visualisasinya.