• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV POLA MOBILITAS PENDUDUK

4.1. Model Analisis Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk dianalisis dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan statistik deskriptif, dengan berbagai rumus. Jenis rumus yang digunakan tergantung pada jenis mobilitas penduduknya (mobilitas vertikal, mobilitas horisontal).

Hasil analisis mobilitas penduduk di suatu daerah tidak dapat secara langsung dibandingkan dengan analisis mobilitas penduduk di daerah lain. Hal tersbut dikarenakan lingkup kajian, batasan waktu yang digunakan dalam setiap analisis bervariasi dan tidak ada keharusan sama, tergantung dari peneliti.

Ukuran mobilitas penduduk yang sangat umum adalah tingkat mobilitas penduduk, tingkat mobilitas penduduk non permanen, tingkat mobilitas penduduk nglaju, tingkat mobilitas penduduk sirkulasi, tingkat mobilitas penduduk permanen atau tingkat migrasi, tingkat migrasi masuk, tingkat migrasi keluar, tingkat migrasi masuk, tingkat migrasi bruto, tingkat migrasi neto.

Analisis migrasi dapat dilakukan dengan cara yang lain, seperti yang dilakukan oleh beberapa pakar. Migrasi

68 dapat dinalisis dengan tingkat migrasi neto, sebagai berikut (Weeks, 1944).

...the crude net migration rate is the net number of migration in a year per 1.000 people in a population. We call it net because it is the difference between those who move in and those who move out. If those numbers are the same, than the rate of migration is zero, even though in reality there may have been a lot of migration activity. The crude migration rate (CNMR) thus is calculated as follow:

CNMR = total in-migrans – total out-migrans : total medyear population x 1000

Analisis migrasi, selain dengan menggunakan migrasi neto, dapat digunakan dengan beberapa cara, tergantung dari ketesediaan data dan tujuan analisis. Seperti misalnya ada pada sensus penduduk, menggunakan analisis migrasi risen, migrasi seumur hidup, dan migrasi total. Migrasi seumur hidup dibedakan antara masuk, keluar dan neto, sehingga ada tingkat migrasi seumur hidup masuk, keluar dan neto. Tingkat migrasi risen masuk, keluar, dan neto. Tingkat migrasi total masuk, keluar dan neto. Beberapa cara analisis migrasi tersebut menggunakan rumus-rumus seperti berikut. 1. Tingkat migrasi seumur hidup masuk dihitung dengan

69 TMSH-M = JMSH-M : JPMSH x K

Keterangan:

TMSH-M = tingkat migrasi seumur hidup masuk JMSH-M = jumlah migran seumur hidup masuk JPMSH = jumlah penduduk yang melakukan migrasi seumur hidup

K = konstanta (100)

2. Tingkat migrasi seumur hidup keluar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

TMSH-K = JMSH-K : JPMSK x K Keterangan:

TMSH-K = tingkat migrasi seumur hidup keluar JMSH-K = jumlah migran seumur hidup keluar JPMSH = jumlah penduduk yang melakukan migrasi seumur hidup

K = konstanta (100)

3. Tingkat migrasi seumur hidup neto dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

TMSH-N = JMSH-N : JPMSH x K Keterangan:

TMSH-N = tingkat migrasi seumur hidup Neto JMSH-N = jumlah migran seumur hidup Neto JPMSH = jumlah penduduk yang melakukan migrasi seumur hidup

70 Migran seumur hidup, risen, dan total pada survai penduduk antara sensus (SUPAS, 2015), dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Migran semasa hidup atau life time migration (MSH) = bukan P/K 1

Keterangan:

MSH : Migran Semasa Hidup

P/K 1 : adalah provinsi atau kabupaten/kota bukan tempat lahirnya pada saat dicacah.

Migran risen atau ricent migrant (MR) = P/K 1 bukan P/K2

Keterangan:

MR = migran risen

P/K 1 = provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggal sekarang

P/K 2= provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggal lima tahun lalu

Migran total atau total migrant (MT) = P/K 1 bukan P/K2

Keterangan:

Migran Total (MT) = P/K 1 MR : Migran risen

P/K1 : provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggal terkahir

71 Bukan migran dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

BM = P/K 1 = P/K 2 = P/K 3, Keterangan:

BM = Bukan Migran

P/K 1: adalah provinsi atau kabupaten/kota tempat lahir,

P/K 2: adalah provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggal sekarang,

P/K 3: adalah provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggal sebelumnya.

Analisis migrasi sanagat bervariasi, di setiap Negara, tidak atau belum ada aturan atau keharusan batas dan waktu yang digunakan. Setiap wilayah Negara memiliki kekhususan, keunikan karakteristik sendiri sendiri, sehingga sangat bervariasi.

4. Angka mobiltas penduduk, adalah ratio antara banyaknya penduduk yang pindah secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk. Angka mobilitas (MP) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

M Rumus  MP = ---- x k Pm

72 Keterangan :

M = jumlah penduduk yang melaksanakan mobilitas (mover) Pm = jumlah penduduk pertengahan tahun

6. Angka migrasi masuk, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya migrasi yang masuk setiap seribu penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun. Angka migrasi masuk (Mi) dihitung dengan rumus sebagai berikut.

I Rumus  Mi = --- x k Pmt Keterangan:

I = jumlah migrasi masuk

P = Jumlah penduduk daerah tujuan pada pertengahan tahun

7. Angka migrasi keluar, yaitu banyaknya migran yang keluar setiap seribu penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun. Angka migrasi keluar (Mo) dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.

O Rumus  Mo = --- x k Pma Keterangan:

Mo = angka migrasi keluar O = Jumlah migran keluar

Pma = jumlah penduduk pertengahan tahun di daerah asal

73 8. Angka migrasi neto, yaitu banyaknya migran masuk dan keluar dari suatu daerah setipap seribut penduduk dalam satu tahun. Angk amigrasi neto (Mn) dihitung menggnakan rumus sebagai berikut.

I - O Rumus  Mn = --- x k Pm

Keterangan:

I = jumlah migran masuk O = jumlah migran masuk

P = jumlah penduudk pertengahan tahun k = konstante, biasanya 1000

9. Angka migrasi bruto, yaitu banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar dengan jumlah penduduk pertengahan tahun daerah asal dan daerah tujuan. Angka migrasi bruto (Mg) dihitng dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

I + O

Rumus  Mg = --- x k P1 + P2

Keterangan:

P1 = jumlah penduduk daerah asal P2 = jumlah penduduk daerah tujuan k = konstante, biasanya 1000

74 10. Angka emigrasi adalah angka yang menunjukkan banyaknya emigran yang meninggalkan negara asal pada suatu tahun tertentu per 1.000 penduduk negara asal.

Banyaknya emigran

Rumus: x 1.000

Banyaknya penduduk daerah asal

11. Angka migrasi adalah angka yang menunjukkan banyaknya imigran yang tiba di suatu negara tujuan per 1.000 penduduk, pada suatu tahun tertentu.

Rumus:

Banyaknya imigran

x 1.000 Banyaknya penduduk di negara tujuan

12. Urbanisasi

Indeks urbanisasi merupakan angka yang menunjukkan besarnya proses urbanisasi di suatu kota. Urbanisasi dapat dianalisis dengan berbagai cara, salah satu cara untuk menganalisis suatu wilayah terjadi urbanisasi dapat menggunakan jumlah penduduk, dengan rumus sebagai berikut.

K

IU = --- x 100 P

75 Keterangan :

IU = Indek Urbanisasi K = jumlah penduduk kota P = jumlah penduduk total

Urbanisasi juga dapat dianalisis dengan menggunakan perbandingan antara jumlah penduduk yang bertempat tinggal di kota dan desa. Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

K

IU = --- x k D

IU = indeks urbanisasi K = jumlah penduduk kota D = jumlah penduduk desa k = konstanta,

Dokumen terkait