• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Dick and Carey

Dalam dokumen ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN (Halaman 32-38)

Apa karakteristik model Dick and Carey? Pada umumnya, tahap pertama dalam desain pembelajaran adalah analisis untuk mengetahui kebutuhan sistem pembelajaran dan mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dipecahkan. Model Dick and Carey menerapkan tahapan ini, maka pengembangan sistem pembelajaran yang dilakukan berbasis kebutuhan dan pemecahan masalah. Model ini juga memungkinkan peserta didik menjadi aktif berinteraksi karena menetapkan strategi dan tipe pembelajaran yang berbasis lingkungan. Selain itu, model Dick and Carey sangat cocok untuk pembelajaran individual berbasis komputer.

Penerapan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan untuk: (1) pada awal proses pembelajaran peserta didik dapat mengetahui dan mampu melakukan hal–hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, (2) adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 33 pembelajaran, (3) menerangkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang sistem pembelajaran.

Adakah keuntungan dari model Dick and Carey? Keunggulan model Dick dan Carey ini terletak pada analisis tugas yang tersusun secara terperinci dan tujuan pembelajaran khusus secara hirarkis. Disamping itu adanya uji coba yang berulang kali sehingga diperoleh sistem pembelajaran yang dapat diandalkan.

Jika tadi keunggulan dari model Dick and Carey, apakah juga ada kelemahannya? Kelemahan model ini adalah uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif. Sedangkan pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya pengkajian ahli (validasi).

4) Model ASSURE

Apa karakteristik model ASSURE? Model ASSURE ini berorientasi pada produk adalah model analisis kebutuhan sistem pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya berbentuk media dan sumber belajar, misalnya: modul, audio/radio pembelajaran, televisi/video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau bahan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Dengan model ASSURE ini diharapkan Anda dapat memilih jenis media dan bahan belajar yang tepat dalam proses pembelajaran. Anda tahu mengapa demikian? Model ASSURE menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Analyze leraner (menganalisis peserta didik); (2) State objective (merumuskan tujuan); (3) Select media and

materials (memilih media dan bahan belajar); (4) Utilize media and materials (menggunakan media dan bahan belajar), (5) Require learner participation (melibatkan peserta didik) ; dan (6) Evaluate and revise

(penilaian dan revisi). Oleh karena itu, langkah-langkah model ASSURE dapat digambarkan sebagai berikut:

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 34 Gambar 5, model ASSURE

Dengan menerapkan model ASSURE tersebut diharapkan Anda dapat memilih jenis media dan bahan belajar yang tepat dalam proses pembelajaran. Pemilihan media pada dasarnya membandingkan antara satu jenis media dengan jenis media yang lain. Dengan kata lain, membandingkan suatu jenis media dengan kreteria. Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan pada kreteria tertentu. Kriteria, tolok ukur atau standar adalah sesuatu ukuran yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk memilih atau mengevaluasi sesuatu. Oleh karena itu, setiap hasil evaluasi diperlukan kriteria penilaian yang akan digunakan dalam analisis data.

Kriteria evaluasi media dan bahan belajar adalah aturan untuk menentukan peringkat kondisi sesuatu atau rentangan nilai, agar data yang diperoleh dari lapangan dapat dipahami oleh orang lain dan bermakna bagi pengambil keputusan dalam rangka memilih media dan bahan belajar yang terbaik, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Wujud dari kriteria itu berupa tingkatan atau gradasi kondisi sesuatu yang dapat ditransfer menjadi nilai.

Bagaimana masih bersemangat? Jika tidak ada masalah Anda dapat mempelajari materi selanjutnya.

c. Pemilihan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas, kita mengenal adanya berbagai model analisis kebutuhan sistem pembelajaran. Apa keuntungan mengenal adanya berbagai model analisis kebutuhan sistem pembelajaran? Apakah Anda

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 35 tahu? Beberapa keuntungan itu antara lain adalah dapat memilih dan menerapkan salah satu model analisis kebutuhan sistem pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang Anda hadapi di lapangan. Selain itu, Anda dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada, atau Anda juga dapat meneliti dan mengembangkan model yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki. Dengan kata lain, Anda dapat melakukan modifikasi model yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan atau keperluan yang Anda inginkan.

Bagaimana cara untuk melakukan modifikasi model? Modifikasi model dapat Anda lakukan dengan cara: (a) memperjelas urutan atau langkah kegiatan yang semula tidak jelas urutannya, (b) mengganti istilah yang memiliki jangkauan lebih luas dan biasa Anda gunakan di lapangan, (c) menambahkan kegiatan yang dianggap perlu dalam pengembangan sistem pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan dilakukan, (d) mengurangi tahap atau kegiatan yang dianggap tidak perlu.

Lalu apa perbedaan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran yang satu dengan yang lain? Perbedaan tersebut terletak pada empat faktor (Suparman, 2004), yaitu: 1) tingkat penggunaannya, seperti pada tingkat institusi/lembaga, tingkat mata pelajaran, dan tingkat topik tertentu; 2) penggunaan istilah pada setiap tahap dan langkah, 3) jumlah langkah pada setiap tahap, dan 4) lengkap tidaknya konsep dan prinsip yang digunakan.

Anda ingat tidak ada suatu model analisis kebutuhan sistem pembelajaran yang dapat memberikan resep paling ampuh untuk mengembangkan suatu program pembelajaran. Oleh karena itu, dalam menentukan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran tergantung pada pertimbangan Anda terhadap model yang akan digunakan atau pilih. Selanjutnya tahukah Anda apa kreteria yang dapat digunakan dalam pemilihan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran? Pemilihan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran harus berorientasi pada: a) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, b) krakteristik sasaran, c) jenis media pembelajaran yang akan dikembangkan, d) kemudahan dalam penerapannya di lapangan, e) tingkat keefektifan, dan f) nilai efisiensi.

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 36 Coba Anda berikan contoh! Misalnya Anda dalam melakukan analisis kebutuhan sistem pembelajaran memilih atau menetapkan model Dick and Carrey apa dasar pertimbangannya? Dasar pemilihan model Dick and Carrey (Uno, 2007) dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Model Dick and Carrey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga mudah dalam penerapannya. 2) Kesepuluh langkah model Dick and Carrey menunjukkan hubungan yang

sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan langkah yang lainnya. Dengan kata lain, model ini sangat sistematis, sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya.

3) Model Dick and Carrey diawali dengan langkah analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum KTSP yang berlaku di sekolah.

Sekarang coba Anda berikan contoh yang sesuai dengan bidang pekerjaan Anda sehari-hari! Misalnya analisis kebutuhan model dan format sajian multimedia pembelajaran. Dalam melakukan analisis kebutuhan model dan format sajian multimedia pembelajaran Anda perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a) tuntutan kurikulum (Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator), (b) kebutuhan di lapangan, (c) karakteristik sasaran, apakah untuk peserta didik SD, SMP, SMA/SMK, d) potensi multimedia pembelajaran untuk pemecahan masalah atau kebutuhan pembelajaran, dan e) trend perkembangan masa depan.

Nah, sampai disini apakah uraian materi yang baru saja Anda pelajari sudah dapat Anda pahami? Untuk mengingat kembali uraian materi yang baru saja Anda pelajari, Anda dapat membaca rangkuman sebagai berikut!

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 37 A.

B. C.

Rangkuman

Berbagai model analisis kebutuhan sistem pembelajaran yang dapat Anda antara lain: a) model ADDIE, b) model Kemp, c) model Dick and Carey, d) model Teaching Research System, e) model Gagne, f) model ASSURE, dan lain lain. Setiap model analisis kebutuhan sistem pembelajaran pada dasarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan setiap kelebihan dari suatu model itu menjadi cirri utama atau karakteristik dari model itu. Oleh karena itu, pemilihan model analisis kebutuhan sistem pembelajaran harus berorientasi pada: a) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, b) krakteristik sasaran, c) jenis media pembelajaran yang akan dikembangkan, d) kemudahan dalam penerapannya di lapangan, e) tingkat keefektifan, dan f) nilai efisiensi.

GLOSARIUM

Analisis kebutuhan

suatu kegiatan ilmiah yang melibatkan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya terjadi

Analisis kebutuhan sistem pembelajaran

pendekatan yang sistematis dan sistemik dalam memecahkan kesenjagan dalam sistem pembelajaran

Analisis pembelajaran

Proses menjabarkan prilaku umum menjadi prilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis

Esensi analisis kebutuhan sistem pembelajaran

suatu pendekatan yang sistematis, efektif dan efisien dalam menentukan kebutuhan akan sistem pembelajaran

Identifikasian masalah

upaya memetakan masalah-masalah serta menyusunnya berdasarkan skala perioritas, sehingga proses pemecahan masalah menjadi sitematis dan tepat sasaran

Serial Modul Diklat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (Diklat JF-PTP) 38 Implementasi

langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran di lapangan

Kebutuhan

kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya

Kebutuhan pembelajaran

kebutuhan yang memerlukan penyelesaian dengan melaksanakan kegiatan instruksional/pembelajaran

Model adalah seperangkat prosedur yang sistematis untuk mewujudkan suatu proses

Pengembangan

proses menerjemahkan spesifikasi desain menjadi kenyataan (bentuk fisik)

Pembelajaran

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lengkungan belajar atau usaha untuk membuat peserta didik belajar

Sistem pembelajaran

suatu set peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses belajar

Dalam dokumen ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN (Halaman 32-38)

Dokumen terkait