• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.2 Metode Analisis

3.2.3. Model Gravitasi dengan Data Panel Statis

Pada tahun 1962, Jan Tinbergen memperkenalkan model gravitasi yang diadaptasi dari model gravitasi Sir Isaac Newton, model gravitasi Jan Tinbergen digunakan untuk menghitung arus perdagangan internasional. Adapun persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut (ARNet, 2008):

...(8)

Keterangan:

Fij = Arus dari tempat asal i ke tempat tujuan j, atau Fij adalah total interaksi antara negara i dan j

G = Konstanta, nilainya tergantung dari unit yang akan digunakan dalam perhitungan

Mi dan Mj = Variabel yang menggambarkan besarnya suatu negara, berdasarkan faktor ekonominya. Jika ingin mengukur arus uang (seperti nilai ekspor dan impor) maka variabel yang dapat digunakan adalah GDP. Jika ingin mengukur pergerakan tenaga kerja maka variabel yang dapat digunakan adalah populasi Dij = Jarak antar kedua negara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model gravitasi untuk menganalisa faktor–faktor yang mempengaruhi komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia, alasan peneliti menggunakan model gravitasi karena model gravitasi mengukur interaksi antar negara yang berupa arus perdagangan internasional. Dalam penelitian ini interaksi antar negara yang diukur adalah nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia kepada negara importir utama makanan olahan Indonesia yakni Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Selain itu dalam model gravitasi, untuk mengukur interaksi antar negara digunakan variabel dependen GDP serta jarak antar negara. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

ln = ln EXPORTVOLUMEit + ln GDPCAPINDOit ln GDPCAPIMP + it + ln POPit + ln XRATEit ln ECODISTANCE + it Keterangan: ...(9)

= Nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ke negara importir utama (Ribu US$/Kg);

= Volume ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ke negara importir utama (Kilogram/Kg);

GDPCAPINDOit = Gross Domestic Product Per Capita Negara Indonesia (Ribu US$)

GDPCAPINDOit = Gross Domestic Product Per Capita Negara Importir Utama Makanan Olahan Indonesia (Ribu US$)

POPit = Populasi negara importir utama Indonesia (jiwa)

XRATEit = Nilai Tukar (Dollar Terhadap Mata Uang Negara Importir)

ECODISTANCEit = Jarak Negara Importir/Share GDP Negara Importir (Ribu US$)

Penelitian ini menggunakan data panel statis. Adapun pengertian data panel menurut Pyndick dan Daniel L. Rubenfeld dalam Baltagi

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa data panel merupakan penggabungan dari data time series (period of time) dan data cross section (sample of individuals). Penggunaan data panel sebagai alat analisis memiliki keuntungan (Baltagi, 2005).

(2005) “...set is one that includes a sample of individuals (household, firms, cities, etc) over a period of time”

Keuntungan penggunaan data panel:

a. Data panel terdiri dari data individual dalam suatu periode waktu, oleh karena itu data panel mampu mengontrol heterogenitas individu

b. Data panel memberikan data yang lebih banyak memberikan informasi, lebih bervariasi, mengurangi kolinearitas antar variabel serta lebih banyak derajat kebebasan dan lebih efisien.

c. Data panel lebih baik dalam mempelajari the dynamics of adjustment. Karena berkaitan dengan observasi cross section yang berulang, maka data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis.

Fixed Effect Model Random Effect Model Pooled Least Square Hausmann Test LM Test Chow Test

d. Data panel lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur akibat - akibat secara sederhana tidak dapat diobservasikan dalam data cross section atau data time series saja.

e. Data panel data menyediakan data lebih dari ribuan unit, sehingga dapat meminimalkan bias yang mungkin terjadi.

Ada 3 jenis metode data panel statis yakni POLS (Pooled Ordinary Least Square), FEM (Fixed Effect Model), serta REM (Random Effect Model). Tahap yang harus dilakukan jika menggunakan model data panel adalah pemilihan model yang paling baik.

Gambar 10 Pengujian Pemilihan Model Dalam Pengolahan Data Panel

Pengujian pemilihan model dalam data panel digunakan 3 pengujian, adapun pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Chow Test

Tahap pertama dalam pemilihan model data panel adalah pengujian Chow (Chow Test), chow test digunakan untuk mengetahui model yang paling baik antara intersep dan slope yang harus konstan (pooled least square) atau slope saja yang konstan (fixed effect model). Adapun perhitungan dalam Chow Test sebagai berikut : ...(10) ) /( ) 1 /( ) ( K N NT URSS N URSS RRSS CHOW − − − − =

Keterangan:

RRSS = Restricted Residual Sum Square

URSS = Unrestricted Residual Sum Square

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

K = Jumlah variabel penjelas

Dimana hipotesis yang dibangun dalam pengujian ini sebagai berikut : Ho

H

= Pooled Least Square

1

Dasar untuk melakukan H = Fixed Effect Model

o adalah dengan melihat nilai Chow Statistik

dengan nilai F tabel. Jika Chow Statistik (F-statistik) lebih besar dari F-tabel maka Ho ditolak sehingga yang dipilih fixed effect model dan sebaliknya.

2. Hausmann Test

Tahap setelah Chow Test adalah Hausmann Test, Hausmann Test

digunakan untuk menentukan model yang paling baik antara fixed effect model

atau random effect model. Adapun hipotesis Hausmann Test sebagai berikut : Ho

H

= Random Effect Model

1

Dasar untuk melakukan H = Fixed Effect Model

o adalah dengan melihat nilai Hausmann Statistik

dengan nilai chi square tabel. Jika Hausmann Statistik (chi square-statistik) lebih kecil dari chi square tabel maka Ho ditolak sehingga yang dipilih fixed effect

model dan sebaliknya.

3. LM Tes

Selanjutnya untuk melakukan pilihan antara model pooled least square

atau random effect model, dilakukan dengan Lagrange Multiplier test (LM test) Hipotesis yang dibangun dalam uji sebagai berikut:

Ho

H

= Pooled Least Square

1

Sebagai dasar untuk menolak H = Random Effect Model

o, nilai LM statistik dibandingkan dengan

chi square statistik maka Ho ditolak sehingga model yang digunakan random

effect model.

4. Strategi Pengujian

Secara umum, dalam pengujian estimasi model-model data panel diperlukan sebuah strategi. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menguji: 1. Random Effect Model vs Fixed Effect Model (Hausman Test),

2. Pooled Least Square vs Fixed Effect Model (Chow Test).

Kerangka pengambilan keputusan dalam memilih sebuah model yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika Chow test tidak signifikan maka menggunakan Pooled Least Square

b. Jika Chow test signifikan namun Hausman test tidak signifikan maka menggunakan Random Effect Model

c. Jika Chow test signifikan dan Hausman test signifikan, maka menggunakan

Fixed Effect Model.

3.3 Pengujian Model

Dokumen terkait