• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitain ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berikut ini akan dibahas tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD

2.2.7.1 Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Slavin dalam Asma (2006:51) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota

tim telah menguasai pelajaran tersebut. Selanjutnya, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.

Slavin dalam Isjoni (2010:51) bahwa Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Pembelajaran ini menekankan pada keaktifan siswa dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran sehingga mencapai prestasi yang maksimal.

2.2.7.2 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Asma (2006:51) kegiatan model STAD terdiri dari lima tahap yaitu: a) persiapan pembelajaran; b) penyajian materi; c) belajar kelompok; d) tes; e) penentuan skor peningkatan individual; dan f) penghargaan kelompok.

Trianto (2007:52) mengemukakan sebelum melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) membutuhkan persiapan matang persiapan-persiapan tersebut antara lain :

(1) Perangkat Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang mliputi Rencana Pembelajaran (RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

(2) Membentuk kelompok kooperatif

Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya homogen. Pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik yaitu :

(1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu diranking sesuai kepandaian dalam mata pelajaran IPA. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuan IPA dan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam kelompok.

(2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas,

kelompok menengah dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa ranking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. Misalnya pada satu kelas berjumlah 27 siswa. Setelah diadakan tes awal kemudian diurutkan hasil tes ranking 1-27. Selanjutnya diambil 25 % dari 27 siswa yaitu 7 siswa rangking atas, rangking menengah diambil 50 % dari 20 siswa yaitu 14 siswa dan ranking bawah diambil 25% dari siswa ranking menengah yaitu 7 siswa. Selanjutnya dari urutan ranking tersebut diambil dari kemampuan atas, menengah dan bawah sehingga dalam satu kelompok mempunyai kemampuan yang heterogen.

(3) Menentukan Skor Awal

Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat dijadikan skor awal.

(4) Pengaturan Tempat Duduk

Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif. (5) Kerja Kelompok

Kerja kelompok pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan kerjasama kelompok. hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenal masing-masing individu dalam kelompok.

Trianto (2007:54) menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yaitu : Fase-1 : Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai

pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2 : Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 : Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase-4 : Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

Fase-5 : Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6 : Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Pada model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) guru akan memberikan penghargaan keberhasilan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasi yang didapatkan oleh kelompok tersebut. Untuk memberikan penghargaan keberhasilan kelompok, guru dapat melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

(1) Menghitung skor individu

Menurut Slavin dalam Trianto (2007:55) untuk memberikan skor perkembangan setiap individu dalam kelompok dapat dihitung seperti table berikut ini:

Tabel 2.1 Perhitungan Skor Perkembangan

Nilai Tes

Skor Perkembangan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Nilai sempurna (tanpa memperhatikan skor awal) 5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin

(6) Menghitung skor kelompok

Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Di bawah ini adalah rumus untuk menghitung skor perkembangan.

       

Setelah nilai rata-rata skor perkembangan individu sudah dihitung, selanjutnya setiap kelompok akan memperoleh kategori skor perkembangan kelompok sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok. Kategori skor kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Tingkat Penghargaan Kelompok

Rata-rata tim Predikat

0 ≤ x ≤ 5 5 ≤ x ≤ 15 15 ≤ x ≤ 25 25≤ x ≤ 30 - Tim baik Tim hebat Tim super (7) Pemberian Hadiah

Slavin dalam Palmer (1998: 1) teams scores are recorded and weekly recognition and reward are awarded to winning teams and improving students. Definisi tersebut adalah skor dicatat dan setiap pertemuan memberikan pengakuan terhadap keberhasilan kelompok

kemudian hadiah diberikan untuk kelompok yang memenangkan dan meningkatkan pengetahuan siswa.

Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok, setelah masing- masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah/penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya dalam pembelajaran gaya magnet kooperatif tipe STAD.

Dokumen terkait