• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Game

Tournament (TGT)

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Kooperatif learning berasal dari kata cooperative yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pada dasarnya,

kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) mengandung pengertian

sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu

23

terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.29

Eggen dan Kauchak mendefinisikan, pembelajaran kooperatif

yaitu sebuah kelompok pengajaran yang melibatkan siswa bekerja sama

dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.30 Slavin memberi

pemahaman bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model

pembelajaran dengan menganut sistem belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 orang secara

kolaboratif dengan struktur kelompok heterogen.31

Selanjutnya Muheb mengatakan, bahwa TGT merupakan

bentuk pembelajaran kooperatif dimana setelah peserta didik belajar dan

berlatih dalam kelompok, masing-masing anggota kelompok akan

mengadakan turnamen atau lomba dengan anggota kelompok lain sesuai

dengan tingkat kemampuannya. Penilaian kelompok didasarkan pada

____________

29

Etin Solihatin & Raharjo, Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.4.

30

Trianto, Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h.58.

31

Slavin, Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: IKIP Persada, 2006), h.9.

24

poin nilai yang didapat.32 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat

di ambil pengertian bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah

suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dalam

kelompok kecil atau tim untuk saling membantu, saling mendiskusikan

dalam menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan sesuatu untuk

mencapai tujuan bersama dalam pembelajaran.

Dengan model pembelajaran kooperatif TGT kegiatan dapat

diarahkan untuk bekerja sama menciptakan interaksi yang saling

membantu belajar sesama siswa. Penggunaan model pembelajaran harus

disesuaikan dengan karakter materi yang akan disampaikan, oleh karena

itu guru diharapkan benar-benar memahami langkah-langkah model

pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar proses ngajar mengajar di

kelas berjalan dengan lancar.

2. Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

Menurut beberapa pendapat, tahapan yang perlu di lakukan

dalam TGT yaitu:

____________

32

Sukro Muheb, Model-Model Pembelajaran Bidang Sains dan Latihan Guru SMA-SMA Aceh, (Banda Aceh: UNJ, 2004), h. 13.

25

a. Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Robert E. Slavin,33

diantaranya:

Tabel 2.1 Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Robert E. Slavin Tahap Aktivitas Tahap I Class Presentation ( Penyajian/Pres entasi kelas)

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pembelajaran langsung, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game, karena skor game akan menentukan skor kelompok.

Tahap II Team (Kelom pok)

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari hasil akademik, jenis dan rasa atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game dan turnamen.

____________

33

Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. (Bandung : Nusa Media, 2005), h. 168

26 Tahap III

Game (permai nan)

Permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.Setelah adanya permainan (game), kemudian dilanjutkan dengan turnamen. Biasanya berlangsung setelah pendidik memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS). Pendidik membagi peserta didik kedalam beberapa meja turnamen. Tiap meja turnamen terdiri dari 4-5 peserta didik yang mempunyai kesamaan dan berasal dari kelompok yang berlainan.Tiga peserta didik tertinggi prestasinya ditempatkan pada meja I, tiga peserta didikyang prestasinya sedang pada meja II, dan seterusnya. Tahap IV Team Recognition (Penghargaan kelompok).

Setelah permainan berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rataskor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah.Hal ini dapat menyenangkan para siswa atas prestasi yang telah mereka buat.

27

b. Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Saco,34 diantaranya :

Tabel 2.2 Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Saco

Tahap Aktivitas

Tahap I

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Tahap II

Menyajikan informasi.

Guru menyampaikan informasi singkat sebagai pendahuluan terkait dengan materi ajar

Tahap III

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok- kelompok belajar Tahap IV

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan permainan secara efektif.

Guru membimbing pembentukan kelompok-kelompok belajar pada saat mereka akan melakukan permainan. Tahap V

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau hasil permainan kuis dari masing-masing kelompok

Tahap VI Memberikan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu

____________

34

M.Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. (Jakarta: Bumi Aksara 2007), h 87

28 penghargaan dan kelompok.

c. Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Trianto,35 diantaranya

Tabel 2.3 Tahap pembelajaran berdasarkan TGT menurut Trianto

Tahap Aktifitas

Tahap I

Penyajian Kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas.Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, Hal ini bertujuan karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat permainan (game), karena skor permainan akan menentukan skor kelompok.

Tahap II Kelompok

Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama

____________

35

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. (Jakarta : Kencana, 2012), h.82-83

29

teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. Dalam kerja kelompok akan dilanjutkan dengan game yang terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari presentasi di kelas. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Peserta didik saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok

Tahap III Permainan

Game dimainkan oleh perwakilan dari tiap-tiap kelompok pada meja yang telah dipersiapkan. Di meja tersebut terdapat kartu bernomor yang berhubungan dengan nomor pertanyaan-pertanyaan pada lembar permainan yang harus dikerjakan peserta. Siswa yang tidak bermain juga berkewajiban mengerjakan soal-soal game beserta teman sekelompoknya.

Tahap IV Turnamen

Turnamen biasanya dilakukan tiap akhir pekan atau akhir subbab. Turnamen diikuti

30

oleh semua siswa. Tiap-tiap siswa akan ditempatkan di meja turnamen dengan siswa dari kelompok lain yang kemampuan akademiknya setara. Jadi, dalam satu meja turnamen akan diisi oleh siswa-siswa homogen (kemampuan setara) yang berasal dari kelompok.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka penulis menggunakan

langkah-langkah yang dikemukakan oleh Robert E. Slavin yaitu 1) Class

Presentation (Penyajian/Presentasi kelas) , 2) Team (Kelompok) , 3) Game (permainan), 4) Team Recognition (Penghargaan

kelompok).Penggunaan 4 tahapan ini disebabkan karena lebih mudah

ketika guru menerapkannya dalam proses belajar mengajar, selain itu

siswa lebih mudah mendalami materi, karena siswa langsung

menerapkan ilmunya kedalam kelompok belajar.

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

a. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah

31

1) Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas

(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam

pembelajaran, tetapi siswa yang berkemampuan akademis

lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang

penting dalam kelompoknya.

2) Dengan model pembelajaran ini akan menumbuhkan rasa

kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota

kelompoknya.

3) Dalam model pembelajaran ini membuat siswa lebih

bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam

pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada

siswa atau kelompok terbaik.

4) Dalam pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih senang

dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan berupa

permainan.36

b. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperaif Tipe TGT

Kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT

adalah sebagai berikut:

____________

36

32

1) Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai

memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.

2) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum

diterapkan. Misalnya, membuat soal untuk setiap meja

turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis

siswa dari yang tertinggi hingga terendah.37

Dokumen terkait