• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Arends dalam Darmana (2013), PBI ( Problem Based Instruction) adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstrutivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah autentik. Sedangkan menurut Sudarma dalam Rudtin (2012), PBI (Problem Based Instruction) adalah suatu proses pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa PBI ( Problem Based Instruction) adalah model pembelajaran kontekstual yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis menuangkan ide-ide untuk memecahkan masalah autentik.

Keunggulan dari model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) ini dikemukakan oleh Ibrahim dalam Mayanti (2013) sebagai berikut:

a. Membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan penyelidikan dan penyelesaian masalah oleh mereka sendiri;

b. Membantu siswa memperoleh pengalaman tentang peran intelektual orang dewasa; dan

Trianto (2011 : 73) mengemukakan langkah-langkah penerapan model PBI (Problem Based Instruction) adalah sebagai berikut:

a. Orientasi Siswa Pada Masalah

Siswa perlu memahami bahwa tujuan pengajaran berdasarkan masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang penting dan untuk menjadi pembelajar yang mandiri.

b. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Upaya siswa untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran diperlukan keterampilan kerjasama antar siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama.

c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok

Guru membantu siswa untuk pengumpulan informasi dari berbagai sumber dan mendorong menuangkan ide-ide maupun pertukaran ide secara bebas dan menerima ide atau gagasan itu dengan melakukan penyelidikan.

d. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Guru membantu siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir siswa, dan keterampilan penyelidikan yang siswa gunakan.

Ibrahim (dalam Trianto, 2011 : 71) mengatakan bahwa terdapat 5 langkah Sintaks pengajaran berdasarkan masalah dengan menggunakan model pembelajaran PBI ( Problem Based Instruction). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.1

Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran PBI ( Problem Based Instruction)

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap 2

Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk

emndapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

Tahap 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5

Menganalisis dan mngevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2.5.1 Karakteristik PBI (Problem Based Instruction)

Menurut Arends dalam Trianto (2011:69-70) menyatakan bahwa pengembangan PBI memilik karakteristik sebagai berikut:

a. Pengajuan pertanyaan atau masalah

PBI (Problem Based Instruction) menggunakan masalah yang berpangkal pada kehidupan nyata siswa yang biasa ditemukan siswa di lingkungannya. Masalah yang diberiakn hendaknya mudah dipahami siswa sehingga tidak menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya menyulitkan penyelesaian siswa. Selain itu, masalah yang disusun mencakup materi

pelajaran disesuaikan dengan waktu, ruang, dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Adanya keterkaitan antar disiplin ilmu

Apabila PBI (Problem Based Instruction) diterapkan pada pembelajaran mata pelajaran tertentu, hendaknya memilih masalah yang autentik sehingga dalam pemecahan setiap masalah siswa melibatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah tersebut.

c. Penyelidikan autentik

PBI (Problem Based Instruction) mewajibkan siswa melakukan penyelidikan autentik menganalisis dan merumuskan masalah, mengasumsi, mengumpulkan, dan menganalisis data bila perlu melakukan eksperimen dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah.

d. Menghasilkan dan memamerkan suatu karya

PBI (Problem Based Instruction) menuntut siswa menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang ditemukan. Siswa menjelaskan bentuk penyelesaian masalah dan menyusun hasil pemecahan masalah berupa laporan atau mempresentasikan hasil pemecahan amsalah di depan kelas. e. Kolaborasi

PBI (Problem Based Instruction) memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dalm kelompok kecil. Guru juga perlu memberokan minimal bantuan pada siswa, tetapi harus mengenali seberapa penting bantuan itu bagi siswa agar mereka lebih saling bergantung satu sama lain, daripada bergantung pada guru.

PBI (Problem Based Instruction) mengacu pada inquiry, kontruktivisme dan menekankan berfikir pada tingkat tinggi. Model ini efektif untuk mengajarkan proses-proses berfikir tingkat tinggi, membantu siswa membangun sendiri pengetahuannya dan membantu siswa memproses informasi yang telah dimiliki. PBI menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. ingkungan belajar yang terbuka menuntut peran aktif siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah sehingga menjadi pembelajaran yang mandiri.

2.5.2 Manfaat PBI (Problem Based Instruction)

PBI (Problem based Instruction) dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan seperti menyelidiki, memahami, dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu dibutuhkan dalam pelaksanaan PBI (Problem Based Instruction) untuk menyelidiki masalah secara bersama. Siswa diajarkan untuk menjadi penyelidik yang aktif sehingga membuat berfikir tentang masalah dan jenis informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.

PBI (Problem Based Instruction) tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Siswa dilibatkan dalam pengalaman nyata dan menjadi pembelajar yang mandiri. Pengalaman siswa diperoleh dari lingkungan dijadikan bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta dapat dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya. PBI (Problem Based Instruction) dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan

kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual (Ibrahim dan Nur, 2001:7).

PBI (Problem Based Instruction) dapat dijadikan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Siswa harus mengasumsi, mengumpulkan informasi, menginterpretasi data, menginferensi, menganalisis, dan mengevaluasi. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah serta untuk mendapatkan pengetahuan tentang konsep-konsep pentingm (Abbas dkk, 2007: 9). Siswa dituntut untuk mengajukan pertanyaan dan permasalahan serta mencari jawaban sendiri atau pemecahan dari permasalahan yang diajukan melalui penyelidikan autentik dan kerjasama dengan teman kelompoknya sehingga diharapkan dapat melatih kemampuan berfikir kritis siswa.

Dokumen terkait