BAB II LANDASAN TEORI
D. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) atau pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa mengerjakan permasalahan autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangan kepribadian dan percaya diri. Dalam perolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvetigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisa data, menysun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.19
Menurut Nurhadi, Problem Based Instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata pelajaran.20
Pembelajaran berdasarkan masalah telah dikenal sejak tahun 1916 yang dikembangakan oleh Jhon Dewey, sebab secara umum pembelajaran berdasarkan masalah terdiri atas menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan ____________
19
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 68.
20
bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Menurut Jhon Dewey dalam Trianto belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah, bealajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisa, serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna memperoleh pengertian dan bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya.21
Pada prinsipnya, pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah ini bertujuan:22
a. Membantu siswa mengembangkan:
1) Kemampuan atau keterampilan berpikir 2) Keterampilan pemecahan masalah 3) Keterampilan intelektual
b. Membuat para siswa belajar berbagai peran orang dewasa (learn to be) dengan keterlibatannya dalam pengalaman nyata atau stimulasi. c. Menjadikan para siswa sebagai pembelajara yang otonom dan
mandiri. ____________
21
Trianto, Model-model Pembelajaran ..., h. 67.
22
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 94.
31
Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan masalah menurut Arends dalam Trioanto mempunyai fase-fase sebagai berikut.
a. Fase Perencanaan 1) Menetapkan tujuan
Pembelajaran terlebih dahulu dirumuskan secara jelas sehingga dapat berkomunikasi dengan lancar kepada siswa.
2) Merancang situasi masalah
Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak didefinisikan secara ketat, memungkinkan kerja sama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan kurikulum. Siswa boleh memilih masalah yang akan di selidiki, dengan harapan akan meningkatkan motivasinya.
3) Mengorganisasikan sumber belajar
Mengorganisasikan siswa kedalam permasalahan yang menarik minat siswa dan membangkitkan rasa ingin tahu.
b. Fase Interaksi
1) Orientasi siswa pada masalah
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4) Mengembangakan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah c. Fase setelah pembelajaran
Setelah pembelajaran diharapkan keseluruhan proses siswa untuk menjadi mandiri. Adapun ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah adalah mengorientasikan
siswa pada masalah-masalah autentik, sehingga menghasilkan sebuah penyelesaian yang tepat.23 Model pembelajaran ini bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir dikalangan siswa lewat latihan penyelesaian masalah. Problem Based Instruction (PBI) terdiri atas lima langkah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran dengan Menggunakan Model PBI
Tahap Tingkah Laku Guru
1. Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang di pilih 2. Mengorganisasi
kan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4. Mengembangka
n dan
menyajikan hasil kerja
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan model, serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
Sumber: Ibrahim, dkk.
Menurut Ibrahim di dalam PBI, peran guru berbeda dengan kelas tradisional, peran guru dalam PBI antara lain:
a. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa pada masalah autentik, yaitu masalah kenyataan nyata sehari-hari
____________ 23
Ibrahim, dkk, Pembelajaran Berbasis Masalah, (Surabaya:University Press, 2000), h. 4.
33
b. Membimbing penyelidikan, misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen
c. Membimbing dialog siswa d. Mendorong belajar siswa.
Berdasarkan uraian tersebut tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBI dimulai oleh adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa atau pembelajar), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar.
Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, mengintrepretasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBI dapat memberikan pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan kata lain, penggunaan PBI dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari, sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di SMP