• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori-teori yang akan dibahas mengenai model pembelajaran team games tournament (TGT) diantaranya adalah pengertian model pembelajaran team games tournament (TGT), karakteristik model pembelajaran team games tournament (TGT), Prosedur model pembelajaran team games tournament (TGT) dalam Pembelajaran Fiqh.

1. Pengertian Model Team Games Tournament (TGT)

Model pembelajaran team games tournament adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif (cooperative leraning) yang dikembangkan oleh David Devries dan Keith Edward yang merupakan model pembelajaran pertama dari John Hopkins. Model ini menggunakan presentasi guru untuk menyampaikan pelajaran, dibentuknya tim kerja, dan adanya turnamen dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menambah poin bagi skor timnya.22 Team games tournament adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.23

Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa, model pembelajaran team games tournament adalah model pembelajaran yang menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat heterogen, dengan berbentuk

____________ 22

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasaan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group), hal. 83.

23

Muhammad Fathurrohman,Model-model Pembelajaran Inovatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hal. 55.

permainan yang akan membuat peserta didik lebih aktif dan menyenangkan pada turnamen. Adanya turnamen inilah yang membedakan TGT dengan tipe model pembelajaran kooperatif lainnya.

2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Model TGT

Abdurrahman dan Bintoro dalam Nurhadi mengatakan bahwa, “Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup dan masyarakat.”24

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada para peserta didik melaksanakan kegiatan belajar dalam kelompok-kelompok kecil (antara 4-5 orang peserta didik atau lebih). Di dalam pembelajaran kooperatif, masing-masing anggota bertanggung jawab terhadap keberhasilan diri dan anggota kelompoknya. Para peserta didik harus saling membantu melaksanakan tugas yang diberikan kepada kelompoknya sehingga setiap anggota kelompok mendapatkan hasil yang optimal. Selanjutnya pada pembelajaran TGT yang perlu dipersiapkan oleh guru adalah kartu soal dan jawaban, lembar kerja siswa, dan alat atau bahan.25

Team games tournament yaitu pertandingan permainan team, model ini menekankan pada persaingan suatu anggota kelompok dengan anggota kelompok lainnya, melalui suatu tournament atau lomba, sesuai dengan tingkat

____________ 24

Nurhadi, dkk.,Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan dalam KBK, (Surabaya: UNB, 2000), hal. 2.

kemampuannya. Penilaian kelompok diberikan berdasarkan skor yang diperoleh, untuk setiap anggota kelompok yang diperoleh selama perlombaan.

Ada 5 komponen utama dalam TGT yaitu: a. Penyajian Kelas

Pada kegiatan awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung dengan ceramah dan diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena apabila siswa paham akan materi yang disampaikan oleh guru hal tersebut akan membantu peserta didik pada saat kerja kelompok dan games karena skor games akan menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (team)

Kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras/suku. Kelompok ini berfungsi agar siswa lebih mendalami materi secara bersama.

c. Games

Games terdiri dari pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Masing-masing peserta didik mewakili kelompoknya untuk bermain dimeja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 3-4 orang peserta dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. Pemenang dari tim yang mendapatkan skor terbanyak akan mendapatkan penghargaan.

d. Tournament (turnamen)

Meja turnamen akan dibagi dengan banyaknya anggota kelompok, biasanya tournament akan dilakukan setelah guru menjelaskan pembelajaran (presentasi kelas) dan sudah mengerjakan lembar kerja. Pertama guru membagi peserta didik kedalam beberapa meja turnamen, kemudian dipisahkan 3-4 peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, 3-4 peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya.Soal yang diberikan sesuai kemampuan peserta didik.

e. Penghargaan kelompok

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapatkan julukan “Super team” jika mendapatkan skor terbanyak. “Great team” dan “Good team” jika dibawah nilai super tim.

E. Prosedur Penerapan Model TGT dalam Pembelajaran Fiqh 1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan Materi Pelajaran

Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran meliputi analisis materi pembelajaran, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta didik (LKPD).

b. Pembentukan Team

Pada pembentukan timpeserta didik ditempatkan dalam meja turnamen beranggotakan tiga sampai empat orang peserta yang kemampuan setara. Setiap meja terdapat lembar soal dan lembar jawaban.

c. Penentuan Skor Awal

Skor awal merupakan skor peserta didik secara individual yang dinilai dengan cara memberikan lembar kerja peserta didik (LKPD).

2. Tahap Pembelajaran

TGT modifikasi dari Robert E. Slavin bahwa TGT terdiri dari siklus regular dari aktivitas pengajaran, sebagai berikut:

a. Persentasi kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan diskusi yang dipimpin guru. Di samping itu, guru juga menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan peserta didik dan memberikan motivasi. Pada saat penyajian kelas ini, peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru. Hal tersebut akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat games/ turnamen karena skor games/ turnamen akan menentukan skor kelompok.

b. Belajar Kelompok (Tim)

Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil. Peserta didik bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang anggotanya heterogen.Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri peserta didik bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.

Setiap anggota membawa kartu yang berisi soal-soal yang telah diberikan oleh guru di kelas. Setiap kelompok harus memastikan bahwa setiap anggotanya telah memahami semua materi yang telah dibahas. Selanjutnya peserta didik menentukan pembaca I dan yang lain menjadi penantang I, II dan seterusnya. PembacaI bertugas membaca soal dan mencoba menjawabnya, dan seterusnya hingga peserta didik berganti posisi.

c. Tournament

Setelah semua materi dipelajari dalam kelompok, maka diadakan permainan atau tournament. Pola permainan adalah berupa permaian yang terlebih dahulu guru memberikan kartu bernomor di berikan secara acak yang berisi soal yang terdiri dari pembaca dan penantang. Selanjutnya akan diberikan skor yang akan menentukan skor tim.

d. Penghargaan Team

Setelah tournament berlangsung, guru segera menghitung hasil dan menentukan skor team, guru memilih dan mengelompokkan team kedalam tiga kelompok terbaik yang mendapatkan skor tertinggi, dan guru memberikan penghargaan.

F. Kelebihan dan Kekurangan Model Team Games Tournament (TGT)

Dokumen terkait