• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2. Model Perilaku pencarian Informasi

Dalam memenuhi kebutuhan informasinya seseorang dapat melakukan kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin tahunya akan suatu hal, kegiatan seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam berbagai bentuk dan media disebut perilaku pencarian informasi. Perilaku pencarian informasi merupakan perilaku seseorang yang selalu terus bergerak berdasarkan lintas ruang dan waktu, mencari informasi untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi, menentukan fakta, memecahkan masalah menjawab pertanyaan dan memahami suatu masalah.15 Jadi antara pencarian informasi dan pemenuhan kebutuhan informasi sangatlah berhubungan satu sama lain, karena dalam memenuhi kebutuhan informasi seseorang haruslah melakukan pencarian informasi.

Perilaku pencarian informasi adalah pencarian informasi denga konsekuensi untuk memenuhi kebutuhan dengan beberapa tujuan. Dalam pencarian seseorang dapat berinteraksi dengan panduan dari sebuah sistem informasi, koran dan perpustakaan, atau komputer berbasis sistem seperti World Wide Web. Dalam melakukan pencarian informasi ada beberapa model yang dapat digunakan dalam pencarian informasi seperti model pencarian informasi yang dikemukaan oleh Kulhtau yaitu Information Search Process (ISP) dalam ISP pencarian informasi terdiri dari enam tahap dengan tahapan awal

15

a. Inisiasi (initiation) pada tahapan ini seseorang sadar bahwa mereka kurang akan pengetahuan atau pemahaman atau kurannya informasi yang dibutuhkan sehingga ia merasa membutuhkan untuk mencari informasi.

b. Seleksi (selection) dalam hal seleksi seseorang melakukan identifikasi dan memilih topik atau apa yang akan dicarinya. Pada tahap ini seseorang sudah merasa siap untuk memulai pencarian informasi karena sudah melakukan penyeleksian.

c. Eksplorasi (Exploration) Pada tahap ini pencari informasi berhubungan langsung dengan perantara (intermediary). Pencari informasi pada tahap ini akan merasa sulitan dan bingung karena pencari informasi tidak dapat mengatakan atau mengemukakan apa yang sebenarnya akan ia cari atau butuhkan.

d. Formulasi (Formulation) Pada saat formulasi rasa ketidak pastian dan keraguan seorang pencari informasi mulai berkurang dan sebaliknya rasa percaya diri seseorang mulai tumbuh dan meningkat. Pada masa ini fikiran seseorang mulai fokus dan berorientasi pada suatu topik tertentu. Pada tahapan ini seseorang memfokuskan pencarian pada masalah yang sedang diteliti dengan mengidentifikasi dan memilih ide yang berfokus pada topik informasi

e. Koleksi/ penggumpulan (collection) sehingga hubungan atara pencari informasi dan sistem informasi menjadi efektif dan

efisien. Pada tahapan ini tugas pencari informasi adalah mengumpulkan informasi yang berkaitan dan berfokus pada topik.

f. Presentasi (presentation) pada tahap ini semua penelusuran dapat terselesaikan dan akan muncul perasaan lega dan puas yang umum terjadi bila pencarian berjalan dengan baik namun sebaliknya akan mengecewakan jika hasil tidak sesuai dengan topik yang dicari.16

Sedangkan model pencarian inforasi menurut wilson tahun 1981 dengan model inforamasi yang dikenal dengan a model of information behavior. Dalam model ini ditekankan mengenai keinginan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhanya akan informasi dan hambatan atau (barries) dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut merupakan model yang dikemukakan oleh Wilson.17

16

Kuhlthau, Carol C. , Inside the search process: Information seeking from the user's perspective. (JASIS` 42.5 1991) h. 361-371.

17

Wilson, T. D, On User Studies and Information needs, Journal of Documentation

Gambar 2. Wilson’s model of information behavior

Dari gambar diatas dapat dijabarkan bahwa pencarian informasi seseorang diawali dari kebutuhan seseorang akan informasi sehingga mereka melakukan pencarian informasi yang dapat dilakukan dengan cara bertukar informasi, menggunakan atau merujuk sumber informasi dan sistem informasi. Dalam gambar diatas dijelaskan bila pencarian menggunakan sumber informasi dan sistem informasi maka pencarian informasi dapat menghasilkan dua kemungkinan yaitu sukses atau gagal, bila pencarin sukses maka informasi dapat digunakan dan dapat dibagikan pada orang lain. Sedangkan bila gagal maka kegiatan akan berhenti. Dalam model ini seseorang yang melakukan pencarian informasi akan mendapatkan hasil pencarian yang memuaskan atau tidak memuaskan bila hasil tidak memuaskan pencarian akan berhenti.

Sedangkan Elis dalam penelitiannya behavioral model of seeking strategies. Elis merumuskan model pencarian informasi sebagai berikut:

a. Starting the means employed by the user to begin seeking information, for example, asking some knowledgeable colleague. Starting diartikan oleh pengguna untuk memulai pencarian informasi misalnya, bertanya kepada rekan yang berpengetahuan luas. Starting merupakan suatu aktifitas dimana seseorang mulai melakukan pencarian informasi menggunakan bahan rujukan dan mulai memilih informasi yang cocok dengan kebutuhannya.

b. Chaining following footnotes and citations in known material or “forward” chaining from known items through citation indexes.

Chaining ialah mengikuti saluran (rantai) catatan kaki dan kutipan yang ada dalam bahan pustaka yang diketahui atau melanjutkan rantai dari bahan pustaka yang dikenal melalui indeks rujukan, sitasi dan sejenisnya. Pada periode ini seseorang mulai melakukan pencarian informasi dengan mengutip bentuk dari bahan rujukan pada suatu dokumen dengan mengikuti rangkaian saluran atau rantai yang menghubungkan bahan rujukan dengan alat pencarian berupa sitasi, indeks dan lainnya.

c. Browsingsemi-directed or semi-structured searching.

Browsing adalah sebuah peencarian yang semi terstruktur dan terarah. Kegiatan pada vase ini merupakan kegiatan pencarian

yang mulai terarah dan mulai terstruktur ditandai dengan pencarian yang mengarah pada bidang sesuai minat melalui abstrak dari penelitian, daftar isi dan lainnya.

d. Differentiatingusing known differences in information sources as a way of filtering the amount of information obtained. Differentiating ialah membedakan dengan cara mengetahui perbedaan dalam sumber informasi sebagai suatu cara untuk memilih dari banyaknya informasi yang diperoleh. Pada kegiatan ini seseorang memilih dari seluh peolehan pencarian informasi untuk memeriksa kualitas maupun isi dokumen dengan cara menggunakan ciri- ciri sumber informasi tersebut.

e. Monitoring keeping up-to-date or current awareness searching. Monitoring ialah memantau dengan cara menjaga pencarian agar tetap up-to-date atau tetap terkini. Merupakan kegiatan dimamana seseoranga mulai menjaga atau memantau perkembangan pencariannya dengan cara memfokuskan pada beberapa sumber informasi yang telah ia pilih.

f. Extracting selectively identifying relevant material in an information source. Pada kegiatan ini pencarian dilakukan dengan cara yang lebih sisematis dengan cara mengambil, memisahkan atau mengidentifikasi secara lebih selektif sumber informasi yang diminatinya.

g. Verifying checking the accuracy of information. Pada kegitan ini dilakukan verifikasi atau pengecekan ketepatan terhadap sumber informasi yang didapat apakah sudah sesuai atau belum dengan apa yang ia cari.

h. Ending which may be defined as “tying up loose ends” through a final search. Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari suatu pencarian informasi dimana kegiatan pencarian dihentikan karena usainya kegiatan penulisan atau penelitian.18

Berikut ini merupakan tabel mengenai model pencarian informasi yang dikemukakan oleh Elis, Proses pencarian dilakukan pada awal proses adalah sterting sedangkan akhir dari proses pencarian informasi adalah ending.19

18

Wilson, Thomas D, Human information behavior, ( Informing science 3.2: 2000), h 49-56

19Abkarina Musa’adah, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung, (Semarang: Universitas Diponegoro Semarang, 2013), h. 14

Gambar 3. Model Pencarian Informasi Menurut Ellis

Starting Chaning Differe

ntiating Extracting

Ending Browsing

Berdasarkan penjelasan Ellis mengenai hubungan antara pola perilaku pencarian informasi individu bergantung pada lingkungan kegiatan pencarian informasi keduanya saling bersangkutan dan berkaitan satu sama lain saat melakukan pencarian informasi. Ellis mengatakan bahwa starting tetap merupakan proses permulaan, sedangkan

extracting harus mengikuti perilaku khusus seperti chaining. Berdasarkan penjelasan tersebut Wilson mengusulkan revisi model ellis yang kemudian disebut dengan A stage process version of ellis’s behavioural framework dengan proses sebagai berikut : Starting- Chaining- Extracting- Verifying- Ending20

Menurut Wilson browsing, monitoring, dan differentiating bukanlah tahapan pencarian informasi melainkan prosedur atau metode pencarian informasi.21

Berdasrkan model Kulhtau, Eliss dan Wilson dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pencarian informasi seseorang memiliki pola atau rangkaian pencarian informasi yang di mulai dari rasa ingin tahu dan kebutuhan individu sampai pada tahapan penggunaan informasi.

20

Yasir Riady, Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam Penyusunan Disertasi, Visi Pustaka, Vol. 15, No. 2 (Agustus: 2013), h. 110

21

Wilson, T.D. (1999) "Models in information behaviour research" Journal of Documentation, 55(3) 249-270 http://informationr.net/tdw/publ/papers/1999JDoc.html, diakses tanggal 5 Maret 2015

Dokumen terkait