• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Model Quantum Teaching …

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa22.

Model pembelajaran yaitu suatu penggambaran atau desain secara umum dari proses pembelajaran yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif antara siswa dan guru, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa.

2. Landasan Model Quantum Teaching

Istilah “quantum” dipinjam dari dunia ilmu fisika yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi energi cahaya.Artinya, dalam pembelajaran kuantum, pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran23.Pengubahan bahan yang meriah dengan segala nuansa, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar, juga fokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas secara interaktif yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar dan dikenal dengan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan rayakan).24

3. Asas Utama Pembelajaran Quantum

Pembelajaran kuantum berdasar pada suatu konsep, yaitu “bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan PBM adalah memahami atau

22Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di sekolah Dasar (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 20.

23Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2013), h.127. 24Zainal Aqib dan Ahmad Amrullah, Ensiklopedia Pendidikan dan Psikologi (Yogyakarta: Andi, 2017), h.120.

memasuki dunia siswa, sebagai bagian kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang akan diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, social, atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru dan memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran25.

4. Prinsip Pembelajaran Quantum

Selain asas utama seperti dipaparkan di atas tadi, pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip26 sebagai berikut:

a. Segalanya berbicara, maksudnya bahwa seluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima oleh siswa, ini berarti rancangan kurikulum dan rancangan pembelajaran guru, informasi, bahasa tubuh, kata-kata, tindakan, gerakan, dan seluruh kondisi lingkungan haruslah dapat berbicara mambawa pesan-pesan belajar bagi siswa.

b. Segalanya bertujuan, maksudnya semua penggubahan pembelajaran tanpa terkecuali harus mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan terkontrol. Sumber dan fasilitas yang terlibat dalam setiap pembelajaran pada prinsipnya untuk membantu perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor.

c. Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa belajar memberi nama (mendefinisikan, mengkonseptualisasi, membedakan, mengkategorikan) hendaknya telah memiliki pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.

25Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.161.

d. Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah dilakukan siswa harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya. Pengakuan ini penting agar siswa selalu berani melangkah ke bagian berikutnya dalam pembelajaran.

e. Merayakan keberhasilan, maksudnya setiap usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran pantas dirayakan. Perayaan ini diharapkan memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar berikutnya.

5. Kelebihan

Kelebihan dari model quantum teaching27, yaitu:

a. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

b. Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

c. Karena gerakan dan proses dipertujukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

d. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

e. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.

f. Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan kreatifitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.

27Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2017), h. 145-146

g. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

6. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum

De Porter28 menamai kerangka belajar dan mengajar interaktif lewat

quantum teaching dengan TANDUR, akronim dari:

a. Tumbuhkan, yaitu tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

Pada tahap ini, guru hendaknya menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari materi atau mengingatkan materi penunjang yang sebelumnya sudah diperoleh peserta didik. Oleh karena itu, peran guru dalam memberikan motivasi, semangat, dan rangsangan belajar kepada peserta didik menjadi hal yang sangat penting.29

b. Alami, yaitu ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.

c. Namai, yaitu sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukkan”. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan Allah kepada Nabi Adam mengenai nama-nama yang ada di alam ini, setelah Nabi Adam mengalaminya, seperti terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah/2:31

َرَع َّمُث اَهَّلُك َءاَمْسلأا َمَدآ َمَّلَع َو اَقَف ِةَكِئلاَمْلا ىَلَع ْمُهَض

َنيِقِداَص ْمُتْنُك ْنِإ ِءلاُؤَه ِءاَمْسَأِب يِنوُئِبْنَأ َل Terjemahannya:

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat

28Bobby De Porter. Quantum Teaching (Bandung: Kaifa, 2010), hl.

29 Syamsul M., Muh. Yusuf Hidayat, dan Nursalam. Efektifitas Model Quantum Teaching dengan Teknik Apa Manfaat Bagiku Terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik Vol. 5 No. 2 (2017) : h: 132, http://Journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika. Diakses (27 Agustus 2019).

lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar30” (Q.S. Al Baqarah 2:31). d. Demostrasikan, yaitu sediakan kesempatan bagi pelajar untuk

“menunjukkan bahwa mereka tahu”.

e. Ulangi, yaitu tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”

f. Rayakan, yaitu pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Dokumen terkait