• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

2.11. Modul MOSFET IRF520

Bentuk fisik modul MOSFET IRF520 ditunjukkan oleh Gambar 2.12. Modul MOSFET IRF520 adalah modul untuk mempermudah penggunaan MOSFET IRF520 [20].

Driver ini memiliki switching time yang cepat, di mana perubahan keluaran daya dari low ke high dan sebaliknya terjadi dalam waktu yang singkat. Ini membuat modul MOSFET IRF520 banyak digunakan untuk kontrol daya menggunakan pulse width modulation (PWM) dari mikrokontroler seperti Arduino atau NodeMCU. Pada modul ini terdapat terminal yang berguna untuk memudahkan koneksi sumber daya eksternal dan beban yang dikendalikan. Selain itu, terdapat sebuah LED sebagai indikasi jika modul sedang dalam posisi ON. Spesifikasi dari modul MOSFET IRF520 adalah sebagai berikut:

1. Ukuran: 33.5 x 25.5mm.

2. Maksimum arus keluar: 5A.

3. Tegangan masuk: 3.3V - 5V.

4. Tegangan keluar: 0 - 24V.

Gambar 2.12. Modul MOSFET IRF520 [20].

Pada sistem ini, modul MOSFET IRF520 digunakan sebagai kontrol switch pada kipas 12 volt yang penggeraknya berupa motor DC. Kipas DC berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruangan untuk dibuang ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar dari luar ke dalam ruangan [21]. Kipas juga bisa mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruangan agar selalu ada pergantian udara dengan udara segar dari luar

ruangan. Oleh karena itu, peletakkannya diantara indoor dan outdoor. Bentuk fisik kipas dapat dilihat pada gambar 2.13.

Gambar 2.13. Kipas DC 12 Volt [21].

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

Perancangan dan pembuatan alat merupakan peranan yang sangat penting dalam hal pembuatan tugas akhir. Tujuan perancangan ini adalah untuk dapat menghasilkan sebuah sistem yang dapat diterapkan sesuai tujuan awal pembuatan sistem. Perancangan tugas akhir ini akan membuat sistem transmisi data kebocoran gas LPG dari dua lokasi menggunakan sensor gas MQ-5 berbasis NodeMCU dengan menggunakan Thingspeak sebagai media monitoring dan aplikasi Telegram pada smartphone sebagai pemberitahuan ke pemilik rumah/gedung. Perancangan dan pembuatan sistem pendeteksi kebocoran gas ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak.

3.1. Proses Kerja Sistem

Perancangan alat ini terdiri dari perancangan perangkat keras, perancangan input-output NodeMCU ESP8266 sebagai kendali sistem dan perancangan perangkat lunak Telegram sebagai alat penerima pesan notifikasi dan Thingspeak sebagai alat bantu monitoring. Proses kerja kedua sistem ini sama yang membedakan hanya pada identitas tiap tempat. Diagram blok kedua sistem transmisi data kebocoran gas LPG ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram blok sistem secara umum

Rangkaian sensor MQ-5 merupakan komponen utama dari alat ini. Sensor ini berfungsi sebagai input yang dapat mendeteksi gas yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran dan merupakan otak dari sistem kerja alat ini.

Sebelum sensor bekerja, NodeMCU akan terhubung dahulu ke Wi-Fi agar terkoneksi dengan internet. Kemudian sensor akan bekerja jika mendeteksi gas, hasil keluaran sensor ini berupa tegangan selanjutnya akan dibantu oleh mikrokontroler dan akan memproses input yang masuk dari sensor tersebut. Kemudian mikrokontroler akan menjalankan instruksi sesuai dengan program yang telah dibuat. Setelah data atau instruksi dimasukkan kedalam mikrokontroler, data tersebut diproses dan dirubah menjadi sinyal aktif.

Selanjutnya jika sensor mendeteksi adanya gas bocor pada salah satu tempat maka sistem secara otomatis mengaktifkan kipas, buzzer dan LED merah sebagai pemberitahuan adanya gas. Jika gas masih belum terdeteksi, maka LED hijau akan menyala.

Bersamaan dengan itu pula oleh mikrokontroler akan memberikan perintah untuk mengirimkan data ke ThingSpeak berupa grafik dan juga megirim informasi ke server Telegram jika nilai gas telah terdeteksi dan diteruskan ke bot Telegram. Bot Telegram akan memproses informasi tersebut untuk dapat memberikan respon melalui Telegram.

Pengiriman pesan informasi ke bot Telegram dibuat menjadi 3 jenis, yaitu:

1. ”Waspada! kebocoran gas telah mencapai 300 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar : (data gas) ppm”. Pesan notifikasi ini akan dikirim saat kebocoran gas terdeteksi mulai dari 300 ppm s/d. 399 ppm.

2. ”Peringatan! Kebocoran gas telah mencapai 400 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar : (data gas) ppm. Harap pesan ini segera dibaca”. Pesan notifikasi ini akan dikirim saat kebocoran gas terdeteksi mulai dari 400 ppm s/d.

499 ppm.

3. ”Bahaya! Kebocoran gas telah mencapai 500 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar : (data gas) ppm. Mohon segera lakukan tindakan pencegahan”. Pesan notifikasi ini akan dikirim saat kebocoran gas terdeteksi mulai dari 500 ppm s/d. 1000 ppm.

Semua pesan-pesan informasi di atas dikirimkan melalui Telegram sebagai pemberitahuan adanya kebocoran gas pada salah satu tempat. Pada tampilan Thingspeak, pengiriman data masing- masing diletakkan pada channel dan field yang berbeda sebagai pembeda identitas.

3.2. Perancangan Sistem Perangkat Keras

3.2.1. Rancang Bangun Sistem Kebocoran Gas LPG

Ruang pengujian yang akan dibuat pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 di bawah. Rancangan prototype fisik kedua ruangan dirancang serupa dengan ruangan dapur rumah yang memiliki luas 21.000 cm3 dengan ukuran 35 cm × 30 cm × 20 cm, terdapat ventilasi kipas penyedot LPG pada dinding. Terdapat 9 komponen perangkat keras yang akan digunakan untuk masing - masing prototype ruangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.2. Rancangan ruang uji berukuran 35 cm × 30 cm × 20 cm

Gambar 3.3. Komponen-komponen hardware yang digunakan oleh sistem Penjelasan dari komponen-komponen Gambar 3.3 di atas adalah sebagai berikut : 1. Sensor MQ-5 digunakan untuk mengetahui dan mendeteksi adanya suatu gas di

dalam suatu ruangan. Jika dalam suatu ruangan yang akan dideteksi terdapat gas maka pada terminal output (keluaran) akan timbul tegangan.

2. LED merah berfungsi sebagai indikator bahwa telah terjadi kebocoran gas.

3. LED hijau berfungsi sebagai indikator bahwa gas pada suatu tempat masih aman atau belum mengalami kebocoran.

4. Buzzer berfungsi untuk mengeluarkan suara atau bunyi sebagai pemberitahuan adanya kebocoran gas.

5. Fan (kipas) berfungsi untuk menghisap keluar gas dari dalam kotak untuk menjaga ruangan terhidar dari pengendapan LPG pada ruangan, yang dapat mengakibatkan ledakan atau kebakaran.

6. NodeMCU sebagai mikrokontroler dalam sistem untuk memproses setiap masukan sesuai dengan kondisi logika pemrograman yang telah di flash/upload sebelumnya.

7. LM2596 berfungsi untuk menurunkan tegangan sumber dari 12v ke 5v.

8. IRF520 berfungsi untuk menghidupkan kipas. Dengan adanya kipas diharapkan LPG yang bocor dapat dikeluarkan dengan cepat dari dalam ruangan.

9. Gas LPG portable sebagai tempat penampungan gas.

3.2.2. Perancangan LED Indikator Merah

LED Indikator merah digunakan sebagai indikator bahwa gas pada suatu tempat telah mengalami kebocoran. Arus maksimum yang boleh melewati LED sebesar 30mA dan tegangan kerjanya berkisar 1.7v-2.1v. Sumber tegangan untuk LED merah diperoleh dari pin D5 NodeMCU. Nilai resistor pada LED merah dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (2.9) untuk mencegah terjadinya arus berlebih yang dapat menyebabkan LED terbakar:

menunjukkan rangkaian elektronis LED indikator merah.

Gambar 3.4. Rangkaian elektronik LED merah

3.2.3. Perancangan LED Indikator Hijau

Sistem ini menggunakan sebuah LED indikator berwarna hijau. Indikator hijau digunakan sebagai indikator bahwa gas pada suatu tempat masih aman atau belum mengalami kebocoran. Arus maksimum yang boleh melewati LED sebesar 25mA dan tegangan kerjanya berkisar 2.2V-2.5V. Sumber tegangan untuk LED merah diperoleh dari pin D6 NodeMCU. Nilai resistor pada LED hijau dapat ditentukan dengan persamaan (2.9) agar tidak jadi arus berlebih yang dapat menyebabkan LED terbakar:

Vs = 3.3 V ILED = 20 mA VLED = 2.2 V

Sehingga nilai resistornya,

R = Vs−V LED i LED

R = 3.3 V−2.2 V 0.02 A = 140 Ω

Dari perhitungan di atas nilai resistor minimal yang dapat digunakan yaitu 140Ω, namun resistor yang akan disambungkan dengan LED yaitu 200Ω. Gambar 3.5 menunjukaan rangkaian elektronis LED indikator hijau.

Gambar 3.5. Rangkaian elektronik LED hijau

3.3. Perancangan Perkabelan (Wiring) Sistem

Rangkaian pada Gambar 3.6 merupakan integrasi antara komponen yang satu dengan komponen-komponen lain yang terhubung ke NodeMCU sebagai mikrokontoler.

Perancangan sistem wiring untuk kesuluruhan alat pada masing-masing ruangan dapur terdiri dari NodeMCU ESP8266, LED indikator merah, LED indikator hijau, buzzer, resistor, IRF521 sebagai driver untuk menghidupkan kipas DC dan menggunakan LM2596 step down module sebagai penurun tegangan adaptor atau power external dari 12v ke 5v pada NodeMCU dan sensor gas MQ-5. NodeMCU ESP8266 merupakan komponen mikrokontroler yang memproses data input dari sensor gas MQ-5, kemudian mengolah data yang diterima sesuai dengan program yang telah dibuat sebelumnya dan mengeluarkan output sesuai dengan program yang sudah ditanamkan.

3.3.1. Rangkaian NodeMCU ESP8266 ke Sensor Gas MQ-5

Sensor MQ-5 mendapatkan tegangan masukan sebesar 5v dari pin Vin NodeMCU yang diperoleh dari pin output LM2596. Selain itu, sensor MQ-5 juga memiliki 1 output yang terhubung ke pin A0 pada NodeMCU dan berfungsi untuk mengirim data hasil deteksi kadar gas yang terdapat dalam ruangan. Data keluaran sensor MQ-5 berupa hambatan yang disimpan oleh NodeMCU dengan format tegangan 10 bit dengan range 0-1023. Ketika sensor MQ-5 mendeteksi adanya perubahan kadar gas LPG maka hambatan yang terdapat di dalam sensor akan berubah sesuai dengan perubahan kadar gas. Semakin besar kadar gas LPG dalam ruangan, semakin kecil hambatannya. Rangkaian Perkabelan sensor MQ-5 ke NodeMCU dapat dilihat pada Gambar 3.7 dan Tabel 3.2 merupakan tabel pengalamatan sensor MQ-5.

Gambar 3.7. Rangkaian sensor MQ-5

Tabel 3.2 Alamat pin NodeMCU dengan sensor MQ-5

Sensor MQ-5 NodeMCU

VCC Vin

AO A0

GND GND

3.3.2. Rangkaian NodeMCU ESP8266 ke Buzzer

Sistem ini menggunakan buzzer yang berfungsi sebagai suara alarm peringatan bahwa di dalam salah satu dapur telah terdeteksi terdapat kebocoran gas LPG yang telah mencapai 160 ppm. Buzzer membutuhkan sumber tegangan sebesar 2.2V - 5.5V, didapatkan dari pin D1 NodeMCU. Rangkaian Perkabelan buzzer ke NodeMCU dapat dilihat pada Gambar 3.8 dan Tabel 3.3 merupakan tabel pengalamatan pin NodeMCU dengan buzzer.

Gambar 3.8. Rangkaian buzzer

Tabel 3.3 Alamat pin NodeMCU dengan buzzer

Buzzer NodeMCU

Pin Positif (+) D1

Pin Negatif (-) GND

3.3.3. Perancangan Perkabelan Kipas

Sistem ini menggunakan kipas yang berfungsi untuk mengosongkan gas LPG yang telah bocor menuju keluar ruangan. Module driver IRF521 digunakan untuk menggerakkan beban DC yang berat seperti kipas yang nantinya dikontrol oleh NodeMCU dengan menghubungkan pin signal IRF521 ke pin D8 NodeMCU. Kipas membutuhkan sumber tegangan sebesar 12v yang didapatkan dari output tegangan beban IRF520 (V+).

Tegangan input LM2596 didapatkan dari power supply 12V. Selanjutnya, input LM2596 dihubungkan ke Vin IRF521, sedangkan output LM2596 dihubungkan ke pin Vin NodeMCU. Pengkabelan kipas dengan komponen-komponen lain ditunjukkan pada Gambar 3.9 dan Tabel 3.4 merupakan tabel pengalamatan pin NodeMCU dengan kipas.

Tabel 3.4 Alamat pin NodeMCU dengan kipas

-3.3.4. Rangkaian NodeMCU ESP8266 ke LED Indikator

LED indikator pada sistem ini terdapat dua buah dalam satu tempat. LED indikator pertama adalah LED warna merah yang digunakan sebagai indikator bahwa telah terjadi kebocoran gas LPG pada suatu tempat yang akan dihubungkan pada pin D5 pada NodeMCU dan resistor sebesar 200Ω. Pin D5 pada NodeMCU dihubungkan dengan resistor 200Ω, lalu salah satu kaki resistor 200Ω dihubungkan dengan pin VCC pada LED merah dan kaki GND LED merah dihubungkan dengan pin GND pada NodeMCU.

Gambar 3.10 merupakan pemasangan pin pada LED merah NodeMCU.

Gambar 3.10. Rangkaian NodeMCU ESP8266 ke LED Merah

LED yang kedua yaitu berwarna hijau yang digunakan sebagai indikator bahwa gas pada suatu tempat masih aman atau belum bocor yang akan dihubungkan pada pin D6 pada NodeMCU dan resistor sebesar 200Ω. Pin D6 pada NodeMCU dihubungkan dengan resistor 200Ω, lalu salah satu kaki resistor 200Ω dihubungkan dengan pin VCC pada LED hijau dan kaki GND LED hijau dihubungkan dengan pin GND pada NodeMCU. Untuk pemasangan perkabelan ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Rangkaian NodeMCU ESP8266 ke LED hijau

3.4. Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan perangkat lunak untuk sistem ini, hal pertama yang dilakukan yaitu membuat diagram alir (flowchart). Perancangan perangkat lunak dimaksudkan untuk memproses data yang diperoleh dari pembacaan sensor MQ-5 yang terhubung pada mikrokontroler, sehingga sistem ini dapat secara otomatis melakukan pengiriman notifikasi dan data hasil pembacaan sensor MQ-5 secara jarak jauh. Perancangan perangkat lunak antara lain adalah rancangan sistem secara umum, proses pembacaan sensor MQ-5 kebocoran gas LPG, proses pengiriman pesan-pesan notifikasi kebocoran gas LPG ke Telegram, dan proses pengiriman data kebocoran gas LPG ke Thingspeak.

3.4.3. Diagram Alir (Flowchart) Proses Kerja Sistem

Diagram alir (flowchart) dari pemograman yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.12. Pada diagram alir ini, terdapat sebuah sensor MQ-5 yang merupakan komponen utama dan berfungsi untuk mendeteksi gas LPG. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengecekan dan pengambilan data hasil baca sensor yang terdapat pada NodeMCU. Proses pengambilan data pada sensor MQ-5 diawali dengan melakukan inisialisasi pada sensor tersebut, kemudian sensor akan melakukan tindakan sensing secara berulang dan realtime. Data yang dimaksud pada penelitian ini adalah data analog kadar kebocoran gas yang dideteksi oleh sensor gas MQ-5. Data analog tersebut kemudian mengalami konversi di bagian Analog to Digital Converter (ADC) atau konversi sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital oleh mikrokontroler (NodeMCU).

Pada penelitian ini, sampling data yang diambil dari sensor gas MQ-5 adalah sebanyak 50 sampel data dengan selang waktu 1 ms antara tiap sampel data. Jika ada

yang akan diterima NodeMCU melalui port A0, kemudian program akan menyederhanakan 50 data masuk dengan mencarikan rata-rata dari ke 50 data input tersebut.

Data kebocoran gas yang diperoleh kemudian diolah oleh NodeMCU untuk dikirimkan ke Telegram dan Thingspeak. Format data yang dikirimkan NodeMCU dari sensor MQ-5 adalah format data ADC 10 bit atau 210 = 1024, artinya data digital yg dihasilkan dari konversi adalah 0-1023. Jadi, data yang akan yang ditransmisikan ke Thingspeak adalah data hasil konversi ADC berupa data numerik secara real time.

Sedangkan data yang akan yang ditransmisikan ke Telegram adalah berupa pesan-pesan teks notifikasi berdasarkan data kadar kebocoran gas yang telah dideteksi oleh sensor.

Pada saat sensor gas MQ-5 belum mendeteksi adanya kebocoran gas di dalam suatu tempat, maka NodeMCU akan mengaktifkan LED hijau dan akan terus melakukan proses looping. Apabila sensor telah membaca adanya kebocoran gas mulai dari 300 ppm sampai dengan 399 ppm, maka NodeMCU akan menghidupkan LED merah dan mengirimkan pesan notifikasi Telegram pertama, yaitu ”Waspada! kebocoran gas telah mencapai 300 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar: (data gas) ppm”. Pesan notifikasi ini akan dikirim sebanyak 2 kali ke smartphone pengguna dan setelah proses pengiriman notifikasi Telegram selesai, data kebocoran gas akan dikirim ke Thingspeak.

Pada saat nilai data kebocoran gas terdeteksi sebesar 400 ppm sampai dengan 499 ppm, NodeMCU akan menghidupkan buzzer dan LED merah. Selanjutnya, NodeMCU akan mengirimkan jenis pesan notifikasi Telegram kedua, yaitu ”Peringatan! Kebocoran gas telah mencapai 400 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar : (data gas) ppm. Harap pesan ini segera dibaca”. Pesan notifikasi ini akan dikirim sebanyak 3 kali ke smartphone pengguna dan setelah proses pengiriman notifikasi Telegram selesai, data kebocoran gas akan dikirim ke Thingspeak.

Selanjutnya, pada saat nilai data kebocoran gas terdeteksi mulai dari 500 ppm sampai dengan 1000 ppm, NodeMCU akan menghidupkan LED merah, buzzer, dan kipas akan hidup untuk mengosongkan gas yang telah bocor ke luar ruangan. Selanjutnya, NodeMCU akan mengirimkan pesan notifikasi Telegram ketiga, yaitu ”Bahaya! Kebocoran gas telah mencapai 500 ppm di (nama dapur). Saat ini data gas terdeteksi sebesar : (data gas) ppm.

Mohon segera lakukan tindakan pencegahan”. Pesan notifikasi ini akan dikirim sebanyak 4 kali ke smartphone pengguna dan setelah proses pengiriman notifikasi Telegram selesai, data kebocoran gas akan dikirim ke Thingspeak.

Jika sensor kembali melakukan tindakan sensing, NodeMCU akan mengolah data terbaru dan mengirim data ke Telegram dan ke ThingSpeak. Pada sistem ini, NodeMCU harus terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi atau hotspot agar data kebocoran gas yang dikirimkan dapat ditampilkan pada Thingspeak dan pesan-pesan notifikasi Telegram dapat diterima di smartphone pengguna.

3.4.4. Diagram Alir Proses Pengiriman Pesan Notifikasi ke Telegram

Perancangan perangkat lunak untuk diagram alir Telegram digunakan untuk proses pengiriman pesan-pesan notifikasi ke smartphone pengguna. Pada saat terhubung dengan internet, NodeMCU akan melakukan proses sinkronisasi Bot ID dan Chat ID user untuk memastikan pesan–pesan notifikasi yang nantinya akan dikirim dapat diterima oleh user yang dituju. Setelah proses sinkronisasi, NodeMCU akan menentukan jenis pesan notifikasi data kebocoran gas yang akan dikirim beberapa kali berdasarkan level data kebocoran gas yang diperoleh. Pesan notifikasi yang telah ditentukan kemudian dikirim ke server Telegram oleh NodeMCU dan selanjutnya pesan notifikasi akan diterima oleh user melalui aplikasi Telegram yang telah ter-install di smartphone. Perancangan perangkat lunak untuk diagram alir proses pengiriman pesan notifikasi ke Telegram dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13. Diagram alir Telegram

3.4.5. Diagram Alir Proses Pengiriman Data ke ThingSpeak

Perancangan perangkat lunak untuk diagram alir proses pengiriman data ke Thingspeak dapat dilihat pada Gambar 3.14. Pada saat terhubung dengan internet, data kebocoran gas yang telah diperoleh dari sensor MQ-5 kemudian dikirim ke Thingspeak oleh NodeMCU berdasarkan alamat API Key channel yang sudah dibuat. Setelah data kebocoran gas diterima dan diproses di dalam field, Thingspeak akan memvisualisasikan data berupa grafik secara real-time.

Gambar 3.14. Diagram alir Thingspeak

Setelah perancangan diagram alir, maka selanjutnya adalah pembuatan program dengan menggunakan software Arduino (IDE). Penulisan progam sumber (source code) adalah tahap awal pada proses pemrograman. Source code kemudian di-compile dan akan menghasilkan kode-kode yang dapat dimengerti oleh NodeMCU dalam format .ino. File dengan ekstensi .ino ini yang nantinya akan ditanamkan ke NodeMCU menggunakan kabel

3.4.6. Perancangan Pembuatan Bot Telegram

Telegram merupakan aplikasi chatting untuk berikirm pesan dalam bentuk teks, foto video maupun suara. Pada sistem ini, Telegram difungsikan sebagai mesin pengirim pesan teks dan angka untuk menginformasikan kepada pengguna bahwa ada kebocoran gas LPG.

Di bawah ini akan diuraikan cara konfigurasi dan instalasi Telegram agar dapat bekerja dengan baik pada sistem alat ini.

1. Membuka Google Play atau App Store, mencari dan meng-install aplikasi Telegram.

2. Setelah proses installing selesai, tahap selanjutnya adalah membuka aplikasi Telegram dan mencari BotFather seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.15.

BotFather tersebut digunakan untuk membuat bot dan Application Programming Interface (API) yang akan digunakan pada pemrograman Arduino IDE untuk NodeMCU.

Gambar 3.15. BotFather

3. Lalu mengetik “/newbot” pada isi percakapan dengan BotFather, lalu akan diminta untuk memberikan nama bot dan username. Jika bot telah berhasil dibuat, BotFather akan mengirimkan pesan bersamaan dengan bot token dan link untuk mengakses bot seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16. Cara membuat Bot Telegram

Pada tampilan chatting dengan BotFather seperti pada gambar 3.16 terdapat

keterangan “Use this token to access the HTTP API:

1513771251:AAG_z5jjgv5D1VpIDPWoi6OhcJe5ePQhk-s”. Kode API tersebut akan digunakan nantinya pada kode pemrograman agar NodeMCU dapat berinteraksi dengan bot. Pada pembuatan bot di Gambar 3.16, nama bot yang dibuat penulis adalah “Informasi”

dan pada bagian akhir username harus ditambahkan kata “bot” sehingga username yang dibuat penulis adalah “InfoGasBocor_bot”. Hasil pembuatan bot Telegram dapat dilihat pada Gambar 3.17 di bawah.

Gambar 3.17. Hasil pembuatan bot Telegram

3.4.7. Perancangan Tampilan ThingSpeak

Pada tugas akhir ini, tampilan monitoring dirancang untuk dapat diakses secara jarak jauh dari masing-masing tempat. Untuk dapat melakukan hal tersebut, sistem dirancang menggunakan salah satu platform IoT yaitu Thingspeak. Sebelum menggunakan Thingspeak, pengguna harus membuat akun terlebih dahulu dengan mengunjungi website thingspeak.com, lalu memilih menu Sign In yang dapat ditemukan pada tampilan awal Thingspeak seperti pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18. Tampilan awal untuk sign in di Thingspeak

Setelah membuat akun, langkah selanjutnya akan diminta untuk membuat saluran atau channel. Untuk menghindari kehilangan data karena tabrakan data, penelitian ini menggunakan dua channel pada masing- masing ruangan prototype untuk sistem monitoring.

Channel ini berfungsi untuk menyimpan data yang dikumpulkan oleh ThingSpeak. Hasil pembuatan channel ditunjukkan oleh Gambar 3.19.

Gambar 3.19. Channel Thingspeak yang telah dibuat

Thingspeak dapat memungkinkan untuk analisis aliran data dan menampilkan grafik secara real time dari data sensor gas MQ-5 yang diperoleh serta penambahan widget berupa tampilan LED indikator merah sebagai notifikasi atau peringatan bahwa ada kebocoran gas terdeteksi di dalam suatu tempat seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20. Tampilan grafik dan LED indikator ThingSpeak

Selain dapat menampilkan data dalam grafik secara real-time, pengguna juga dapat mengunduh kembali data yang sudah terkirim ke Thingspeak dan dapat disimpan dalam

bentuk file CSV pada menu Export Recent Data atau Export/ Import seperti ditunjukkan pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21. Fitur Data Export/Import

Dokumen terkait